Flu menyerang di kantor saya, beberapa teman mulai merasakan panas deman, batuk dan hidung 'meler'. Cuaca yang tidak menentu dan efek dari jalan-jalan ke Thailand mulai terasa di badan. Saya yang tadinya super fit kini mulai tertular juga, sejak tadi malam mulai merasakan sedikit demam, sakit kepala dan tenggorokan kering. Jika sudah seperti ini minum air putih yang banyak dan tidur adalah obat yang super mujarab, plus doping vitamin C dosis tinggi dan susu Bear Brand sebagai booster untuk menambah stamina. Dua tips yang terakhir adalah saran dari Mbak Mirah, rekan kantor yang duduk di sebelah meja saya.
"Jangan minum obat flu dulu Ndang, minum vitamin C dosis tinggi dan susu beruang kalau masih tahap awal flu," katanya tadi siang ketika melihat saya mulai merogoh Panadol dari dalam tas. Tapi saya yang tidak sabar dengan kepala pusing dan badan demam tak menghiraukannya dan langsung menegak satu butir obat. Besok Sabtu adalah hari yang sibuk karena adik saya, Wiwin, memesan rendang berkilo-kilo dan nugget untuk bekal sahur kala puasa, yang sebentar lagi akan tiba. Dan Minggunya saya mendapat undangan talk show dari sebuah brand coklat untuk peluncuran produk chocolate compound mereka yang baru. Jadi saya kudu fit dan sehat untuk dua hari berat tersebut. ^_^
Sebenarnya kalau kondisi kurang fit begini maka memasak adalah pekerjaan yang paling saya hindari. Memasak memerlukan stamina tinggi dan tenaga kuda, apalagi memasak rendang untuk 3 kilogram daging sapi. Membayangkan berdiri berjam-jam sambil mengaduk masakan sebenarnya sudah cukup membuat kepala nyut-nyutan. Tapi untungnya rendang dan nugget adalah dua menu yang resepnya sudah 'ngelotok' dari kepala, dan sudah pernah dimunculkan di JTT, jadi saya tidak perlu berhenti berulangkali ditengah proses memasak demi mengambil gambar.
Tahukah anda betapa memasak menjadi kegiatan yang panjang dan lama jika harus berhenti disetiap step untuk mengambil gambar? Bahkan walau hanya untuk memasak telur orak-arik dan jamur seperti postingan saya kali ini. Teorinya sebenarnya hanya membutuhkan waktu 20 menit, dan memang hanya 20 menit waktu yang kita perlukan untuk membuatnya ready di meja makan. Tapi plus menenteng sebuah kamera DSLR yang berat untuk mengambil gambar maka waktu memasak bisa 'molor' menjadi satu setengah jam! ^_^
Resep ini terinspirasi dari adik saya, Tedy, yang suka memasak dan dulu ketika masih tinggal bersama di rumah Pete suka membuatnya. Betapa seringnya dulu kami berantem gara-gara memasak, semata-mata karena adik saya enggan membersihkan dapur dan kompor usai menggunakannya, sementara saya selalu meninggalkan dapur dalam kondisi 'kinclong'. "Dasar perfectionis!" Adalah komentar adik saya jika saya mulai mengoceh-ngoceh dari Utara ke Selatan. Walau cowok, namun Tedy suka mempraktekkan aneka resep dan berkreasi satu menu a la dia yang saya akui rasanya sedap. Nah telur orak-arik ini biasanya dibuat oleh Tedy menggunakan rajangan daun sawi, namun saya suka menggantikannya dengan jamur. Resep ini saya hadirkan juga di buku ketiga JTT "90 Menu Rumahan untuk 30 Hari' yang menurut beberapa pembaca sulit ditemukan di pasaran. Jadi jika anda berminat untuk mendapatkannya saran saya belilah versi ebooknya di Play Store karena buku fisiknya agak susah ditemukan di toko buku.
Membuat lauk ini super duper mudah. Jamur merang di resep bisa digantikan dengan jenis jamur lainnya seperti champignon, jamur kancing, shiitake atau jamur tiram. Atau anda juga bisa menggantikannya dengan brokoli, kembang kol, rajangan sawi atau pak choy, wortel dan buncis, tentu saja sayuran harus dimasak hingga empuk baru telur orak-arik dimasukkan. Karena masakan ini berbentuk tumisan maka usahakan jangan menambahkan air ke dalamnya. Masakan ini kering dan bukan berkuah, kondisi kering membuat telur tidak basah atau menjadi semi 'nyemek-nyemek'.
Bagi anda yang sedang malas ke dapur, atau tidak enak badan seperti saya, maka masakan simple namun lezat seperti ini layak dicoba. Berikut resep dan prosesnya ya.
Orak-Arik Telur dengan Jamur
Resep diadaptasikan dari adik saya, Tedy
Untuk 4 porsi
- 20 buah jamur merang, belah menjadi dua atau empat bagian
- 4 butir telur, kocok lepas + ¼ sendok teh garam
- minyak untuk menggoreng telur
Bumbu tumisan:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 4 siung bawang merah, rajang tipis
- 3 siung bawang putih, rajang tipis
- 1 cm jahe, memarkan
- 2 buah cabai hijau besar, iris serong tipis
- 4 buah cabai rawit, iris serong tipis
- 1 buah tomat merah, iris tipis
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan kecap asin
- 1 sendok teh gula Jawa/gula pasir
- 1/4 sendok teh garam
Cara membuat:
Siapkan wajan anti lengket, beri 2 sendok makan minyak dan panaskan hingga benar-benar panas. Tuangkan telur kocok dan biarkan hingga telur agar mengeras bagian dasarnya namun permukaannya masih agak basah.
Aduk telur dengan spatula hingga tercabik-cabik dan membentuk orak-arik, masak hingga telur mengering dan matang. Angkat dan sisihkan.
Note: jangan aduk-aduk telur jika kondisinya masih sangat basah karena telur akan hancur dan tidak membentuk orak-arik.
Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum dan transparan. Masukkan cabai, jahe dan tomat, aduk dan tumis hingga cabai tampak layu.
Masukkan saus tiram, kecap manis dan kecap asin, aduk rata dan tumis selama 10 detik.
Masukkan jamur merang, aduk dan tumis hingga jamur layu dan matang.
Masukkan telur orak-arik, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya, angkat dan sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!
Hai Mba Endang.. jamur merang favorit banget.. dimasak apa saja saya suka ^_^ buat sahur cocok nii.. simple n praktis.. o iya mba kapan ada temu penggemar? Nunggu2 nii.. demo masak gitu mba. Saya ngikutin blog Mba Endang dr tahun 2011 penasaran pingin lihat mba endang iih.. Mba, bikin novel yaa.. atau kompilasi cerpen. Boleh juga diselingi bbrp resep.. suka banget gaya penulisan Mba Endang..
BalasHapusSukses selalu ya Mba maaf komentarnya panjang hehe
Rizi
Halo Mba Rizi, thanks ya sudah menyukai dan menjadi penggemar JTT sejak lama. Saya jadi terharu bacanya. Moga bs kerjasama dengan penerbit buat temu teman2 lainnya. Udah ada rencana,ntar dicari waktunya ya. Bikin novel udh masuk dalam list jangka panjang, tapi sayang waktunya belum ada.
Hapussukses untuk Mba Rizi yaaa!
mb End, talk shownya di tayangin di tv gk,tv mana, mo nontonin idola sy nihhh, live gak, kabarin jam tayangnya donk, komentnya itu dulu, mo lanjutin baca, cepat sehat mb End,salam
BalasHapusHaloow Mba, nggak ditayangkan di TV ya, ini hanya launching produk baru coklat Colatta, jadi hanya lingkup kecil saja ya.
HapusDear mbk Endang.... menu ini seriiing banget hadir di dapur... kalo aku sering campur bakso ato wortel... ini menu sarapan tersering buat suami...
BalasHapusThanks Mba Rini, wah iya campur bakso pasti enaaak yaa.
HapusFavorit banget nih mba, jamur + telur dadar. Mba, biar ngga berair waktu dimasak jamur ngga perlu dicuci dulu kan ya?
BalasHapusHalo Mba Herlina, yep biasanya saya cuman lap pakai tissue saja, kecuali saya gak yakin sama kebersihannya (misal beli di pasar) terpaksa saya cuci dan peras kuat2 mba
Hapusmbaa..itu wajannya beli dimana, sering lihat wajan itu berseliweran di resep jtt dan kayaknya enak banget gak lengket #gagalfokus
BalasHapushahahha, wajan ini historinya gak jelas mba. dulu waktu awal pindah ke rumah pete banyak yg nymbang perabot, nah wajan ini gak tahu siapa nyumbang wakakkakka
Hapusbaca postingannya mba endang pas jam jam kritis gini? duh bikin pengen pulang aja mbaaa, ngiler plus lapeeer banget rasanya :D
BalasHapusHaloow Mba, ini resep mudah banget dan sedaaap, saya suka sensasi jamur merang yang kletus2 hahahah.
HapusHalo mbk Endang, semoga dalam keadaan yang baik, aamiin. Ketemu lagi di kolom komentar. :)
BalasHapusMbk masakan jamur ini bisa disimpen di freezer gak? Yang sudah masak.
Ini aku baru beli jamur sekilo lebih, shiitake dan jamur kancing. Pengennya dimasak semua trs taruh freezer soalnya sering busuk kalau nyimpen bahan makanan.
Bisa gak mbk?
ASAP nih, huhu...
Makasih mbak Endaang.
jamur kurang ok di freezer mba, saya pernah coba hasilnya agak aneh tekstur dan aromanya.
HapusOh gitu... Ok mbk Endang, makasih banyak atas sarannya yaa. ❤
Hapus