Beberapa waktu yang lalu seorang pembaca JTT bertanya bagaimana caranya menyimpan makanan yang ready disantap di dalam freezer untuk waktu yang lama. Di beberapa postingan JTT, saya memang seringkali bercerita mengenai bekal makan siang kantor yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, cara ini membuat saya tidak perlu kalang kabut saat hendak berangkat kerja dipagi hari. Sebenarnya semua jenis masakan bisa dibekukan di freezer, tidak ada masalah apakah itu berupa lauk yang digoreng, sayuran berkuah atau masakan tumisan.
Saya sudah mencoba beraneka macam jenis lauk, sayuran dan masakan, selama ini hasilnya baik-baik saja. Mungkin ini hanya pendapat pribadi saja yang memang tidak terlalu picky dalam urusan makanan, apalagi jika perut dalam kondisi lapar. Beberapa dari anda mungkin enggan menyantap sayur lodeh yang sudah dibekukan di freezer dan kemudian dipanaskan ulang di microwave. Walau jujur saya katakan tidak ada perbedaan rasa yang signifikan diantara keduanya. ^_^
Nah bulan lalu, dalam rangka menghemat waktu, biaya, dan tenaga jika harus mencuci perabotan kotor setiap kali selesai memasak, maka saya pun melakukan percobaan 'memasak satu kali saja untuk satu bulan'. Terdengar gila, bahkan bagi telinga saya sendiri, tapi saya dalam kondisi 'ogah' harus menghabiskan banyak waktu didapur, berkali-kali. Jadi seharian di Sabtu di bulan lalu, tidak tanggung-tanggung, saya pergunakan untuk memasak enam jenis masakan. Ikan goreng, pepes ikan, pampis ikan tongkol, tumis pare kacang panjang, sayur lodeh kacang panjang labu siam, dan tahu tempe masak kecap.
Di pagi buta saya sudah berangkat ke pasar dan mengunjungi Mbak Rini, tukang ikan langganan. Ikan dan seafood yang dijualnya selalu fresh dan bervariasi macamnya. Jika anda terheran-heran betapa monotonnya protein hewani yang saya santap, itu karena saya memang sedang berusaha mengurangi menyantap ayam potong (ayam negeri) dan daging merah. Berhubung ayam kampung mahal harganya maka ikan yang harganya lebih terjangkau menjadi pilihan pas.
Sepanci pepes ikan instan yang saya masak tanpa perlu melakukan proses bungkus-membungkus dengan daun pisang, siap dalam tempo satu jam. Jika anda tertarik dengan resep pepes ikan dalam satu panci ini, maka resepnya bisa diklik pada link disini. Masakan kemudian dilanjutkan dengan pampis ikan tongkol, resep bisa diklik disini. Tungku kompor disisi lainnya saya pergunakan untuk memasak sayur lodeh. Jam telah menunjukkan pukul dua siang ketika semua masakan tersebut siap dan berderet di meja dapur menunggu dingin untuk masuk ke proses selanjutnya yaitu pembungkusan. Karena ikan kembung yang saya beli masih tersisa banyak, enggan menyimpannya di freezer dalam kondisi mentah, akhirnya saya putuskan untuk menggorengnya semua. Jika anda terjengit ngeri dengan ide membekukan ikan goreng, percayalah rasanya sama enaknya dengan ikan goreng tanpa proses beku, tentu saja setelah dipanaskan di microwave. ^_^
Waktu di sore hari saya pergunakan untuk membungkus semua lauk dan sayur, dan untuk memastikan setiap porsi sama ukurannya maka masing-masing bungkusan saya timbang. Untuk keperluan bungkus membungkus saya hanya menggunakan plastik makanan biasa dan sebuah alat pres plastik yang khusus dibeli untuk tujuan ini. Seringkali ikatan pada bungkusan plastik kurang rapat sehingga kuah atau cairan makanan merembes keluar dan mengotori dasar freezer, dengan alat pres ini plastik mampu menempel rapat tanpa ada celah.
Ketika semua kegiatan tersebut selesai, freezer kulkas pun menjadi penuh sesak dengan bungkusan-bungkusan kecil, yang membuat saya berpikir untuk membeli sebuah freezer box (freezer chest) kapasitas 200 liter yang tentunya mampu menampung makanan beku lebih banyak. Mengingat saat ini budget sedang dalam kondisi 'tight' maka tentu saja keinginan tersebut saya usir jauh-jauh. Makanan di dalam freezer ini tentu saja tidak bertahan lama, setiap hari porsi lauk dan sayur tersebut saya bawa ke kantor, biasanya lauk favorit akan lebih cepat lenyap terlebih dahulu. Apesnya, yang tersisa kemudian adalah ikan goreng yang berbungkus-bungkus banyaknya. Betapa 'enegnya' setiap kali membuka kulkas mata ini menatap makanan yang sama. Saat itu saya menyesal sendiri mengapa menggoreng semua ikan segar yang ada.
Akhirnya dengan terpaksa saya pun harus menceburkan diri ke dapur kembali dan mengolahnya menjadi masakan lainnya. ^_^ Ikan goreng tentu saja fleksible diolah menjadi aneka versi masakan lain, seperti balado, tumis cabai dan tomat hijau, acar kuning, masak kecap, mangut, atau gulai a la Padang dengan daun melinjo seperti yang saya hadirkan kali ini. Bumbunya memang sedikit ribet dan banyak namun dengan blender maka semua bumbu tersebut dengan mudah terproses sempurna. Bagi anda yang anti dengan daun melinjo karena alasan asam urat tentu bisa menggantinya dengan sayuran lainnya seperti kacang panjang, kol, buncis, atau labu siam. Sayur dan lauk dalam satu wajan, praktis, sedap dan mudah. Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Gulai Ikan Kembung dengan Daun Melinjo
Tertarik dengan masakan ikan lainnya? Silahkanklik link di bawah ini:
Tim Ikan dengan Sawi Asin dan Paprika
Pindang Ikan Patin
Ikan Belanak Masak Lemak
Bahan:
- 60 ml santan kental instan
- 300 ml air
- 1 sendok makan air asam jawa
- 1 cm jahe
- 1/4 sendok teh jintan
- 1/2 sendok teh merica bubuk
Bumbu lainnya:
- 1 batang serai, memarkan
- 2 cm lengkuas, dimemarkan
- 3 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan air asam jawa yang kental
Cara membuat:
Siapkan ikan kembung yang telah di siangi dan dibuang isi perut dan insangnya. Cuci bersih ikan dan kerat-kerat sisi badannya. Lumuri permukaan ikan dengan bumbu untuk menggorengnya hingga rata termasuk juga rongga perutnya. Diamkan ikan selama 10 menit agar bumbu meresap kemudian goreng ikan hingga kuning kecoklatan dan matang. Angkat dan sisihkan.
Siapkan wajan, beri 2 sendok makan minyak bekas menggoreng ikan dan panaskan. Tumis bumbu halus dengan api sedang hingga harum, berubah warnanya menjadi tidak pucat lagi. Masukkan serai, lengkuas, daun kunyit, daun salam dan daun jeruk purut, tumis hingga rempah menjadi layu dan harum.
Masukkan air, gula, garam dan air asam jawa, masak hingga mendidih.
Tambahkan daun melinjo, aduk rata dan masak hingga daun empuk dan matang. Tambahkan santan, aduk rata dan masak dengan api kecil sambil masakan sedikit diaduk-aduk hingga mendidih, santan matang dan warnanya berubah lebih gelap. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garamnya, jika kurang kuah tambahkan air panas mendidih.
Masukkan ikan goreng, aduk hati-hati hingga kuah melumuri ikan, masak hingga mendidih dan kuah meresap di ikan. Angkat dan sajikan hangat dengan nasi putih hangat. Super yummy!
Wadooowww Mb endang....masak sebulan sekali? Menarik walau rodo "nggilani" ya wkwkwk... Tp kok ya sy pengen nyoba...hahaha... Segitu ngga sempat masak kah Mb?
BalasHapuswakakak, bukan gak sempat masak mba, tapi muaalesss banget mau masak. Keknya kok habisin waktu heheheh
HapusMb, opo ora mblenger makan menu itu-itu aja? Pgn coba sih...ngiler sama wkt ulangnya....
Hapusnah sama ... aku juga mau nanya , apa kemakan mbak ? aku dulu juga gitu , sekali masak 2 kg daging ,buat 20 bungkus , 1 bungkus 1 ons.. tapi lama2 bosan mbak :( sekarang aku masak 1 minggu sekali saja , omong2 ada apa mbak mengurangi ayam dan daging ? aku pemakan daging dada ayam beku nih haha murah hahah
Hapusmemamg membosankan mba, wakakka, makanya saya masaknya divariasi, tapi kayanya seminggu atau 2 minggu sekali lebih oke supaya muter menunya.
Hapussaya lagi berusaha tdk makan ayam potong (ayam negeri) karena hormon dan semua jenis daging merah, alasan kesehatan saja, lebih sehat makan ikan, tempe dan tahu hehehhe
Mbak... kalau tiba2 mati lampu seharian gimana? ^_^
BalasHapusNahhh, itu bakalan musibah, tapi syukurnya belum pernah sampai 1 hari hehehe, paling lama 3 jam.
HapusMba kalo ga punya microvawr gimana yah? Abis di thawing di panasin lg di kompor? Moga buku2 berikutnya cepet terbit yah mba...
BalasHapussebaiknya dipanaskan di micro ya mba Ridha, soalnya kalau di kompor seperti dimasak dua kali. Tentu saja tetap bisa tapi teksturnya akan lebih lembek karena over cooking ya
HapusMba endang kynya smkin sibuk ya, lagi jarang update resepnya he he, saya fans mba sejak 2thn lalu tapi baru berani ksh komen skrg, oh iya kpn buku baruny terbit mba? Ga sabar nih, buku2 sebelumnya saya udh punya, sukses sllu ya mba...
BalasHapusHi Mba Ratna, salam kenal ya, thanks ya sudah menyukai JTT. Tidak terlalu sibuk Mba, tapi lagi mualesss banget hehheheh. Buku bulan Feb sudah bs di order ya Mba. thanks yaa
HapusOnce a month cooking.. Aah ini udh lama mau di praktekin scr udh mulai ngerasa capek kalau tiap hari masak. Tp masih maju mundur mbayangin capeknya pas nyiapin dalam sehari itu hihi. Oh oya aku mau nanya Mb Endang kalau utk bawang2an nyimpennya gmn? Udah dikupas? Atau dikupas kalau mau masak?
BalasHapusIyaa, dr pagi sampai sore baru kelar wakakkak. Tapi kalau kulkas udh terisi penuh makanan yang sudah dimasak hati jadi tenang, walau 'mblenger' tetap bisa dimakan hehehhe.
HapusBawang putih dan merah saya taruh disuhu ruang saja mba, di wadah anyaman bambu biar tetap kering. Bawang bombay di chiller, bs awet berbulan2
Waah mbak endang memang T.O.P, hehehe....makan enak dengan usaha secukupnya saja (kayak prinsip ekonomi saja). Tanya, mbak. Cara manasin makanan pake microwave gmn utk masakan2 beku di atas? Masakan sayur berkuah, tumis, lauk. Masing2 treatmentnya sama atau beda? Suhu, waktu, dr freezer blh lgs masuk microwave apa ndak...
BalasHapusHai Mba Devy, actually ini prinsip pemalas mba, wakakakak. Walau terus terang bosan juga lama2 dengan menu sama hehhehe.
HapusBiasanya kalau besok mau saya bawa, malamnya saya taruh chiller, jadi besok sudah setengah cair. Tinggal saya masukkan wadah untuk micro dan panaskan, biasanya 2 menit cukup, kalau kurang tambah 1 menit lagi, waktu tergantung jenis masakan dan banyaknya juga per porsinya. Rata2 sih treatmentnya sama ya.
Sejak anak pertama saya sekolah, saya masak lauk seminggu sekali, mba...sayur juga cuma tumis2 yg simple. Lumayan irit cucian Perabotan. Kalo sebulan sekali blm berani, mba.... yg seminggu sekali aja masih suka keabisan lauk. 😉
BalasHapusHahahaha, sebaiknya seminggu sekali saja jadi menunya bs diganti dan digilir, kalau 1 bulan memang jatuhnya nanti bosan karena variasi menu terbatas Mba.
Hapuswah ada temennya nich malas masak,q masaknya 3 sampe 5 hari sekali mbak.tp karena gak punya microwave jadi masaknya ala ndeso,cuma lodeh terus di bendrang,jadi tinggal goreng lauk aja atau rebus sayuran.untuk temen sambel pecel ngawi ala jtt juga mbak.3 bulan yang lalu saya bikin sambel pecel dan sudah habis 1minggu yang lalu.dan hari ini juga bikin lagi dengan kacang tanah 1kg,pokoke resepnya sama punya mbak endang.untunge di rumah pak rt ada gilingan,tinggal bayar 3ribu sudah halus tu sambel kacang,jadi gak pegel ini tangan.makasih banyak mbak atas smua resep-resep nya selama ini dan smoga sukses slalu.
BalasHapusHaloow Mb, wah itu sama seperti ibu saya dulu, masak sayur lodeh terong kc pnjang atau nangka sepanci gede, tinggal dihangatkan tiap hari, rasanya makin enaaak kalau sudah lebih dr 3 hari. Bikin makan tambah sebakul yaaa, tinggal goreng tempe atau ikan beeeehh, mantap!
Hapusiya enaak banget mbak endang tapi gizinya udah hilang.btw lagi nunggu bulan februari ini,lagi ngumpulin uang buat beli buku nya mbak endang.oh ya mbak endang apa bener kalau bikin bolkus itu hrs pakai hati bidadari biar gak kena kutukan,soalnya sdh ada 30kali aku praktek bikin bolkus dan cuma 2kali aja yg tersenyum.yg lainnya mingkem dan bantat.skrng dah kapok bikin bolkus lg.
HapusHai mba, wakakkak saya kurang tahu ya, saya juga kalau buat banyak gagal cuman 2 kali berhasil, mungkin benar teorinya yaa, hati saya gak hari bidadari soalnya hehhehe
HapusOrang sini (sumba,ntt) nyebutnya ikan kombong mbak endang, dan disini kalau lagi musim anak ikan kombong alias ikan kombong yang masih kecil panjangnya sekelingking digoreng garing pake garam kunyit bawang putih satu baskom habis mbak hehe. Btw gimana mbak endang pengajuan kprnya?
BalasHapusSemoga sehat selalu mbak endang, makin sukses ya mbakku sayang ❤️
Hai Mba Ira, waaak kayanya sedap itu anak ikan kembong goreng garing, kayanya 1 baskom syaa bakalan habis mba wakkakakk. Thanks sharingnya.
HapusAlhamdulilah, KPR approved Mba, ini lagi cari waktu untuk akad kreditnya. Thanks doanya yaa, sukses dan sehat selalu!
Hore ga sabar lihat rumah mbak endang , kebun, ternaknya mbak endang juga. Sekali lagi selamat ya mbak endangku sayang. Nanti mbak endang bikin vlog ya yang kayak vlog satu keluarga yang pernah mbak share hehe...
HapusThanks Mba Ira, sepertinya kalau pny kebun oke tapi kalau ternak gak bisa waakak, soalnya diperumahan mba, bs diamuk2 tetangga kalau saya piara ayam hehehhe.
Hapus