Frekuensi saya bersantap di resto berkurang drastis sejak 6 bulan belakangan ini, dulu sepulang kantor saya lebih memilih nongkrong di cafe atau resto menghabiskan waktu ngobrol 'ngalor ngidul' dengan teman dibandingkan pulang ke rumah. Resto andalan saya adalah Koki Kafe di Plaza Semanggi yang menyajikan masakan Palembang. Pempek dadar dan mie celornya menjadi favorit karena super duper sedap dan harganya terjangkau. Sayangnya saat ini Koki Kafe telah menutup bisnisnya disana, sepertinya pengunjung mall lebih suka makanan a la western dibandingkan menyantap masakan lokal.
Resto lainnya yang dulu juga menjadi tempat 'kongkow' adalah QQ Kopitiam di FX Mall, teh tarik dan kwetiaw sapi lada hitamnya selalu saya pesan ketika bersantap disana. Kwetiaw sapi lada hitamnya bahkan memberikan inspirasi bagi saya untuk mencoba membuat menu serupa di rumah, resepnya pernah saya posting di JTT, anda bisa klik link resepnya disini.
Tetapi bukan karena resto yang tutup atau berkurang kualitas makanannya yang menyebabkan saya tidak pernah lagi bersantap disana, melainkan kesadaran (yang sepertinya baru memukul kepala saya sekarang) bahwa betapa banyaknya biaya yang telah dikeluarkan untuk makanan dan minuman yang sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah. If I can turn back time, ingin rasanya semua biaya tak perlu tersebut saya kelola dengan lebih bijak. Ah, menyesal belakangan memang tiada guna yang terpenting sekarang adalah merubah habit. Jika dulu hampir sebagian besar pengeluaran habis di makanan maka kini saya selalu berusaha menyisihkan sejumlah besar untuk ditabung ketika gajian tiba. Menabung di depan ketika pundi-pundi masih terisi akan membuat saya mampu mengerem pengeluaran yang tak penting di sepanjang bulan, dibandingkan menabung apa yang masih tersisa di rekening di akhir bulan. Seringkali pada saat itu justru tidak ada dana yang tersisa sama sekali. ^_^
Karena tabungan di bank mudah dikuras dengan ATM maka bentuk investasi di pasar modal seperti saham menjadi pilihan, kebetulan saya bekerja di sebuah perusahaan investasi sehingga produk investasi pasar modal bukanlah hal yang asing. Saran saya, bagi anda yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal dan belum terlalu mengenal produk dan risikonya, maka carilah informasi mengenai produk tersebut sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan untuk meletakkan sejumlah dana didalamnya. Riset bertele-tele diawal akan jauh lebih baik dibandingkan menyesal di kemudian hari. Semua produk investasi selama dikeluarkan oleh bank dan perusahaan investasi terpercaya pada dasarnya baik, namun akan lebih baik lagi jika produk tersebut sesuai dengan kondisi dan risk profile masing-masing individu.
Berhenti mencicipi makanan di resto, membuat saya harus memutar otak untuk lebih kreatif meracik bumbu dan bahan di rumah. Untungnya saya bukan pemilih, dan picky eater jauh dari karakter saya, jadi makanan apapun asalkan bergizi, higienis dan dikelola dengan benar pasti akan tertelan dengan mudah. Tahu dan ikan adalah dua bahan makanan yang paling sering tersimpan di kulkas, harganya terjangkau, sedap dan bergizi. Untungnya saya pencinta tahu dan ikan kelas berat, jadi walau disantap setiap hari rasa bosan tak kunjung tiba. Nah ada satu makanan a la Chinese food yang menjadi favorit saya jika dulu berkunjung ke resto seperti Imperial Kitchen atau Tawan, chicken kung pao. Ayam goreng bersalut saus kemerahan yang terasa manis, asam dan asin ini memang 'nendang' rasanya, ditambah lagi taburan kacang mede yang manis gurih membuat nasi dua mangkuk pun lenyap dengan cepat.
Tak ada ayam, tahu pun jadi. Nah kali ini saya mengganti ayam dengan tahu putih berbalut adonan tepung yang digoreng crispy. Rasanya tak kalah dengan versi ayamnya, sedap menemani nasi putih hangat dan tentu saja murah meriah. Terus terang menyantap tahu yang hanya di olah itu dan itu saja memang pada akhirnya akan menimbulkan kebosanan, namun dalam salutan saus pedas yang manis asam gurih membuat rasanya menjadi spektakuler. Proses membuatnya sangat mudah, masih ingat dengan tahu crispy cabai bawang garam yang mencetak hits kala saya share resepnya disini? Nah yang ini proses pembuatannya juga tak jauh berbeda, yang membedakannya hanyalah saus yang digunakan dan campuran kacang di dalamnya. Saya menggantikan kacang mede dengan kacang tanah goreng karena kebetulan hanya kacang tanah yang tersedia di rumah, jika anda memiliki stok kacang mede jangan ragu untuk menggunakannya ya.
Berikut resep dan prosesnya.
Tahu Kung Pao
- 3 kotak tahu putih ukuran 4 x 4 cm, potong dadu, rendam dengan 1 sendok teh garam dan 200 ml air hangat
- 3 sendok makan kacang tanah goreng (bisa menggunakan yang sudah dikupas atau masih berkulit)
- 1 batang daun bawang, rajang kasar
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 2 cm jahe, cincang halus
- 8 buah cabai merah kering
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bahan & bumbu untuk menggoreng tahu:
- 2 sendok makan tepung terigu serba guna
- 1 sendok makan tepung beras
- 1 sendok makan tepung maizena
- ½ sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
Bahan saus kung pao:
- 2 sendok teh cabai bubuk
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan soy sauce (kecap asin)
- 3 sendok makan saus cabai botolan
- 2 sendok makan saus tomat
- 2 sendok makan gula palem/gula merah sisir
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1/4 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan air jeruk nipis
- 1/2 sendok teh merica bubuk
Cara membuat:
Siapkan
mangkuk kecil, masukkan semua bahan saus kung pao, aduk rata, cicipi
rasanya. Saus terasa asin, asam dan manis. Sesuaikan garam gula sesuai
selera. Sisihkan.
Siapkan cabai merah kering, potong dengan gunting sepanjang 1 cm. Cabai
merah kering memiliki banyak biji, buang bijinya sebagian.
Tiriskan tahu dari air garam rendamannya. Pastikan tahu benar-benar tiris dan tidak terlalu basah.
Siapkan mangkuk besar, masukkan bahan dan bumbu untuk menggoreng tahu, kocok atau aduk jadi satu hingga tepung tercampur rata.
Tuangkan tahu, kocok mangkuk hingga seluruh permukaan tahu terselubungi dengan tepung.
Siapkan wajan, beri minyak agak banyak dan panaskan hingga benar-benar panas. Masukkan tahu satu-persatu ke dalam minyak agar tidak lengket satu sama lain.
Goreng hingga permukaannya kuning kecoklatan dan crispy. Angkat dan tiriskan.
Siapkan wajan, gunakan api sedang saat memasak. Panaskan 2 sendok makan minyak goreng dan tumis bawang putih, jahe, cabai merah kering hingga mengeluarkan bau harum dan bawang putih matang. Tuangkan saus kung pao, aduk dan masak hingga saus mendidih dan kental.
Masukkan tahu goreng dan kacang tanah, aduk cepat hingga rata dan semua bahan tertutup oleh saus. Matikan api kompor, masukkan daun bawang, aduk rata dan sajikan. Super yummy!
Note: makanan ini sebaiknya disantap segera jika terlalu lama didiamkan maka tahu akan melempem dan berkurang renyahnya.
Wah enak nih mbak. Bahannya mudah dan sering ada di dapur. Sabtu besok cobain ah.
BalasHapusThnaks Mba Ning, monggo dicoba, muga suka yaa
HapusIya, mba Endang. Saya dulu waktu masih kerja juga suka beli makanan di luar dan memang boros banget. Sekarang lebih memilih masak sendiri, lebih terjamin kualitas bahannya, bisa menyesuaikan isi dompet dan bisa makan sepuas-puasnya. Heheheh.
BalasHapusHaaa, sama Mba Sitti, memasak sendiri jauh lebih ngirit, dan tentu saja jauh lebih sehat ya
Hapusmba endang ajari dung cara invest di saham... maaf melenceng nih..
BalasHapus--anni smg--
Hai Mba Anni, invest di saham tidak sulit, hanya kita perlu tahu resikonya dan apakah kita termasuk yang bs menerima resiko tersebut. Yang paling penting, karena saham termasuk produk investasi dengan resiko tinggi karena harganya sangat berfluktuasi, alias naik turun dengan cepat maka sebaiknya sebelum membeli satu saham kita harus perhatikan sahamnya baik2.
HapusSelain itu sebaiknya dana untuk invest adalah dana yang tidak akan dipakai dalam waktu dekat karena terkadang saham perlu waktu agak lama untuk membuat harganya naik.
ada banyak info mengenai saham di net, coba googling saja mba, 'invest saham untuk pemula' ada banyak sekali artikel disana.
Wah enak murah dan mewah ni mba..😁
BalasHapusBuat temen si kung pao ini enaknya apa ya mba?
sayur tumis2an a la chinese food enak Mba, kaya brokoli saus tiram atau kangkung tumis bawang putih. Kalau lauk keknya ayam goreng enak deh hehhehe
HapusMbak skalian resep kangkung tumis bawang putihnya dong...ngeces bacanya
Hapushaa, cuman bwang putih dan bawang merah dicincang mba, kasih jahe dikit, gula, garam dan saus tiram, tumis semua jadi satu masuk kangkung, simple hehhee
HapusMbak....saya baru aj nyobain resep ini, hanya saja saos cabai dan saos tomat saya ganti dengan saos pedas manis,,,,haduhhhh mbak enak banget ya mbak, apalagi kena nasi panas ,,,keren deh resepnya mbak endang...😀😀 sukses selalu y mbak...
BalasHapusHai Mb Fitri, thanks sharingnya yaa, emang ini enak dimakan sama nasi panas, bs habis banyak ^_^
HapusAstaga bikin saya langsung ngiler mbaaa..hahha..terima kasih banget atas tips Tahu Kung Pao nya Ya Mba Endang.
BalasHapusthanks yaa, senang resepnya disuka, moga sukses ketika dicoba yaa
HapusMbaa.. Beli cabe kering dimana yaa?? Aku koq uda ct ke beberapa supermarket tp ga dapet yaaa..??
BalasHapusDr kapan pengen bikin ayam kungpao n sampe ga dimakan itu kacang mete dr lebaran tp koq ga nemu cabe keringnya mba.. Sediihhh aku
saya beli di supermarket mba, lotte atau carfur banyak kok, coba cari di bagian bumbu kering
HapusAssalamualaikum mba endang. Sy penggemar blog mba endang. Tadi pagi sdh saya praktek tahu Kung pao berhubung masih ada udang juga sekalian aja dah... Rasanya nampol mba.. Makasih banyak resepnya mba...
BalasHapusWalaikumsalam Mba Nany, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka, pakai udang pasti nampol pisan hehehhe
Hapusmba endang sy tertarik soal invest disahamnya... udah baca sana sini tapi belum brani juga. Kalau invest emas bagus juga gak mba ?
BalasHapusTks/Erika
Hi Mb Erika, investasi baik berbentuk aset terlihat (tangible asset) seperti tanah, rumah, emas atau intangible (tidak terlihat) seperti saham, deposito, reksadana menurut saya semua bagus ya. Tergantung dari dana yang dimiliki, tingkat resiko yang bs kita cover dan waktu investasi. Kalau mau aman, harganya gak terlalu naik turun dan mudah diperjualbelikan maka emas lebih tepat ya. Secara jangka panjang emas trend-nya naik. Tapi emas 24 karat atau logam mulia ya, bukan emas perhiasan.
HapusInilah salah satu makanan favorite saya Mba Endang,biasanya saya makan Tahu Kung ini di rumah makan yang kebetulan dekat rumah saya.Namun saya mau coba resep dari Mba Endang ini jujur setiap saya kemari resep mba endang selalu saya catat..hehee
BalasHapusHahahha, silahkan dicoba yaa, moga2 seenak tahu kung di resto langganannya yaa
HapusWaaah kayaknya mudah nih buatnya...
BalasHapusIjin recook yaa.. :)
silahkan mba, moga suka ya
HapusHmm mbak endang menghilang Lagi :-(
BalasHapusKangen postingan mbak endang.
Semoga sllu dlm keadaan sehat ya mbak, biar rajin posting :-)
Kiki
Hahahha, iya mba Kiki, belum fokus nulis lagi,sedang sibuk sama urusan lainya. Moga bs segera posting lagi. Thanks yaa
HapusMbak Endang, support untuk mu mbak,Jakarta tidak perlu mengubah kita. sejak menginjakkan kaki di jakarta tahun 2008 sampai saat ini saya berkomitmen untuk tetap pakai transportasi umum dan jalan kaki.
BalasHapusYep, betul banget Mba Vivi, naik transport umum murah meriah dan so far sih nyaman ya hehehhe
HapusHallo Mbak Endang, nama saya Dian. Saya sudah membaca resep2 Mbak Endang sejak akhir tahun 2014, food blog Mbak betul2 menangkap interest saya. Saya suka masak dan cari2 resep baru di internet, tapi dari banyak food blogs, cuma Justtry&taste yang bikin saya ngefans banget-nget. Resep2nya oke semua, tapi cara Mbak bercerita tentang keseharian dan bagaimana Mbak membeli bahan & mengolahnya yang bikin senang, serasa narasi radio atau membaca cerpen tahun 90an (ini complement lho ya, hehehe) nostalgia banget rasanya. Semangat masak terus Mbak & semoga buku2nya laris ^-^
BalasHapusHlo Mba Dian, salam kenal ya.
HapusThanks sharingnya dan thanks sudah menyukai resep2 JTT dan mengikuti blog ini. Senang artikal dan ceritanya disuka, sukses untuk Mba juga dan keluarga yaa ^_^
Saya sudah coba resep ini, tapi tanpa cabai merah kering, bubuk cabai dan kacang. Tetap enak Mba. Saus ini bisa jadi pengganti kalau saus asam manis di dapur habis hehe.
BalasHapusTerus semangat hidup berhematnya, Mba Endang! Saya juga mulai mengurangi jajan di luar, selain karena kocek gampang menipis juga karena faktor kebersihan. Selain itu, kalau masak sendiri, saya bisa makan banyak hahaha.
Indira
Thanks Mba Indira sharingnya ya, senang resepnya disuka. Haaa, saya sangat2 suka hidup hemat, bahkan masuk taraf terobsesi wkakakka. Sukses yaaa. Salam hidup hemat!
HapusMba endang sibuk keknya ya....sepiiii... Slmt thn baru 2017...Smg berlimpah berkah di thn Ini.....
BalasHapusHappy New Year 2017 Mba! Sukses dan sehat selalu di tahun 2017 yaaa. Haahhaha mood saya belum balik buat ngeblog, haduuuh ^_^
HapusSelamat tahun baru 2017 mbak endang sayang :*
BalasHapusHappy new year 2017 Mba Ira cantik! Sukses dan sehat selalu yaaa
HapusMbak endang, klo tahunya gak digoreng dulu bisa gak ya.... mencoba mengurangi minyak hehehheee
BalasHapusbisa2 saja mba, asal tahunya gak hancur saja ketika diaduk bersama bumbu ya
HapusMbak Endang, tahu direndam garam dan air hangat itu untuk apa? Menghilangkan rasa asam tahu kah?
BalasHapus~Putri~
hai Mba Putri, biasanya saya rebus sampai mendidih, tujuannya supaya tahu lebih kenyal ya.
HapusMbak ini rasanya mirip dengan ayam kungpao kan? Sy suka banget ayam kungpao ala jtt..
BalasHapusyep, sama ya mba
Hapus