Beberapa bulan yang lalu, saya dan beberapa rekan kantor berlibur ke Tegal, tujuan kami adalah pemandian air panas di Guci. Kami menggunakan mobil Mbak Fina, salah satu rekan kantor, dan berangkat sejak pukul enam pagi, rencananya sore hari sudah kembali ke Jakarta. Ke Tegal bersama Mba Fina berarti tidak perlu pusing-pusing mencari tempat makan yang mantap. Tegal, Guci dan daerah sekitarnya merupakan daerah jelajahan rekan saya ini karena Neneknya memang berasal dari daerah tersebut.
Salah satu resto yang dia rekomendasikan adalah Balibul, resto sate kambing muda yang terkenal maknyus, jadi kala waktu telah menunjukkan jam makan siang kamipun singgah disitu. Sate kambingnya super sedap, empuk dan tanpa bau 'prengus' kambing sama sekali, menurut Mbak Fina ini karena Balibul menggunakan kambing yang benar-benar masih muda. Bagi anda yang ingin berkunjung ke daerah Guci, jangan lupa untuk singgah menikmati sate kambing di resto ini, benar-benar warung sate kambing yang saya rekomendasikan. ^_^
Perut yang kenyang membuat semangat semakin membara untuk berendam di kolam air panas di salah satu vila di Guci. Kolam pemandian air panas milik vila atau resort lebih saya rekomendasikan karena terjaga kebersihannya dibandingkan kolam pemandian umum. Kita hanya perlu membayar tiket masuk yang harganya terjangkau dan bisa puas berenang di kolam air panas tanpa batasan waktu. Penasaran ingin melihat tampilan kolam pemandian umum yang lokasinya tidak terlalu jauh kami pun melongok sejenak di obyek wisata tersebut. Sayang sekali tempat yang seharusnya indah itu terlihat sangat kotor, sampah berserakan dimana-mana, fasilitas ganti pakaian dan toilet juga tampak mengerikan. Kondisinya yang tidak tertata rapi diperparah dengan jumlah pengunjung yang membludak sehingga kolam yang tidak terlalu luas itu tampak seperti cendol.
Hanya sejenak disana, tak tahan dengan kacaunya kolam pemandian umum tersebut kami pun berjalan kembali ke mobil. Di salah satu sudut jalan kami melihat dua orang wanita duduk di sebuah bangku kecil. Di hadapan mereka tampak sebuah penggorengan besar berisi minyak panas yang sedang mematangkan tempe, tahu dan bakwan. Berbagai aneka gorengan yang telah matang berjajar di sebuah rak kawat dan tampilannya benar-benar membuat air liur menetes. Tiga puluh menit berikutnya kami pun menghabiskan waktu duduk mendeprok di depan wajan sambil menyantap bakwan sayur, tempe goreng dan tahu isi aci. "Tahu Slawi namanya ini Ndang, Nenek gue dulu jago banget bikin gorengan ini," jelas Mbak Fina sambil sibuk meniup tahu goreng yang mengepul panas. Mulut saya penuh dengan tahu panas yang gurih sedap sehingga hanya bisa mengganggukkan kepala dengan semangat.
Memang mudah menyalahkan udara yang sejuk, cuaca sore yang cerah dan suara gemercik air terjun dari kolam sebagai penyebab rakusnya kami melahap begitu banyak gorengan, namun sejujurnya harus saya akui makanan buatan si Ibu memang mantap. Bakwan sayurnya penuh dengan rajangan wortel, daun bawang dan kol yang digoreng garing dengan tampilan dan rasa setara dengan tempura yang saya santap di resto Sanuki Udon di bandara Itami, Osaka. Tahu aci atau tahu Slawi-nya benar-benar top markotop. Tahu goreng berisikan adonan tapioka dan rajangan daun kucai ini terasa gurih dan teksturnya tidak alot. Disantap bersama dengan cabai rawit hijau yang crunchy, tiga potong tahu aci masuk ke perut saya tanpa perasaan berdosa. Ada saatnya untuk menikmati hidup, pikir saya sambil memandang dua onggok wortel segar yang saya beli di pasar yang terletak tidak jauh dari situ. Diet jus menanti di rumah. ^_^
Tahu aci Tegal atau lebih dikenal dengan tahu Slawi sebenarnya mirip dengan tahu isi adonan bakso yang sering kita temukan di dalam semangkuk bakso kuah. Bedanya adonan tahu aci benar-benar terbuat dari tepung sagu atau tapioka bersama bumbu sederhana dan rajangan daun kucai. Tahu yang digunakan bisa menggunakan tahu mentah (tahu putih) yang diisi adonan aci dan langsung digoreng, atau tahu goreng yang diisi adonan aci dan digoreng. Saya sendiri menggunakan tahu putih yang saya goreng terlebih dahulu, baru kemudian tahu diisi dengan adonan aci. Kita bisa langsung menggoreng tahu berisi aci namun saya lebih suka mengukusnya terlebih dahulu untuk memastikan adonan aci benar-benar matang. Tahu kukus isi aci ini tahan di kulkas hingga 3 hari lamanya dan ketika diperlukan cukup digoreng sebentar di dalam minyak panas.
Ada satu kesalahan yang saya lakukan ketika membuat makanan ini. Seperti biasa untuk mempercepat proses maka semua bumbu saya proses di chopper, sialnya daun bawang yang turut dimasukkan menjadi tercacah halus, dan akibatnya kala semua bahan diaduk menjadi satu warna adonan berubah menjadi hijau seperti Hulk. Tahu aci warna hijau ini mungkin belum pernah anda jumpai di tukang gorengan manapun, namun percayalah rasanya sama sedapnya. Bagi anda yang berasal dari Tegal dan mengenal makanan ini, maka mungkin menemukan resep dan proses pembuatan yang saya tuliskan di resep tidak sama dengan yang anda temui sehari-hari, perlu saya tekankan tahu aci yang saya buat ini bukan versi tahu Tegal karena ini modifikasi saya sendiri dan tidak saya klaim sebagai tahu Tegal atau tahu Slawi. Tahu aci asli berwarna putih dengan adonan aci yang mirip cireng, hanya menggunakan tepung sagu/tapioka saja tanpa campuran tepung terigu dan telur sama sekali.
Tahu aci bisa langsung dimakan begitu saja, bersama cabai rawit segambreng (tentunya!), atau disantap bersama saus kacang a la siomay yang sedap ini. Membuat saus kacang ini super mudah karena bumbu cukup direbus dan diblender bersama kacang tanah goreng, atau jika ingin versi lebih praktisnya maka bisa menggunakan sambal pecel.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Tahu Isi Aci Kuah Kacang a la JTT
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 20 buah tahu aci
Tertarik dengan resep tahu lainnya? Silahkan cek link di bawah ini ya:
Tahu Isi Super Pedas
Tahu Bulat Gurih
Tahu Cincang Sayur dan Telur Puyuh
Bahan:
- 10 buah tahu ukuran 6 x 6 cm, potong diagonal membentuk segitiga (kita memiliki total 20 buah tahu)
- 1 sendok teh garam
- 100 ml air
Bahan adonan isi tahu:
- 300 ml air kaldu ayam atau sapi (bisa menggunakan kaldu sapi/ayam instan yang dilarutkan dengan air)
- 150 gram tepung terigu serba guna
- 200 - 250 gram tepung tapioka/sagu/kanji
- 2 - 3 sendok teh garam
- 4 siung bawang putih dihaluskan
- 1 1/2 sendok teh merica bubuk
- 2 butir telur
- 1 ikat kecil daun kucai, rajang halus (saya pakai 3 batang daun bawang)
- 50 ml santan kenal instan
Bahan saus kacang:
- 5 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 5 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah, tambahkan jika kurang pedas
- 3 sendok makan air asam Jawa
- 5 sendok makan kecap manis
- 50 gram gula merah/Jawa, sisir halus
- 100 gram kacang tanah, goreng hingga matang
- 500 ml santan kekentalan sedang
- 1/2 sendok teh garam
- 1 s/d 2 sendok teh kaldu bubuk instan (optional)
Cara membuat:
Siapkan mangkuk, masukkan air dan garam, aduk hingga larut. Masukkan potongan tahu, pastikan semua permukaan tahu terlumuri air garam. Goreng tahu dengan minyak yang banyak hingga matang. Angkat dan tiriskan.
Siapkan panci kecil, masukkan air kaldu dan tepung terigu, aduk hingga tepung larut. Masak larutan tepung dengan api kecil sambil diaduk kuat hingga larutan tepung mengental dan tidak basah. Angkat dari kompor, biarkan hingga tidak terlalu panas. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan tepung tapioka, garam, bawang putih, merica bubuk, telur dan rajangan daun bawang. Tuangkan juga tepung terigu yang telah dimasak dan santan kental, aduk semua bahan hingga menjadi adonan yang tercampur baik, jika adonan terlalu keras tambahkan santan kental sedikit demi sedikit.
Adonan yang terbentuk tidak terlalu padat, sedikit lembek dan mudah untuk diisikan ke tahu. Jika adonan terlalu basah tambahkan porsi tepung sagu/tapioka. Cicipi rasa adonan, tambahkan garam jika kurang asin.
Siapkan sedikit minyak goreng di mangkuk kecil. Ambil tahu, buat sayatan di sisi miring tahu, jejalkan adonan aci ke dalamnya. Biarkan sebagian adonan berada di luar, celupkan ujung jari telunjuk ke minyak goreng di mangkuk dan haluskan permukaan adonan hingga mulus. Lakukan pada semua tahu dan adonan aci.
Siapkan panci kukusan, olesi permukaan saringan kukusan dengan minyak goreng. Tatalah tahu sebaiknya tidak bertumpukan agar tidak lengket. Kukus selama 20 menit hingga tahu aci matang. Keluarkan tahu dari kukusan.
Tahu bisa langsung disantap setelah dikukus atau goreng hingga permukaannya sedikit kering. Angkat dan tiriskan.
Membuat saus kacang
Siapkan panci, masukkan sekitar 200 ml air. Masukkan kemiri, cabai dan bawang putih, rebus hingga matang. Angkat dan tiriskan.
Masukkan bumbu yang direbus ke dalam gelas blender dan tuangkan semua sisa bahan saus kacang lainnya ke blender. Proses hingga smooth. Tuangkan saus ke panci, rebus dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga saus mendidih, cicipi rasanya, sesuaikan manis dan asinnya. Angkat.
Sajikan tahu aci dengan siraman saus kacangnya. Super yummy!
Sip.. belanja mingguan beli tahu & sagu.. ga sabar mo eksekusi nih, mba Endang...
BalasHapussip mba emilia, moga suka yaa
HapusMba Endang,biasanya tahu Tegal lebih mantap kali dikasih daun kucai,bukan daun bawang hehe
BalasHapuswakakk iya, daun kucainya susah banget carinya, saya ganti daun bawang. Yang ini namanya tahu aci saja mba, bukan tahu tegal hehhehe
HapusEnak nih mba endang favorit mama aku, nyebutnya tahu upil. . Hehe mba, btw link nya tahu isi super pedas semua ^.^
BalasHapusthanks sharingnya mba, dan yep sudah saya revisi linknya ya, thanks ya
HapusMbak Ayah saya orang tegal asli..dan ini fav saya sejak kecil.. Kalau d daerah tegal tahunya setelah di beri adonan aci tidak d kukus dulu..tapi langsung d goreng.. Jadi rasanya seperti tahu+cireng dsatukan.. ;D.. Dulu saya ngidam anak pertama pengennn bgt tahu slawi..dan ajaibnya ada d car*our ambasador.. Senangnyaaaa bukan main
BalasHapushai mba Asti, thanks sharingnya yaa. Yep, mungkin seperti itu tahu tegal yang asli ya, tapi yang saya share ini bukan tahu tegal yaa, ini tahu isi aci dan modifikasi saya sendiri.
Hapusmba endang, kayaknya adonan aci nya ga begitu deh.. maaf ya sharing aja nih. untuk masalah masak sih saya ga jago2 amat. tp sering banget bikin tahu aci ini karena favoritnya suami dan mertua mba. saya tinggal dan besar di Tegal. jd secara ga langsung ya paham gmn tekstur aci dan resep di tahu aci ini.
BalasHapuskalo yg saya liat di resepnya mba endang aci nya mirip2 kaya proses pembuatan cilok ya mba 😁
sharing aja ya mba En, saya kalo bikin tahu aci itu cm bermodalkan tahu kuning, tapioka, bumbu (bawang putih+merica yg diulek halus) plus daun kucai segambreng (kadang juga suka pake daun bawang sih).
yang harus dilakuin pertama tuh rebus air sekitar 200ml. kalo udah mendidih masukin deh bumbu rebus sampe bumbu wangi, campur garam,sama kaldu bubuk. terus tuang air panasnya ke sekitar 100gr aci. air harus bener2 panas mendidih ya. nah ini disebut biang. bentuknya lengket. sisa tepung aci yg 150gr bs dimasukin sedikit2 sampe adonan kalis. baru deh nnti di tempelin ke tahu kuning yg udah di potong segitiga. goreng di minyak panas. jadi deh tahu aci khas tegal 🙌
duh maaf ya mba kalo kepanjangan. sharing resep aja supaya orang di luar tegal tau ttg kuliner tegal. btw, saya fans beratnya mba Endang lho. coba bisa meet up ya mba :')
Hai mba Farah, thanks sharingnya ya, sangat membantu pembaca yang ingin membuat tahu tegal otentik.
Hapusyep memang ini bukan tahu tegal ya, ini tahu isi aci dan tidak sama dengan tahu tegal/tahu slawi yang biasa dijual. Ini modifikasi saya sendiri dan tidak saya klaim sebagai tahu tegal, karena memang tidak sama ya.
Mbak, kenapa ya kalo bikin adonan aci-acian (seperti resep ini dan juga resep cirengnya mbak Endang), kok hasil akhirnya 'basah' ya? Padahal sudah disimpan di rak kawat biar pada netes. Kalopun kering itu luarnya aja. Dalamnya berminyak. Ini aja sih kendala saya. Ada teknik khusus kah? Soalnya kalo rasa mah udah enak pisaaaan!
BalasHapusHatur nuhun :)
hai mba Sundari, saya juga mengalami hal sama mba, dan sepertinya kalau terlalu banyak tapioka akan membuat adonan berminyak ketika digoreng. Di penjual tahu aci juga saya temukan begitu ya. Kalau adonan yang diatas sih gak terlalu berminyak, tapi kudu dibentuk smooth permukaanya bukan kasar seperti cireng.
Hapusmbak endang, saya demen banget sama tahu. minta dibikin kakak tapi ngeles lagi males bikin resep JTT yg batagor. karena kudu ngehalusin ayam dan kukus labu siam. pas rabu siang mbak endang posting resep ini kakak aku happy banget. kamisnya langsung dieksekusi. dimodif sedikit ada sebagian aci yang digulung pake kubis. jadi semacam siomay kubis gitu. trus karena bumbunya keenceran dikentelin dikit pake maizena. jadinya sih kayak tahu bakso dan siomay kubis yg ada di surabaya/sidoarjo. tapi kalo dimakan sama kaus kacang+jeruk limau+sambel jadi enak banget. tapi kita makannya g digoreng. langsung disiram saus kacang aja. makasih ya mbak resepnya.
BalasHapusthanks mba Tika sharingnya, senang resepnya disuka, yep resep ini mirip batagor tanpa ikan ya hehheh
HapusMbak endang,kalo tahunya udah jadi trus disimpan di frezer kayak frozen food gitu,bisa nggak mbak? Kalo bisa,tahan berapa lama mbak?
BalasHapusMakasih sebelumnya ya mbak endang.
bisa ya mba peni, bs sd 1 - 3 bulan ya
HapusMb Endang, utk saus kacangnya, air utk merebus bumbu itu dibuang kah? Atau diblender sekalian?
BalasHapushai mba Eviy, saya blender sekalian bersama bumbu mba, kurangi air jika terlalu banyak supaya saus tidak encer
Hapus