Karena panjangnya informasi mengenai virgin coconut oil ini maka artikel saya bagi menjadi 3 postingan terpisah. Anda bisa cek postingan pertama dan ketiga pada link disini dan disini, dan untuk proses DIY-nya sendiri bisa dilihat pada postingan ketiga ya.
Melanjutkan artikel sebelumnya mengenai jenis coconut oil yang bisa dibaca pada link disini, kita menuju ke metode pemisahan minyak dari bahan padatnya. Dilihat dari metode ekstraksinya, coconut oil umumnya diekstrak dengan salah satu dari 3 cara berikut: cold-pressed, expeller-pressed, dan centrifuge. Cold pressed coconut oil dibuat dalam lingkungan dengan suhu yang terkontrol dan diproses pada temperatur yang tidak pernah lebih dari 48,8'C. Cara pemrosesan ini menghasilkan minyak kelapa yang memiliki kualitas yang sangat baik. Expeller-pressed coconut oil sebenarnya masih satu bagian dari metode cold pressed, minyak kelapa ini juga memiliki kualitas yang baik hanya saja biasanya minyak diproses dengan suhu sedikit lebih tinggi, umumnya di angka 104,4'C.
Metode ekstraksi lainnya adalah centrifugal dimana santan dimasukkan ke dalam mesin centrifuge, dipanaskan pada suhu tertentu dan diputar dengan kecepatan tinggi. Minyak akan terpisah dari material padat dan air melalui lubang yang berbeda. Metode ini umumnya menggunakan suhu yang tidak terlalu tinggi dalam proses ekstraksinya (dibawah 26'C), karena itu akan menghasilkan minyak yang lebih lembut baik aroma dan rasanya. Sebagai perbandingan, refined coconut oil (RBD) diproses pada suhu diatas 204'C, dimana kualitas minyak menjadi berkurang, dan ditambah lagi dengan proses lebih lanjut seperti penjernihan (bleaching) dan penghilangan bau (deodorizing).
Sudah tahu jenis dan metode ektrasi minyak kelapa sekarang kita menuju ke nutrisi yang tekandung didalamnya. Penyusun utama dan terbesar di dalam minyak kelapa adalah lauric acid/asam laurat, merupakan jenis asam lemak dengan rantai medium. Dr. Mary Enig, ahli nutrisi dan peneliti dari Weston A. Price Foundation, menekankan tentang berbagai manfaat penting minyak kelapa bagi kesehatan tubuh jika kita rutin mengkonsumsinya, antara lain sebagai anti-virus, anti-bakteri, anti-kanker, dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Baik refined maupun unrefined coconut oil mengandung asam lemak yang bermafaat tersebut dalam jumlah yang sama. Namun demikian unrefined coconut oil lebih kaya akan kandungan fitonutrien dibandingkan jenis yang refined. Polifenol - yang bertindak sebagai antioksidan didalam tubuh akan mengalami kerusakan ketika minyak mengalami proses penjernihan (bleaching) dan pemanasan dalam suhu tinggi (heating). Karena itu kandungan antioksidan ini lebih banyak terdapat pada unrefined coconut oil dibandingkan jenis refined-nya
Minyak kelapa sebagian besar mengandung lemak jenuh (saturated fat), bersama sedikit lemak tak jenuh, dan sejumlah vitamin E dan K, serta besi. Minyak juga mengandung sejumlah senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan dan mampu menetralisir potensi bahan kimia berbahaya yang disebut radikal bebas. Cold-pressed coconut oil yang diproses pada suhu yang lebih rendah mengandung senyawa fenolik dan nutrisi yang lebih banyak dibandingkan jenis expeller-pressed oil.
Nah jika kita hendak menggunakannya sebagai hair mask maka cukup ambil sekitar 2 sendok makan minyak kelapa, hangatkan sebentar di microwave atau diatas sebatang lilin hingga minyak terasa hangat suam-suam kuku saja. Oleskan ke seluruh rambut basah dan kulit kepala secara merata setelah rambut dikeramas bersih dengan shampoo, beri pijatan sedikit di kulit kepala dengan ujung jari. Tutup rambut dengan sehelai handuk dan diamkan selama 30 menit, kemudian rambut dicuci hingga bersih. Hair mask dari virgin coconut oil ini dipercaya selain membuat rambut menjadi lembut, shiny, juga mampu melindungi setiap helai rambut dari sinar maatahari, dan menutrisi kulit kepala dengan kandungannya yang bermanfaat.
Sources:
Wikipedia - Coconut Oil
Wikipedia - Palm Oil
SF Gate - Refined vs Unrefined Coconut Oil
Livestrong- What Is the Difference Between Virgin & Extra Virgin Coconut Oil?
Natural News - Why virgin coconut oil is superior to highly refined, processed coconut oil
Livestrong - Why Hydrogenated Oils Should be Avoided at All Costs
Food Renegade - How to Choose A Good Coconut Oil
Ooalah VCO itu sama aja dengan minyak klentik tho. Kecilku sering bantuin bikin, buat cem2an sama daun mangkok an. Itu blondonya dimakan guriiih bgt.
BalasHapushahahah, yep, sama ya mba. tapi yang versi ini pakai metode fermentasi jadi gak dimasak lama kaya nenek2 kita dulu yaa
Hapus