Dua kali lewat di depan resto steak Outback yang berada di Kuningan City Mall, pada dua kesempatan terpisah, dua kali pula saya mendapatkan tester steak yang sedap. Namanya tester tentu saja hanya berupa potongan kecil, tapi sepotong daging lembut, empuk dengan saus barbecue khas Outback menurut saya cukup lumayan. Lebih mantap lagi, ketika dua kali melewati resto tersebut saya selalu bersama Mbak Mirah, rekan kantor yang vegetarian sejati, jadi saya berakhir mencicipi empat potong irisan steak. Sedap!
Di depan resto, tersedia sebuah meja dengan pemanas makanan dari stainless steel, irisan steak dan semangkuk saus tertata disana. Seorang staff lantas memasukkan potongan daging panggang tersebut ke piring kertas berukuran imut. Para penikmat makanan gratisan seperti saya berjejer panjang di depan restoran, menunggu antrian dengan harap-harap cemas semoga ketika giliran tiba irisan steak masih tersedia. Nah di tester kali ini bukan hanya potongan daging yang didapat tetapi juga sebuah bola jamur goreng yang crispy. Dari tampilannya saya tahu snack tersebut terbuat dari jamur baby champignon, dan sepertinya tidak terlalu sulit dibuat, jadi libur panjang kemarin saya pun mencobanya dirumah.
Makan di Outback akhir-akhir ini sudah jarang saya lakukan, steaknya memang lumayan sedap, tapi harganya juga mampu menguras kantong. Jika keinginan makan steak melanda saya lebih memilih resto Holycow atau Abuba yang lebih bersahabat di kocek. Itupun juga sudah sangat jarang terjadi. Tapi karena weekend lalu saya begitu ingin menyantap si jamur crispy a la Outback dan sayang rasanya jika hasil foto hanya berupa jamur saja tanpa irisan steak, menu pun berubah menjadi pan grilled dada ayam dengan jamur goreng. Dada ayam yang di panggang di pan seperti ini sudah sangat sering saya buat untuk bekal makan siang di kantor. Biasanya fillet diiris menjadi potongan bite size dan dibumbui dengan banyak bawang putih dan aneka saus lainnya, baru kemudian di grill di wajan anti lengket.
Kendala menggunakan fillet utuh seperti ini adalah daging memerlukan waktu agak lama untuk bisa matang hingga ke bagian tengah ketika dipanggang. Selain itu, bumbu kurang mampu meresap masuk ke setiap serat daging ayam, membuat rasa khas 'ayam potong' masih sedikit terdeteksi. Saran saya, iris melebar dada ayam sehingga menjadi lembaran yang lebih tipis, baru kemudian dibumbui dengan aneka rempah dan saus, diamkan minimal 1 jam di dalam chiller. Dengan cara ini bumbu lebih meresap dan menghilangkan bau kurang sedap di fillet. Di hari weekend, saya sering sekali membuatnya dalam jumlah banyak sekaligus, untuk bekal makan siang selama 1 atau 2 minggu. Cara ini super praktis dan fillet yang sudah matang ini cukup dipanaskan di microwave di kantor dan disantap bersama sepiring pecel. So yummy! Selain dada ayam maka fillet paha ayam, dan ikan juga 'nendang' dimasak dengan cara ini.
Untuk jamur goreng, saya menggunakan baby champignon yang dibeli di Lotte Mart. Jamur champignon ukuran kecil ini memang cocok digoreng utuh dalam balutan tepung dan breadcrumbs yang crispy. Karena tidak ada sedikitpun stock breadcrumbs di dapur, saya lantas menggantinya dengan biskuit keju yang dihancurkan. Cara ini memang sering saya lakukan jika persediaan breadcrumbs habis, karena biskuit keju yang tipis dan gurih ini selalu tersedia di rumah. Agar breadcrumbs bersedia menempel dengan baik, masing-masing jamur dicelupkan ke dalam adonan tepung, saya menggunakan tepung bumbu instan yang praktis. Enggan dengan tepung bumbu instan karena mengandung MSG? Anda bisa menggantinya dengan campuran tepung terigu, tepung maizena dan sedikit tepung sagu dengan perbandingan 2 : 1 : 1, dan tambahkan bumbu berupa parutan bawang putih, merica, garam, dan bubuk cabai. Air kemudian dimasukkan untuk merubah tepung menjadi adonan yang pekat dan kental sehingga mampu menempel di jamur.
Biskuit keju memang memberikan rasa yang unik di gorengan, tapi dengan breadcrumbs atau tepung panir pun jamur goreng ini tetap lezat. Apakah jamur champignon bisa digantikan dengan jenis jamur jenis lain? Yep tentu saja bisa. Jamur merang, kancing, atau jamur tiram bisa diolah dengan cara seperti ini juga. Tapi kembali lagi, semua jenis gorengan sebaiknya disantap kala masih hangat baru saja keluar dari penggorengan, saat itu permukaannya yang crispy terasa garing dan renyah, jadi hidangkan lah ketika masih dalam kondisi fresh. Atau bisa juga, jamur yang sudah terbalut breadcrumbs ditata di wadah dan simpan di chiller, ketika waktu menyajikan sudah dekat jamur baru digoreng saat itu juga.
Saya tidak menyediakan saus untuk hidangan ini, namun saus coklat, dan saus black pepper sepertinya tepat untuk menemaninya. Resepnya bisa diklik pada link disini dan disini. Berikut ini resep dan proses membuat pan grilled ayam dengan jamur goreng yang crispy.
Pan Grilled Ayam dengan Jamur Goreng
Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Steak Ayam, Salad Sayuran & Kentang Rebus
Steak Daging Sapi dengan Saus Jamur, Sayur Rebus dan Kentang Goreng
Steak Iga dengan Saus Coklat
- 1 sendok teh saus tiram
*) tepung bumbu instan bisa digantikan dengan 3-4 sendok makan tepung terigu + 2 sendok makan tepung maizena + 2 sendok makan tepung sagu + bumbu (2 siung bawang putih parut, 1/4 sendok teh merica bubuk, 1/2 sendok teh garam, 1/2 sendok teh cabai bubuk) + 100 ml air es
Membuat jamur goreng
Siapkan mangkuk lainnya, masukkan tepung bumbu instan, dan merica. Tambahkan sedikit demi sedikit air es sambil diaduk sehingga terbentuk adonan yang kental dan agak pekat. Cicipi rasanya, tambahkan sedikit garam jika kurang asin.
Siapkan wajan anti lengket, beri minyak goreng agak banyak dan panaskan. Masukkan jamur, goreng hingga permukaannya coklat keemasan. Angkat dan tiriskan. Sisihkan.
Siapkan fillet dada ayam, jika terlalu tebal iris tipis hingga masing-masing potongan fillet terbagi menjadi 2 bagian. Masukkan fillet ke mangkuk, taburi permukaannya dengan merica, cabai bubuk, kecap Inggris, saus tiram, bawang putih dan garam, lumuri hingga rata. Diamkan selama 1 jam di chiller.
halo Mbak Endang...sedikit nyumbang tips.. biasanya buat masakan dari ayam, saya marinade pake air jeruk peras (terutama kalo pas dapet jeruk yg asam), bisa juga alternatifnya jeruk nipis/lemon - plus bumbu2 lainnya. Tujuannya supaya daging ayamnya lebih juicy dan moist.
BalasHapusHai Mba Maria, thanks tipsnya yaa, next time akan saya coba. Yep, kendala dada ayam memang kurang juicy yaa.
Hapusbentar lagi ramadhan nih mbak. ada niatan gak buat menu edisi ramadhan? trtma yg bisa dijual. hehe
BalasHapushahhaha, tidak spesifik yaa, banyak menu di JTT yang bisa dipakai untuk jualan di bulan puasa mba ^_^
HapusMba,mau tanya,kira2 alternatif pengganti garam pake apa ya mba?
BalasHapusLagi pengen nyoba masak sendiri buat menu diet mayo ��
jiaah saya juga bingung, hehheheh. setahu saya garam tak tergantikan yaaa
HapusMbak,klo proses grill ny pake teflon gt bs g y?kbtlan saya blm pny alat grill ny hehe..btw saya penggemar setia blog ny mbak,tiap masak slalu buka blog ny ktn resepny mudah2+simple dan anti gagal khususny bagi newbie mcm saya..makasiih atas sharing resepny :)
BalasHapussaya diatas pakai teflon mba, bukan loyang khusus grill ya. thanks sharingnya, senang resep2 JTT disuka, sukses ya
Hapusmb Endang...apakah pernah nyoba marinadedaging dg susu cair yg diberi bumbu sesuai selera? cobalah mb..daging lebih lembut. daging ayam atau sapi bisa dipraktekan. Sy bisanya merendamnya 2 - 3 jam di chiller. BAru dipanggang deh.
BalasHapusDian - Solo
Hai Mba Dian, yep saya sering baca, di luar mereka pakai buttermilk terutama untuk ayam goreng ala KFC supaya lebih moist dan empuk. Tapi saya belum pernah coba, thanks sharingnya yaaa
HapusMbak endang, untuk pengganti kecap inggris pakai apa ya?
BalasHapusSkip saja Mba, saus ini tdak bs digantikan ya.
Hapus