Berserat tinggi, kaya biji-bijian, crunchy dan lezat adalah beberapa kata yang tepat untuk mendeskripsikan granola. Sudah lama saya hendak membuatnya, tepatnya sejak menyadari bahwa saya memiliki semua bahan-bahan penyusunnya. Rolled oat alias oat utuh, biji bunga matahari, kacang almond mentah, biji wijen, kismis dan madu. Biji bunga matahari dan rolled oat-nya bahkan sudah saya miliki sejak tahun lalu dan masih aman dalam kondisi baik di dalam chiller kulkas. Sedangkan kacang almond baru saja saya beli di sebuah toko online bernama House of Organix di Lazada.
Toko ini menjadi andalan saya untuk membeli aneka bahan makanan organik dan biji-bijian, harganya lebih terjangkau dibandingkan toko sejenis lainnya dan kualitasnya pun oke. Selain itu House of Organix selalu mengirim pesanan tepat waktu. Saya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan toko tersebut dan tidak mendapatkan kredit apapun dengan mengulasnya disini, tapi hey, jika sebuah toko pantas mendapatkan apresiasi karena kinerja dan kualitas barangnya yang oke, mengapa kita tidak merekomendasikannya bukan? ^_^
Granola merupakan jenis makanan yang umum disantap kala makan pagi atau sebagai makanan ringan, biasanya terbuat dari rolled oat, kacang-kacangan, dan madu dengan tambahan bahan pemanis seperti brown sugar, terkadang juga menggunakan puffed rice (beras yang dipanggang hingga mengembang seperti popcorn). Granola dimatangkan dengan cara dipanggang hingga crispy, matang dan coklat keemasan. Selama proses pemanggangan, semua bahan diaduk agar tetap remah dan memiliki konsistensi sebagaimana sereal umumnya. Buah-buahan kering seperti kismis dan kurma, atau permen seperti coklat seringkali digunakan untuk membuat rasanya lebih lezat sehingga nyaman disantap sebagaimana snack umumnya. Untuk membantu memperlancar pencernaan maka flax seeds atau biji rami juga sering dimasukkan sebagai salah satu bahannya. Umumnya granola disantap bersama yogurt, madu, buah-buahan segar (pisang, stroberi, atau blueberries), susu atau sebagai campuran sereal lainnya. Terkadang granola juga disajikan sebagai topping untuk mendampingi pastry, dessert atau es krim.
Karena teksturnya yang kering sehingga mudah disimpan, bobotnya yang ringan, kaya kalori dan nutrisi maka granola seringkali dibawa oleh mereka yang sedang mendaki, berkemah, atau backpacking. Sebagai makanan ringan, granola kerapkali dicampur dengan madu atau sirup jagung, dipadatkan, dipotong berbentuk batang, dan dikemas, membuat makanan ini mudah dibawa sebagai bekal makan siang, hiking, atau kegiatan outdoor lainnya.
Nama Granula dan Granola sebenarnya merupakan merk dagang terdaftar pada akhir abad 19 di US untuk makanan yang terdiri dari gandum utuh yang dihancurkan dan dipanggang hingga renyah, bandingkan dengan makanan sejenis yang mirip dengan granola kala itu (tahun 1900) yaitu muesli yang tidak dipanggang dan tidak diberikan pemanis. Granola kini menjadi merk dagang hanya di Australia dan Selandia Baru, walau masih sering disebut dengan nama muesli disana.
Granula ditemukan pertama kali di Dansville, New York, oleh Dr. James Caled Jackson dari Jackson Sanitarium pada tahun 1863. Jackson Sanitarium merupakan spa kesehatan terkemuka yang beroperasi pada awal abad ke-20 yang terletak di lereng bukit yang menghadap ke Dansville. Spa tersebut dikenal dengan nama 'Our Home di Hillside', sehingga perusahaan yang dibentuk untuk menjual sereal buatan Jackson diberi nama Our Home Granola Company. Sereal serupa juga pernah di buat oleh John Harvey Kellogg. Awalnya produknya juga diberi nama Granula, tetapi kemudian berubah menjadi Granola untuk menghindari masalah hukum dengan Jackson.
Pada tahun 1960-an, makanan ini dan namanya kemudian dihidupkan kembali, buah-buahan kering dan kacang-kacangan ditambahkan, membuatnya menjadi makanan sehat sehingga sesuai dengan gerakan hippie yang berorientasi pada kesehatan dan alam yang sedang populer pada saat itu. Ketika itu, beberapa orang lantas mengaku telah menghidupkan atau menemukan kembali granola. Seorang promotor utamanya adalah Layton Gentry, yang tampil di Time dengan sebutan 'Johnny Granola-Seed'. Pada tahun 1964, Gentry menjual hak resep granola menggunakan gandum utuh (oat), yang dia akui sebagai hasil ciptaannya sendiri ke Sovex Natural Foods seharga USD 3.000.
Sovex Natural Foods merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1953 di Holly, Michigan oleh keluarga Hurlinger dengan tujuan utama sebenarnya untuk memproduksi pasta ragi dalam pembuatan bir dan soy sauce yang dikenal dengan nama 'Sovex'. Pada awal 1964 hak resep kemudian dibeli oleh John Goodbrad dan pindah ke Collegedale, Tennessee. Pada tahun 1967, Gentry membeli kembali hak resep yang mencakup wilayah barat Rocky Mountain seharga USD 1.500 dan kemudian menjual hak resep yang mencakup seluruh wilayah pantai barat ke Wayne Schlotthauer dari Lassen Foods di Chico, California, seharga USD 18.000.
Pada tahun 1972, seorang eksekutif di Pet Milk (kemudian menjadi Pet Incorporated) dari St. Louis, Missouri, memperkenalkan Heartland Natural Cereal, granola komersial utama pertama. Pada saat yang hampir bersamaan, Quaker memperkenalkan Quaker 100% Natural Granola. Dalam setahun, Kellogg's telah memperkenalkan sereal granola "Country Morning" dan General Mills telah memperkenalkan "Nature Valley". Pada tahun 1974, McKee Baking (kemudian McKee Foods), pembuat kue cemilan Little Debbie, membeli Sovex. Pada tahun 1998, perusahaan tersebut juga mengakuisisi merek Heartland dan memindahkan manufakturnya ke Collegedale. Pada tahun 2004, nama Sovex diubah menjadi "Blue Planet Foods".
Selain granola biasa maka 'granola bars' atau granola dalam bentuk batang telah menjadi populer sebagai makanan ringan, mirip dengan oat bar atau muesli bar yang akrab di negara-negara Persemakmuran. Granola bars terdiri dari granola dicampur dengan madu atau sirup manis lainnya, dipadatkan dan dipanggang menjadi bentuk batang, menghasilkan produk snack yang lebih baik tampilannya. Setiap buah granola bar dikemas dalam wadah tertutup, cara ini memudahkan orang untuk menyimpannya ke dalam dompet, tas, ransel atau tas lainnya sehingga bisa dikonsumsi di lain waktu. Produk ini paling populer di Amerika Serikat dan Kanada, Australia dan Selandia Baru, Inggris, bagian dari Eropa selatan, Brasil, Palestina, Afrika Selatan dan Jepang. Baru-baru ini, granola telah mulai memperluas pasarnya ke India dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Beragam rasa tersedia, mulai dari buah dan kacang sampai coklat dan marshmallow. Beberapa granola bar dilapisi topping coklat atau vanilla yogurt. Saya pernah membuat granola bars sebelumnya, resepnya bisa diklik pada link disini.
Jayne Hurley, ahli gizi senior yang bekerja untuk Center for Science di Public Interest, menyatakan bahwa granola bars adalah "... bukan makanan kesehatan."; "Makanan ini pada dasarnya kue yang menyamar sebagai makanan kesehatan." Menurut The Globe and Mail, 1 bungkus granola bar biji-bijian seberat 46 gram merk Nature Valley mengandung 230 kalori, 11 gram lemak, 150 miligram sodium dan 11 gram gula. Sebagai perbandingan, sebuah coklat Kit Kat berat 45 gram, mengandung 230 kalori, 12 gram lemak, 35 miligram sodium dan 22 gram gula. Artinya, klaim granola bars sebagai makanan sehat sebenarnya tidak benar-benar terbukti.
Wokeh sekarang menuju ke resep. Untuk membuat granola, maka kita memerlukan rolled oat atau jenis oat utuh. Oat ini berbeda dengan instant cooking oat yang banyak beredar di supermarket dengan aneka merk. Oat utuh memiliki kepingan yang tebal, keras, kaku, berwarna putih kecoklatan dan membutuhkan waktu lebih lama dimasak dibandingkan versi instannya. Jenis oat ini berasal dari biji gandum utuh yang dipres/digiling hingga pipih dan tidak mengalami proses pemasakan (pre-cooked) sebagaimana versi instannya. Karena minim pengolahan maka oat utuh lebih kaya serat dan nutrisi. Beberapa supermarket besar menjualnya, atau toko online yang khusus menjual bahan makanan seperti ini, jadi jangan salah menggunakan jenis oat yang lain. Apakah bisa menggunakan jenis quick cooking oat? Menurut saya tidak. Proses pembuatan granola memerlukan pemanggangan bersama bahan-bahan lain hingga matang, oat utuh yang tebal mampu bertahan di suhu oven yang tinggi dan bahkan berubah teksturnya menjadi lebih garing dan renyah, kondisi ini menurut saya tidak akan bisa didapatkan jika kita menggunakan quick cooking oat yang tipis, remah, dan mudah hancur.
Selain oat, bahan apakah yang bisa ditambahkan? Jenis biji-bijian seperti biji bunga matahari, biji labu (kuaci tanpa kulit), wijen, flax-seeds, dan kacang-kacangan seperti almond, walnut, mete, hazelnut, macadamia, serta buah-buahan kering seperti kismis, kurma, cranberry, prune, kiwi, aprikot, keripik pisang, nanas kering, mangga kering, sedap sebagai campuran. Untuk pemanisnya kita bisa menggunakan madu untuk pilihan yang sehat, atau gula palem, brown sugar, sirup jagung, sirup vanila, chocochips untuk pemanis alternatif lainnya. Bagian terpenting dalam proses pembuatan granola adalah pemanggangan, kala proses pemanggangan bahan-bahan harus diaduk-aduk agar mampu matang merata dan kering seluruhnya. Jadi keluarkan sesekali granola dari oven dan aduk, sedikit 'ribet' tapi sama sekali tidak menyusahkan.
Granola umumnya disantap bersama yogurt, susu cair, buah-buahan segar dan kucuran madu, tapi saya menghabiskannya dengan menjadikannya sebagai camilan. Perpaduan oat garing, kacang crunchy dan kismis terasa mamamia lezatos ketika dikunyah. Berikut resep dan prosesnya ya.
Homemade Crunchy Granola
Resep diadaptasikan dari blog King Arthur Flour - Crunchy Granola
Untuk sekitar 1 kg granola
Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Oatmeal Cookies Sehat - Camilan Bagi yang Sedang Diet
Oatmeal Fruit Bars
Gluten-Free Chocolate Cake - Tanpa Tepung Terigu dan Tanpa Pengembang
Bahan:
- 400 gram rolled oat (oat utuh)
- 150 gram kacang almond mentah cincang kasar
- 170 gram biji bunga matahari mentah
- 2 sendok makan biji wijen mentah
- 4 sendok makan minyak sayur (saya pakai minyak kelapa murni/VCO)
- 1/4 sendok teh garam
- 200 ml madu
- 3 sendok makan gula palem bubuk (optional)
- 2 sendok teh vanilla extract (optional)
- 300 gram kismis atau buah kering lainnya misal: kurma, aprikot, prune, cranberry
Note:
Rolled oat/oat utuh merupakan oat yang diproses dari biji gandum utuh, berbentuk kepingan bulat berwarna kecoklatan, tebal dan keras, berbeda dengan quick cooking oat. Jangan ganti rolled oat dengan quick cooking oat.
Biji-bijian yang bisa digunakan di resep: biji bunga matahari, biji labu (kuaci tanpa kulit), wijen, flax-seeds.
Kacang-kacangan yang bisa digunakan seperti almond, walnut, mete, hazelnut, macadamia.
Buah-buahan kering seperti kismis, kurma, cranberry, prune, kiwi, aprikot, keripik pisang, nanas kering, mangga kering.
Madu bisa diganti dengan sirup vanila, sirup jagung, sirup maple.
Proses pembuatan homemade VCO (Virgin Coconut Oil), bisa diklik pada link disini
Cara membuat:
Panaskan oven, set disuhu 150'C, saya pakai oven listrik dengan api atas dan bawah. Jika menggunakan oven gas pakailah api bawah saja. Siapkan loyang, alasi dengan kertas baking, saya pakai silpat. Sisihkan.
Siapkan mangkuk besar, masukkan rolled oat, kacang almond, biji bunga matahari, dan biji wijen. Aduk rata.
Siapkan mangkuk kecil, masukkan minyak sayur, madu, garam, gula palem dan vanilla extract. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dengan baik. Tuangkan larutan madu ini ke bahan kering, aduk hingga rata dengan menggunakan spatula hingga bahan menjadi basah dan bahan kering tercampur baik. Kondisi saat ini oat tampak lembab, sedikit basah tetapi tidak menggumpal.
Tuangkan granola ke loyang, ratakan permukaannya dan panggang. Setiap 15 menit cek kondisi granola, keluarkan dari oven dan aduk-aduk hingga semua bahan bisa terpanggang dengan baik. Lakukan beberapa kali hingga granola kering, garing dan berwarna coklat keemasan. Waktunya sekitar 50 - 60 menit, tapi jangan jadikan waktu ini sebagai patokan baku, selalu sesuaikan dengan jenis dan suhu oven anda masing-masing.
Keluarkan dari oven, kondisinya mungkin akan bergumpal-gumpal dan lengket satu sama lain, biarkan granola hingga benar-benar dingin. Remukkan bongkahan granola hingga tercerai berai satu sama lain, tambahkan kisimis atau buah kering lainnya, aduk rata. Simpan granola di dalam wadah tertutup rapat. Granola tahan hingga 1 bulan lamanya di suhu ruang dalam wadah tertutup. Super yummy!
Sources:
Wikipedia - Granola
King Arthur Flour - Crunchy Granola
hai mba endang... pas bgt aku jg lg suka makan oat, biasanya aku bikin overnight oat utk sarapan pagi. cm skrg masih pakai quick cooking oatmeal karena kemarin kehabisan rolled oat. aku suka bgt granola2 begini, dulu pernah dapat oleh2 muesli, dicemilin atau pakai susu sama sama enakkk.. ehehe. mba endang biasa pakai merk apa utk rolled oat? btw terima kasih resepnya aku mau coba nanti hihi
BalasHapusHi Mba Saskia, thanks sharingnya ya. Saya beli kiloan di online shop mba, jadi nggak ada merknya ya. salam
HapusMbak Endang,kalo naraya oat choco termasuk jenis apa ya.Apakah termasuk granola juga karena sama sama mengandung oat tapi mungkin bisa juga beda karena naraya oat choco didalamnya juga terdapat susu.Wah saya jadi bingung.
BalasHapusBy Dendy
granola bars ya, karena didalamnya mengandung oat juga ya.
Hapustambahin alpukat mbak..hehhehe jadi pengen ngirimin mbak endang buah alpukat jadinya :D
BalasHapusWah iya enak alpukat hehehhe, berat ongkirnya mba ^_^
HapusPenasaran aja kalo bubur sumsum dikasi topping granola bakal jadi gimana yaa rasanya? hehe enak kali yaa. Makasi Mbak Endang resepnya
BalasHapusmungkin enak kali ya, wakkakak, jadi ada crunchy2nya ^_^
HapusHaloo Mbak Endang, saya salah satu silent readernya Mbak Endang dr tahun 2014 waktu masih kuliah tp baru kali ini berani muncul di kolom komentar ^-^
BalasHapusKalo pake Quakeroat bisa gak Mbak? Makasih
Hai Mba, wah thanks ya sudah menjadi pembaca JTT sejak lama. Quaker oat termasuk quick cooking oat ya, jadi tidak oke untuk granola mba.
HapusAssalamualaikum mbak, mau nanya. Daftar resep di blog jtt apakah sudah selesai 100% di perbaiki ? Karena mendekati bulan puasa saya mau cari inspirasi dari jtt, kalau harus ketik di google dulu sayang banget, mana tau ada resep mbak yang saya belum tau dan gak saya cari rupanya enak banget kan
BalasHapushai mba, tdk bs diperbaiki ya, karena complicated. saya udah nyerah kutak katiknya. ini blog gratisan soalnya mba, bukan profesional ya, hehehehe
HapusHi mbak, aku penasaran sebenernya bisa ga sih kita panggang sekaligus 2-3 tingkat tray di dalam oven? atau harus 1 tray aja?
BalasHapusDan apinya atas aja atau atas&bawah?
Thank you :)
Hai Mba, selama ovennya tinggi sih oke ya, teruma untuk oven gas yang memang biasanya ukurannya besar. Tapi oven listrik saya pendek, jadi kalau saya isi sekaligus 2 rak maka kue bagian atas terlalu dekat dengan api atas dan mudah gosong, kue bagian bawah kurang kena panas atas sehingga gak mau ngembang sempurna. Jadi saya selalu pakai 1 rak saja.
HapusKalau pakai otang, yang apinya hanya dr bawah, maka rak atas kurang maksimal suhunya jadi lamaaa ngembang. Kudu ditukar2 posisi loyang. Bahkan klau pakai oven gas yang apinya didalam, dan cukup tinggi ovennya saya tetap tukar2 posisi kue ketika pakai 2 rak sekaligus supaya matang merata dan maksimal.
kalau oven listrik saya selalu pakai api atas bawah, kalau oven gas hanya bawah saja, karena atasnya biasanya buat grill.
Oh i see. Saya baru aja 'masuk dapur' dan punya oven 56 liter yang ga tau gimana pakenya takut salah. Di dalemnya bisa taro 5 tray sekaligus..tapi kayaknya ngeri ngga rata ya mbak?
HapusAku mau coba 2 aja dituker posisi kali ya?
Makasih atas penjelasan lengkapnyaa :)
dicoba saja mba, dan tukar2 posisi supaya matang merata
HapusAku pny ini dirmh.. tp ga suka makannya.. enaknya dicampur apa mba makannya biar ketelan di tenggorokan.. pdhl manis jg ya rasanya.
BalasHapusHai Mba Lina, saya suka gadoin begitu saja, menurut saya enak wakkaka. Atau siram susu cair sama seperti ketika menyantap sereal biasa.
HapusMba kalo pakai muesli trs disangrai bakal jadi granola ga ya mba? Soalnya saya baca2 biasanya jadi sereal aja si muesli ini. Tp kalo diliat dr bahan2nya kayanya bisa jd granola 😁
BalasHapuskalau disangrai saya kurang tahu ya, sangrai dan panggang adalah dua teknik masak yang berbeda. Dan granola umumnya menambahkan pemanis seperti madu, sirup jagung atau maple sirup, itu yang membuatnya agak sedikit menggumpal dan permukaannya shiny dan crunchy.
HapusMba, tanya yah, mudah2an gak terlihat bodoh hehehe.. apa sih bedanya Muesli & Granola yg resep di atas?
BalasHapuslalu bisa gak VCO nya diganti coconut oil biasa? Thx mbaa..
Hai Mba Ayu, beda ya.
HapusKeduanya terbuat dari bahan2 yang sama, hanya saja muesli tidak dipanggang, sedangkan granola biasanya dipanggang dan ditambahkan pemanis seperti madu, sirup maple.
Sebaiknya pakai minyak yang tidak beraroma, misal canola, zaitun, minyak jagung.
Aah. Mba.. Makasih udh dijwab, satu pertanyaan lagi mba (maafin ke-awam-an sy soal ini)
Hapussunflower seeds & pumpkin seednya (sy jg beli di House of Organix) dan kacang almondnya perlu kah dicuci sebelum diproses? 🙏 makasih mba.
Hai Mba Ayu, saya nggak cuci ya, langsung pakai
HapusHalo mba, nanya dong gimana ya cara mempertahankan kerenyahan granola? Saya bikin biasanya beberapa hari aja udah ga renyah lagi. Karena buat dijual dikemas di plastik standing pouch. Pemanis hanya madu. Apa harus ditambahin gula ya?
BalasHapuskalau dijual sih gula, dan mmg gula bikin crunchy, kalau madu sih gak crunchy kecuali simpan di kullkas
Hapus