Jangan terkecoh dengan bentuk cincinnya dan mengira roti ini adalah donat. Walau berbentuk sama dan terbuat dari bahan yang sama yaitu tepung terigu, air dan ragi, tapi bagel bukanlah donat dan memiliki tekstur yang sangat berbeda dengan donat. Bagel terasa chewy (liat dan elastis) kala digigit, teksturnya padat namun sama sekali tidak keras. Berkebalikan dengan donat yang manis maka bagel cenderung tawar, asin atau gurih dan seringkali digunakan untuk menggantikan roti burger (burger bun). Berbeda juga dengan donat yang umumnya langsung disantap begitu saja (kecuali jika ingin menambahkan aneka topping) maka bagel cenderung plain jika tanpa aneka topping atau isi didalamnya. Karena itu bagel biasanya disantap bersama cream cheese, dan aneka selai untuk versi yang manis atau smoked beef, tomat dan aneka sayuran untuk versi asin dan gurih.
Proses membuat bagel cukup unik karena melibatkan teknik merebus adonan yang tentu saja mengingatkan kita pada proses membuat pretzel yang pernah saya posting resepnya disini. Adonan yang direbus membuat bagel menjadi liat dan chewy serta memberikan sensasi tersendiri kala mengudapnya. Yang jelas, roti yang satu ini sangat mantap menemani makan pagi bersama segelas kopi atau teh manis hangat. Yummy!