Karena panjangnya informasi mengenai virgin coconut oil ini maka artikel saya bagi menjadi 3 postingan terpisah. Anda bisa cek postingan kedua dan ketiga pada link disini dan disini, dan untuk proses DIY-nya sendiri bisa dilihat pada postingan ketiga ya.
Saya suka dengan hal-hal berbau DIY. Walau dulu ketika masih di sekolah dasar, mata pelajaran ketrampilan alias pra karya paling dibenci, namun saya berasumsi karena dulu kondisi serba susah maka peralatan yang digunakan pun tidak menunjang. Saat ini ingin rasanya saya melakukan banyak DIY alias Do It Yourself terutama yang berhubungan dengan urusan dapur dan tetek bengek rumah tangga. Minggu lalu saya bahkan sibuk menonton aneka video di You Tube mengenai cara mengganti kain sofa sendiri. Semata-mata karena enggan mengeluarkan banyak budget jika harus mengirimkannya ke tukang. Tentu saja project tersebut belum saya lakukan. Akal sehat saya berkata: melihat orang lain yang mengerjakannya memang terkesan mudah namun ketika dilakukan sendiri pasti tobat sengsaranya. ^_^
Nah beberapa waktu ini saya sedang 'gandrung' dengan minyak kelapa murni alias VCO alias Virgin Coconut Oil. Walau booming VCO alias Virgin Coconut Oil sebenarnya sudah lewat beberapa tahun yang lalu, namun saya sepertinya baru tergoda untuk mengkonsumsinya sekarang. Entah karena saya ini kurang update sehingga selalu telat dengan hal-hal yang 'kekinian' atau sifat anti mainstream saya yang terkadang susah diajak kompromi sehingga melawan arus lebih disukai, tak heran jika aplikasi hal-hal tertentu selalu terlambat.
Tetapi sebenarnya informasi mengenai kesehatan dan gaya hidup sehat selalu saya gemari, termasuk membaca manfaat bahan makanan tertentu untuk kesehatan tubuh. Nah VCO ini masuk ke dalam list bahan makanan yang ingin saya supply di rumah, alasannya karena beberapa resep smoothie di web dan beberapa vlog mengenai gaya hidup sehat sering memasukkan VCO ke dalam smoothie yang mereka buat, atau menggunakan minyak kelapa murni ini untuk menumis makanan. VCO dipercaya lebih menyehatkan dibandingkan dengan jenis minyak lainnya. Nah rasa penasaran saya mengenai jenis minyak yang satu ini mengantarkan saya ke puluhan artikel yang berisi informasi mengenai VCO dan manfaatnya bagi tubuh dan kecantikan.
Tapi sebelum kita membedahnya lebih lanjut perlu diketahui bahwa minyak kelapa untuk VCO berbeda dengan minyak kelapa sawit yang umum diperjualbelikan di supermarket dalam berbagai merk dan umum kita gunakan untuk mengggoreng. VCO terbuat dari daging buah kelapa atau kopra yang dipanen dari pohon kelapa (Cocos nucifera) dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan coconut oil. Sedangkan minyak yang biasa dipakai di dapur masyarakat Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, terbuat dari kelapa sawit atau palm oil yang berasal dari biji buah sawit dari jenis African oil palm (Elaeis guineensis), atau American oil palm (Elaeis oleifera) dan maripa palm (Attalea maripa). Untuk artikel ini kita hanya akan membahas minyak kelapa yang berasal dari pohon kelapa species Cocos nucifera.
Jika kita membaca artikel seputar minyak kelapa maka kita biasanya akan menemukan berbagai istilah seperti refined & unrefined coconut oil, virgin & extra virgin coconut oil, serta cold-pressed & expeller-pressed. Nah Refined coconut oil merupakan jenis minyak kelapa yang sudah mengalami proses penjernihan (bleached), dan penghilangan bau (deodorized), karena itu biasa disebut dengan RBD (refined, bleached, deodorized). Minyaknya sendiri diperah dari daging buah kelapa yang sudah dikeringkan bernama kopra. Minyak yang berasal dari kopra biasanya perlu dilakukan pemurnian dengan bahan tertentu karena kandungan bahan pencemar yang timbul selama daging kelapa dikeringkan. Suhu tinggi selama proses pemurnian membuat minyak menjadi tidak beraroma dan menumpas bau serta rasa yang khas dari kopra. Refined coconut oil tidak memiliki rasa dan aroma kelapa.
Untuk memperpanjang masa simpan minyak, sodium hydroxide kemudian ditambahkan, dan agar daging kelapa mampu menghasilkan minyak yang banyak, beberapa pabrik menggunakan bahan kimia tambahan yang berfungsi untuk mengekstrak minyak sebanyak mungkin dari kopra. Minyak kemungkinan juga mengalami proses hidrogenisasi sebagian, artinya minyak akan mengandung trans-fats (lemak jenuh). Hidrogenisasi berarti minyak akan diproses menggunakan suhu yang sangat tinggi dengan tekanan atmosfir tertentu, kemudian disuntikkan katalis (umumnya jenis logam seperti nikel, platinum, dan alumunium) yang berfungsi untuk merubah struktur molekul di dalam minyak dan membuat minyak menjadi semi padat atau padat di suhu ruang (bukan cair). Nah sebaiknya jenis lemak jenuh seperti ini kita hindari semaksimal mungkin karena trans-fats dipercaya mampu meningkatkan level kolesterol jahat dan menurunkan level kolesterol baik di dalam tubuh.
Unrefined coconut oil atau biasa disebut dengan 'virgin' atau 'minyak kelapa murni' merupakan minyak kelapa yang diekstrak dari buah kelapa segar bukan yang telah dikeringkan. Buah kelapa segar kemudian mengalami salah satu dari dua proses berikut: penggilingan basah atau pengeringan cepat. Pengeringan cepat adalah metode yang paling umum digunakan, buah kelapa dikeringkan dengan cepat dan minyaknya diperas secara mekanik. Sedangkan penggilingan basah mengacu pada proses dimana santan diperas dari daging buah kelapa kemudian minyaknya dipisahkan dengan cara direbus, atau difermentasikan atau dengan menggunakan enzym atau centrifugal (alat khusus pemisah). Karena prosesnya yang sangat cepat, hasil minyak tidak memerlukan pemurnian atau penambahan zat aditif (bahan tertentu). Selain itu minyak juga tidak mendapatkan perlakuan suhu tinggi seperti halnya jenis refined coconut oil. Baik refined dan unrefined coconut oil memiliki tampilan bening dan jernih, namun unrefined coconut oil masih mempertahankan rasa dan aroma kelapa yang khas.
Sekarang lantas apa sih perbedaan antara virgin dan extra virgin coconut oil? Berbeda dengan minyak zaitun dimana kedua istilah tersebut memang diperuntukkan untuk dua jenis minyak yang berbeda dilihat dari kandungan asam lemak bebasnya, maka di minyak kelapa sebenarnya tidak mengenal 'extra virgin'. Tidak ada regulasi internasional yang mengatur tingkat kemurnian minyak kelapa seperti halnya di minyak zaitun. Jadi istilah 'extra virgin' di coconut oil sebenarnya tidak memiliki arti. Seperti yang dijelaskan pada paragraf-paragraf diatas, maka minyak kelapa hanya dibedakan jenisnya dengan istilah 'refined' dan 'unrefined/virgin coconut oil'. Menambahkan kata 'extra' sebenarnya hanyalah taktik dagang semata untuk membuat minyak terkesan lebih ekslusif dan meningkatkan nilai jual. Jangan tertipu dengan promo semacam itu.
Wokeh, untuk mengetahui mengenai proses ekstraksi dan bagaimana membuat sendiri virgin coconut oil cold pressed sendiri di rumah bisa diklik pada link disini dan disini ya.
Sources:
Wikipedia - Coconut Oil
Wikipedia - Palm Oil
SF Gate - Refined vs Unrefined Coconut Oil
Livestrong- What Is the Difference Between Virgin & Extra Virgin Coconut Oil?
Natural News - Why virgin coconut oil is superior to highly refined, processed coconut oil
Livestrong - Why Hydrogenated Oils Should be Avoided at All Costs
Food Renegade - How to Choose A Good Coconut Oil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:
Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.
Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.
Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.
Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.
Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.
Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.
Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^