Long weekend, yeay! Libur tiga hari di akhir minggu seperti ini selalu ditunggu oleh hampir seluruh karyawan kantoran. Saya katakan 'hampir' karena rekan kantor saya yang bekerja sebagai broker saham, 'membencinya'. Libur berarti tidak ada trading, artinya omset transaksi pun menurun. Bagi para stock broker, satu hari kerja sangatlah berharga, terutama jika mengingat target yang harus dicapai. Dunia sales memang tidak mengenal kata libur, kalau bisa setiap hari adalah hari kerja meskipun jatuh di hari Sabtu, Minggu atau tanggal merah sekalipun. Bagi back office seperti saya, libur panjang tentunya sangat, sangat menyenangkan. Saya sudah membayangkan banyak aktifitas yang akan dilakukan di long weekend tersebut. Tentu saja bermalas-malasan menempati urutan teratas, tetapi setelah PR membersihkan rumah dan mencuci pakaian diselesaikan.
Nah karena sedang libur, sebaiknya posting yang segar dan ringan seperti salad kali ini. Sudah dua minggu ini saya keranjingan menyantap semangkuk besar salad di pagi hari. Biasanya saya mempersiapkan semua bahan dalam jumlah banyak, dimasukkan ke kontainer plastik dan simpan di kulkas. Ketika diperlukan untuk dibawa ke kantor, potongan buah dan sayur cukup dikucurkan dressing yang telah saya buat sebotol besar. Pagi hari di awali dengan semangkuk salad segar? Dunia sungguh indah! ^_^
Kegemaran saya menyantap salad ternyata direstui oleh semesta, terbukti minggu lalu sebuah supermarket makanan impor di Mall Pasaraya menutup tokonya dan melakukan sale semua barang tersisa sebesar 50%. Hari itu sepertinya menjadi 'lucky day' saya, padahal rencana awal sepulang kantor hanya ingin iseng berkeliling sebentar di mall, namun justru berakhir sibuk memasukkan aneka makanan ke dalam keranjang belanja. Tobat! Kejadian seperti ini lah yang membuat saya lebih suka 'ngendon' di rumah dibandingkan berjalan-jalan ke mall, karena ujung-ujungnya pasti konsumtif.
Nah supermarket ini sebenarnya belum terlalu lama membuka usahanya di Pasaraya Mall, target konsumen mereka adalah orang luar, terbukti dengan banyaknya produk impor yang dijual. Namun sejak awal beroperasi kondisinya yang sepi membuat saya sudah memprediksi bisnis mereka tidak akan bertahan lama, terbukti minggu lalu adalah akhir toko tersebut dibuka. Betapa mengenaskannya melihat sebuah supermarket yang ketika dibuka terlihat wah dan sangat ekslusif kini hampir kosong melompong dengan aneka barang tersisa yang dimasukkan kedalam keranjang-keranjang rotan yang digeletakkan begitu saja dilantai.
Dulu seorang chef berdiri dengan gagahnya di counter daging, lengkap dengan apron dan penutup kepalanya yang berwarna putih, siap sedia menjelaskan setiap jenis daging steak yang tersedia. Kini counter tersebut hampir kosong, beberapa piring masih memperlihatkan irisan smoked beef atau sosis yang saya 'ngeri' membayangkan telah berapa lama makanan tersebut berada disana. Aneka keju impor yang selangit harganya bahkan banyak yang berukuran sebesar talenan jumbo 'nangkring' bertumpukan di lemari pendingin yang besar, dan tidak ada yang tertarik untuk menjamahnya.
Botol-botol wine yang dulu terisi penuh dan menghiasi counter-counter lemari pendingin masih tergeletak di posisi yang sama hanya saja kini isinya sudah tiada. Entah siapa yang menghabiskannya. Aneka buah beku seperti blueberry, raspberry, blackberry dalam kontainer 1 kg, yang dulu sempat membuat saya 'ngiler' hendak membelinya namun sayang uang karena mahal harganya, masih berada di lemari pembeku dalam kondisi acak-acakan. Saya cek masa kedaluarsanya sudah berakhir sejak 2016, seandainya tidak kedaluarsa pun saya tidak akan berani mengkonsumsinya, karena siapa yang bisa memastikan lemari pendingin itu selalu menyala?
Sungguh, walau saya bukan lah pemilik supermarket tersebut, namun rasa sedih merayapi hati melihat kondisinya. Entah berapa milyar rupiah yang sudah dihabiskan si pemilik untuk membuka toko tersebut, dan berapa besar ekspektasi yang diharapkan. Masih terekam dalam benak ketika toko tersebut dibuka pertama kali, bahkan beberapa kali saya sempat berkunjung kesana jika sedang berjalan-jalan di Pasaraya. Kini semua tinggal kenangan, kenangan yang menyedihkan.
Tapi benar kata-kata quote dari Alexander Graham Bell yang mengatakan 'ketika satu pintu ditutup maka pintu lainnya terbuka'. Walau quote tersebut sebenarnya berbunyi 'When one door closes, another opens; but we often look so long and so regretfully upon the closed door that we do not see the one which has opened for us', dan ditujukan untuk diri sendiri tapi sepertinya cocok untuk kondisi sale ini. ^_^ Pintu tertutup tersebut adalah bisnis si pemilik yang terhenti dan pintu terbuka itu adalah barang yang dihajar diskon 50% dan membuat kami pemburu barang diskonan menjadi happy! Sale semua barang memang seru apalagi dengan diskon yang besar membuat harganya menjadi murah meriah.
Saya tidak tertarik dengan makanan beku yang 'bejibun' banyaknya, atau keju yang kebanyakan telah lewat masa exipired-nya. Target utama adalah tuna kalengan, acar ketimun dan cabai jalapeno botolan, acar buah zaitun, aneka saus Meksiko dan Itali, bumbu-bumbu kering botolan, beberapa kacang-kacangan impor dalam kemasan kaleng, yang jika dijual dengan harga biasa saya 'ogah' membelinya. Apalagi kondisinya yang masih sangat baik dan masa kedaluarsa yang masih panjang membuat makanan ini awet didapur hingga berbulan dan bertahun lamanya.
Sudah terbayangkan aneka makanan yang bisa dibuat dari bahan-bahan tersebut, seperti quesadilla, sup, salad, atau bersama pasta, walau acar ketimun dan zaitun dengan cepat ludes karena saya jadikan sebagai camilan. Nah salad yang simple dengan rajangan sayuran segar, daging tuna kalengan, kacang putih, telur rebus dan irisan acar ketimun dan zaitun adalah alternatif termudah. Semua cukup diaduk menjadi satu, dikucuri dengan dressing yang creamy dan jadilah salad yang sedap dan mengenyangkan.
Beberapa waktu yang lalu saya sempat stop mengkonsumsi dressing salad yang berbahan dasar mayonnaise dan sibuk mencari alternatif dressing rendah lemak seperti menggunakan soy sauce, jus jeruk sunkist, jeruk lemon, atau hanya sekedar garam dan merica bersama sedikit kucuran jeruk nipis. Tapi itu tidak bertahan lama, karena betapa malasnya menyantap salad dengan saus yang kurang creamy bukan? Lagipula siapa sih yang tidak suka mayonnaise? Walau berlemak dan kaya kalori (1 sendok makan mayonnaise berat sekitar 14 gram, memiliki kalori sebesar 93,4 kcal), itu masih lebih rendah kalorinya jika dibandingkan dengan 1 sendok makan minyak zaitun yang memiliki kalori sebesar 119,3 kcal. Jadi kembalilah saya ke mayo yang creamy, gurih dan laziz ini. ^_^
Untuk resep dressing kali ini agar porsi mayo bisa berkurang namun volume dressing tetap banyak maka saya mencampurnya dengan saus tomat, saus sambal botolan, dan jus lemon. Semua bahan diaduk dan jika ingin konsistensinya sedikit encer bisa ditambahkan air dingin. Saya biasanya langsung mengaduk semua bahan salad dan dressing di dalam mangkuk besar, dan simpan di chiller, saus yang creamy akan mengental di dalam kulkas dan tidak membuat salad menjadi berair. Apalagi bahan-bahan salad yang saya pakai memiliki tekstur keras sehingga tidak mudah layu kala terendam dressing selama 3 hari. Hindari cara ini jika anda menggunakan jenis sayuran yang mudah layu seperti lettuce (daun selada), atau jika anda lebih suka saus dan bahan salad terlihat masih crunchy dan fresh ketika disajikan.
Berikut ini resep dan prosesnya yang sangat mudah ya.
Creamy Tuna Salad
Untuk 8 - 10 porsi
Tertarik dengan resep salad lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Salad Huzarensla (Huzarensalade)
Salad Sayuran dengan Dressing Rendah Lemak - Refresh Your Body, Mind & Soul!
Caesar Salad dengan Ayam Goreng
- 1 buah apel Fuji, potong dadu
- 5 buah telur, rebus kupas dan potong masing-masing menjadi 5 bagian
- 1 buah bawang bombay merah, cincang kasar
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok makan minyak zaitun
- 1/2 sendok makan gula pasir
Note:
Sayur dan bahan salad yang digunakan bisa disesuaikan dengan selera. Sayur yang umum digunakan seperti wortel serut, daun selada/lettuce, sawi putih, tomat, ketimun, dan aneka sayur rebus seperti (brokoli, buncis, bit merah, jagung manis pipilan, jamur, kembang kol). Buah yang umum digunakan seperti nanas, apel, jeruk sunkist, pir, anggur.
Cara membuat:
Persiapkan semua bahan. Tiriskan tuna dari minyak atau air rendamannya, saya menggunakan tuna kaleng dalam minyak karena lebih moist dan memiliki rasa lebih sedap. Hancurkan daging tuna dengan garpu hingga menjadi berukuran kecil, sisihkan.
Tiriskan kacang dari kalengnya, siram kacang dengan air matang untuk mencucinya. Cara ini membuat aroma dan rasa makanan kaleng bisa berkurang, selain juga mengurangi sodium yang terkandung didalam makanan kalengan.
Masukkan semua bahan salad ke dalam mangkuk besar, sisihkan.
Aduk semua bahan dan bumbu dressing hingga menjadi saus kental, atau masukkan semua bahan dressing ke dalam gelas blender kecil dan proses selama 10 detik.
Tata telur rebus di permukaan salad, atau skip cara ini dan letakkan telur setelah semua bahan diaduk dengan dressing. Tuangkan dressing ke salad jika anda hendak menyantapnya saat itu juga. Atau ambil potongan sayur buah secukupnya di piring saji dan masukkan sisa sayur ke dalam wadah tertutup dan simpan di kulkas.
Kucuri sayur dengan dressing-nya. Aduk rata, taburi dengan telur rebus. Santap segera. Super yummy!
Lihat bahan-bahan import yg digambar...hanya bisa ngiler hehehehe
BalasHapushahahha, maaap Mba! Ini juga karena sale diskon hehhehe
HapusLiat mayonaisenya jenis thousand island, lgsg nyari bahan2nya. Dan tnyata...mantap ^-^ plg mirip thousand island a la pizza hut di antara resep2 yg saya coba! G perlu beli mahal2 lg deh skrg. Makasih ya mb ��
BalasHapusHalo Mba Siska, thanks sharingnya ya. Saya malah gak kepikir ini thousand island, tapi setelh dilihat2 lagi yep mirip hehhehe. sukses yaa
Hapus