Mengapa hujan enggan turun di hari weekend namun mengguyur bumi di hari kerja? Keluhan tak tahu terima kasih tersebut saya ucapkan kala melakukan aksi bersih-bersih pada hari Sabtu dan Minggu lalu. Kaus oblong yang saya kenakan telah basah oleh keringat yang bercucuran, dan tangan terasa super pegal kala kain pel menelusuri setiap jengkal ubin di rumah Pete. Cuaca panas dan sinar matahari terik diluar jendela menyusup masuk ke dalam rumah membuat udara terasa super gerah dan sama sekali tidak mendukung aksi kerja bakti yang saya lakukan saat itu.
Untungnya sejak memiliki vacuum cleaner yang saya beli dua minggu yang lalu maka pekerjaan membersihkan lantai menjadi lebih ringan dan semangat juga lebih membumbung tinggi. Selayaknya bocah SD yang bersemangat berangkat ke sekolah dengan sepatu atau tas sekolah yang baru, maka seperti itulah perasaan yang saya rasakan dengan vacuum cleaner ini. Mesin penghisap debu merk Bosch tipe Gas 11 - 21 ini termasuk tipe lama dan saya beli dengan harga diskon di sebuah toko online. Saya sudah melakukan survey beberapa merk vacuum cleaner dan menurut saya Bosch cukup bisa diandalkan. Harganya mungkin sedikit lebih mahal dibandingkan yang lainnya, namun kehandalannya tidak perlu diragukan. Saya sudah membuktikannya sendiri, walau baru menggunakannya beberapa kali saja.
Di pukul 10 pagi semua pekerjaan rumah pun beres, bahkan cucian bersih telah tergantung rapi dan wangi di kawat jemuran. Rumah bersih dan 'kinclong' terkadang membuat keinginan memasak lenyap, karena 'ogah' membuat dapur menjadi kotor kembali, tapi khusus di weekend lalu yang terjadi justru kebalikannya. Rumah bersih membuat semangat memasak saya menggelora. Untuk mengisi perut di siang hari saya menggasak semangkuk spaghetti aglio e olio yang masih tersisa dan mendekam di chiller. Dengan perut kekenyangan saya pun lanjut memasak menu pertama yaitu kering kentang crispy yang resepnya dikirim oleh Mba Diana Indriani beberapa bulan yang lalu. Resep tersebut telah lama mendekam di folder blog namun belum sempat saya eksekusi, kebetulan pada hari Sabtu kemarin semua bahan tersedia di dapur. Sedikit repot memang membuatnya namun hasilnya sepadan! Hari itu saya berhasil mewujudkan kering kentang yang gurih dan renyah. Resepnya akan saya posting menyusul ya.
Sukses dengan kering kentang, dilanjutkan dengan menu kedua yaitu bruffins yang resepnya saya hadirkan kali ini. Sebenarnya kue ini mirip dengan cake coklat biasa hanya saja memiliki permukaan retak dan shiny selayaknya brownies. Dipanggang dalam cup muffin maka jadilah cake coklat perpaduan antara brownies dan muffin yang jika disingkat menjadi bruffins. Resepnya cukup banyak bersliweran di internet, namun saya menggunakan resep hasil modifikasi sendiri untuk menghasilkan tekstur yang lembut, empuk, moist dengan permukaan berkerak dan shiny selayaknya brownies. Dari beberapa kali mencoba resep brownies kendala utama adalah permukaan kue yang kurang mampu membentuk kerak yang mengkilap. Shiny crust yang menjadi ciri khas brownies ini dipengaruhi oleh dua faktor: kandungan gula didalam adonan yang tinggi dan penggunaan coklat blok (Dark Cooking Chocolate) yang cukup banyak porsinya. Saya masih memiliki satu lempeng DCC di chiller, jadi kali ini saya tidak akan 'pelit-pelit' menggunakannya di dalam adonan. ^_^
Karena kue tidak mengandung bahan pengembang sama sekali, untuk membuat adonan naik ketika dipanggang adalah dengan mengocok telur dan gula hingga tercapai ribbon stage. Jumlah telur yang diperlukan cukup minimalis, hanya dua butir saja, yang ketika dikocok bersama gula mampu membuat kue mekar dengan cantiknya. Bagi anda yang masih merasa bingung dengan fase ribbon stage dan bertanya berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai tahap tersebut maka jawaban saya adalah perhatikan tekstur adonan karena waktu pengocokan bisa berbeda-beda tergantung tipe mikser yang digunakan.
Adonan disebut ribbon stage ketika alat pengocok diangkat maka kocokan telur akan jatuh perlahan, kental dan tampak berjejak selama beberapa detik di permukaan adonan (tidak langsung lenyap). Kondisi ribbon stage juga ditandai dengan warna adonan yang putih pucat, dengan tekstur kental, saat itu adonan memiliki butir busa yang sangat halus. Jadi jangan ragu untuk mematikan mikser beberapa kali dan lakukan test apakah fase ribbon stage sudah tercapai atau belum. Jika telah tercapai ribbon stage segera hentikan proses mengocok, over mixing tidak akan membuat kue yang kita buat mekar fantastis namun justru menjadi bantat dan keras. Percayalah saya pernah mengalami satu loyang 20 cm 'cake pisang lima bahan' yang berubah menjadi super gatot karena over mixing. Walau tetap bisa dimakan namun rasanya sama sekali tidak istimewa saudara-saudara. ^_^
Karena porsi DCC yang cukup banyak maka saya hanya menggunakan 1 sendok makan coklat bubuk. Merk coklat bubuk andalan saya adalah Bensdorp karena mampu membuat warna kue coklat menjadi lebih gelap dan terasa sedap tanpa ada jejak pahit walau digunakan dalam jumlah yang banyak. Anda bisa menambahkan porsi coklat bubuk di resep, atau justru menghilangkannya sama sekali, saya rasa tidak akan berpengaruh nyata di rasa dan warna bruffins.
Untuk proses pembuatannya sangat mudah, selain melibatkan proses pengocokan telur dan gula hingga fase ribbon stage maka DCC dan mentega/margarine perlu dimasak dengan cara tim hingga meleleh. DCC mudah menjadi berbutir-butir dan terpisah antara minyak dan bahan padatnya ketika terkena panas yang tinggi, untuk mencegah itu terjadi maka gunakan api kecil saat mengetim dan pastikan wadah berisi coklat tidak bersentuhan dengan permukaan air mendidih. DCC juga bisa dilumerkan dengan memanaskannya di microwave hingga leleh. Saat mengetim, ketika 80% coklat blok sudah meleleh dan hanya meninggalkan gumpalan-gumpalan kecil segera angkat mangkuk dari kompor. Lanjutkan mengaduk saat coklat masih panas dan sisa gumpalan akan larut seluruhnya. Cara ini selain mencegah coklat terpapar suhu yang terlalu tinggi dalam waktu lama juga membuat coklat leleh memiliki suhu yang tidak terlalu panas sehingga bisa langsung dicampurkan dengan kocokan telur.
Tahapan selanjutnya adalah mencampurkan lelehan coklat dengan kocokan telur, dan mengaduknya bersama tepung terigu dengan menggunakan spatula hingga tercampur dengan baik. Adonan kemudian siap dimasukkan ke dalam loyang muffin dan dipanggang. Jika anda bertanya apakah kue bisa dikukus? Secara teori bisa, namun menurut saya kukus tidak akan menghasilkan bruffin dengan permukaan retak dan shiny selayaknya ketika dipanggang. Jadi saran saya, jika anda bisa memanggangnya maka lakukanlah cara tersebut untuk hasil bruffin yang cantik dan maksimal.
Agar bruffin memiliki tekstur moist dan tidak kering, maka jangan panggang kue terlalu berlebihan. Waktu panggang berkisar di 30 menit namun karena beda oven maka suhu yang dihasilkannya pun bisa berbeda, maka waktu panggang menjadi bervariasi. Saran saya, ketika terlihat permukaan bruffins telah mengeras segera test kue dengan tusuk lidi. Kue dianggap telah matang dengan pas jika lidi ditarik maka masih ada sisa remah-remah lembab (bukan basah) yang menempel di lidi. Tidak ada remah-remah yang menempel atau lidi terlihat bersih berarti kue dipanggang terlalu lama sehingga teksturnya menjadi kering. Test beberapa kali supaya bruffin tidak over baked.
Satu lagi, untuk rasa bruffin yang mantap, padat dan moist, santaplah keesokan harinya. Jangan simpan di kulkas, cukup masukkan ke dalam wadah tertutup dan diamkan semalaman, keesokan harinya bruffin akan memiliki cita rasa yang jauh lebih sedap.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Bruffins (Brownies Muffin)
Tertarik dengan resep kue coklat seperti ini? Cek resep berikut ini:
Double Chocolate Muffin - Muffin Coklat yang Super Nyoklat
Brownies Pisang Super Duper Moist
Cake Coklat Kukus Lapis Selai Strawberry
Panggang selama 25 menit atau jika lidi ditusukkan maka masih ada remah lembab yang menempel di ujung lidi, bukan kering dan lidi terlihat bersih. Hati-hati saat memanggang, sebaiknya tidak over baked karena akan membuat bruffins menjadi kurang moist. Keluarkan dari oven, diamkan 1 menit hingga uap panas hilang. Lepaskan kue dari loyang dan dinginkan di rak kawat.
Bruffin paling sedap disantap keesokan harinya, simpan kue dalam wadah tertutup rapat di suhu ruang. Super yummy!
TESTIMONI PEMBACA
Dewi Athaya:
Oiya resep bisa di lihat di@ Justtryandtaste Blogspot ya
Lagi2 Mb Endang menggugah nafsuku, haha. Aku jg save resep "Chocolate Chunk Muffin" mb, dr web "Fifteen Spatulas", Mb Endang cobain donk.. Nanti aku ikutan lg. Hehe.
BalasHapusBtw mb, cupcake sm muffin itu beda ya? Qo aku liat sama2 cake gitu??
Thanks Mba Safiena, kalau ada waktu akan saya coba ya. Muffin dan cupcake hanya sama bentuknya, tekstur beda. Muffin padat, cenderung seperti brownies sedangkan cupcake sama seperti cake, ringan dan lembut.
HapusMb endang masih rajin baking cooking dan ngeblog deh. Jempol. Aku kok mulai males yah. Moodnya menurun drastis nih....
BalasHapusHai Mba Rina, hehehhe, saya juga males dan kehilangan mood mba, tapi blog tetap kudu update hehehe
Hapushallo mba' kembar..
BalasHapusresep yg saya tunggu2 d blog ny mba endang..ya baking..
ga' sabar buat eksekusi bsk
pagi..
Thanx resep ny t mba'..
Hai Mb Endang, thanks sharingnya yaa, moga suka resep yang satu ini yaaa, hehhehe sukses selalu!
HapusCocok bgt resepnya mbak.. Kmrn hbs beli loyang muffins hasil cuci mata di ace hardware. Tp blm ada ide mau utk baking kue apa. Kayaknya mau eksekusi resep ini. Trims resep bruffins-nya yaaa....
BalasHapusBtw, pernah senasib sm Mbak Endang. Cake pisang 5 bahan sy juga berakhir keras krna melampaui tahap ribbon stage saat mixing telur T.T
Hai Mb Ajeng, thanks sharingnya yaa, moga sukses dengan bruffins dan loyang muffinnya yaa hehheheh.
Hapus'
yep, cakenya jadi jauuuh banget hasilnya dengan seharusnya yaa hiiks
Mbaaak... resep bruffinnya enaaaaak. Kmrn buat bekal mancing. Langsung tandas!!!
Hapussip mba Ajeng, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka ^_^
Hapushai mbak.. cara bikinnya lebih ribet ya dibandingkan dgn resep double chocolate muffin, yang sering saya buat karena mudah dan enak... kalau secara rasa, lebih enak mana menurut mbak Endang ?
BalasHapus-emily-
hai mba, muffin dan bruffins beda, muffin padat sedangkan bruffin karena telur dikocok jdi lebih light dan ringan. yang jelas beda teksturnya, masalah mana yang enak ya kembali ke selera msing2
HapusHi Endang,
BalasHapusSaya baru saja saya mencoba resep ini, saya ikuti step by step intruksi endang, dan adonan juga sudah mencapai ribbon stage, tapi setelah di oven Bruffin nya kliatan bagus dan naik....tapi ooo....🙈🙈🙈 kenapa bruffin nya jadi nungsep kedalam....setelah saya check bruffin msh basah, menurut endang ini penyebabnya apa ya? Terus terang ini pertama kali saya gagal membuat cake, padahal semua resep endang termasuk Chiffon Cake yg sulit pun ngga pernah gagal. Saya jadi penasaran😱 Oh ya krn saya ngga punya plain flour jadi saya pakai yg self raising, apakah ini penyebabnya? Thanks Endang utk semua resep yg sdh di share😘🙏🏽🙏🏽🙏🏽
Hai Mba Irene, kuenya belum matang mba, test dengan lidi, sesuai dengan penjelasan saya di paragraf diatas, beda oven bs beda waktu, karena itu jangan pakai patokan waktu yag saya pakai.
Hapustest dengan lidi, kalau masih basah berarti kue belum matang dan pasti akan nyungsep ketika keluar oven. self raising mengandung pengembang, seharusnya tdk apa2, hanya saja kue akan lebih mengembang.
Hi Endang,
HapusKue nya nyungsep pas di waktu 20 menitan gtu, setelah timer nya selesai saya keluarkan dan pagi ini saya makan jadinya seperti cookies😛😊👍🏿 rasanya sich mantap tapi tidak lembut lagi kayak resep brownies Endang yg lain😊
pakai tepung biasa saja mba, jangan self raising, sepertinya pengembangnya terlalu tinggi dan kue tdk kuat karena itu ambles
HapusMba Endang props nya tambah kece,,hehhee,, bruffinsnya juga menggugah selera jadi pengen eksekusi, thanks for share mbak
BalasHapusThanks Mba Herlina, props tergantung mood wakakkak. Sukses yaaa
HapusJadi ngeces liat cokelatnya mba endang. Coba ahhh.. makasih ya mbaa
BalasHapusThanks Mba Harsi, moga suka yaaa
HapusMbak.. Apakah coklat bubuk bensdorp lebih bagus dan lebih enak dari merk bendico? Sy biasanya pake bendico, pernah coba beberapa merk laen tp tidak cocok.. Belum pernah coba bensdorp karena belum pernah lihat di tbk langganan sy..
BalasHapusnah saya belum pernah pakai bendico, so far pakai bensdorp menurut saya ok bgt
Hapushalo mba.. saya pembaca setia blognya mba endang, banyak banget resep yg udah saya coba, & bahkan saya jual, tak ada satupun rasanya yang ga mantap. dari dulu pengen banget bilang terima kasih banyak sama mba tapi komentnya ga bisa masuk, ga tau kenapa T_T ..sekali lagi terima kasih banyak ya mbaaa, semua resep yang saya coba sangat bermanfaat bagi kami... di resep ini, bisakah dccnya dikurangi jadi 100 gr saja mba, biar lebih irit? klo bisa bahan apa yang harus ditambah utk mengimbangi dcc yang telah dikurangi sebanyak 100 gr? terima kasih banyak sebelumnya ya mba sayang..
BalasHapusHi Mba, thanks ya sudah menyukai JTT ya, senang resep2nya disuka. DCC sebaiknya pakai 150 gram Mba, kalau kurang body cake akan mengempes.
HapusIjin eksekusi, semoga berhasiilll 😄
BalasHapusokeh, silahkan ya, moga berhasil yaa
Hapusenak mba, dari semua cake coklat yg pernah saya coba di blog mba, ini yang paling saya suka.
BalasHapussaya coba versi panggang dan kukus, saya lebih suka yang kukus, lebih lembab. yang panggang agak kering karna kelamaan di oven.
saya pakai loyang besar, jadi dikira-kira saja waktu manggangnya, 3 kali keluar - masuk oven, dan akhirnya sedikit kering di bagian pinggir. tapi seisi rumah suka cakenya
trims mba...
Halo Mba, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka, saya justru belum coba ya kukus ya, next time pengen coba, thans ya
HapusHalo mba endang pa kabar?? Sy sdg mencoba resep ini tp kok adonannya agak kental ya dan makin lama lbh mengental dan agak kering pdhal semua step sesuai instruksi mba endang. Apa adonan akhir begitu ya mba? Mohon pencerahannya trims sebelumnya ya mba endang .. salam sukses selalu
BalasHapusadonannya memang kental Mba Novi, tapi tdak kering. Jika semua ukuran bahan dan instruksi diikuti dengan benar hasil adonan tdk kering mb.
HapusIya mba hasilnya lembut nyoklat bgt anak2 dan suami pd suka sekali lg makasih ya mba resepnya
HapusBtw bruffinnya Mb Endang datar retak2 gitu ea?
BalasHapusSaya pake otang mb'. Rak bawah kebanyakan membukit, bagus si.. Rak atas kebanyakan datar, ada yg ambles jg, sm susah lepas dr loyangnya, jd beberapa putus antara kepala shiny crust sm badannya. Aduh! Hihi.
InsyaAllah besok coba lg, dg lubang diatas ovennya mau saya buka dikit, karna katanya biar panasnya mau mutar sampe bagian rak atas gitu.
Sekian laporan dr saya.
kebanyakan membukit seperti muffin, kalau datar berarti suhu oven kurang panas sampai keatas. semuanya retak2 dan memang harusnya begitu ya.
HapusHai Mba Endang, salam kenal dr aku. Aku msh newbie. Barusan uda eksekusi tp blom berhasil buat shiny crustnya.. itu kenapa ya? Apakah harus menggunakan api atas jg? Mohon pencerahan dari Mba Endang..
BalasHapusMakasih sebelumnya
Hi MBa Evy, harusnya keluar ya, krn pakai gula dan DCC yang banyak, dan telur dikocpk ribbon stage. Itu kunci permukaan brownies shiny dan retak. Saya pakai api atas bawah mba.
HapusMbak Endang... Kalau gk punya cetakan muffin di ganti dengan loyang biasa bisa gk mbak ? Hehehe
BalasHapusbisa mba Dikka, yang penting masuk ke loyang hehehe
Hapusmba endang.. sy tdk berhasil :( apa yg salah ya.. pdhal stepnya sama semua.. 5 menit pertama mumbung.. habis itu luber kemana2 kempis.. hiks
BalasHapuswaduh kok luber yaa, coba jangan isi banyak2 cetakannya, 1/2 saja Mba.
HapusAssalammu'alaykum mb endang..klo eggs nya diganti dgn flaxseed,uk nya brp yah mb?buat anak yg alergi telur.terima kasih,Wassalam
BalasHapuswalaikumsalam Mba, sayangnya syaa belum pernah coba pakai flaxseed buat penggannti telur Mba, jadi tdk bs memberikan takarannya
Hapus