Lebaran telah berlalu, aktifitas kembali seperti semula. Walau jalanan di Jakarta masih lancar namun saya yakin minggu depan sudah akan kembali ke kondisi semula. Macet total. Kemana saja anda selama Lebaran tahun ini? Mudik ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak saudara tercinta? Atau sekedar di rumah saja menikmati libur panjang dan hari yang tenang? Saya sendiri akhirnya terbang ke Batam, berkunjung ke rumah kakak saya, Wulan, bersama Ibu dan adik bungsu saya, Dimas. Menghabiskan waktu selama seminggu disana. Makan, tidur, dan makan, dan tidur, membuat celana jeans kesayangan saya yang berukuran jumbo mulai terasa sesak. Menyantap makanan berlemak, berdaging, berkuah santan, khas hidangan Lebaran memang berbahaya bagi lingkar pinggang. Sejak kembali ke Jakarta di Selasa kemarin saya kembali ke selera asal, oatmeal dan sup sayur.
Ah sebelum saya meracau kesana kemari seperti biasa, ijinkanlah saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H bagi yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin ya. Walau terlambat tetapi yang terpenting diucapkan tulus dari lubuk hati terdalam. ^_^
Liburan di Batam yang saya pikir awalnya akan berlangsung santai ternyata berubah menjadi aksi memasak yang heboh. Hari pertama Lebaran, kakak saya menyelenggarakan open house dirumahnya. Walau sate kambing dan gulai kambing sebagai menu utama dipesan langsung dari tukang sate kambing yang cukup terkenal di Batam, namun menu tambahan berupa sambal goreng hati, sayur godog, opor ayam, mie goreng dan es buah tetap harus dipersiapkan sendiri. Satu hari sebelumnya kami pun sibuk berkutat di dapur mempersiapkan semuanya. Untungnya semua makanan ini super mudah dibuat dan dengan dibantu Rup, asisten rumah tangga kakak saya, maka semuanya menjadi kelar dalam sekejap.
Es ketimun ini adalah salah satu hidangan yang kami sajikan saat open house kemarin. Cuaca Batam yang super panas, membuat saya dengan rakus menyantap hidangan dingin ini selama seharian. Bahkan hingga keesokan harinya, karena es ketimun ini mampu bertahan selama dua hari di chiller tanpa kehilangan rasa dan aromanya.
Saya pernah mendapatkan request dari salah satu pembaca untuk menampilkan resep es ketimun di JTT, dan saat bulan puasa kemarin saya coba praktekkan resepnya di rumah adik saya, Wiwin, sebagai salah satu menu berbuka. Rasanya yang super segar dan tekstur ketimun yang crunchy membuat hidangan ini laris diserbu kala buka puasa tiba.
Es ketimun yang saya buat di rumah Wiwin menggunakan biji selasih yang saya peroleh di Lotte Mart. Proses step by step-nya telah saya abadikan di kamera namun sayang produk jadinya belum sempat difoto karena hari yang mulai menjelang senja. Ketika di Batam kemarin, saya kembali membuat minuman ini, namun versi yang ini minus biji selasih. Kali ini saya mati-matian menata meja dan mengambil beberapa gambar agar resepnya bisa saya tampilkan di JTT. Jadi jika anda mempertanyakan mengapa bahan-bahan penyusun es ketimun di proses step by step dan hasil akhir berbeda, itu karena memang dibuat dalam dua kesempatan terpisah. Tidak perlu khawatir, keduanya memiliki rasa yang sama.
Bagi anda yang berminat untuk menghadirkan hidangan ini di rumah (walau bulan puasa telah berlalu!) maka proses membuatnya sangatlah mudah. Aktor utamanya tentulah ketimun yang diserut kasar menggunakan parutan khusus yang biasa digunakan untuk membuat rujak serut. Pilih ketimun yang masih muda, kondisi muda membuat biji ketimun empuk dan tidak terasa asam. Saya tetap mengikutsertakan biji ketimun ke dalam es buah, namun jika ketimun yang digunakan terlalu tua maka keruk dan buanglah bijinya, gunakan hanya daging buahnya saja.
Campuran bahan lainnya optional, artinya anda bisa menggunakan bahan apapun yang umum untuk es buah. Pada resep di bawah saya menggunakan biji selasih dan nata de coco yang berbentuk slice. Bahan lainnya seperti potongan nanas, melon, daging kelapa muda (degan), potongan agar-agar mantap juga digunakan. Untuk kuahnya, saya menggunakan air kelapa muda (jika sulit menemukan air kelapa, bisa digantikan dengan air kelapa instan kemasan yang sekarang banyak dijual di supermarket), perasan air jeruk nipis dan air jeruk keprok/jeruk peras. Sebagai pemanis saya menggunakan sirup vanila, yang bisa digantikan dengan sirup coco pandan, melon atau gula pasir yang dimasak bersama sedikit air hingga menjadi sirup kental. Semua bahan cukup dicampur menjadi satu dan ketika akan dihidangkan baru ditambahkan potongan es batu. Super segar dan mantap!
Berikut resep dan prosesnya ya.
Es Ketimun, Selasih, dan Nata de Coco
Untuk 10 porsi
Tertarik dengan resep minuman lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Es Buah Moro Seneng
Sop Buah
Es Belimbing Wuluh
- 8 buah jeruk peras/jeruk Medan/jeruk keprok
Kupas ketimun, dan serut kasar dengan menggunakan parutan rujak serut.
Note: ketimun boleh dikupas atau diserut langsung bersama kulitnya untuk memberikan warna cantik pada es buah.
Siapkan mangkuk yang besar, masukkan semua bahan kecuali sirup dan es batu. Aduk rata, tambahkan sirup vanila hingga tercapai manis yang diinginkan. Tambahkan potongan es batu, aduk rata. Sajikan.
Note: es ketimun tahan selama 2 hari dalam wadah rapat di chiller kulkas.
Selamat hari raya idul fitri mba, mohon maaf lahir dan batin.. Minumannya nampak seger bener ya mba, kalau saya biasanya pakai air biasa tapi ditambah sirop melon, jadi penasaran bagaimana rasanya kalau pakai air kelapa.. harus dicoba nih, thanks mba..
BalasHapusHai Mba Misla, minal aidin wal faidzin ya, thanks sharingnya. Yep bs pakai air biasa ya, tapi air kelapa lebih sedap hehehhe
HapusSalam kenal mba sya silent reader hehehe maaf lhr bthin...kmren saat puasa sya eksekusi resep manisan kolang kaling dan biji ketapangnya makasih resepnya mba hasilnya dipuji2....mba sya blm pernah mengolah biji selasih sblm digunakan prosesnya direndam saja atau dimasak dlu ya mba...trimakasih
BalasHapussalam kenal mba Rosi, mohon maaf lahir batin ya. Saya pakai biji selasih yang sudah jadi ya, jadi tinggal saya tiriskan dan cemplungkan saja. Kalau pakai yng kering kudu direndam dalam air dingin ya mba, sampai biji mekar dan keluar serabutnya.
HapusFavorit ibu saya nih mba... Tp biasanya cm diberi gula+air lalu masukkan kulkas. Hehe blm prnh edisi komplit spt ini. Oh iya mba, itu nata decoco nya airnya jg dimasukkan?
BalasHapusSekalian mw ucapin, mohon maaf lahir batin juga yah mba...
hai mba Ridha, mohon maaf lahir batin juga ya. Yep nata decoco saya masukkan bersama airnya juga ya mba
HapusMinal Aidin Wal Faidzin.. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437H.. Mohon maaf lahir dan batin ya Mba.. Maaf kalo ada salah salah kata.. Maaf juga terlambat ngucapinnya..
BalasHapusmaaf lahir batin juga ya mba Joyce, mohon maaf jika ada salah kata yaaa
HapusSelamat Hari Raya Idul Fitri Mbak Mohon maaf lahir dan bathin, btw Mbak explore untuk resep ikan dan aneka green smoothies dong Mbak kita sudah terlalu banyak daging akhir akhir ini. Terima kasih
BalasHapusSelamat Hari Raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir batin juga ya mba Putri.
HapusWah resep ikan dan green smoothie menurut saya sudah segambreng di JTT hehehheh, tinggal diobrak-abrik saja mba artikelnya. ^_^
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin ya Mba..ini juga minuman favorit saya...kata mertua sepupu saya namanya rujak air, minuman orang susah di jaman dahulu...mungkin juga ya Mbak...dan biasanya kalau saya bahan nya timun, nanas, dan bengkoang semua di serut saja supaya simple dan air nya pakai air gula di campur dengan perasan jeruk lemon..maknyus Mbak tp krn pakai jeruk lemon jadinya mahal bukan murah lagi deh Mbak..hahaha..Terima kasih sharing resepnya ya Mbak
BalasHapushai Mba Mba Ema, mohon maaf lahir batin juga ya mba. Thanks sharingnya yaa, yep pakai lemon pasti wangi dan segar yaa ^_^
HapusMinal aidin wal faidzin ya mba.. Mohon maaf lahir batin klo mungkin pernah comment Ada kata2 yg salah..
BalasHapusSuami saya pernah minum es ketimun wktu dia ke aceh trs sampe Rmh dia cerita n saya buat tp katanya rasanya beda.. Mungkin krn saya hny kasih simple sirup aja ya. Klo pke air kelapa mungkin lebih enak ya mba.. Bs dicoba nih.. Makasi mba
Minal aidin wal faidzin dan mohon maaf lahir batin juga ya Mba Lina. Saya pernah minum es ketimun waktu berbuka puasa di sebuah hotel dan rasanya cuman ketimun dan air gula, wakkaka, kurang spesial mba. menurut saya yang membuat oke itu air kelapa dan jeruknya, jadi tidak melulu manis ya.
HapusHallo mbak endang,minal aidzin wal faidzin,maaf lahir batin ya.
BalasHapusAlhamdulillah,akhirnya requestku tayang juga hehe.
Makasih mbak.
Minal aidin wal faidzin dan mohon maaf lahir batin ya Mba Peni. Yeeep, langsung saya eksekusi tetapi baru sempat di post sekarang wakkkaka. Thanks idenya mba ^_^
Hapus