Beberapa waktu yang lalu saya pernah menghadirkan cake tape spesial, resepnya bisa diklik pada link disini. Cake tersebut kemudian sempat booming dan resepnya kini banyak bersliweran di internet dan IG dengan berbagai versi. Sebelum menghasilkan resep cake tape spesial tersebut, saya mengalami banyak sekali kegagalan jika berurusan dengan cake tape. Umumnya adalah teksturnya bantat dan keras, yang ternyata disebabkan karena metode mixing yang salah. Walaupun cake tape spesial itu bisa dikatakan cukup sukses, mudah dibuat, dan rasanya pun sedap namun hati saya masih merasa kurang puas.
Saya menginginkan cake tape yang lembut, ringan, cukup berpori, tidak terlalu padat dan menyerupai sponge cake. Sedangkan cake tape spesial tersebut memiliki tekstur padat, agak berat walau memang terasa lembut dan creamy karena kandungan mentega yang lumayan tinggi. Terkadang saya menyukai cake dengan tekstur berat, beberapa dari kita menyebutnya dengan sedikit bantat, karena terasa lebih memuaskan ketika dikunyah. Namun cake ringan, berpori dan lembut terkadang juga dirindukan. Jadi jika cake tape ini bisa dirubah menjadi sedikit lebih spongy, mengapa tidak? Nah weekend lalu saya pun mengutak-atik resep di dapur, sedikit merubah teknik, dan hasilnya? Trala, jadilah sponge cake tape yang sesuai harapan. By the way, bagi anda yang hendak mengajukan pertanyaan: "Apakah sponge cake tape ini bisa dikukus?" Jawabannya adalah: "Tentu saja bisa!" ^_^
Sudah lama sebenarnya saya bercita-cita hendak mempermak resep cake tape spesial tersebut. Tapi baru minggu lalu saya benar-benar serius melakukannya ketika melihat jajaran tape singkong yang berwarna kuning keemasan di All Fresh. Tape di pasar biasanya hadir dengan warna pucat keputihan, sebenarnya ini disebabkan oleh jenis singkong yang dipergunakan sebagai bahan baku. Singkong atau ubi jalar mentega yang berwarna sedikit kekuningan akan memberikan hasil tape yang lebih 'gonjreng' warnanya.
Sebagaimana proses pembuatan cake tape umumnya maka tape perlu dilumat dengan garpu, dan untuk membuat teksturnya tidak terlalu pekat dan menggumpal, saya menambahkan sedikit susu kental manis. Tidak ada susu kental manis? Beberapa sendok susu cair atau air biasa juga bisa digunakan, hasilnya tidak akan terlalu berbeda. Yep, kita memerlukan mikser untuk membuat cake lezat ini ya. Tidak memiliki mikser? Cake tetap bisa dibuat dengan menggunakan pengocok balon hanya pastikan adonan yang dihasilkan memiliki tekstur seperti gambar proses dibawah.
Untuk membuat tekstur cake lebih airy, berpori dan ringan, namun cukup firm sebagaimana jenis sponge cake umumnya, maka saya mengocok telur terpisah antara putih dan kuningnya. Teknik ini yang membedakan sponge cake tape marmer ini dengan si cake tape spesial. Anda merasa prosesnya lebih menyulitkan? Sama sekali tidak, hanya memerlukan usaha sedikit lebih ekstra. Jika instruksi mudah yang diberikan dibawah diikuti dengan seksama maka membuat cake ini sama sekali tidak susah, saya yakin bahkan beginner sekalipun akan bisa membuatnya dengan sukses.
Nah agar putih telur mudah dipisahkan dari kuningnya maka tips yang umum kita jumpai adalah lakukan ketika telur masih dingin, baru saja keluar dari chiller kulkas. Saat itu selaput yang membalut kuning telur terasa lebih kenyal sehingga tidak mudah pecah ketika kulit telur dibuka. Tips lainnya adalah (jika anda masih pemula di proses ini), pecahkan telur di sebuah mangkuk kosong, tuangkan telur dijari-jari tangan yang sedikit ditekuk dan renggangkan sehingga putih telur mengalir di mangkuk melalui sela jari, dan hanya menyisakan kuning telur saja. Letakkan kuning telur di mangkuk lain, dan tuangkan putih telur juga ke mangkuk lainnya. Jadi kita selalu memecahkan telur diatas mangkuk yang kosong. Cara ini bermanfaat untuk mencegah putih telur yang sudah dikumpulkan dengan susah payah terkontaminasi kuning telur yang pecah, atau juga mencegah telur yang sudah kurang oke kondisinya tercampur dengan telur yang sehat. Pastikan jemari anda bersih kala melakukannya dan bebas minyak.
Putih telur yang sudah dikumpulkan kemudian didiamkan dulu di suhu ruang sekitar 10 menit agar tidak terlalu dingin sehingga konsistensinya menjadi lebih encer dan mudah mengembang dengan cepat ketika dikocok. Kuning telurnya sendiri kita proses bersama mentega, minyak, gula dan tepung, secara terpisah. Cake ini menggabungkan dua teknik yaitu mengocok mentega, gula, tape dan telur secara terpisah, kemudian mengocok putih telur hingga tercapai soft peak, baru kemudian kedua adonan ini diaduk menjadi satu tentu saja dengan tambahan bahan lain yaitu tepung terigu dan susu cair. Untuk adonan dasarnya (adonan kuning telur), saya menggunakan sebagian mentega dan minyak goreng, serta mengurangi takaran mentega sehingga tidak terlalu berat. Minyak goreng yang tetap cair disuhu ruang akan membuat cake lebih moist, lembut dan tidak berat sebagaimana mentega dan margarine.
Kendala utama ketika mengocok mentega dan telur adalah adonan mentega yang pecah, bergerindil, berbutir-butir, dan seakan terpisah antara cairan dan bahan padat. Kondisi ini sebenarnya terjadi ketika cairan (telur) dimasukkan terlalu banyak sekaligus di dalam adonan mentega, tidak memberikan kesempatan mentega tercampur baik dengan telur sebelum memasukkan telur berikutnya. Untuk kasus di cake ini sebenarnya risikonya tidak terlalu besar mengingat kita hanya menggunakan kuning telur untuk dikocok bersama mentega (bukan telur utuh), sehingga konsistensinya tidak terlalu encer. Namun tetap perlu saya ingatkan, masukkan kuning telur satu persatu, kocoklah adonan hingga mentega dan kuning telur benar-benar menyatu dan solid, baru tambahkan kuning telur berikutnya. Dengan cara ini adonan mentega yang dihasilkan akan smooth dan solid.
Sebagaimana proses di cake tape spesial, maka tape yang sudah dilumatkan perlu dikocok hingga tercampur baik bersama mentega, minyak dan gula pasir. Kocoklah hingga adonan terlihat smooth, serat dan bentuk tape lenyap, serta adonan tampak mengembang dan lembut. Saya tidak memberikan patokan waktu karena beda jenis mikser maka akan beda juga kecepatan dan kemampuannya dalam mempermak adonan, jadi perhatikan baik-baik tekstur adonan yang terbentuk. Satu per satu kuning telur ditambahkan dan dikocok hingga solid, baru kemudian tepung terigu dimasukkan bergantian dengan susu cair.
Untuk susu cairnya, saya memberikan patokan 100 - 120 ml tergantung kekentalan adonan yang dibuat. Jadi masukkan sedikit demi sedikit sambil adonan diaduk. Jika adonan masih terasa berat, pekat, maka tambahkan kembali sedikit susu cair dan aduklah dengan teknik aduk balik hingga konsistensinya agak sedikit encer, tapi tidak mengalir ya. Adonan ketika diangkat dengan spatula tetap pekat, tidak menetes, tetapi ketika diaduk terasa lebih ringan dibandingkan ketika susu cair belum ditambahkan.
Putih telur perlu dikocok terpisah, jangan over mixing, hentikan proses mengocok ketika sudah tercapai soft peak. Tandanya kocokan putih telur terlihat smooth, tidak bergumpal-gumpal, dan ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur terkulai disatu sisi. Jadi hentikan mikser beberapa kali untuk mengetes apakah kocokan putih telur sudah pas konsistensinya atau belum. Kondisi soft peak memudahkan putih telur tercampur merata dengan adonan dasar yang pekat, membuat kita tidak over mixing (jika stiff peak/kaku maka gumpalan putih telur agak susah tercampur rata), sehingga adonan tetap mengembang karena tidak banyak gelembung udara yang hilang. Whoa, saya yakin membaca sampai tahap ini sudah membuat anda menguap lebar. Tapi jangan khawatir, prosesnya tinggal selangkah lagi. ^_^
Tadinya saya hendak menuangkan begitu saja semua adonan ke dalam loyang bundt andalan, tapi sedikit motif tentunya akan membuat cake ini lebih cantik. Jadi sebagian kecil adonan lantas saya aduk bersama coklat bubuk untuk membuat motif marmer acak adul yang selalu gagal saya ciptakan. Jika anda memiliki tips untuk membuat motif marmer yang cantik, please tolong share di kolom komentar ya. Cake kemudian dipanggang sekitar45 - 50 menit, hingga mengeras, permukaannya tampak kecoklatan dan tidak ada adonan basah yang menempel di lidi ketika dilakukan tes tusuk lidi. Pada tahap ini anda bisa memanggil para krucil untuk bersiap-siap memotong kue, karena cake yang terpanggang mengeluarkan aroma harum yang luar biasa 'mengerikannya' bagi program diet. Proses selesai dan saatnya menikmati. Huray!
Apakah cake bisa dikukus? Apakah cake bisa dipanggang di oven tangkring? Apakah cake bisa dipanggang di baking pan? Apakah cake bisa dipanggang di double pan? Yep, untuk semua pertanyaan tersebut. Jika anda hendak mengukusnya, gunakan api kecil dan potonglah cake ketika sudah benar-benar dingin. Mengingat cake sangat lembut maka uap air yang terbentuk dari proses mengukus akan membuat cake terasa lembek dan lunak ketika masih panas. Satu hal lagi, karena adonan dasar agak berat maka saya menggunakan baking powder double acting. Saya tidak yakin walaupun putih telur telah dikocok terpisah hingga soft peak mampu membuat cake naik dengan maksimal jika baking powder di skip. Jadi saran saya, untuk menghindari sponge cake ini memiliki tekstur padat pakailah baking powder, dan double acting tentu saja lebih oke.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Sponge Cake Tape Marmer
Untuk 1 buah cake dengan loyang bundt diameter 23 cm
Tertarik dengan resep cake lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Cake Lapis Surabaya - Moist, lembut, yummy!
Cake Tape Spesial
Cake Marmer Kukus
Bahan A:
- 1/4 sendok teh baking soda (optional)
- 3 sendok makan susu bubuk (optional)
Bahan B:
- 250 gram tape singkong + 4 sendok makan susu kental manis
- 2 sendok teh vanilla extract (bisa diganti dengan 1/4 sendok teh vanili bubuk)
Bahan C:
- 100 - 120 ml susu cair full cream
Bahan D:
- 5 putih telur
Bahan E:
- 1 sendok makan coklat bubuk atau beberapa tetes pasta coklat
Persiapan:
Siapkan loyang bundt, diameter 23 cm. Olesi permukaannya dengan margarine dan taburi dengan tepung terigu secara merata di permukaannya. Balikkan loyang dan ketukkan beberapa kali untuk membuang kelebihan tepung. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan bahan A, aduk rata. Sisihkan.
Siapkan tape, buang serat dan sumbu tengahnya. Masukkan ke mangkuk, tambahkan susu kental manis (bisa diganti dengan 2 sendok makan susu cair atau air biasa). Hancurkan tape dengan garpu hingga lumat dan tidak ada gumpalan tape yang masih utuh. Sisihkan.
Siapkan telur, pisahkan putih dengan kuningnya. Lakukan ketika kondisi telur masih dingin, baru keluar dari chiller. Saat kondisi seperti itu selaput kuning telur lebih kenyal dan tidak mudah robek, serta putih telur lebih kental. Diamkan putih telur minimal 10 menit agar kembali ke suhu ruang, supaya konsistensinya lebih encer dan lebih maksimal ketika dikocok.
Note: putih telur tidak boleh terkena tetesan minyak, lemak atau sedikitpun tetesan kuning telur. Lemak dan kuning telur akan membuatnya tidak akan bisa mengembang ketika dikocok.
Siapkan oven, set disuhu api atas dan bawah, dan panaskan dengan suhu 170'C. Jika oven anda pendek, letakkan rak pemanggang di bagian bawah. Letakkan di tengah jika oven anda cukup tinggi.
Note:
Cake juga bisa dikukus, siapkan kukusan pastikan air cukup tapi tidak sampai berloncatan ketika mendidih. Bungkus penutup kukusan dengan kain bersih agar uap air tidak menetes ke permukaan cake. Pastikan kukusan benar-benar panas ketika adonan cake masuk, dan gunakan api kecil saat mengukus.
Cara membuat:
Siapkan mangkuk mikser, masukkan mentega dan gula pasir. Kocok dengan speed rendah hingga tercampur kasar, naikkan speed menjadi tinggi dan kocok hingga mentega lembut dan tercampur baik dengan gula. Tambahkan minyak goreng, vanilla extract (warna coklat keemasan seperti madu digambar diatas), dan tape yang telah dilumatkan. Kocok dengan speed tinggi hingga tercampur dengan baik, adonan terlihat lembut dan tape menyatu dengan mentega dan gula.
Masukkan kuning telur, satu butir di setiap tahapnya, dan kocok kuning telur dengan baik hingga tercampur rata dan solid di dalam adonan sebelum dimasukkan kuning telur berikutnya. Tahapan ini cukup krusial, jika terlalu banyak cairan di adonan karena kuning telur yang belum tercampur solid akan membuat adonan bergerindil dan terpisah antara cairan dan bahan padat.
Masukkan bahan A dengan cara diayak langsung diatas adonan dan bahan C, masing-masing dalam 3 tahapan, secara berselang-seling. Dengan menggunakan spatula, aduk dengan teknik aduk balik setiap tahapannya sehingga adonan tercampur baik dengan tepung. Lakukan dengan gerakan lembut namun cepat, dan jangan over mixing.
Note: untuk susu cair (bahan C), masukkan hati-hati. Jika adonan terasa pekat, berat dan terlalu kental tambahkan porsi susu cair dan aduk, hingga adonan sedikit lebih ringan dan encer. Adonan yang terbentuk cukup kental, tidak menetes. Sisihkan adonan.
Siapkan mangkuk besar masukkan putih telur, kocok dengan speed sedang hingga berbusa besar. Masukkan 1/2 bagian gula pasir, kocok dengan kecepatan tinggi hingga adonan agak mengental. Tambahkan sisa gula dan kocok hingga tercapai soft peak. Tandanya, kocokan putih telur tampak smooth, mulus, tidak bergumpal-gumpal, lembut, dan ketika alat pengocok diangkat ujung adonan membentuk puncak yang terkulai disatu sisi. Hentikan mengocok.
Ambil 1 sendok besar kocokan putih telur, masukkan ke adonan tape. Aduk balik dengan spatula hingga putih telur tercampur dan membuat adonan tape sedikit lebih encer.
Masukkan sisa kocokan putih telur dalam 3 atau 4 tahapan dan aduk balik hingga tercampur baik. Adonan yang terbentuk tetap kental tetapi ringan dan mengembang, bukan jenis yang encer menetes-netes. Lakukan proses mengaduk dengan gerakan lembut, ringan dan hati-hati agar putih telur tidak kempes. Hentikan mengaduk jika sudah tercampur baik, jangan over mixing.
Ambil sekitar 2 - 3 sendok makan adonan, masukkan ke mangkuk kecil. Tambahkan coklat bubuk atau pasta coklat, aduk cepat hingga tercampur baik.
- Rak kawat berfungsi untuk memberikan aerasi pada cake sehingga semua uap panas akan hilang tanpa meninggalkan jejak lembab di dasar cake.
- Cake yang masih panas akan fragile dan mudah hancur ketika dipotong, jadi pastikan cake benar-benar dingin ketika akan diiris.
- Jangan mendiamkan cake terlalu lama dalam loyangnya karena uap susah untuk keluar dan cake menjadi lembab.
Terimakasih resep nya mbak Endang... pasti bakal praktek resep ini kalau pas ada tape Bondowoso yang kuning dan keset. Mbak mau nanya, bentar lagi kan lebaran.. kalau misalnya kita buat stok cake terus di simpan du frezzer bisa gak ya? Ntar kalau pas banyak tamu baru di defrost maksudnya biar praktis gitu.. pengaruh ke tekstur dan rasanya gak ya? Makasih jawabannya... Tatik di Malang
BalasHapusHai Mb Tatik, yep cake bisa di freezer sampai 3 bulan, saya pernah melakukannya untuk poundcake cream cheese. Cake utuh saya bungkus pakai kertas baking, kemudian saya wrap pakai plastic wrap rapat, tidak ada celah udara. Kemudian saya masukkan ke plastik, ikat rapat. Ketika dibuka 3 bulan kemudian, saya diamkan disuhu ruang sampai lemas, bs masuk microwave atau panggang sebentar. Rasanya tetap enaaak, gak beda sama cake fresh hehehheh
HapusTerimakasih mbak Endang... aku sudah nanya pada orang yang tepat.. he..he..
Hapussip! ^_^
HapusWah mantap ada yang tanya penyimpanan jangka lama hehehe, saya praktekin juga ah untuk poundcake cream cheese nya, makasih mba endang. Dan mau nyoba ini juga, tapi sayang nya tape asli bandung nggak kuning tapi legit pisan. Keangkat lah ya warna kuning nya dari kuning telur, semoga.
BalasHapusMba ibu gimana? Udah sehatan kan?
Bisa dipakai untuk semua jenis cake mba, pernah juga saya pakai untuk chiffon dan oke yaa. Pakai tape biasa juga gak papa hehehe.
HapusAlhamdulilah Ibu saya baik2 saja mba, sedang menunggu proses penyembuhan untuk tulangnya, minggu depan rontgen pertama untuk melihat kemajuannya. moga2 hasilnya baik.
thanks yaaa
Mba endang duh buku2 baking yg kmrn terbit berguna bgt buat saya, hampir smw resep cake sdh saya coba, tapi saya msh ragu mw buat roti, wktu prtma buat roti boy resep mba endang, saya pke ragi instant yg sachet, sdh ditunggu 2jam+ msh ga ngembang jg mba, yg mw saya tanyakan kl raginy diaktifkan dl bisa berpengaruh ga mba jadi lbh cpt gtu ngembangny? Trus mba endang kl smpan ragi di kulkas bisa tahan smpe brp lama? Trma kasih mba sblmnya
BalasHapushanya mau berbagi pengalaman, saya beli ragi dlm bungkus kemasan besar, saya tuang ke dlm tupperware dan simpan dikulkas.. sudah hampir setahun msh bagus dan aktif mengembang jika dipake..
Hapus- Lili
Halo Mba Ratna, thanks yaa sudah bersedia membeli buku saya, senang sekali resep2 cakenya disuka dan berhasil dicoba.
HapusSama dengan komentar dari Mba Lili diatas, ragi yag sudah terbuka dari kemasannya harus disimpan dalam wadah rapat, dan simpan di freezer, saya punya 1 pack besar sudah lebih dr 2 tahun di freezer dan masih oke2 saja ketik dipakai untuk membuat roti. Ragi kehilangan keaktifannya jika kemasan terbuka karena udara masuk, dan disimpan disuhu ruang.
thanks mba Lili atas bantuanya ya
Iya mba.. saya dpt ilmu itu jg krn hsl blogging di JTT :D
HapusYang menarik dan membuat saya suka membaca tulisan mbk endang adalah bahasanya runtut, nyaris tanpa salah seperti hasil editan ahli bhasa saja. Sy yg keseharian berkecimpung dlm dunia bahasa kdg suka gemes sndri klo baca tulisan yg asal2an saja. Bravo mb endang, dah tak terhitung resep yg sdh sy coba. Ada yg gagal, tpi lbih bnyak yg brhasil. Mksih bget ya mbak... Ajeng
BalasHapusThanks mba Ajeng sharingnya ya, senang resep dan artikel JTT disuka. Haaa, toss kita! Saya juga agak 'freak' dengan tata bahasa, saya malas membaca artikel atau buku jika bahasanya mulai acak adul, mbulet, dan tidak baku hehhehe
HapusTante endang....aku udah coba resepnya, mamaku suka bangeeet
BalasHapusresep2nya tante endang nggak pernah mengecewakan deh pokoknya....
Aku boleh request dong tante, bikin resep snow cake, ini cake lagi hype banget di surabaya, kl harus beli terus bisa2 dompetku kempes >_<
anyway makasih banyak buat resep2nya ya tante
wow, saya udah lihat beberapa resep snow white cake di net, hmm sangat menarik sekali, pensaran wakkaak. Ntar kalau sudah dicoba dan berhasil, pasti akan dishare yaa.
Hapusthanks sharingnya, senang resep2 JTT disuka ^_^
Mba, kenapa tapenya tidak diblender tapi pakai garpu?
BalasHapuskan tapenya dimikser sampai smooth bersama mentega, kenapa mesti harus diblender lagi.
HapusGangguin mbak Endang aahhh ... : mbak , apakah kuenya bisa dimakan pake garpu ? .. Mbak , apakah bisa dimakan dlm keadaan laper berat ?
BalasHapusHahaha .. Efek long wken , jadi pingin iseng ;-)
bisa mba Yeni hehehhe, lembut tapi gak rontok kok. Dalam keaadaan kenyang saja sanggup makan 2 iris mba wakakkak
HapusMbak mbak.. m'f.. mau tanya alamat emailnya... thanx
BalasHapusendangindriani@justtryandtaste.com
HapusMba endang, untuk baking powder double acting jika di ganti baking powder biasa brp takaran nya? Terimakasih
BalasHapusselama baking powdernya oke, aktif dan bs mengembangkan gak papa mba, takaran sama ya, kebanyakan BP akan membuat rasa kue getir
HapusMba endang, kalau buatnya pakai loyang kotak biasa bukan loyang bundt, bisakah mba?
BalasHapusbisa ya mba.
HapusHai mba Endang, saya sudah coba resepnya tapi masih bantet...hiks hiks. Kayaknya tape masih jadi "musuh" saya ni mba. Resep mba Endang ini resep versi ke 3 -dengan putih telur dipisah- yang sudah saya coba, dan kesemuanya bantet, hahaha... Waktu di oven mekar cantik banget, pas udah keluar dari oven langsung ambles. Kalo resep bolu lain sekali coba langsung sukses, tapi bolu tape ini ngga sukses-sukses saya, hehe. Tapi saya ngga menyerah mba, sampai bisa menaklukkan tape. Terima kasih mba Endang resepnya, suka banget baca blog-nya mba Endang. Selama ini sudah banyak resep mba Endang yang saya eksekusi, dan sekeluarga suka ^^. God bless mba..
BalasHapusHai Mba MArtina, apakah mba pakai baking powder double acting? Sebenarnya, tape, ubi, dan bahan2 lain bukan masalah, yang penting adalah ketika pengocokan telur dan proses mengaduknya. Plus baking powder double acting supaya ngembangnya oke ya.
HapusSaya sudah pakai baking powder double acting mba dan sudah dipastikan masih fresh. Sepertinya sih salah saya pas proses pengadukan mba.
Hapusyep mungkin proses ngaduknya ya
HapusHwaaa makasih ya kak resepnya. Bener2 jadi sponge cake tape beneran. Kamu penyelamat aku pkoknya. Coba kalau gak nemu resep ini, pasti aku bikinnya masih bantet2 aja kaya kmarin. Thanks ya kak. Bakalan sering mampir ke website kaka deh.😘
BalasHapusOke, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. sukses yaa
HapusSalam kenal mb endangered 😊 sy coba resep dari mb.. wih mantap sukses terus buat jtt ☺
BalasHapusMaaf mb salah ketik maksud sy, sy coba resep dari mb endang mantap hasilnya. Sukses terus buat jtt ☺☺
BalasHapusThanks Mba Dewi, salam kenal juga yaa, senang resep2 JTT disuka, sukses yaaa
HapusMbak, kalau susu cair full cream kita buat dari susu bubuk yang dicairkan, bisa g? Lalu kalau tapenya ditambah 100-150 gr ngaruh ga y?
BalasHapusbisa ya mba pakai susu bubuk, tambah tape kemungkinan akan membuat cake lbih padat.
HapusTrims mbak tipsnya
Hapussama2 mba Sherly
HapusMbak, misalkan volume tape singkong sy kurangi menjadi 100 gram apakah mempengaruhi bentuk/tekstur cake? Makasih mbak atas jawabannya.
BalasHapusbisa Mba, tidak terlalu berpengaruh ya.
HapusMba endang sponge cake tapenya ok. Tp saya nau tanya. Klo buat cake knp bag atasnya selalu merekah? Gak mulus. Terima kasih. Sukses terus mba endang
BalasHapushalo Mba, bisa karena suhu oven terlalu panas sehingga cake naik terlalu cepat dan merekah, atau loyang terlalu sempit.
HapusMbak endang saya sdh coba hasilnya ok tp saya mau tanya kenapa hasil baking saya bagian atasnya retak ya gak mulus. Apa ada step yang salah. Terima kasih, sukses selalu buat mba endang
BalasHapusjawabannya sama diatas ya
HapusMau coba insyaalloh resep mba endang...kemarin bikin pake resep sendiri pake loyang kotak tp tinggi hasil mengembang tp pas dipotong serat cake nya kok kyk ambles...tp klo pake loyang pendek hasil bagus...kenapa ya mba???
BalasHapus