'If you cannot control your emotions,
you cannot control your money'
~ Warren Buffet
Menulis setiap rupiah pengeluaran ke dalam file excel merupakan kegiatan rutin harian yang saya lakukan sejak setahun belakangan ini, tepatnya sejak gaya hidup frugal benar-benar saya terapkan. Biasanya di pagi hari saya sempatkan untuk menyisihkan waktu selama lima menit untuk mengingat-ingat semua pengeluaran yang terjadi kemarin dan mencatatnya secara rinci di sebuah format yang saya buat sendiri sesuai keperluan. Saya akui menulis setiap belanja yang terjadi tidak lantas membuat kemampuan mengerem pengeluaran meningkat drastis, namun setidaknya list tersebut mampu membuat saya menelusuri pos-pos pengeluaran yang terlalu besar di setiap bulannya.
Kesimpulannya, dari semua pos tersebut maka pengeluaran di makanan menjadi yang paling besar! Urusan mengerem nafsu makan ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan apalagi bagi si tukang jajan seperti saya. Cuaca yang dingin dan hujan melulu di Jakarta belakangan ini membuat weekend paling sedap dilewatkan dengan membaca buku sambil mengunyah sekantung keripik, atau sebatang coklat atau segepok kacang panggang pedas. Cuaca memang paling mudah untuk disalahkan, padahal biang kerok utamanya adalah nafsu yang susah untuk direm. Akibatnya mudah ditebak, selain badan yang semakin bertambah berat, hari ini saya dibuat melotot melihat total 'belanja jajanan' setelah dikalkulasikan. Jumlahnya bahkan lebih besar dari belanja bulanan di pasar Blok A untuk membeli sayur dan lauk pauk untuk sebulan. Tobat!
Terus terang saya bukanlah tipe yang suka menghabiskan uang untuk membeli baju, sepatu, tas atau perlengkapan wanita lainnya. Sudah hampir lima bulan ini tidak ada baju atau sepatu baru yang masuk ke dalam lemari di rumah Pete. Bagi saya mengerem diri untuk membeli semua barang-barang tersebut sangat mudah dilakukan. Saya bahkan rela membongkar tumpukan sepatu lama dan mengelapnya hingga 'kinclong' ketika sepatu Bata andalan jebol dibagian ujungnya. Tapi yang membuat saya pusing tujuh keliling adalah mengapa kemampuan tersebut susah diterapkan jika berurusan dengan makanan?
Entah mengapa otak ini selalu berfikir tentang makanan dan makanan. Seperti, makanan apa ya yang afdol dimakan saat ini? Apa yang akan dimakan nanti malam? Hujan deras, hmm sedapnya menyantap semangkuk mie rebus dengan suwiran ayam. Atau, masih ada sekaleng sarden di pantry, pasti mantap disikat bersama fusili. Atau, sarapan apa besok pagi? Padahal hari baru saja dimulai. Susah payah saya mengerem diri untuk tidak memasukkan makanan apapun di mulut sepulang kantor, namun di jam sembilan malam berakhir dengan berdiri di depan kompor dan membuat sepiring tempe goreng! Tobat! Bagaimana saya bisa mengontrol keuangan jika mengontrol sepotong emosi bernama nafsu makan susah untuk dilakukan? Seperti quote dari investor kakap dan super tajir bernama Warren Buffet yang saya kutip diatas, "If you cannot control your emotions, you cannot control your money". Tentu saja quote dari Warren Buffet tidak ditujukan untuk mengontrol nafsu makan melainkan mengontrol emosi ketika kita melakukan suatu investasi, tapi sepertinya bisa juga diterapkan pada kasus saya. ^_^
Memotivasi diri! Oh yeah! Ratusan tips dan artikel mengenai saving, mengelola keuangan dan hidup frugal telah saya baca dari internet. Semua informasi itu mengelotok dari kepala dan berguguran bersama helaian rambut yang rontok alamak banyaknya setiap hari. Aneka informasi hidup sehat, kulit cantik, tubuh langsing dan foto-foto para model dengan tubuh indah saya baca dan pelototi setiap hari berharap semangat menguruskan badan bisa tumbuh dan berakar di kepala. Tapi memang benar kata dokter gizi yang pernah dikunjungi adik saya beberapa waktu yang lalu, "Mereka yang tidak tahu mengenai cara hidup sehat, gizi dan pola makan yang benar lebih mudah untuk dimotivasi dan menurunkan berat badan dibandingkan mereka yang sudah tahu tentang semua informasi tersebut". Apa pasal? Mereka yang tidak tahu biasanya akan terpacu dan bersemangat untuk memperbaiki diri, sedangkan mereka yang sudah tahu biasanya 'bebal' dan malas untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ha! Sialnya saya termasuk golongan yang kedua.
Alihkan pikiran dan sibukkan diri dengan satu hobi atau kegiatan! Hmm, ini adalah ide lainnya yang saya baca di internet. Tapi hobi saya adalah membaca dan betapa sedapnya membaca sebuah novel seru sambil mengudap stick keju bukan? Ah, saya juga suka menulis! Tapi perut yang keroncongan dan mulut yang terasa asam sepertinya perlu ditenangkan dengan sepiring tahu goreng baru pikiran fokus bisa diciptakan dan ide mengalir bagaikan air bah. Jadi kesimpulannya, tantangan terbesar saya di tahun 2017 ini sepertinya adalah mengontrol diri untuk tidak jajan, belanja dan makan berlebihan. Abad ini, mati karena kekurangan makan sepertinya hanya terjadi di negara-negara miskin yang memang mengalami bencana dan krisis, tapi mati karena kebanyakan makan terjadi di setiap negara. Betapa banyak penyakit degeneratif yang muncul karena over eating dan saya benar-benar tidak ingin itu terjadi dalam hidup ini. Hmm, mungkin nanti ketika proses cicilan KPR telah berjalan dan saldo di ATM bernafas 'ngos-ngosan' setiap bulan, saya bisa mengontrol emosi makan. Semoga.
Wokeh, lupakan curhat saya diatas, sekarang kembali ke cake kukus lapis coklat keju yang resepnya termasuk ke dalam salah satu menu di buku Homemade Baking JTT yang baru saja launching awal bulan ini. Resep ini super simple dan sebenarnya merupakan modifikasi dari resep cake coklat kukus yang pernah saya hadirkan di JTT dan cukup booming di kalangan pembaca. Resep sejenis yang mirip dengan tulisan saya bahkan bersliweran di internet tanpa mencantumkan sumber dari JTT, dan saya sudah tidak terlalu peduli dengan pemilik web copy paste tidak bertanggung jawab seperti ini. Menurut saya, segala sesuatu yang diawali dengan kebaikan akan berbuah baik, dan begitu juga sebaliknya.
Cake ini saya modifikasi menjadi dua layer, coklat dan keju. Basic resepnya sama, prosesnya pun sama, namun saya membagi stepnya menjadi dua bagian. Step pertama membuat adonan coklat dan step kedua membuat adonan keju. Apakah bisa jika kedua lapisan dibuat jadi satu saja terlebih dahulu baru kemudian dibagi dua dan ditambahkan coklat dan keju di masing-masing bagian? Yep, tentu saja bisa! Untuk kasus saya terus terang proses membagi adonan adalah kegiatan yang kurang saya sukai jadi saya memilih membuatnya dalam dua tahapan.
Kunci cake yang hanya diaduk-aduk seperti ini adalah gunakan baking powder double acting. Bagi anda yang belum tahu mengenai jenis baking powder ini bisa klik disini untuk artikel detailnya ya. Apakah bisa menggunakan baking powder single acting? Ini pertanyaan yang cukup banyak masuk ke kolom komentar dan terus terang saya mulai 'lelah' menjawabnya satu persatu. Yep, bisa, selama baking powder single acting tersebut memang mampu mengembangkan adonan, untuk kasus saya, saya belum pernah berhasil membuat resep cake apapun mengembang sukses dengan baking powder single acting. Apakah bisa cake dibuat tanpa baking powder dan prosesnya berubah? Ini adalah pertanyaan berikutnya yang juga cukup banyak di ajukan di kolom komentar dan terus terang saya mulai 'letih' untuk menjawabnya. Yep, bisa, tapi tolong dicoba sendiri ya, yang jelas telur dan gula harus dikocok hingga ribbon stage. Mengingat cake ini cukup berat, bukan tipe yang spongy namun juga bukanlah bantat, maka penambahan baking powder double acting sangat disarankan.
Proses lainnya adalah jangan aduk berlebihan, over mixing akan membuat adonan bantat. Ini berhubungan dengan protein bernama gluten yang terdapat didalam tepung terigu. Jika terkena cairan maka gluten akan terbentuk, semakin banyak adonan dipermak maka gluten akan semakin banyak dan membuat cake menjadi keras. Poin penting lainnya adalah karena cake ini terdiri dari dua lapisan, maka berhati-hatilah saat mengukus adonan pertama. Mengukus cake berlebihan dan lama dengan api besar akan membuat cake menciut, membentuk rongga antara cake dengan tepian loyang dan membuat bagian tengah cake menjadi cembung. Akibatnya ketika adonan kedua dimasukkan maka akan mengisi rongga antara cake lapisan 1 dengan loyang sehingga lapisan yang terbentuk menjadi kacau. Waktu 35 - 45 menit dengan api kecil adalah perkiraan yang saya berikan, namun sebaiknya cek cake dengan lidi, jika cake sudah dikukus lebih dari 35 menit untuk memastikan kematangannya.
Selebihnya membuat cake ini super duper mudah dan rasanya sedap! Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep Cake Kukus Lapis Coklat Keju
Resep hasil modifikasi sendiri
- 170 gram minyak goreng (bisa diganti dengan margarine/mentega cair)
- 200 ml susu cair
- 2 butir telur ayam, kocok lepas dengan menggunakan garpu
- 150 gram gula bubuk
- 110 gram tepung terigu protein rendah atau sedang
- 50 gram coklat bubuk, gunakan kualitas yang baik
- 2 sendok teh baking powder double acting *)
- 1 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/4 sendok teh vanili bubuk
Bahan lapisan keju:
- 170 gram minyak goreng (bisa diganti dengan margarine/mentega cair)
- 200 ml susu cair
- 2 butir telur ayam, kocok lepas dengan menggunakan garpu
- 150 gram gula bubuk
- 110 gram tepung terigu protein rendah atau sedang
- 2 sendok teh baking powder double acting
- 1 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/4 sendok teh vanili bubuk
- 50 - 100 gram keju cheddar parut (sesuaikan dengan selera)
Bahan glaze (optional):
- 50 gram gula bubuk
- 2 sendok makan susu cair
Note:
*) baca mengenai baking powder double acting disini.
Persiapan:
Siapkan loyang tulban dengan lubang di tengah diameter 25 cm. Olesi permukaan loyang dengan margarine dan taburi dengan sedikit tepung. Balikkan loyang dan ketukkan untuk membuang kelebihan tepung. Sisihkan.
Siapkan panci kukusan, bungkus penutup panci dengan kain yang menyerap air. Pastikan air kukusan cukup untuk mengukus dan pastikan air telah mendidih ketika adonan cake dimasukkan.
Cara membuat:
Membuat cake
Membuat cake coklat
Siapkan mangkuk, masukkan minyak goreng, susu cair, dan telur, aduk rata. Sisihkan.
Ayak gula bubuk, tepung terigu, coklat bubuk, dan baking powder di dalam mangkuk lainnya. Sisihkan.
Buat lubang di tengah tepung, masukkan kocokan telur ke dalamnya. Kocok dengan mikser kecepatan sedang hingga tercampur rata (beberapa detik saja). Jangan berlebihan mengocok, jika adonan sudah tercampur dengan baik segera hentikan. Atau aduk dengan spatula jika tidak ingin over mixing.
Tuangkan adonan ke dalam loyang yang telah disiapkan, dan masukkan ke dalam dandang kukusan yang telah dipanaskan sebelumnya.
Kukus selama 35 - 45 menit dengan api kecil dan jangan membuka penutup dandang selama cake dikukus. Tes cake dengan lidi untuk memastikan telah matang, jangan berlebihan mengukus cake karena cake akan menciut dan membentuk rongga antara cake dengan dinding loyang.
Sambil menunggu lapisan cake coklat matang, kita buat lapisan kejunya dengan cara yang sama seperti lapisan coklat. Bedanya hanya tidak menggunakan coklat bubuk dan ketika adonan telah tercampur dengan baik masukkan keju parut dan aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata.
Jika lapisan coklat telah matang, tuangkan lapisan keju ke permukaan cake. Kukus kembali selama 35 - 45 menit. Keluarkan cake dari kukusan, biarkan uap panasnya hilang kemudian balikkan cake di piring datar, biarkan hingga benar-benar dingin.
Membuat adonan glaze:
Aduk di mangkuk kecil gula bubuk dan susu cair, jika terlalu encer tambahkan kembali gula sehingga terbentuk adonan yang smooth dan kental.
Tuangkan glaze ke permukaan cake yang telah didiamkan hingga dingin. Biarkan hingga glaze mengeras, potong-potong cake sesuai selera dan sajikan. Super yummy!
Mba endaaaanng.. iih lama bgt g komen2 di sini lg. Lebih sering ngintip resepnya and praktek. Wkwkwkwkkwk.. Kmaren bikin resep sop buntut super nendang tapi di ganti daging sekilo yg mgkn mulai lelah bersemayam di freezer �� Hasilnya muantaaaapppp..!! Enak bgt deeehh.
BalasHapusIni mau nanya resep yg ini, coklat bubuk aq abis nih, mba. Kalo di gnti coklat dcc di cairin butuh brapa gram yaak? Makasih sebelomnya ����
Thnaks mba Tisha sharingnya ya, senang resepnya disuka. Untuk DCC mungkin sekitar 100 gram ya mba.
HapusTosss.... samaan kita, Mba Endang. Catet uang masuk & keluar di excel. Saya bikin draft sejak belum nikah sampe punya anak dua sekarang, pusing sendiri tiap akhir bulan liat total nya... banyak buat jajan ternyata. Untung nya ketemu JTT, bisa belajar bikin cemilan sendiri. Selain lebih hemat, lebih sehat juga buat anak2 & keluarga kecil saya. Trims krna selalu berbagi, Mba... Kalo ga kenal JTT, sampe sekarang saya pasti belum tergerak masuk dapur.
BalasHapusThanks Mba Emilia sharingnya yaa. Saya juga skrg rajin nulis setiap pengeluaran, cuman menahan nafsu kepengen makanan yang spesifik ini emang susah yaa. Untungnya hanya kadang2 saja.
HapusSukses selalu ya Mba! ^_^
Wah udah ada watermark. Makin keren mba fotonya. Mba ini bisa dipanggang ga? Ga suka kue kukus hihihi.. Sukses terus ya mba
BalasHapusThanks Mb Harsi, iyaaa kemarin iseng2 coba2 watermark akhirya berhasil wakakkak, maklum gaptek dan cari yang gratisan.
Hapusbisa dipanggang mba, suhu 170'C ya
Hello Mba Endang 😊 Wah kayaknya kita punya problem yang sama haha, kalau sudah ketemu makanan tanpa sadar jadi boros, tapi kalo gak diikutin bisa kebawa mimpi haha.. Terbayang bayang 😄 Ampun deh
BalasHapusAlhasil tiap tahun resolusi aku sama, menurunkan berat badan wkwkwkw
Semoga ke depannya lebih baik ya mba Endang ^^ Semangat
Thank you untuk resep cakenya, wajib dicoba 😊
Hai Mba Ivana, beeeh betul, persis sama kasus saya.Kadang walau hujan badai juga saya bela2in berangkat pergi beli itu makanan, niat banget! Tobat susah memang ngerem nafsu makan hahahha.thanks sharingnya yaa
Hapusterimakasih mb endang resep nya,semalam pulang kerja saya eksekusi brownis kukus nya, enak sekali namun saya tambahkan keju slice di tengah nya, ini kayaknya bakal di eksekusi lagi nih,karna oven rusak jd saya lg nyari yg kukus kukus aja,hihi
BalasHapusoia urusan belanja makanan mb ga sendirian kok, sy juga sama kalau belanja stock bahan ga bisa ngerem soalnya mantengin terus JTT tiap hari,jd kalo ada yg terbaru langusng eksekusi,udah ga kehitung dehhh yang udah sy eksekusi,hiiihi
Halo Mba Mida, thanks sharingnya ya Mba, senang resep JTT disuka.
HapusBelanja makanan dan jajan, aduuuh susah banget direm yaa. Saya sukanya planning bikin ini itu, ehhh gak tahunya gak dibuat2 tapi malah jajan, kan jadi double pengeluaran hiiks.
moga2 next lebih sukses mengatur keuangannya heheheh. Sukses yaaa
Akhirnya bs ikutan komen, selama ini ga kebagian tempat, hehe,,,.
BalasHapusSeneng bgt kmrn sy kebagian buku Homemade Cooking walaupun kehabisan yg Homemade Baking.
Mau tanya mba endang, cake pertama yg dikukus apa harus sampai matang dulu baru dituang adonan cake yg kedua? Apa bisa kalau menuangnya saat cake pertama setengah matang saja?
Mksh ^^
Hai Mba, thanks ya sudah membeli buku JTT.
Hapusyep saya kukus sampai matang, karena kukusan sebaiknya tdk dibuka ketika cake belum matang ya. salam
mba Endang share model file excelnya donk, bikin sendiri atau ambil darimana?
BalasHapushanya file excel simple mba, bikin sendiri, isinya cuma daftar pengeluaran dan total saja, dibikin harian hehhehe
HapusHi Salam kenal mba. Saya baru nih di acara ngacak ngacak dapur. Bbrp hari lalu saya ketemu photo kue ini di ig dan rupanya lupa saya save. Saya sampai gak bisa tidur lho mikirin dimana saya liat photo ini. Setelah seharian nyari di ig gk nemu, saya googling aja dengan keyword "bolu kukus coklat keju". Dan akhirnya saya nemuin website ini. ���� Anyway saya suda eksekusi kue ini mba tadi siang. Enakk banget. Anak saya suka. Tapi ada satu masalah. Kuenya gk mau lepas dari loyang. Padahal sudah saya balur margarin dan tepung lho. Kira2 apa penyebabnya ya mba? Mgkn karena di masukin kukusan yang blom panas? Terimakasih lho mba atas resepnya. Lain kali saya coba lagi. Salam
BalasHapusHi mba, thanks sharingnya ya, senag resepnya disuka. Biasanya susah lepas karena memang olesan margarinnya kurang ya. Tapi lain kali coba bungkus dasar loyang dengan kain basah sebelum cake dilepas. Mungkin ini bs membantu ya.
HapusHallo Mbak Endang salam kenal:)
BalasHapusSaya selalu suka dengan cerita yang ditulis di blog Mbak, gimana ya ceritanya mengalir, enak untuk disimak dan nggak mbosenin.Saya jadi ikutan termotivasi untuk mulai menulis lagi.Terimakasih banyak ya Mbak, sukses selalu, dan terus menulis ya!
salam kenal Mba, thanks ya sudah menyukai resep dan cerita JTT, sukses yaa
HapusWalaupun berat badan bertambah, saya yakin ukuran badan Mba Endang tetap segitu aja. Jadi teringat foto Mba Endang kala libur ke Jepang, badannya proporsional banget. Bikin iri. Jangan-jangan tingkat metabolisme Mba Endang termasuk tinggi ya, seperti orang Jepang yang sering bikin vlog mukbang itu. Makannya banyak banget tapi ga pernah bisa gemuk. Saya makan gorengan dan keripik, langsung dah jarum timbangan pindah ke kanan.
BalasHapusBerat badan saya naik mayan Mba akhir2 ini hehehehe, gara2 keranjingan makan nasi. Kayanya semua lauk enaknya dimakan pakai nasi panas, huaaa.
HapusSeneng banget baca tulisan nya mb Endang, selalu aja ada manfaat yang sy petik..keep on doing it Mb, thanks a lot
BalasHapusThanks ya Ci Lie Hwa, senang tulisannya disuka, sukses yaa
HapusHaloo mba endang
BalasHapusSaya sudah pernah eksekusi cake coklat kukus sebelumnya. Rasanya enak banget mba, dalam sekejap ludes dimaem suami dan anak. Btw mba resep yang diatas baking powdernya lebih banyak dari yang sebelumnya. Sebaiknya takaran baking powdernya lebih bagus yg mana ya mba? Aku mau masak ini buat ulang tahun anakku klo 4 kali resep baking powdernya jd 8 sdt klo pakai resep diatas, kalau resep sebelumnya 5 sdt. Sebaiknya pakai yg mana ya mba? Terima kasih mba endang
Hai Mba, prinsipnya kedua cake sama, hanya tambah versi keju saja, jadi kalau mau mengikuti resep pertama tdk masalah ya. 5 sdt menurut saya oke ya
HapusMba endang terima kasih banyak ya. Cake coklat, puding kaca, kering tempe nya sukses semua mengisi makanan di ultah anak ku. Sehat dan sukses selalu ya buat mba Endang ^_^
BalasHapushaloow Mba, thanks sharingnya ya, senang resep JTT disuka, dan sukses dicoba. Sukses yaaa
HapusMba endang hrs Nya ak cb Yg Ini ya kyknya resiko gagal lbh kecil ya?..beda nya apa Mba sm posting an Yg 2011 coz judul cakenya sm persis ya? Enakan mn rasanya Mba ?next deh ak cb klo ud move on sm Yg gagal td mlm itu..hehe..thanks Mba endang
BalasHapusbeda ya mba Fitri, yang ini gak pakai mikser dan pakai BPDA. resiko gagal saya kembalika masing2 ke yang buat ya heheheh. Tekstur kedua cake beda, yang sebelumnya lebih fluffy, berpori dan empuk, yang ini lebih padat.
HapusMba Edang mau tanya, itu telurnya di mixer dulu atau langsung di campur sama bahan bahan lain baru di mixer Mba? Tks sblmnya
BalasHapustidak dimikser ya mba, hanya diaduk2 saja bersama bahan cair lain, baru kemudian bahan basah dicampur bahan kering baru diaduk, tdk pakai mikser juga tdk apa2, aduk2 saja dengan spatula. Mikser kadang2 jadi overmixing
HapusMbak endang seumpama dbikin motif zebra reseo ini memungkinkan ga?? Pnasaran pingn bikin motif zebra :D
BalasHapusbisa mba, dituangkan berselingan antar adonan, oke kok
Hapusmkasih mbak endang balesanya.. Jzakillah khoiron katsiron :*,, dr penggemarmu di sby
Hapussama2 mba, sukses ya
HapusMb, aku Ima dari Jogja.. Mb, klo 170 gram minyak goreng itu berapa mL ya?
BalasHapusAku pengen buat yg keju aja Mb..
Hihihi..
hai mba, kira2 hampir sama ya. sekitar 170 ml juga
HapusWah keliatan enak nih mba,patut dicoba
BalasHapusMenurut mba lebih rekomendasi ini/resep yang sebelumnya pernah mba posting soal kelembutannya?
Maaf kalo curhat kemaren habis bikin resep brownies pisang kukus yang mba posting dan rasanya sampe jingkrak2 enak mba padahal baru nyoba pake resep itu ternyata memuaskan,tapi ada kekurangannya mengembang dengan indahnya mba hiks,hiks saya pake BPDA merk Roy*l dan semuanya sudah ngikutin sesuai resep. Resep ini pake BPDA jadi mungkin saya rada ati-ati kalo mau nyoba dan akan kurangin resep bpda nya biar gak ngembang seindah brownies ku nanti kalo dah aku coba hasilnya aku share disini ya mba. Terimakasih banyak mba resepnya
hai Mba Caca, sama saja Mba. Umumnya lembut sih, hanya saja cake2 jenis aduk ini padat ya, jadi memang perlu BPDA.
Hapussenang resepnya disuka, sukses ya
Mba endang, hasil punyaku kok basah, salah dmn y.. Pdhl nggak ada tetesan dr serbet. Sampai2 ta kukus 90menit tp tetap aja basah, entah ide dr mana kemudian ta coba panggang berharap cake basahku bs jd kering n layak makan, tp masih basah jg, tobat! U know what mba, Ini resep ke3 yg ak coba gagal dlm sebulan ini. Sebelumnya ak coba bolu ngakaks mba endang. Apa aku terkena kutukan bolu kukus?? dan sepertinya setiap coba resep yg ada kandungan air didalamnya selalu gagal kucoba :((
BalasHapushai mba, berikut jawaban saya:
Hapus1. cake ini tinggi dan besar, kalau kukusan terlalu pendek maka uap air akan membuat cake basah. Coba setengah resep dan loyang kecil. Atau model kukusan yang tinggi
2. loyang dengan tepian bersambung, air cenderung masuk dr bawah loyang. Ketika air mendidih akan meluap dan merendam dasar loyang
Ah ternyata ituuu.. aku pakai 2x resep untuk adonan coklatnya krn kepedean. Aku pakai loyang yg menjulang tinggi sampai hanya menyisakan jarak sedikit dgn tutup dandangnya, haha.. Ternyata itu penyebabnya. resep2 mba endang yg aku coba n berhasil, rata2 jd favorit drmh loh mba.. resep yg ini pun harus ta coba lagi! Terima kasih untuk resep2 dan sarannya y mba
Hapussama2 mba, moga next time lebih sukses ya
HapusDuh kuenya enak banget mbak. Karena pake susu kental manis untuk adonan keju saya kasi parutan keju dua kali lipat resep. Ga nyangka bisa buat cake yang rasanya ngalahin brownies kukus Bandung yang ngetop itu. Makan anget2 sedap. Makan dingin sehabis disimpan di kulkas juga lezat.
BalasHapusThanks Bunda Ghania, selalu senang membaca komentar dari Mba, moga2 semua resep2 JTT yang dicoba selalu sukses yaaa
HapusTerimaksih utk resep" nya mba selain nama kita sama" Endang kita juga punya hoby yg sama masak dan makan he..he
BalasHapuswakakka, nama endang kayanya memang identik sama restoran, makanan dan masakan ya. hehehe
HapusMb En, resep cake kukus coklat keju yang tengahnya ada keju slicenya koq menghilang ya?
BalasHapusmasih ada mba, ini linknnya:
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2011/07/cake-kukus-lapis-coklat-keju.html
mba endang...
BalasHapusmau tanya, ini kalo dipanggang, menteganya dicairkan juga?
yep, sama saja mba
Hapus