Masakan ini termasuk salah satu favorit Ibu saya saat mengolah udang. Simple, cepat dan rasanya pun mantap, apalagi ketika disantap bersama sepiring nasi panas mengepul. Duh bisa tekor di nasi. Dulu ketika saya masih kecil dan tinggal di Paron, setiap pagi penjual udang sungai berjajar di lapak ikan yang terletak di pasar bagian belakang. Saat itu mereka menjualnya tidak menggunakan timbangan, melainkan dalam bentuk gundukan. Satu gunduk udang atau ikan wadher mungkin beratnya sekitar 200 gram, biasanya Ibu atau Mbah Wedhok akan membelinya beberapa gunduk untuk membuat bothok atau peyek.
Udang sungai ini berukuran kecil, maksimal mungkin hanya sebesar jari kelingking orang dewasa. Warnanya abu-abu kehitaman dan ketika dijual masih dalam kondisi fresh, bahkan beberapa diantaranya masih hidup karena baru ditangkap ketika pagi buta. Terkadang beberapa ekor udang saya selamatkan dan masukkan ke dalam ember kecil berisi air untuk dipelihara. Tidak bertahan lama, dalam waktu singkat udang-udang itu sudah masuk ke dalam penggorengan. ^_^
Sayangnya udang sungai mahal harganya, karena itu lauk ini hanya hadir sesekali saja. Nenek saya, Mbah Wedhok, sering meraciknya menjadi bothok bersama tambahan 'segambreng' tempe, daun melinjo, petai cina, dan parutan kelapa muda. Hampir dua kali dalam seminggu bothok udang (udangnya bisa dihitung dengan jari) hadir menjadi lauk kami. Tapi ada saat-saat tertentu ketika udang sungai melimpah ruah di pasar, harganya pun menjadi murah. Ketika itulah udang goreng berbumbu asam Jawa ini hadir di rumah. Karena ukurannya kecil maka tidak pernah ada kegiatan berjudul mengupas kulit udang, hanya bagian kepalanya saja yang dibuang. Kegiatan menyiangi kepala udang ini paling saya benci karena selain tobat lamanya juga bau amisnya yang melekat di sekujur tubuh membuat kepala pening.
"Mau makan udang goreng asam ngggak? Kalau mau, bantu Mama siangi kepala udang," ancaman ini cukup ampuh untuk membuat kami tekun bekerja di depan sebaskom udang. Walau proses menyianginya terasa musibah namun angin surga mulai berhembus ketika udang berbumbu ini digoreng di wajan. Bau harumnya yang memenuhi rumah, membuat perut mengerang keras dan dengan tidak sabar piring-piring berisi nasi panas mulai dijajarkan ke meja dapur menunggu jatah. ^_^
Kembali ke resep masakan ini, membuat udang goreng asam atau nama kerennya adalah udang goreng tamarind memang super mudah dan super cepat. Masakan ini mungkin mirip dengan bumbu cumi-cumi asam garam a la Ibu saya yang pernah saya bagikan resepnya pada link disini. Udang berukuran kecil menurut saya akan lebih sedap, crunchy dan lebih gurih rasanya, namun karena udang galah jumbo ini sudah lama mendekam di freezer maka sebaiknya dimanfaatkan. Ketika memasak udang, saya lebih suka bersama kulitnya, kulit udang ini berfungsi melindungi daging udang yang lembut agar tidak over cooked ketika dimasak sehingga rasa manis dagingnya masih terasa. Namun saya kembalikan ke selera anda masing-masing, jika dirasa kulit udang mengganggu kenikmatan saat menyantapnya maka kupaslah terlebih dahulu.
Bumbunya hanya terdiri atas asam jawa (tamarind), garam, kunyit dan bawang putih. Resep asli Ibu saya tidak menggunakan kunyit sama sekali, namun kunyit menurut saya cukup ampuh menumpas bau amis selain tentu saja memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, jadi menambahkannya bukanlah suatu hal yang merugikan. Udang cukup di-marinade ke dalam bumbu, anda bisa mendiamkannya selama beberapa menit atau 1 jam hingga bumbu meresap, namun di resep ini saya langsung menggorengnya. Minyak di resep selain berfungsi membuat udang matang dan garing juga untuk membantu bumbu terlumuri dengan baik. Walau kalorinya selangit, namun minyak berbumbu ini mantap surantap disantap bersama nasi hangat. Bagian kesukaan saya adalah membersihkan wajan berlumur bumbu dan minyak dengan semangkuk nasi putih hingga licin tandas. ^_^
Berikut ini resep dan proses udang goreng tamarind ya.
Resep Udang Goreng Tamarind
Resep hasil modifikasi sendiri
- 6 ekor udang ukuran besar (saya menggunakan udang galah, bisa menggunakan udang jerbung atau udang berukuran kecil lainnya)
- 3 - 4 sendok makan air asam Jawa yang kental
- 1/4 sendok teh kunyit bubuk (1 cm kunyit segar dihaluskan)
- 1 sendok teh garam
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 5 sendok makan minyak goreng
Cara membuat:
Siapkan udang, buang sungut dan bagian tajam di ujung kepalanya dengan gunting. Potong juga ujung ekornya yang tajam. Gunting kulit di bagian punggungnya, kemudian belah punggung udang dengan pisau, jangan sampai putus. Buang saluran kotoran berwarna hitam di punggung udang. Cuci bersih udang. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan segumpal kecil asam jawa dan 100 ml air panas, diamkan 5 menit hingga asam menjadi lunak. Remas-remas, buang ampas asam, ambil sekitar 3 - 4 sendok makan air asam yang kental.
Siapkan mangkuk, masukkan air asam jawa, dan sisa bahan lainnya kecuali minyak goreng dan udang, aduk rata. Tambahkan udang yang telah disiangi, aduk rata.
Note: anda bisa mendiamkan udang berbumbu ini selama 1 jam di chiller
Panaskan minyak di wajan, masukkan udang bersama semua bumbunya. Goreng dengan api sedang hingga udang berwarna kemerahan, kulitnya mengering dan matang. Angkat dan sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!
hallo mba endang aku silentreadermu, mksh semua resepnya mba, enak semua
BalasHapuso iya berarti kaya cuma ditumis gt ya mba? pake minyak sedikit bgt
semi tumis goreng mba, tambahkan minyak lagi kalau kurang ya, soalnya minyaknya suka saya makan sama nasi jadi saya tidk pakai banyak minyak ya.
HapusMba,apakah udangnya nanti akan berasa asam?atau asam2 gurih?
BalasHapusasam2 gurih ya
HapusJadi pingin ke Paron ... Kepincut bayangan suasana pasar , penitipan sepeda , semua yg diceritakan mbak Endang ...
BalasHapuswah paron pastinya sudah berubah ya Mba Yeni sekarang, pasar paron kata ibu saya sudah direnovasi, saya sendiri belum pernah pulang kampung sejak bebrapa tahun lampau hahahha
HapusMbak Endang, resep baked bean nya donk... a la makanan kalengan gtu...
BalasHapusHaha, next time ya Bro! ^_^
Hapusmbak endang apa kabar? kenapa ya mbak kalau saya habis makan udang lidah dan mulut saya terasa gatal?apa itu termasuk alergi? tapi kalau udang kering gak ada rasa gatal di mulut dan lidah.
BalasHapusmungkin alergi udang segar kali ya mba. saya juga kurang tahu mengenai hal ini ya.
HapusMbak endang Klo ukuran udangya sedang kotoran yg ada dipunggungnya suka dibersihkan juga gak? Sebenarnya kotoran udang itu bahaya gak sih Klo gak dibersihkan? Saya kadang suka parno sendiri kalau makan di luar, saya lihat kotoran dipunggungnya tdk dibersihkan. Tp membersihkan udang itu bikin encok Bgt ya mbak...
BalasHapus-jasmine-
hai mba Jasmine, kalau udang ukuran sedang seperti udang jerbung, saya gak buang mba, soale bs gempor hehhehe. Gak papa gak dibuang yaa, terkadang kepala udang suka saya makan hehehhe
HapusChiller itu diapakan mba? Saya ga ada alatnya :(
BalasHapusbgian kulkas itu ada 2 mba:chiller dan freezer.Chiller itu pendingin biasa tempat simpan sayur dan buah atau makanan yg tdk dibekukan.
HapusHalo, Mbak Endang! Ini sama sekali nggak pakai gula ya, Mbak? Kalau ditambah gula sedikit biar bagian luarnya terkaramelisasi pas digoreng gitu bisa nggak ya? Makasih banyak, Mbakk!
BalasHapushai mba, silahkan kalau mau ditambah gula ya, kalau untuk menjadi caramel saya kurang yakin kalau gulanya hanya sedikit
Hapusini pasti uenakkk!!! setara dg cumi asam asin nya. Bikin ketagihan dan menyelamatkan kala tubuh malas masak lama2 di dapur. Tapi pengen maem enak dan hemat. Hehehe... Bsuk langsung beli udang ahh.. Makasih Ibu-nya mb Endang, resep2ya naknian :)
BalasHapusDian - Solo
thanks mba dian, monggo dicoba ya, moga suka ^_^
Hapusmba endang, itu masaknya pakai udang dari freezer ya? nah kalau mau ngebekuin udang, udangnya dicuci dulu atau langsung masuk freezer aja setelah belanja? makasih.
BalasHapusummu castan
Hai mba, semua bahan makanan yang masuk freezer (ikan, udang, daging, ayam), saya cuci dulu mba.
Hapus1. ikan, ayam, cumi-cumi > siangi, cuci, packing
2. udang > cuci, pcking
3. daging > potong2, cuci, packing
Aku coba deh lagi belajar masak 😊
BalasHapusOh yah kalo udang nya 1/2 kg mbumbu2 nya harus dambar dong ??
1/2 kg bs menggunakan porsi diatas mb, kayanya cukup banyak. kalau kurang mungkin tambah garam saja untuk menyesuaikan rasa
HapusMb Endang.. Td abis bikin cumi asam pedas. Wuendang tenan mb. Ahaha.. Bgn nasi yang dimasukkin ke wajan sisa penggorengan ini mirip banget sama Ibu saya mb, katanya enak bgt. *wajib nyoba semua resep mb Endang yang wuendang gulindang. Makasih banyak mb😂😂
BalasHapusHalo Mba Ika, waaak saya jadi ngiler membayangkannya, hikss. Mantaap banget dan bakalan ngabisin nasi sebakul itu wakakka
Hapus