Resep ini sebenarnya sudah begitu lama nongkrong di folder blog JTT hanya saja baru sekarang saya berkesempatan untuk menampilkannya. Membuat artikel beraneka ragam bentuk roti manis memang telah masuk ke dalam rencana untuk di posting, namun karena panjangnya proses step by step, banyaknya gambar yang harus diedit dan upload membuat mood tiba-tiba menjadi lenyap. Hari ini saya paksakan diri untuk mempostingnya karena terus terang tidak ada masakan dan resep baru yang saya coba akhir-akhir ini. Beberapa resep yang saya hadirkan di JTT belakangan ini adalah masakan yang sudah lama dicoba dan sebagian berasal dari resep di buku-buku JTT sebelumnya.
Ketika kita membuat adonan roti manis maka membentuk adonan menjadi aneka bentuk roti yang lucu dan menarik biasanya menjadi hal yang dipikirkan selanjutnya. Umumnya bentuk bulat, lonjong atau muffin menjadi penyelamat karena mudah dilakukan dan prosesnya cepat. Namun ketika melihat jajaran roti manis di etalase bakery dimana roti tampak menarik dengan tampilan yang cantik maka tak urung keinginan untuk membuat roti dengan bentuk serupa menjadi cita-cita yang ingin dieksekusi. Bagi anda yang tidak memiliki ide bagaimana membentuk adonan roti maka artikel berikut mungkin bisa sedikit membantu. Dan bagi anda yang belum menemukan resep dasar adonan roti manis yang lembut dan mantap maka resep dibawah mungkin bisa dicoba untuk percobaan weekend ini bersama si kecil. Yuk lanjut! ^_^
Selain rasa roti, maka yang menjadi pertimbangan lainnya adalah faktor kesehatan. Beberapa waktu yang lalu saya membaca di internet bahwa jenis roti Jepang dan Taiwan yang super duper lembut dan sedap sebenarnya kurang baik bagi kesehatan karena banyak mengandung lemak, gula dan sangat minim serat dibandingkan dengan roti-roti Eropa yang lebih padat, dan memiliki tekstur kasar karena minim lemak dan gula, dan biasanya mengandung serat karena terbuat dari tepung gandum utuh, oatmeal dan biji-bijian. Jadi jika faktor kesehatan menduduki posisi utama maka mungkin kita bisa membuat jenis roti manis yang lebih sehat misalnya dengan mengurangi porsi lemak, atau gula dan menambahkan serat seperti oatmeal, oat bran dan tepung gandum utuh.
Pada dasarnya adonan roti hanya membutuhkan tiga bahan yaitu tepung, ragi dan air, namun penambahan susu, telur dan lemak (berupa mentega, margarine atau minyak sayur) akan membuat teksturnya menjadi lebih lembut dengan rasa yang lebih lezat dan milky. Untuk resep roti manis dibawah saya menggunakan lebih banyak telur, susu dan mentega untuk menghasilkan rasa roti yang lebih rich serta tekstur empuk yang umumnya disukai oleh masyarakat kita. Kurangi porsi mentega, telur dan susu bubuk yang dipergunakan jika anda ingin versi yang lebih rendah kalorinya.
Apakah ada perbedaan menguleni adonan roti secara manual dengan tangan dibandingkan dengan mikser heavy duty? Sebenarnya tidak. Sebelum teknologi bernama mikser ditemukan maka nenek moyang jaman dulu menguleni adonan roti dengan tangan. Memang membutuhkan ekstra tenaga, waktu dan kesabaran untuk membuat gluten banyak terbentuk dan menghasilkan adonan dengan tekstur elastis yang kita sebut kalis. Pada prinsipnya menguleni adalah memproses adonan dengan cara menekan, menekuk, membalik dan membanting adonan. Menguleni manual bukanlah hal yang sulit dilakukan, namun akan menjadi cukup sulit ketika porsi adonan sangat banyak dan adonan banyak mengandung cairan dan lemak. Adonan yang seperti ini akan terasa lengket dan membutuhkan sedikit pengetahuan teknik menguleni dan ketekunan untuk membuatnya kalis. Untuk hal ini maka jam terbang sangat diperlukan, semakin sering kita memguleni adonan secara manual maka semakin tahu kita akan tips dan trick untuk membuat prosesnya menjadi sedikit lebih mudah.
Mikser haevy duty atau mikser yang khusus untuk menguleni adonan roti memang menjadi solusi dan penyelamat ketika anda harus membuat adonan dalam jumlah banyak dan jenis adonannya lembek dan lengket. Mikser seperti ini biasanya memiliki alat pengocok berbentuk hook (kaitan) yang akan menghajar adonan dengan kekuatan stabil dan tanpa kenal lelah karena memiliki motor yang kuat. Hasilnya adalah adonan yang sangat smooth, elastis dan kalis. Menguleni merupakan step penting lainnya dari proses membuat roti karena merupakan kunci untuk menghasilkan roti dengan tekstur yang lembut, berpori dan mampu mengembang dengan baik.
Untuk resep adonan roti dibawah proses menguleni dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama adonan tanpa mentega dan garam diuleni hingga kalis dan didiamkan hingga mengembang, kemudian dilanjutkan dengan bagian kedua dimana mentega dan garam ditambahkan dan adonan diuleni kembali. Lemak seperti mentega, margarine atau minyak dipercaya mampu menghambat ragi bekerja dengan maksimal dalam proses fermentasi. Beberapa resep memang biasanya menganjurkan untuk menambahkan lemak ketika adonan telah diuleni dengan kalis. Sedangkan garam memang menjadi musuh ragi dan menghambatnya bekerja maksimal, biasanya di dalam adonan roti, tepung terigu dan ragi dimasukkan terlebih dahulu dan diaduk dengan baik baru kemudian ditambahkan garam.
Bentuk roti sendiri tak terkira banyaknya, beberapa bentuk lain bisa anda lihat pada resep yang pernah saya hadirkan sebelumnya, misalnya roti bunga isi pasta kacang merah disini, roti gulung isi kacang hijau disini, catterpillar bread disini, roti unyil disini, roti isi sosis sapi disini. Beberapa bentuk yang saya hadirkan di bawah saya dapatkan dari berbagai sumber di internet dan buku membuat roti yang menjadi koleksi.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Resep Dasar Roti Manis
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 16 buah roti manis
Tertarik dengan resep adonan roti manis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Roti Unyil
Roti Bluder
Roti Boy
Bahan A:
- 1 butir kuning telur
- 100 gram mentega atau margarine (saya pakai margarine)
Bahan isi:
- Ovomaltine
- selai nanas untuk nastar
Cara membuat:
Membuat adonan dasar roti manis
Siapkan mangkuk mikser heavy duty. Masukkan semua bahan kecuali mentega dan garam, proses dengan speed sedang atau tinggi tergantung kecepatan mesin mikser yang anda miliki karena setiap mikser memiliki kecepatan dan power berbeda-beda.
Proses adonan hingga terlihat smooth, kalis dan tidak menempel lagi di dinding mangkuk, dan ketika adonan disentuh dengan jari tidak lengket. Tuangkan adonan ke mangkuk yang telah diolesi dengan minyak goreng. Tutup mangkuk dengan kain, diamkan selama 40 menit atau hingga adonan mengembang 2 kali lipat dari ukuran semula.
Kempiskan adonan, masukkan kembali ke dalam mangkuk mikser. Tambahkan mentega/margarine, proses kembali hingga smooth dan kalis, adonan tidak menempel di dinding mangkuk. Keluarkan adonan dan tuangkan ke mangkuk yang telah diolesi minyak.
Tutup permukaan mangkuk berisi adonan dengan kain, diamkan selama 1 jam atau hingga adonan mengembang 2 kali lipat.
note: Waktu fermentasi yang saya berikan jangan dijadikan patokan. Lamanya adonan mengembang tergantung suhu dapur anda masing-masing, semakin hangat maka akan semakin cepat adonan mengembang.
Kempiskan adonan, potong-potong dan timbang adonan masing-masing seberat 60 gram atau tergantung selera anda masing-masing. Tata adonan di loyang, dan tutup dengan kain selama adonan diproses menjadi bentuk bulat.
Bulatkan adonan dengan meletakkan sepotong adonan di meja. Telungkupkan kelima jari anda sehingga adonan terperangkap di dalam telapak tangan. Gerakkan tangan membentuk lingkaran pastikan telapak tangan menyentuh permukaan adonan sehingga adonan tertekan. Lakukan gerakan memutar sehingga adonan menjadi bulatan yang smooth.
Tata adonan yang sudah dibentuk bulat di loyang dan lakukan hingga semua potongan adonan habis. Tutup loyang berisi adonan selama proses membulatkan agar adonan tetap lembab dan tidak terkena udara langsung.
Membentuk adonan
Bentuk bunga 1
Note: gunakan selai yang memiliki tekstur keras dan tidak meleleh ketika dipanggang jika menggunakan bentuk ini.
Selai nanas untuk nastar, pasta kacang hijau dan pasta kacang merah cocok menjadi pengisi. Resep selai nanas disini, pasta kacang hijau bisa dicek pada link disini, dan kacang merah pada link disini.
Ambil sepotong adonan, letakkan di permukaan meja. Potong secuil adonan, kita akan menggunakan potongan kecil ini sebagai hiasan dipermukaan bunga. Bulatkan adonan besar, pipihkan dan isi dengan selai nanas. Bulatkan kembali.
Letakkan bekas sambungan adonan di bagian bawah, gilas adonan dengan rolling pin (kayu penggilas) hingga pipih setebal 1 cm. Potong adonan menjadi 8 bagian dengan pisau, jangan sampai bagian tengah adonan putus.
Bulatkan adonan kecil, pipihkan dan potong menjadi 16 bagian dan pastikan bagian tengah tidak putus. Olesi permukaan adonan berisi selai dengan air, letakkan hiasan bunga kecil diatas permukaan adonan bunga berisi selai. Tekan lembut agar menempel. Sisihkan.
Pastikan semua adonan roti baik yang sudah atau belum dibentuk selalu tertutup kain/plastic wrap selama proses.
Bentuk konde
Ambil sebuah bulatan adonan, gelindingkan di permukaan meja hingga menjadi gelondongan panjang. Gilas dengan kayu penggilas hingga pipih. Isi dengan selai dan gulung. Sisakan sekitar 1/2 cm adonan, tekan-tekan tepiannya dengan ujung jari hingga pipih, ini untuk mempermudah gulungan adonan menempel dengan baik dan smooth.
Gulung adonan dan tekan agar rapat dan rapi. Bentuk adonan menjadi kumparan dari salah satu ujungnya hingga terbentuk konde. Sisihkan.
Bentuk bunga 2
Ambil sepotong adonan, letakkan di permukaan meja. Potong secuil adonan, kita akan menggunakan potongan kecil ini sebagai hiasan dipermukaan bunga. Bulatkan adonan besar, pipihkan dan isi dengan selai nanas. Bulatkan kembali.
Letakkan bekas sambungan adonan di bagian bawah, gilas adonan dengan rolling pin (kayu penggilas) hingga pipih setebal 1 cm. Potong adonan menjadi 8 bagian dengan pisau, jangan sampai bagian tengah adonan putus.
Pelintirkan bagian potongan adonan dengan menarik sebuah potongan dan membaliknya sehingga masing-masing potongan terpelintir. Sisihkan.
Bentuk bunga 3
Ambil sepotong adonan, letakkan di permukaan meja. Potong secuil adonan, kita akan menggunakan potongan kecil ini sebagai hiasan dipermukaan bunga. Bulatkan adonan besar, pipihkan dan isi dengan selai nanas. Bulatkan kembali.
Letakkan bekas sambungan adonan di bagian bawah, gilas adonan dengan rolling pin (kayu penggilas) hingga pipih setebal 1 cm. Potong adonan menjadi 8 bagian dengan pisau, jangan sampai bagian tengah adonan putus.
Sama seperti bentuk bunga dua. Ambil sepotong adonan, tarik dan letakkan sisi potongan hingga menghadap keatas. Pipihkan bekas potongan sehingga selai terlihat disisi atas, lakukan pada semua potongan.
Ambil sepotong adonan sebesar kelereng, bentuk batang panjang dan bulatkan kemudian letakkan di tengah adonan berbentuk bunga. Jangan lupa membasahi bagian tengah adonan roti dengan air agar hiasan diatasnya mampu menempel dengan baik. Letakkan sepotong selai yang sudah dibulatkan ditengah-tengah lingkaran hiasan. Sisihkan.
Bentuk keong
Ambil sebuah potongan adonan, bentuk lonjong dengan ujung-ujung yang lancip. Pipihkan adonan dengan kayu penggilas. Isi dengan selai dibagian tengahnya. Rekatkan adonan, kemudian baringkan dan tipiskan tepian sambungannya agar antar adonan mampu menempel dengan baik.
Letakkan bagian sambungan di bagian bawah, kemudian gilas adonan dengan kayu penggilas hingga pipih setebal 1/2 cm. Potong-potong bagian tengah dengan pisau tajam, pastikan jangan sampai tepian adonan putus.
Gulung adonan hingga menjadi gelondongan yang panjang, gulung berbentuk kumparan dan simpulkan ujung-ujungnya. Sisihkan.
Bentuk bulan sabit
Ambil sepotong adonan, letakkan dimeja. Bentuk lonjong dengan salah satu ujung lebih besar dari ujung lainnya. Gilas dengan kayu penggilas hingga adonan tipis dan melebar. Letakkan segumpal selai di salah satu ujung yang lebar.
Gulung adonan dari sisi lebar, pastikan selai terperangkap didalam adonan agar tidak meleleh dan mengalir keluar ketika dipanggang. Gulung hingga adonan habis dan pastikan ujung adonan terletak di bawah adonan. Sisihkan.
Bentuk risoles 1
(entah apa nama bentuk ini, bisa drum, risoles, gelondongan, atau batang)
Ambil sepotong adonan, letakkan dimeja. Bentuk lonjong dengan salah satu ujung lebih besar dari ujung lainnya. Gilas dengan kayu penggilas hingga adonan tipis dan melebar. Letakkan segumpal selai di salah satu ujung yang lebar.
Tekuk sisi adonan di kanan kiri dan bawah selai sehingga sebagian selai tertutup, seperti amplop atau seperti kita membuat risoles.
Gulung adonan dari sisi lebar, pastikan selai terperangkap didalam adonan agar tidak meleleh dan mengalir keluar ketika dipanggang. Tekan adonan selama digulung. Sisakan ujung adonan agak panjang. Potong menjadi 3 bagian. Tekuk masing-masing potongan adonan keatas, beri jarak antar potongan adonan. Sisihkan.
Bentuk risoles 2
Ambil sepotong adonan, letakkan dimeja. Bentuk lonjong dengan salah satu ujung lebih besar dari ujung lainnya. Gilas dengan kayu penggilas hingga adonan tipis dan melebar. Letakkan segumpal selai di salah satu ujung yang lebar.
Tekuk sisi adonan di kanan kiri dan bawah selai sehingga sebagian selai tertutup, seperti amplop atau seperti kita membuat risoles.
Gulung adonan dari sisi lebar, pastikan selai terperangkap didalam adonan agar tidak meleleh dan mengalir keluar ketika dipanggang. Tekan adonan selama digulung. Sisakan ujung adonan agak panjang. Potong menjadi 4 bagian. Tekuk potongan adonan paling kiri melintang ke kanan hingga bagian tengah adonan, tekuk adonan nomor 3 melintang kekiri menutup potongan adonan pertma.
Tekuk adonan nomor 2 melintang ke kanan, dan tekuk adonan diujung paling kanan melintang ke kiri menutup adonan nomor 3. Letakkan potongan adonan nomor satu menutupi potongan nomor 4 untuk mengakhiri anyaman. Sisihkan.
Bingung dengan penjelasan saya? Gambarnya sepertinya lebih jelas. ^_^
Bentuk bunga 4
Ambil sepotong adonan, letakkan di permukaan meja. Potong secuil adonan, kita akan menggunakan potongan kecil ini sebagai hiasan dipermukaan bunga. Bulatkan adonan besar, pipihkan dan isi dengan selai nanas. Bulatkan kembali.
Letakkan bekas sambungan adonan di bagian bawah, gilas adonan dengan rolling pin (kayu penggilas) hingga pipih setebal 1 cm. Potong adonan menjadi 8 bagian dengan pisau, jangan sampai bagian tengah adonan putus.
Sama seperti bentuk bunga 1. Ambil sepotong adonan sebesar kelereng, bentuk bulat. Jangan lupa membasahi bagian tengah adonan roti dengan air agar hiasan diatasnya mampu menempel dengan baik. Letakkan adonan bulat kecil ke atas adonan roti berisi selai. Sisihkan.
Pemanggangan dan penyelesaian
Tata semua adonan yang telah dibentuk di loyang, tutup permukaan loyang dengan kain/plastic wrap, diamkan selama 30 menit. Olesi permukaan adonan dengan kuning telur menggunakan kuas.
Panggang selama 30 menit (api atas bawah) suhu 170'C atau hingga roti tampak kuning keemasan permukannya. Kelurkan dari oven, sapukan permukaan roti yang masih hangat dengan mentega/margarine menggunakan kuas.
Dinginkan roti di rak kawat dan segera simpan dalam plastic/wadah tertutup rapat agar tetap lembut dan empuk. Roti yang terlalu lama diangin-anginkan di udara akan menjadi keras dan kehilangan kelembabannya.
Note: memanggang berlebihan akan membuat roti kehilangan kelembabannya, kering dan keras. Sesuaikan suhu dan lama memanggang dengan oven anda masing-masing.
siang mba bsk sabtu apa minggu bikin ah mumpung anakku libur drpd melototin kompi mending diajak berkreasi hasilnya bikin kenyang hehehe..
BalasHapustrimakasih mba --Anni smg--
sip Mba Anni, bocah2 biasanya suka banget membantu membentuk roti hehehe. pasti seru mba. thanks sharingnya yaa
HapusMbak Endaangggg, baca resep roti dari JTT jadi kayak lagi bernostalgia mengenang awal-awal bikin roti. Roti adalah pengalaman baking pertama saya. Hasil pertama adalah gosong dan keras, bisa buat ganjel pintu hahaha. Habis itu rajin browsing dan ketemu deh sama blognya mbak Endang. Asyikkk banget nyenuk di depan komputer menghayati resep hihihi. Kenal yang namanya metode water roux a.k.a tang zhong juga blog JTT. Bisa dapat buku resep dari mbak Endang juga berkat cerita sekitar roti. Alhamdulillah sekarang sudah ada mixer idaman kayak di postingan mbak Endang kali ini untuk bikin roti. Makasih mbak Endang buat inspirasinya. Super awesome lah pokoke.
BalasHapuswakakak, pengalamannya sama banget sama saya dulu ketika pertama kali mencoba membuat roti sendiri, banyak sekali gagal drpd berhsilnya, sampai pernah bikin roti gandum bs bikin patah gigih waktu dikunyah wakaka.
Hapusthanks sharingnya dan sudah bersedia membeli buku saya, by the way selamat untuk mikser idamannnya, mikser yang sya pakai diatas milik adik saya hahhaha, saya belum mampu beli hehhehe. sukses yaaa
Asik...mb Endang bikin roti lagi...udah lama ga nyontek resep roti mbak Endang sejak Hokkaido Milky Loaf..udah keenakan pake KSB kayanya..KSB udah pernah nyoba blm mbak? lembut sih, cuma dari segi rasa masih lebih enak yg proofing beberapa kali seperti resep mb Endang ya... terima kasih sharingnya 🙏😘
BalasHapushai mba Stella, thanks sharingnya. saya malah belum tahu apa itu KSB hehhehe. tapi biasanya roti2 dengan proofing beberapa kali memiliki rasa lebih kaya dan sedap dibandingkan yang versi lebih instan.
HapusWuih... Mba Endang rajin dan telaten sekali membuat berbagai bentuk roti. Salut, mba Endang memang TOP BGT deh.
BalasHapusUntung udah ada yang komentar, jadi bisa langsung komentar juga. Kalau belum ada komentar, saya pasti gagal berkomentar juga. Tidak tau salahnya di mana? Padahal jaringan baik-baik saja.
Sukses selalu mba Endang. Semoga buku ke 4 nya segera terbit.
hai mba Sitti, thanks sharingnya ya, senang resepmya disuka.
Hapusbuku 4 sedang dibuat, agak lama karena yang buat mood2an hahhahah. sukses yaa
Mbaa aku newbi apalagi masalah buat roti. Masih belum bisa dapetin adonan yg "windowpane" ituuu. Dan ngebentuk roti juga masih belum bisaaaa �������� sekarang aku lagi giat2nya buat roti pas baca blog nya mba. Soalnya aku suka banget sama roti, kalau beli diluar itu takut aja, kan aku belum tau pasti bahan yg dipake apa aja. Kalau buat sendiri rasa nya aman aja gitu mba hehe.
BalasHapusthanks sharingnya y mba, moga sukses dengan trial rotinya ya, senang resep2 JTT disuka. ^_^
HapusHalo mba ending. Wah mundur resep roti. Aku plug demen bikin roti daripada kue. Gagal focus ke mixernya huahahaha.. Sukses terus ya mba endang
BalasHapusthanks mba Harsi, memang lebih mudah bikin roti drpd cake yaa, gak ribet dan murah meriah. Mikser pinjeman mba wakkakak
HapusHalo mbak Endang. Roti memang tiada duanya. Apalagi yang baru keluar dari oven. Saya baru-baru ini nyobain Ciabatta nya Tous Les Jours. Tampangnya tidak istimewa, begitu dicoba bikin saya nyesel cuma beli 1 saja. Gurih, sedikit alot, empuk dan krenyes2 dari campuran biji2annya bikin nagih. Kalau sempet dan lagi iseng mohon ditampilkan resepnya, ya mbak:). Salam, Heni
BalasHapussaya sudah pernah coba juga ciabatta-nya, 1 kurang ya hehehhe, nyesel beli cuman 1 wakakka.
Hapusthanks sharingnya mba Heni ^_^
Wah....mba endang, mixer-nya itu bkin ngiler....soale kalo bkin donat ato roti, saya masih uleni pake tangan...wkwkwk(Shiny)
BalasHapushai mba Shiny, mikser yng ini memang idaman yaa, sayang hrganya mahal bgt, ini juga saya pinjam dr adik wakakka
HapusMbak Endang...request dong, bikin resep sourdough bread, aku udah lama penasaran gimana cara bikinnya, apakah sama kayak bikin bread pada umumnya atau ada teknik khusus?
BalasHapusHi Mba Arum, saya sudah bbrp kali coba membuat raginya tapi gak sukses. Yang terpenting raginya sih.
HapusKeren mbaak ini yang saya tunggu tutorial bentuk roti soal nya saya mati gaya kalo bikin roti ngga bisa ngebentuk bagus, paling cuman bulat sm lonjong doank hihihi.. makasih banyak ya mba endang. Sehat terus dan terus berkreasi aku fans berat mba looh semua resep jtt aku bikin fail di laptop biar gampang nyari nya kalo pas mau bikin aneka cemilan n masakan.
BalasHapusthanks mba Fadheela, thanks ya tutorialnya disuka, senang sekali resep2 JTT disuka, sukses ya
HapusMba endang boleh tanya ga merk oven Yg Mba endang gunakan apa ya??lebaran nnti klo Ada rezeki pngn bikin kue2 kering resep Mba endang..hehe..makasih ya Mba endang udah berbagi resep..
BalasHapusHai Mba Fitri, saya pakai oven listrik merk Sico ya mba, menurut saya sih oke ya.
HapusMbak...lagi pengen ngincer mikser heavy duty...klo Oxone kira2 ok g mbak...
BalasHapusbelum pernah coba Mba Yussie, kata bberapa pembaca sih ok ya
HapusHalo mba endang. Trimakasih atas sharing resep resepnya. Untuk resep ini, apakah bisa menggunakan tepung protein tinggi?
BalasHapushalo Mba, bisa ya, tidak masalah
Hapus