Akhir-akhir ini saya memang sedang tergila-gila dengan masakan terbuat dari pasta, apapun jenisnya. Terakhir kali berkunjung ke supermarket beberapa waktu yang lalu, saya pun memborong aneka jenis pasta seperti penne, fusili, fetucini, makaroni, dan spaghetti. Kini semua bahan makanan tersebut memenuhi pantry dapur. Menyediakan pasta kering di rumah memang alternatif mudah dan cepat jika sedang terburu-buru harus mempersiapkan satu masakan atau ketika kondisi bahan makanan di kulkas sedang 'tiris'. Namun efek sampingnya tentu saja tidak baik bagi lingkar pinggang. Pasta merupakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan termasuk ke dalam golongan processed food, karena dalam proses pembuatannya biji gandum digiling hingga halus menjadi tepung.
Minim serat, kaya karbo, dan mudah ditimbun tubuh dalam bentuk lemak adalah alasan utama orang menghindari menyantap pasta. Namun semua itu tentu saja kembali lagi ke porsi, semua jenis makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dan kaya kalori sebaiknya disantap dalam porsi yang moderat. Untuk kasus saya, susah! Saat sepiring besar spaghetti hangat bertabur keju Parmesan disajikan di depan mata, maka garpu baru akan berhenti bergerak ketika semua lembaran pasta tersebut lenyap masuk ke dalam perut. Tobat!
Nah untungnya memiliki blog adalah saat saya berkeluh-kesah dan tidak puas akan satu eksperimen resep maka banyak pembaca yang kemudian berbaik hati berbagi pengalaman dan tips-tips mereka memasak hidangan serupa. Ini tentu saja sangat membantu percobaan yang saya lakukan berikutnya. ^_^
Udang yang digunakan sebaiknya yang berukuran besar, walau sebenarnya jenis udang dengan ukuran apapun tidak masalah. Saya menggunakan udang jerbung berukuran cukup besar yang saya kupas kulitnya dan belah punggungnya. Udang perlu ditumis terpisah bersama sedikit bumbu baru nanti dicampurkan secara terpisah dengan pasta dan saus.
Cooking cream berbeda dengan whipping cream, walau sama-sama berjenis krim kental. Krim yang umum dipergunakan di dalam masakan dan sebagai pengental saus ini memiliki kandungan lemak yang tidak sebanyak whipping cream karena itu tidak bisa dikocok hingga kaku, dan memiliki rasa tawar. Rasanya yang gurih membuat saus menjadi lebih kaya dan sedap. Ada banyak merk cooking cream di pasaran, namun merk yang saya pakai ini relatif mudah ditemukan. Tidak ada cooking cream? Gantikan saja setengah cairan di resep (air bekas rebusan pasta) dengan susu cair, atau 30 - 50 gram keju cheddar yang diblender dengan 200 ml air hingga kental dan memiliki konsistensi seperti krim yang kental. Rasanya tetap sedap dan gurih.
Teman saya, Novi, mencoba resep aglio e olio yang pernah saya share sebelumnya juga dengan sedikit modifikasi. Dia menambahkan sedikit saus tiram di tumisan saus. Bagi anda yang ingin mencoba cara tersebut saya rekomendasikan ya, karena rasanya memang menjadi lebih sedap. Beberapa dari anda mungkin terjengit dan beranggapan aglio e olio ini menjadi tidak otentik, tapi hey bukankah itu indahnya home cooking? Memasak sendiri di rumah membuat kita mampu bereksperimen dengan lebih leluasa, lebih maksimal dan tentu saja sesuai dengan lidah dan kantong. Bukan berarti kita tidak respect dengan resep original tapi jika ada versi yang lebih sedap dan layak dicoba, why not bukan? ^_^
Secara keseluruhan rasa spaghetti aglio e olio versi ini memang lebih sedap dan sesuai dengan taste yang saya inginkan, namun agar rasanya lebih mantap jangan lupa untuk menaburkan keju Parmesan di permukaannya ya.
Berikut resep dan prosesnya.
Untuk 6 porsi
Tertarik dengan resep pasta lainnya? Silahkan klik pada link resep dibawah ini:
Pasta dengan Pesto Brokoli
Angel Hair dengan Saus Seafood
20 Menit Pasta dengan Sarden & Jamur
- 5 sendok makan minyak zaitun
- 5 buah cabai rawit, cincang halus bisa diganti cabai kering giling sebanyak 1 sendok makan
- 1 sendok makan saus tiram (optional)
*) Cooking cream merupakan jenis krim kental yang umum dipergunakan untuk memasak, mengentalkan saus, atau sup. Krim ini berbeda dengan whipping cream dari sisi kandungan lemak yang lebih rendah dan rasanya yang tawar. Cooking cream tidak bisa dikocok selayaknya whipping cream. Merk umum yang biasa ditemukan di supermarket di Indonesia misalnya Elle n Vire dan Anchor. Cooking cream bisa ditemukan di supermarket besar di lemari pendingin. Krim yang tersisa bisa dimasukkan ke freezer selama 3 bulan untuk penggunaan lainnya.
Siapkan panci, isi air agak banyak dan tambahkan 1/2 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih, masukkan spaghetti. Masak hingga pasta matang (al dente), tes dengan menggigit sehelai spaghetti, teksturnya harus cukup firm namun tidak terasa mentah ketika dikunyah.
Sisihkan 500 ml air rebusan pasta. Tiriskan pasta, jangan menyiram pasta dengan air atau menambahkan minyak. Sisihkan pasta dan air rebusannya.
Masukkan udang dan semua bahan + bumbu tumisan udang kedalam mangkuk, aduk rata.
Note: kepala dan kulit udang bisa direbus dengan 500 ml air hingga mendidih dan kaldu udang ini bisa dibekukan di freezer untuk kuah tom yam, kuah mie rebus atau untuk saus pasta.
Siapkan wajan anti lengket, masukkan udang dan tumis dengan api kecil hingga berubah warna menjadi kemerahan, daging udang menjadi buram tanda udang matang. Jangan masak udang berlebihan karena akan membuat tekstur dagingnya menjadi alot. Angkat udang dan sisihkan.
Siapkan wajan bekas menumis udang, masukkan minyak zaitun dan panaskan. Tumis bawang putih dengan api kecil hingga harum dan sedikit kecoklatan. Masukkan cabai cincang (jika pakai) dan saus tiram, aduk beberapa detik dan masukkan air bekas merebus pasta. Masak dengan api kecil hingga kuah berkurang hampir separuhnya.
Tuangkan krim kental, garam dan gula pasir, aduk dan masak dengan api kecil hingga mendidih. Matikan api, masukkan spaghetti dan daun peterseli, aduk hingga rata. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya.
Note: Hati-hati saat memasukkan garam karena air rebusan pasta sudah mengandung garam dan saus tiram memiliki rasa asin.
mba endang, kalau beli peterseli dimana ya?
BalasHapusdi supermarket besar banyak mba, sy jarang lihat di pasar tradisional.
HapusMbak, gimana sih cara menikmati spaghetti ? Diriku belum bisa makan spaghetti. Kelasnya dari dulu mie ayam mulu wakakak...heran deh dengan orang yang bisa merasakan enaknya spaghetti. Pingiiiinn gitu tapi pada akhirnya nggak doyan juga hahaha.....
BalasHapuswah susah ya, mungkin kebiasaan kali ya, kalau saya memang maniak segala jenis pasta hehehe. Teksturnya menurut saya lebih kenyal dibandingkan mie. Tapi pakai saus2 yang ringan jadi gak bikin eneg
HapusHi mbak...apa kabar? Mau nanya, kalau parsley-nya pakai yang kering/instan botolan yang dijual di supermarket bisa nggak ya? Di tempat saya nggak jualan parsley segar..Maklum, remote area...Makasih mbak Endang...
BalasHapushai Mba Erlin, bisa ya Mba. Yang penting dapat aromanya ya
HapusAaaahh...saia lgsg lapaaarr, perut seketika kruuuk, kruukk. Ampun deh, mbak En sukses nyiksa nih. Koq sama sih, saia jg penggila berbagai olahan pasta. Weekend ini eksekusi !!
BalasHapusThanks resepnya, mbak En :*
Na,Dps
Ayo mba Na, langsung eksekusi wakakkak, mantap banget booo
HapusHahahhah kita sama ,Mba Endang.
BalasHapusKalau lagi suka ya makan itu2 truz..
Terus menginspirasi ya, Mba Endang
waakakka, sama mba Naomi, sampai bosan yaaa. Thanks yaa, sukses selalu!
HapusKalau bicara tentang lingkar pinggang, saya selalu heran kalau lagi nonton AFC. Hampir semua chef-nya kurus atau langsing. Kalau Joey di Good Chef Bad Chef sih wajar karena dia spesialis chef hidangan sehat, tapi Ana Olson yang sering bikin cake? Apa chef itu ga makan makanannya sendiri? Siapa yang makan itu cake? Para crew atau anggota keluarga di rumah? Pernah lihat suaminya Ana Olson, memang terlihat obese. Jadi mungkin yang makan memang keluarganya hahaha. Kalau Mbak Endang yang masih aja tinggi langsing walau sering masak, makannya cuma icip aja kah? Atau seluruh masakan Mbak dihibahkan ke rekan kerja di kantor? #kepo
BalasHapusSasha
Kayanya gak dimakan mba Sasha, mereka kan chef celebrity ya, jadi kudu jaga penampilan di depan TV. Makananya dimakan kru TV hehehheh. Kalau saya, saya makan sendiri mba dan saya jauh dr langsing, alias endut. Sedang berjuang menurunkan berat badan, dan susah hehehhe
HapusDear mbak endang.... saya juga sama dengan mbak rina... perut gak nerima kalo makan pasta.... udah coba beberapa kali hasilnya sama...perut berontak....
BalasHapusmungkin bikin sedikit pedas mba sausnya, jadi nafsu makannya bs datang hehhee
HapusHalo Mbak Endang saya mau tanya, dalam perebusan pasta apa ga perlu di tambah minyak? Terus kenapa pada saat meniriskan pasta ga perlu ditambah minyak atau siram air? Apa ga lengket2 ya Mbak? Ga menggumpal satu sama lain? Terimakasih sebelumnya Mbak -thea-
BalasHapustidak ya, selama saus cukup berair, tidak terlalu kental, karena itu ketika mencampur pasta rebus dengan saus sering ditambahkan air sisa merebus pasta. Penambahan minyak membuat saus tdk mau menempel di pasta, dan siram air membuat pasta hambar
HapusMbak, spagetti sebanyak itu dihabiskan sendiri? Glekk....
BalasHapushabiiiiiis wakakkak, saya makan untuk 3 hari, simpan di chiller tahan sampai 4 hari
Hapusmbak maksudnya simpen di chiller setelah selesai masak semua? Lalu pisahkan ke chiller gitu? Trus pas mau makan tinggal panaskan? Atau gmn? Soalnya saya suka malas msak karena takud gk habis dan kebuang sayang..
HapusThx
Yep, ketika masakan matang dan masih sisa, saya masukkan saja ke wadah tertutup dan simpan di kulkas. Ketika akan dimkan suka saya panaska di microwave, tapi pasta dimakan dingin juga enak ^_^
HapusMb endang.. Mngkin ini kreasi sndri2 ya.. Skedar sharing.. Kalo pasta aglo o lio itu simplenya cuma b.pitih potong biasa, cabe merah besar d potong memanjang, salt n papper gtu aja mb, tambhan lainnya bsa d tmbhkan . tp yg pokok itu.. Kering mb pastanya..tp smua meburut slra ya mbk.. Hhe.. Smga brkembang sllu mb blogny
BalasHapusyep, sudah saya jelaskan mengenai original resep di aglio e olio resep sebelumnya. tdk pakai merica mba, cuman bawang putih, garam dan parmessan. tdk sesuai dengan selera saya, acuan saya adalah aglio e olio yang pernah saya santap di cafe exodus yang menurut saya mantap. jdi di resep ini saya modifikasi supaya mirip
HapusMbak, saya pernah bikin aglio el olio tapi lupa nyontek resep darimana. Intinya, pasta yg sudah direbus, ditumis dgn bawang putih dan cabe rawit. Alhasil, enak sih pedes2 gitu, tapii rasanya malah indonesia bgt, kaya oseng2 atau sambal goreng mie, jauhh dibanding aglio yang pernah saya makan di resto huahaha. Kayanya pemakaian parmesan juga penting, ya. Kapan2 mau coba, ah, resep ini. Makasiih mbak.
BalasHapusHaa, saya pernah bikin versi otentik seperti itu di postingan aglio e olio sebelumya mba Rissa, dan menurut saya gak oke rasanya, plain hehehe. Akhirnya kutak katik sendiri acuannya kek rasa di resto, baru enak wakkaka. skrg selalu tergila2 dengan resep ini.
HapusI love pasta dan ckp sering bereksperimen dg pasta.menurut saya aglio o lio ini yg plg gak bikin eneg. Ringan dengan rasa sedikit pedas. Tp sering nya agak krg "italy". Pas berkesempatan dtg ke negri asalnya ada semacam bumbu rempah yg isinya macam2 sdh diracik jd 1. Sdh ada judulnya aglio o lio, arabiata dll. Mantap mbak tnyt jdnya persis spt yg saya inginkan
BalasHapusmemang kalau di europe lebih mudah menemukan bumbu2 seperti itu ya, waktu saya ke jerman ada bumbu tabur untuk salad bernama salad kroenig, enak banget dan simple, cukup ditabur di sayuran dan rasanya jadi mantap. tapi disini susah banget nemuinnya. Beruntung jika bs borong banyak2 mba hehehe
HapusHi mba, saya termasuk pecinta pasta terutama aglio olio dan penggemar resep2 mba endang. Kalo saya, yg bikin jatuh cinta dengan aglio olio adalah waktu makan di restoran Sasanti di Jogjakarta. Hehe..
BalasHapusSaya pernah dapet tips, jd katanya sebaiknya cincangan bawang putih dimasukin ke minyak zaitun baru nyalakan kompor, jgn dimasukin pas minyaknya sudah panas gitu mba. Itu bikin bawang putihnya ter-infused ke minyaknya gitu katanya hehe
Hai Mb Shifa, thanks sharingnya ya, sebenarnya bukan bawang putihnya kurang terasa, cukup terasa menurut saya. Tapi rasanya kurang nendang kalau hanya bawang putih, minyak zaitun dan garam saja, karena itu dimodif plus aneka bahan lain supaya lebih sedap ^_^
HapusHai Mbak...hanya sharing.. key nya harus pake EVOO - Extra Virgin Olive Oil, bukan variant olive oil yang lain. (soalnya ada keliatan foto botol olive oil yang light).
HapusBawang putih dan cabe dimasak pake api kecil banget dalam olive oil sp keemasan dan agak garing. Masukkan pasta, aduk2 - lalu baru masukkan sedikit air rebusan pasta supaya pasta tidak terlalu kering. Bumbui garam dan merica, pas disajikan taburi keju parmesan. Jadi air rebusan pasta ga dimasukkan di awal sebelum pasta masuk.
Biasanya saya tambahkan tumisan smoke beef dan chili flakes (atau bisa juga abon cabe hehehe).
Kalo originalnya aglio olio ga pake cream, bener2 light - kekuatannya cuman dari si olive oil dan bawang putih. Ada tambahan cabe pun namanya udah berubah jadi aglio olio e peperoncino...
Semoga berkenan...
Hai Mba Maria, thanks sharing dan infonya ya.
Hapusactually saya sudah buat versi originalnya dan gak sesuai dengan taste saya hehhehe. Saya masih berkiblat ke buatan resto exodus yang menurut saya enak, dan resep yang ini mendekati walau keluar pakem ya
Untuk olive oil dimasakan saya selalu pakai light bukan yang EVOO, karena panas tinggi justru merusak si EVOO dan berbahaya bagi kesehatan. Di resep ini minyak cukup lama dimasak dengan bawang putih jadi saya sengaja pakai yang light agar lebih kuat kena paparan panas lebih lama.
thanks btw infonya yaaa, sangat bermanfaat bagi pembaca lainnya
Dear mba Endang,
BalasHapusSaya Silent reader blog ini SDH 1th, terima kasih banyak ya mba, sudah byk menginspirasi sy yg awalnya buta bgt soal masakmemasak.
Satu pertanyaan sy, td kan mba blg kl cooking cream bs di substitute dg setengah cairan di resep ke susu cair, berarti: 250ml air rebusan pasta + 250ml susu cair (sementara di resep asli mba En, 500ml air rebusan pasta + 100ml cooking cream).
Terimakasih ya mba :)
Hai Mba, thanks ya sudah mneyukai resep2 JTT.
HapusYep, bs pakai perbandingan tersebut ya, 500 ml cairan (susu + air rebusan) menurut saya cukup.
Hai mba Endang,
BalasHapusSaya silent reader yg suka baca resep2 mba. Sebagai amatiran di dapur, pagi ini coba buat aglio olio isi udang, sosis frankfurter, jamur shimeji buat sarapan suami. Ga ada cooking cream diganti dengan susu uht di....nd diberi parutan keju cheddar lumayan creamy rasanya. Bumbu saya beri kaldu jamur totole, tapi sepertinya kurang garam atau saya yg tidak rata mengaduknya. Spaghetti nya juga overcooked trlalu lunak. Memasak bisa buat saya desperado, berharap bisa menyajikan santapan enak buat keluarga tapi berakhir dengan rasa makanan yg saya pribadi tidak puas hiks😩
Tapi ide menambahkan saus tiram untuk sausnya itu bagus, karena lumayan berasa medok bumbunya. Keep writing ya mba😃
Hai Mba Rere, memasak menurut saya memerlukan jam terbang dan trial error hingga akhirnya sampai pada titik dimana tastenya sesuai dan akhirnya menjadi terbiasa . Jadi keep cooking yaaa, dan tetap semangat! ^_^
HapusHai mbak Endang, saya lg seneng2nya masak baca referensi dr blog mbak endang. Dan semuanya maknyuus mbak. Saya kira aglio olio pastanya cuma ditumis pake olive oil, ternyata pake cream segala ya. Trs gimana caranya agar pasta yg sudah matang itu nggak nempel2 mbak ya?
BalasHapusHai Mba Ebi, agio e olio aslinya gak pakai krim mba, tapi rasanya kurang masuk sama lidah saya hehhehe, saya udah coba versi ori-nya dan mneurut saya gak sama kek resto hehhehe, jadi dimodif pakai krim dikit. ketika pasta bercampur sausnya pasti gak nempel, tambah air rebusan pasta dikit kalau saus susah diaduk dan pasta menggumpal
HapusUdah nyoba ini, enak bgtttt
BalasHapusWalaupun pk susu tp g eneg
Cocok sm rs manisnya udang
Biar lebih mantap, aku taburkan bon cabe setelah disajikan di piring.
Makasih mba... Udh cukup sering sy praktekkan resep nya dan lgsg cocok di lidah, bahkan takaran gulgarnya aja udh pas
wah saya juga suka banget sama pasta dimasak cara ini Mba, bs habis sepanci sendiri huuuuu
Hapusmba endang, spaghetti merk apa ya supaya enak kyk di resto2, soalnya saya pake La Fonte masih agak kurang nendang rasanya.
BalasHapussaya sih biasa pakai yang murmer saja wakakak, mungkin kudu coba merk yang agak mahalan kek merk Agnesi Mba.
HapusMba keju permesan bisa diganti dengan cream chesse?
BalasHapussaya rasa nggak, beda tekstur, ganti cheddar parut saja
Hapus