Apa yang anda rasakan jika semua planning yang direncanakan akhirnya menempati posisinya masing-masing? Fall into place! Jawabannya mungkin rasa syukur yang tak henti-hentinya; Hati yang girang; Atau mungkin rasa tidak percaya bahwa semua itu terjadi? Saya merasakan ketiganya saat semua rencana yang disusun dari tahun lalu perlahan mulai terwujud di awal tahun ini. Di mulai dari perjuangan saya mencari sebuah rumah mungil dengan budget terbatas yang menghabiskan waktu berbulan survey dan biaya yang tidak sedikit. Hingga perjuangan menyelesaikan buku ke-4 dan ke-5 JTT yang sebenarnya sudah direncanakan dari awal tahun 2016 namun baru bisa meluncur ke dunia pada tahun ini.
Tentu saja saya tidak berjuang sendiri, beruntungnya memiliki blog sekaligus tempat curhat seperti JTT ini adalah sejak menceritakan rencana tersebut disetiap artikel yang diposting maka saya mendapatkan banyak sekali doa, motivasi dan kata-kata penuh semangat dari para pembaca JTT. Perhatian yang luar biasa ini membuat dada saya penuh sesak oleh rasa haru dan betapa bersyukurnya saya memiliki teman-teman yang super baik hati di luar sana. Dari lubuk hati terdalam saya mengucapkan banyak terima kasih. Thank you my friends!
Nah berbicara tentang rumah, seperti yang pernah saya ceritakan pada posting di link disini, apakah ada diantara anda yang penasaran dengan pengajuan KPR saya ke bank? Well, setelah dua minggu menunggu dengan harap-harap cemas, dan bahkan terbersit rasa yakin pengajuan saya akan ditolak, maka minggu lalu semua terjawab sudah. Sebuah email akhirnya muncul, dan.... KPR saya disetujui oleh Bank secara penuh! Artinya semua angka yang saya ajukan disetujui tanpa ada pengurangan sama sekali. Membaca email persetujuan KPR tersebut membuat sebagian besar beban yang memberati hati saya mendadak sirna. Rencana memiliki rumah memang cita-cita yang cukup menyita perhatian saya beberapa bulan ini. Kini saya merasa langkah kaki ini semakin mantap karena ada satu tujuan yang akan diraih. Walau berhutang sejumlah besar uang ke Bank memang menjadi beban tersendiri, namun saya menganggapnya sebagai tabungan masa depan karena harga rumah yang naik bukan lagi setiap tahun, tapi setiap bulan!
Selain masalah rumah yang (akhirnya) mulai menunjukkan titik terang, maka di awal tahun ini buku ke-4 dan ke-5 JTT akhirnya berhasil diluncurkan juga ke pasaran. Proses penyusunannya cukup memakan waktu semata-mata karena mood saya yang naik turun. Membutuhkan waktu lebih dari enam bulan ketika akhirnya semua gambar dan resep berhasil saya kirimkan ke penerbit Kawan Pustaka. Buku ke-4, Homemade Baking berisikan 39 resep cake, dan roti baik kukus maupun panggang yang sebagian besar sudah pernah diposting di blog dan cukup mendapatkan banyak penggemar. Sedangkan buku ke-5 yaitu Homemade Cooking, berisikan 50 resep masakan yang pernah saya hadirkan di blog. Semua resep untuk kedua buku ini belum pernah dihadirkan di ketiga buku JTT sebelumnya, saya memang menginginkan setiap buku yang diterbitkan selalu memberikan menu baru, bukan resep yang berulang.
Alhamdulilah, setelah melalui perjuangan panjang, pada hari Rabu kemarin kedua buku sudah bisa di pre-order melalui penerbit Kawan Pustaka. Dan yang membuat saya semakin terharu adalah antusias yang luar biasa dari pembaca JTT untuk memesan buku tersebut. Target kami adalah 500 paket buku (berisikan 2 buah judul buku) terjual pada periode promo yang berlangsung selama 1 minggu (1 Feb - 7 Feb 2017), namun baru di hari pertama telah masuk lebih dari 400 pesanan. Terima kasih untuk teman-teman semua yang telah bersedia membeli buku-buku saya, harapan saya semoga buku tersebut benar-benar bermanfaat dan menjadi lusuh di dapur anda masing-masing ya. ^_^
Wokeh, kembali ke resep yang kali ini saya posting. Resep ini pernah saya hadirkan di buku JTT sebelumnya. Tumis kangkung memang masakan yang super simple dan tidak pernah membuat saya kehilangan selera walau dimasak berulangkali. Resep tumis kangkung sederhana yang pernah diajarkan oleh Ibu saya hanya berbumbu bawang putih, bawang merah, cabai, jahe dan lengkuas, namun saya suka menambahkan tauco sehingga rasanya lebih kuat dan nendang. Tauco memang sedap diceburkan ke dalam aneka hidangan tumisan, dan jika anda hendak menggunakannya cicipilah rasanya terlebih dahulu karena terkadang rasanya luar biasa asin. Tips saya jika menggunakan tauco yang terlalu asin adalah dengan mencucinya terlebih dahulu, jangan khawatir jika rasanya akan berkurang, karena walau terguyur air aromanya akan tetap kuat di masakan.
Tips memasak kangkung adalah jangan menumisnya terlalu lama, kangkung yang bertekstur lunak ini mudah matang ketika terkena wajan panas, menumisnya terlalu lama akan membuat tampilannya cepat layu. Selain itu, tumis kangkung tersedap adalah yang baru saja keluar dari wajan, karena terlalu lama terendam dalam minyak dan bumbu tumisan akan membuatnya semakin loyo. Sebenarnya untuk resep ini, yang saya inginkan adalah tampilan kangkung yang masih terlihat fresh, dan percayalah saat itu saya hanya memasak kangkung selama beberapa detik, namun tetap saja tampilannya kurang cantik. Tumis kangkung lezat bersanding dengan udang, irisan bakso, daging sapi atau ayam cincang, namun dengan telur puyuh seperti resep kali ini pun mantap. Bulatan telur puyuh rebus yang terselip diantara daun kangkung membuat tampilan masakan ini menjadi lebih menarik.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Tumis Kangkung Tauco dengan Telur Puyuh
Untuk 4 porsi
Menu apa yang sedap untuk menemani si tumis kangkung bumbu tauco ini? Klik link resep dibawah ini ya.
Tahu Kung Pao
Ayam Goreng Terasi
Tempe & Tahu Bacem a la My Mom
Bahan:
Bumbu:
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 3 siung bawang merah, cincang halus
- 1 1/2 cm jahe, iris korek api
- 4 buah cabai rawit merah, rajang halus
- 2 lembar daun salam
- 1 ½ sendok makan tauco, cuci dan ambil kedelainya saja jika tauco anda terlalu asin
- 2 sendok teh gula jawa, sisir halus
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan air asam jawa
- 100 ml air panas
Cara membuat:
Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Masukkan bawang merah dan bawang putih, tumis hingga harum dan bawang merah menjadi transparan. Masukkan jahe dan cabai rawit, aduk dan tumis hingga cabai layu.
Masukkan tauco, gula, saus tiram, kecap manis dan air asam, aduk dan tumis selama 10 detik. Masukkan air panas, masak hingga mendidih. Tambahkan telur puyuh, aduk dan masak hingga mendidih dan kuah agak mengental.
Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Tambahkan kangkung, aduk dengan cepat hingga kangkung layu dan matang. Angkat dan sajikan.
Note: Masak kangkung dengan cepat dengan api besar dan segera angkat ketika daun telah berubah warna dan layu. Kangkung akan melanjutkan pematangannya selagi panas di luar wajan.
Super yummy!
Hi Endang,
BalasHapusSaya desperated utk dapat buku masak komplit yg baru edar, saya sudah ctc Admin juga add admin di WA saya plus menuliskan format pemesanan sesuai yg Endang kasi, tapi tidak ada balasan dari Admin kemana saya hrs mentransfer uang utk pemesanan buku ini, tolong di bantu ya Endang, thanks a lot.
Hai Mb Irene, memang dibalasnya lama ya mba, tapi pasti akan didata dan nantinya akan dibalas ya. Jika dalam 2 hari blm ada balasan coba ke IG kawan pustaka di @kawanpustaka dan tanyakan mengenai pesanannya disana, setahu saya pasti dibalas ya
Hapushi..salam ziarah & follow sis..
BalasHapussaya Julie dari Malaysia..selamat berkenalan :)
Salam kenal Mb Julie, thanks yaa
HapusWow selamat mba Endang,semoga sukses ya buku2nya,harus cepet2 order nih,hihihi
BalasHapusSemoga rumah idamannya juga segera terwujud ya mba,aamiin
Thank you for inspiring us:)
Thanks Mba Heti. Amiin atas doanya yaa. Sukses dan sehat selalu ya
HapusAlhamdulillah ya mba.. Aku ikut senang n lega stlh pengajuan KPR mba endang dsetujui.. Tinggal cicil stiap bulan ya mba end, hehehee ttp semangat biar bs beli rmh kedua ya mba.. Hahahaha amiiin
BalasHapusHai Mba Lina, thanks ya Mba. Iyaaa nyicilnya ini yang mumet ya, wakakkak, boro2 rumah kedua, rumah 1 saja msh belum ngapa2in. hehehhe
HapusHai mbak Endang
BalasHapusAku ikutan seneng deh akhirnya bs pnya rmh setelah perjuangan mencari kemana2 ya mba....senasib kita mba hehee
Nanti kl pindahan diceritakan disini jg ya mba,aku menanti cerita2 seru mba endang:)
Salam kenal
Sari
Salam kenal Mba Sari, thanks yaa! Iya perjuangan banget memang menemukan rumah hiiks. Yep, kalau saatnya pindhan akan saya ceritakan Mba, hehehhe. Sukses yaaa
HapusAlhamdulillah....kreditnya diterima... selamat mbak. Ikut senang mendengarnya. Mudah2an rejeki tambah buanyak... biar bisa cepat lunas rumahnya... Aamiin.
BalasHapusAlhamdulilah Mba Devy, amiiin atas doanya ya. Akhirnya saya menjadi peserta KPR juga wakakak, thanks yaaa, sukses selalu
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulilah dan amiiiin Mba atas doanya. Thanks ya Mba Mudjiasri, sukses dan sehat selalu untuk Mba dan keluarga yaa
HapusI'm happy for you Mbak, semoga rejekinya dilancarkan dan Mbak Endang sehat selalu. Selamat ya mbakk :D -kiki-
BalasHapusThanks Mba Kiki, amin atas doanya yaa. Sukses selalu juga yaa
HapusHai mbak Endang,salam kenal dari saya Riza dari Binjai Sumatera Utara. Selamat ya buat rumah baru dan bukunya.Saya sejak lama telah menjadi penggemar blog mbak Endang karena cerita pengantar yang asik mirip baca novel dan step by step resepnya yang mudah diikuti. Beberapa resep telah saya coba dan blog Mbak Endang telah menjadi referensi saya untuk memasak. Mbak Endang pernah menulis tentang memasak untuk kebutuhan sebulan dengan menyimpannya di kulkas. Bagaimana dengan bumbu mbak, apakah ada tips tentang menyiapkan stok bumbu supaya tidak repot harus meracik bumbu tiap kali akan memasak. Oh ya Mbak, rumah pete itu sungguh membuat penasaran lo, untunglah terjawab sudah;)) Salam.
BalasHapusSalam kenal Mba Riza, thanks ya sudah mengikuti JTT dan menyukai cerita dan resep2nya.
HapusUntuk bumbu halus saya tdk pernah stock ya mba, karena pengalaman sering tdk terpakai ketika resep berganti2. Tapi kalau bumbu segar seperti daun salam, daun jeruk, kunyit, jahe dll,selalu sya simpan di freezer setelah semuanya dicuci dan dirajang setebal 1 cm.
bumbu halus menurut saya oke disimpan di freezer mba, bungkus pakai kantung kecil seukuran porsi memasak, sebaiknya dalam kondisi sudah ditumis ya, jadi ketika hendak digunakan tingal diceburkan ke kuah atau masakan. sukses yaaa
Wah kalau saya malah jaga biar bukunya (buku ke-3) awet dan gak lusuh mbak. Kalau mau coba resep ya difoto atau buka resep yang udah diposting sama mbak endang di blog. Kan sayang bukunya kalau rusak. Biar jadi kenang-kenangan dari mbak. hehehe.
BalasHapushehehe, kalau lusuh berarti kan bukunya sering dibuka,dan diprktekkin resepnya. Kalau kelihatan gress justru isinya tdk bermaanfaat karena malas dibuka wkkaka
Hapus