Hal pertama yang saya lakukan adalah memberikan instruksi, "Lihat resep nastar lumer di mulut di blog JTT dan komentar-komentar disana. Googling saja resepnya Mbak." Namun jawaban tersebut ternyata kurang memuaskan karena pertanyaan selanjutnya datang bertubi-tubi. Di tengah pekerjaan kantor yang sedang banyak-banyaknya, terpaksa pertanyaan tersebut tidak saya acuhkan. Ini diluar habit, karena biasanya sebisa mungkin jika memiliki waktu saya berusaha menjawab pertanyaan yang masuk ke akun Instagram JTT. Namun kali ini saya menyerah. ^_^
Mengapa saya sesaklek itu? Betapa banyaknya saya menerima komentar plus keluhan dan pertanyaan yang sama dari pengunjung di Instagram, dan saya tetap 'keukeuh' dengan keputusan tersebut. Just Try & Taste adalah blog untuk berbagi resep, tips, informasi, serta mungkin sarana belajar bagi mereka yang masih pemula. Di blog ini saya bisa memasukkan banyak sekali informasi mengenai proses memasak dan kendala yang dihadapi yang tidak akan bisa saya berikan di Instagram secara tuntas. Harapan saya adalah agar pembaca bisa sukses mencobanya, dan rasa masakannya sama seperti yang saya buat, kalau bisa justru lebih enak.
Saya bisa membayangkan, seseorang yang baru belajar memasak, memiliki segunung semangat dan harapan karena membayangkan hasil masakannya akan dinikmati keluarga, harus berakhir kecewa ketika mengalami 'gatot', alias gagal total. Saya tidak berbicara mengenai biaya, tenaga, dan waktu karena ketiga faktor tersebut tentunya sudah diperhitungkan sebelum kita mencoba satu resep. Hal yang saya concerned adalah semangat yang pupus. Ketika rasa kecewa melanda maka biasanya kita enggan untuk mencoba kembali. Enggan mencoba berarti ilmu yang tertunda, skill memasak yang tak kunjung membaik, dan kesempatan yang hilang. Alangkah sayangnya.
Sekarang coba bayangkan jika kondisinya dibalik. Saat kita bersemangat hendak belajar memasak, kita menemukan resep tokcer. Resep tersebut detail, lengkap, disertai gambar, tips, informasi dan ratusan komentar yang sudah mencobanya, sehingga ketika dicoba langsung sukses dalam satu kali kesempatan. Saya yakin, pasti setelah kesuksesan tersebut akan timbul keinginan untuk mencoba resep-resep lainnya, dan tahu-tahu kita menjadi cukup mahir memasak. Teman, tetangga, saudara dan orang disekitar yang ikut mencicipinya kemudian memesan dan order pun mulai bermunculan. Termotivasi, gembira dengan hasilnya, ilmu bertambah, plus rejekipun datang. Itu lah alasan utama mengapa saya tidak berbagi resep di Instagram, dan saya juga tidak merekomendasikan pemula untuk mempraktekkan resep dari sana tanpa guidance yang cukup. Dengan sebuah resep detail sekalipun terkadang kita masih menemukan kegagalan ketika mencobanya, apalagi resep singkat tanpa gambar yang jelas. Kecuali jika jam terbang memasak kita cukup tinggi dan memang yakin sekali dengan hasilnya, maka saya persilahkan untuk mencobanya.
Wokeh saya akhiri curhat hari ini, sekarang menuju ke resep rendang yang di-posting kali ini. Jika di gambar proses terlihat saya memasak dalam porsi yang luar biasa banyak itu karena saya memang membuatnya untuk tiga kilogram daging sapi. Jika menginginkan porsi lebih sedikit maka porsi bumbu tinggal dikurangi saja sesuai dengan jumlah kilogram daging sapi yang akan dimasak. Nah kendala utama jika memasak rendang di rumah, berdasarkan pengalaman saya pribadi, adalah daging yang hancur kala rendang telah matang. Matang disini berarti kuah menjadi kering tuntas, dan warna rendang berubah menjadi coklat kehitaman.
Umumnya itu terjadi ketika memasak daging dalam santan yang berliter-liter. Seperti yang kita tahu rendang identik dengan penggunaan santan yang banyak, karena itu kunci rendang menjadi gelap warnanya. Ketika santan mengering, maka daging menjadi super empuk dan tercerai berai antar seratnya. Terus terang saya sebenarnya tidak terlalu bermasalah dengan kondisi ini karena membuat rasa rendang menjadi sedap, daging dan bumbu menyatu. Tapi jika anda hendak menghidangkannya pada sebuah acara maka tampilan seperti itu tentunya kurang mengesankan, plus si tamu menjadi bingung kala menyendoknya karena potongan daging telah hilang bentuknya.
Kendala lainnya adalah, panci memasak rendang yang saya pakai terbuat dari baja tebal yang menyimpan panas tinggi. Bahkan ketika api kompor telah dimatikan sekalipun masakan masih menggelegak mendidih selama beberapa menit. Panci ini memang mantap untuk mengempukkan masakan, namun tidak ketika harus memasak daging berjam-jam dalam santan yang banyak. Nah karena alasan-alasan tersebut maka pada resep kali ini saya pun merubah prosesnya. Jika biasanya potongan daging sapi mentah langsung diceburkan kedalam kuah dan dimasak, kali ini saya menggorengnya sebentar tanpa minyak di panci anti lengket hingga permukaannya kecoklatan. Cara ini selain membuat rasa daging menjadi gurih karena proses browning yang berhubungan dengan reaksi Maillard (reaksi kimia yang terjadi antara asam amino dan pengurangan gula kala makanan terpanggang yang akan memberikan rasa dan aroma yang khas), juga membuat permukaan daging menjadi lebih firm.
Cara lainnya adalah dengan memasak santan kental bersama tumisan bumbu hingga santan mulai tampak mengeluarkan minyak dan menyusut volumenya baru kemudian potongan daging dimasukkan. Jadi santan diberikan kesempatan untuk membentuk minyak dan berkurang kandungan airnya, sehingga daging tidak mudah menjadi hancur kala dimasak bersamanya. Dengan cara ini kita bisa mengatur tingkat keempukan daging yang diinginkan. Ketika santan telah mengering dan daging masih belum empuk maka tambahkan sedikit air panas mendidih dan masak hingga daging empuk sesuai keinginan. Hasil akhir rendang kali ini sangat memuaskan, potongan daging tidak hancur, tetap utuh dan adik saya, Wiwin, memberikan komentar puas kala rendang saya antar menggunakan GoJek ke rumahnya dua minggu lalu. Weekend ini saya harus membuat rendang lagi untuk persiapan Lebaran. Tobat!
Berikut resep dan prosesnya ya.
Rendang 'Nendang' Made by Endang - Indonesian Beef Rendang
Tertarik dengan resep daging sapi lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Lapis Daging a la My Mom
Tongseng Kambing Favorit Abang
Soto Daging Betawi ala Pak Kustandi
- 2 keping asam kandis (2 tablespoon tamarind paste)
- 5 sendok makan minyak untuk menumis (5 tablespoon cooking oil for sauteing the spices)
- 2 sendok makan ketumbar sangrai bubuk (2 tablespoon roasted coriander seeds)
Bumbu lainnya (other ingredients):
- 2 sendok makan gula jawa, sisir halus (2 tablespoon of brown sugar)
Persiapan (preparation):
Siapkan kelapa parut, ambil sebagian kelapa dari parutan kelapa sebelum diperas menjadi santan. Sangrai kelapa di wajan (tanpa minyak) dengan api sedang hingga berubah kering, dan coklat gelap. Gunakan api sedang saja dan aduk-aduk terus selama kelapa disangrai agar tidak gosong dan membuat masakan menjadi pahit.
Angkat dan biarkan dingin. Blender atau haluskan kelapa sangrai dengan cobek hingga lumat dan halus. Jika blender susah gerak tambahkan air sedikit selama proses. Sisihkan
Siapkan potongan daging sapi yang sudah dicuci dan ditiriskan hingga airnya tidak menetes lagi. Siapkan panci atau wajan anti lengket, panaskan. Goreng daging (tanpa minyak), dengan api sedang hingga permukaannya kecoklatan. Balik-balikkan daging selama digoreng. Jika permukaannya sudah coklat, angkat dan sisihkan.
Note:
Daging akan mengeluarkan cairan banyak saat awal digoreng, terus masak sampai daging kering dan permukaannya mulai kecoklatan. Panci/wajan bekas menggoreng daging sebaiknya tidak perlu dicuci, kita akan menggunakannya untuk menumis bumbu. Bekas lemak terpanggang sisa menggoreng daging akan membuat masakan menjadi lebih sedap.
Siapkan kentang, karena saya menggunakan kentang besar maka kentang saya kupas dan potong-potong ukuran besar. Goreng kentang hingga coklat matang. Jika menggunakan kentang kecil khusus rendang maka tidak perlu kupas kulitnya dan goreng juga hingga matang. Menggoreng kentang tujuannya supaya kentang tidak hancur ketika dimasak di dalam rendang.
Translate:
Place 8 tablespoons grated coconut in a large skillet. Cook over medium heat, stirring frequently, until the flakes are mostly dark brown. Be careful not to burn your coconut or it will be bitter. Set aside. Let it cool completely. Put toasted coconut in a coffee grinder or a blender, and process until smooth.
Place 1 tablespoon cooking oil in a large pan or skillet on medium heat. Increase the heat to high/med-high and add the beef. You want to cook the beef quickly, browning on each side, so the temperature needs to be high enough to brown the beef. You may need to work in batches. Set aside.
Fry the potatoes until golden brown. Set aside.
Cara memasak (how to cook rendang):
Haluskan semua bumbu. Untuk bumbu kering (pala, ketumbar, merica, jinten, kembang lawang, kapulaga dan cengkeh) kecuali kayu manis, saya masukkan ke gelas blender dry mill dan proses halus. Butiran pala perlu dimemarkan hingga hancur dengan ulekan sebelum dimasukkan ke gelas blender.
Bumbu basah (bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, serai) saya proses dengan chopper.
Siapkan panci bekas menggoreng daging (anti lengket lebih baik), panaskan minyak goreng hingga benar-benar panas. Tumis semua bumbu halus (baik basah maupun kering), kayu manis, serai yang dimemarkan, lengkuas, jahe, daun kunyit, daun salam, asam kandis, dan daun jeruk. Gunakan api sedang dan aduk-aduk selama bumbu ditumis hingga bumbu tampak berubah tua warnanya dan menyusut. Tambahkan minyak jika bumbu mudah gosong dan susah matang.
Masukkan santan kental, ambil bagian yang kental yang mengambang di permukaan dengan sendok sayur dan masukkan sebanyak-banyaknya yang bisa kita peroleh ke dalam panci. Tambahkan kelapa parut tumbuk. Aduk rata. Masak dengan api kecil hingga santan menjadi berminyak, berubah lebih gelap, sangat kental, dan berkurang volumenya.
Masukkan potongan daging goreng, aduk rata.
Translate:
Heat 4 tablespoon cooking oil in a non stick large cooking pan over high heat. Add ground spices, turmeric leaves, kaffir lime laves, bay leaf, galangal, lemongrass, and cinnamon stick. Cook until spices are slightly darker in color, and very aromatic. Stir frequently to avoid burn.
Cooking the spices until they are really cooked is an important step to increase the taste and make the dish more aromatic. Add 1 or 2 tablespoons of cooking oil if the spices become easily burn before it cooked thoroughly. Add tamarind paste, stir.
Add 3 cups of coconut milk, cook in medium heat until boil and reduce half of it. Add the beef, and stir. If your coconut milk is very watery (not quite thick enough) then you should cook it until all the juices thick enough before adding the beef.
Tutup panci dan masak dengan api kecil hingga kuah habis, rendang berubah menjadi coklat gelap dan daging empuk dan matang. Aduk sesekali saat rendang dimasak agar tidak gosong dibagian dasarnya. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya. Jika daging belum empuk sementara kuah sudah habis, tambahkan sedikit air panas dan masak hingga daging empuk.
Masukkan kentang goreng, aduk rata. Masak selama 10 menit dengan api kecil agar kentang menyerap bumbu. Angkat dan sajikan. Super, duper yummy!
Translate:
Add the rest of coconut milk, sugar, and salt. Reduce heat, cover and simmer until beef is tender, stirring occasionally, about 2 hours. Uncover, add fried potatoes and stir. Increase heat to medium. Continue to cook. Taste the dish, add salt if necessary.
Note: if your beef still tough while the juices are already gone, then add 500 - 1000 ml hot boiling water to cook the beef until tender.
Rendang is ready if the color of the dish become dark brown, oily, and juices are gone. Serve over rice. Super yummy!
Saya paling senang baca resep di blog mbak karena super lengkap. Sukses terus ya mbak
BalasHapusThanks Mba Joice sudah menyukai JTT, sukses juga yaaa
HapusBismillah ...
BalasHapusMaasyaa Allah patut di coba nih, resep rendangnya lebih "simple" dan lebih "nendang" dari yang sebelumnya..
Oh ya mba itu kelapa gorengnya kapan dimasukkan ke rendang ya?..hehe..
Makasih banyak yaa mba Endang resepnya TOP deh...
Fitriah_Sultra
Halo Mba Fitriah, thanks sharingnya ya, untuk kelapa parut sudah saya koreksi ya, yep kelupaan. Masuk bareng santan ya mba. Thanks yaa
Hapusmasih jam segini mbak, baca resep ini jadi nelan ludah :)
BalasHapushahhaha, mohon maaf. saya juga inget nasi panas waktu ngetik artikelnya hiiks
HapusMbak Endang,,, setuju banget sama ke"saklek"an-nya. Beberapa kali mencoba resep Mbak Endang seringnya anti gagal karena mengikuti resep step by step dan tips yg kadang ada di prolog nya. Tetep semangat ya mbak up date resep2 baru, blog ini sangat membantu bagi pemula seperti saya. Semoga Mbak Endang selalu diberikan kesehatan, dan mendapatkan balasan yang lebih baik lagi dari Allah SWT. Terima kasih Mbak Endang
BalasHapusThanks Mba Faqita, senang resep2 JTT disuka. Ide JTT adalah sharing ilmu bermanfaat, saya happy sekali jika resep2nya bs membantu. Sukses dan sehat selalu ya mba.
HapusHai mba endang, apa kabar?
BalasHapusSenang rasanya jika mba sudah update resep baru.
Rendang daging ini merupakan makan kesukaan kami sekeluarga.
Jika ibu saya masak, daging sapi nya di rebus dulu dgn air kelapa dan daun salam, jadi rasanya manis dan amis daging hilang.
Di rumah kami juga selalu stock kelapa sangrai yang di giling halus (tahan sampai 3 bulan di suhu ruangan), biasa nya ini selalu di pakai untuk masak rendang atau daging cincang.
Kata ibu saya Kelapa sangrai ini lah kunci rendangnya menjadi lebih enak dan tahan lama (tahan sampai 2 tanpa harus dipanaskan lagi)
Halo Mba Lia, kabar saya baik mba, thanks ya. Wah thanks tips memasak rendangnya, sepertinya akan saya coba, keknya kok maknyus dimasak pakai air kelapa ya. Sayang air kelapa dibuang kalau beli kelapa parut. Tips dan informasi rendangnya sangat bermanfaat buat saya dan pembaca lainnya. Sukses dan sehat selalu ya Mba Lia.
HapusSepakat Mba, kalau dagingnya hancur dan menyatu dengan bumbu memang jadinya lebih sedaaap dan bikin nambah nasi, hahaha ... *kemudian batal kurus*
BalasHapusBtw asam kandis apa boleh diganti asam jawa biasa, Mba? Proporsinya bagaimana?
Hahahha, iya, rendnag yang enak yang hancur dagingnya bersama bumbu kek abon ya. Bs pakai asam jawa mba, pakai 2 sdm saja ya
HapusThat's way i love you Mba Endang.. (baca cerita pengantar diatas). Saya salut sama Mba Endang. Disaat blogger lain banyak yg lebih aktif di instagram atau malah pindah, Mba Endang tetap setia berbagi resep dan lainnya di blog. Saya sempat was2 seandainya Mba Endang meninggalkan blog dan memilih lebih aktif atau bahkan beralih 100% di instagram atau media sosial lainnya. Saya akan merasa kehilangan "ruhnya" Mba Endang/JTT. Menurut saya yang menjadi kekuatan, kelebihan, dan pembeda dengan lainnya adalah gaya penulisan Mba Endang, beragamnya informasi yang disampaikan, langkah2 membuat suatu masakan jelas, ada cerita yg berbeda ditiap2 postingan dan lainnya yg tidak bisa dituangkan dlm medsos lain yg hanya beberapa karakter. Saya berharap semoga web JTT tetap ada dan Mba Endang tetap aktif posting..
BalasHapusJangan berhenti posting disini ya, Mba.. ^_^
Rizi
Huahaha bener...food blogger indonesia kebanyakan lebih aktif di ig daripada di blog nya sendiri, mungkin follower n likes yg buat berpaling, terbukti sih komentar2 d blog lebih jarang muncul bahkan hampir tdk ada komentar dibanding d akun ig nya. Food blogger indo favorit sampai sekarang hanya mba endang sih kl saya hehe. Tiap posting d blog pasti ada yg komentar, mungkin karena mba endang detail tiap posting resep nya n runtun penjelasan nya, gak asal cekrek trs d bagusin tp resep nya gak sebagus foto nya hehe. Semoga mba endang gak terbuai dgn banyak nya follower n likes. Semangat ya mba selalu berkreasi dgn resep2 yg selalu sudah teruji oleh mba.
HapusThanks Mbak, Mbak, sharingnya ya. Saya akan tetap terus ngeblog dan update di JTT mba, sampai saya tidak kuat lagi. JTT bukan sekedar sharing resep tetapi juga sarana saya belajar menulis dan berbagi info lainnya. Dengan JTT saya mendapat banyak teman, tips, info dari pembaca yang meninggalkan komentar.
HapusSaya yakin kalau kita serius dan tulus membantu dan berbagi, dengan sendirinya follower dan like akan mengikuti.
thanks ya sudah menyukai JTT, sukses dan sehat selalu.
Sehati banget kita mba. Dulu byk blog yg saya ikutin. Tapi sekarang semuanya beralih ke IG dgn alasan lebih simple. Alhamdulillah masih ada mb Endang yang tetap setia dengan blognya. Lengkap resepnya dengan tips dan trik dan setia menjawab semua pertanyaan berhubungan dgn resep di kolom komentar. Semoga berbuah pahala ya mba Endang. ^^
HapusBaarokallohu fiiki
Mila (silent reader tapi sdh mengambil byk manfaat dari JTT^^)
Thanks Mba Mila sharingnya ya, senang JTT disuka dan bermanfaat untuk bereksperimen di dapur. Amin atas doanya. Sukses dan sehat selalu yaaa. salam
HapusHalo lg Mba Endang, Wkwkwk.. itu mau tulis why jd way.. haduueeh..
Hapusantara kepala sm tangan ga sinkron huehehe...
Apa yg disampaikn mba mila dan mba diatas memang begitu adanya.. yuuk kita doakan semoga mba endang sehat wal afiat, semakin banyak ilmunya biar bisa sharing terus sama kita2, dan semoga Allah membalas kebaikan mba endang ^_^
Rizi
Amin Mba Rizi doanya, semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan yaa. Amin.
HapusKira2 berapa lama sampai dagingnya empuk, mba? Aku selalu pake panci pressure cooker supaya hemat gas, tapi dagingnya jadi hancur. Pengen coba pake panci biasa, tapi ragu, antara takut boros gas dan takut dagingnya alot.
BalasHapusWah sayangnya saya gak lihat jam, lama empuknya daging trgantung kualitas si daging juga ya, ada jenis yang mudah empuk ada yag lama. Saya tdk pernah lagi pakai pressure cooker untuk memasak daging, menurut saya rasa dagingya jadi tidak gurih lagi.
HapusDear Mba Endang,
BalasHapusI love you and blog JTT so much ^^
Tetap semangat yaaa ^^
Dear Mba Ivana, thank you so much! You make my spirit keep in high, hahahah. Sukses selalu yaaa
HapusMbak Endang tau aja nih, lg cari2 resep rendang yg nendang... selama ini saya berhasil kok nyoba resep dari JTT... apalg step2nya jepas banget... Makasih mbak Endang, I love you he he...
BalasHapusThanks Mba Nina sharingnya ya, jika diikuti seksama pasti berhasil. sukses yaaa
HapusAssalamualaikum mb End.., mskipun da kejadian yg g enak, ttp semangat ntk share ya mb. Sy selalu tggu up date resep n cerita2x ^_^. Mau tny, cara nyimpen rendang yg paling baik bgmn ya mb? Pgn nyetok jg ntk jaga2 lo penyakit mls masak sy kumat hehehe.. thank u mb End. Sukses selalu ^_^
BalasHapusHai Mba Nita, thanks sharingnya ya. Rendang di chiller tahan sampai 2 minggu, difreezer sampai berbulan2. Adik saya suka bungkus rendang dalam plastik2 kecil buat sekali makan. Justru saya menyarankan ketika sudah matang simpan rendang di feezer saja, jangan dihangatkan berulangkali karena rendang akan hancur.m
HapusMba Endang, dari sekian resep rendang yg di posting mana yg paling muantepp ya.
BalasHapusLis
Haaa, semua basicnya sama rasanya, hanya prosesnya saja berbeda. Resep yang ini untuk mensiasati supaya daging gak hancur mba. Tapi saya prefer yang ini ya.
HapusBaca judulnya..bikin senyum...
BalasHapuswakakkaka, pas yaaa
HapusSejauh ini saya coba resep2 yg di-share sama mbak Endang berhasil kok. Kalo masalah pertama kali gagal menurut saya sih biasa. Menurut saya justru jadi pembelajaran. Tetap semangat mbak Endang ^_^
BalasHapusBtw, saya dari dulu pengen nyoba resep rendang punya mbak Endang, tapi belum sempat (apa sih...). Hahaaaa...
Hai Mba Lestari, kalau mengikuti proses di blog kemungkinan besar berhasil. Nah yang jadi masalah banyak juga yang share resep di IG tanpa gambar step by step, akibatnya banyak yang mencoba resep tersebut dan gagal. Kasus cerita diatas adalah yang mengikuti resep di sebuah akun instagram.
Hapushore rendang nongol lagi hehehe... juara mba rendangmu aku klo bikin gak pake sangrai kelapa (males repotnya) tungguin aja kompor dgn tenang ntar coklat gelap sendiri, yg sabar mba dmaklumi aja klo protes berarti belum belajar cara membaca yg baik n benar ato mgkn lupa fungsi tombol scrool up n down wkwkwkwk....lebaran nanti aku mau buat selat solo slalu dgn resepmu mba, dagingnya 4kg mba hedeh freezer full daging liat aja mblenger. pada bosen lebaran dgn opor mknya cari yg seger buat suguhan keluarga yg datang maklum mba kita keluarganya melebihi 1 kelurahan hehehe... tetep nulis di blog y mba aku nyaman kok duduk di blogmu, tetep semangat n slalu menginspirasi mba --anni smg--
BalasHapusHahaha, bukan mba Anni, yang protes itu menggunakan resep dr akun IG orang lain yang mencantumkan source resep dr JTT. Jadi dia sendiri memang belum lihat resep dan proses aslinya di blog JTT. Ketika saya minta baca seksama di blog mungkin skrg sudah mendapat sedikit pencerahan. Semoga.
HapusKeknya lebaran bosan juga makan rendang dan opor ya, saya malah kepengen pempek dan tekwan wakakkak
Kalau saya Mbak Endang,sebelum memutuskan mencoba suatu resep pasti saya baca bolak balik proses pembuatan,tips dan trik nya sampai paham.soalnya itu penting biar tidak gagal(padahal juga masih suka gagal,hehehe..)tapi seandainya gagal,itupun untuk koreksi pada diri sendiri,bukan pada pemilik resep.karena saya yakin resep dari Mbak Endang itu sudah pasti tok cer!!tetap semangat ya Mbak Endang,pokok nya nge fans banget sama JTT..^_^
BalasHapusRia - Surabaya
Thanks Mba Ria sharingnya, kendala resep2 yang bersliweran di IG adalah sangat minim tips dan info, serta gambarnya hanya gambar setelah makanan jadi. Memang tampilannya terlihat menggiurkan dan membuat yang baca kepengen coba. Saya sendiri kalau pengen satu resep googlingnya kebanyak makanan serupa supaya yakin dlu baru dicoba hehhehe
HapusHallow Mba Endang, aku seneng banget dengan blog Mba Endang selain IG,Pinterest dan FB yang aku follow aku lebih senang buka langsung di blog Mba Endang. Untuk ukuran aku yang gak bisa masak ini, amat sangat membantu Mba. Dulu aku sering coba resep yang bersliweran di internet bahkan sering nongkrong di depan TV untuk mencatat resep2 demi bisa masak tapi semuanya berakhir dengan mengecewakan sempet hopeless Mba, tapi disaat hopeless itu lah aku dipertemukan dengan blog JTT ini (Kebetulan Ibu aku sudah gak ada Mba jadi aku gak bisa nanya2 resep lagi deh). Dari blog Mba Endang inilah aku belajar memasak, luar biasa Mba amat sangat membantu sekali, apalagi dengan foto yang ada, bisa membantu memvisualisasikan cara memasaknya. Sekarang jadi bisa memasak Mba, bahkan kalau aku pulang ke Jakarta pasti masak buat Bapak dan Kakakku. Pernah suatu ketika mataku berkaca-kaca liat papah sama kakakku makan dengan lahapnya Mba karena sejak Ibu ku meninggal mereka tidak pernah selahap itu saat makan, itu berkat resep dari blog Mba Endang (hehehe jadi curcol). Doaku semoga Mba Endang selalu di beri kesehatan semakin sukses dalam karirnya juga blog JTT nya, terima kasih buanyaaakkk yah Mba Endang karena kebaikan hati Mba Endang membuat blog JTT ini aku bisa masak. Aku bahkan pernah masak soto untuk orang sekantor ku loh Mba, besok ini aku bikin kolak untuk buka puasa bersama di kantor ;-) semua ini karena Mba Endang.
BalasHapusPs : Mba Endang berkenan kah aku kirimkan Bluder ala Madiun (Bluder Cokro). Kalau berkenan kabarin yah Mba, Aku masih simpan WA nya Mba Endang waktu pesan buku masakan.
Halo Mba Aulisa, wah thanks sharingnya yaa, senang resep JTT disuka dan bahkan bs bermanfaat untuk urusan dapur di rumah. Sukses dan sehat selalu juga untuk Mba dan keluarga ya.
Hapussaya perna buat roti bluder tapi kok kurang nendang, saya belum pernah cicip bluder Madiun, sudah sering pembaca cerita. Waaah dengan senang hati akan diterima jika bs dikirimkan wakakkak. Thanks yaaa
Hayukk atuh Mba Endah, kirimin alamat kantor atau mana aja deh biar sampe Mba. Aku seneng banget Mba kirim ke Mba Endang, sebagai Ucapan terima kasih aku yang tak terhingga Mba, berkat resep Mba Endang aku bisa masak. Iyah aku juga pernah coba resepnya Mba Endang sebelum aku dinas di Madiun, enak juga resepnya Mba Endang anakku suka, tapi beda Mba sama Bluder Cokro itu, Mba Endang musti cobain deh ;-) Email ke aku yah Mba alamat lengkapnya ( aulisadandel@gmail.com). Rotinya itu sebenarnya seperti roti biasa Mba cuman kalau kata temen2 yang di Jkt lebih empuk banget dan wangi, katanya sih di Jkt nyari roti seperti itu gak ada hehehe. Aku tunggu yah Mba alamat lengkapnya. Terima kasih Mba Endang.
HapusAssalamu'alaikum mba.. Aku adalah salah satu penggemar mba dan JTT. Sejak pertama nemu blog ini sampai sekarang selalu menjadi referensi utama untuk urusan memasak. Sungguh sangat terbantu dengan kehadiran blogmu mba. Nyaris tiada hari tanpa nongkrong disini.
BalasHapusTetap semangat yach.. Semoga puasanya lancar..
Rendangnya bikin ngiler, harus dicoba nih!
Misla
Walaikumsalam Mba Misla, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka, dan bs menjadi referensi memasak di rumah. Sukses dan sehat selalu yaa dan semoga puasanya lancar. Amin.
HapusIni yg saya cari mbak, mau coba bsk resep rendangnya. Hatur nuhun ya mbak. Sehat dan super selalu ����
BalasHapus(Thyssen, di bogor)
Sip, thanks yaa, moga suka setelah dicoba, sukses yaaa
HapusResepnya hr ini sudah saya coba mbaaak... sy ikuti step by step semua ga terlewatkan, dan hasilnya super duper nendang, suami sy bilang "enak bgt bun, mirip resto sederhana" hehee... thank you so much mbak endang ^__^
HapusWaaah mantap Mba Thyssen, senang resepnya berhasil dicoba. Thanks yaaa
HapusSenang banget bacanya, bumbunya lengkap. saya aja yang orang Minang asli jarang masak selengkap itu, keliatan malesnya :) besok lebaran mau coba yang versi mba Endang ini ahhhh ahhh *_^
BalasHapusHahaha, iya mba Lucy, kalau memasak rendang itu selalu totalitas bumbu dan juga bahan hehehe
HapusIya mb, jangan beralih dari blog sampeyan, udh markotop banget deh buat pemula kyk sy kl mau coba resepnya, jelas dari step dan tipsnya, bahkan dari sekian resep yg berseliweran di dumay, setelah sy coba dan tester ke keluarga ataupun tetangga, hasil surveynya bilang lebih enak yg dari versi mba endang,sukses selalu buat mba endang.
BalasHapusThanks Mba Kartini, senang resep dan blog JTT disuka, sukses yaaa
HapusHaii Mbä endang.. saya jg termasuk penggemar blog n dirimu sama seperti yg lain.. saya ga pny ig Mbä.. jd blog Mbä Endang Sgt bermanfaat utk saya n teman2 yg lainnya.. terimakasih telah berbagi Tanpa lelah.. smoga Mbä Endang selalu dilimpahi Berkah ya Mbä krn sudah menolong Tanpa pamrih😘😘
BalasHapusMbä saya Mau tny apakah pd saat memasak rendang tidak perlu diaduk2 terus Ya? Apakah jika tidak diaduk santan tidak pecah Mbä? Terimakasih ya mba
Thanks Mba Lina, senang blog JTT tetap disuka walau sekarang sepertinya demam IG sedang meraja ya hehehhe.
HapusAduk sesekali saja mba, santan pecah direndang tdk masalah karena toh kita akan memasaknya sampai air habis. Santan pecah bermasalah kalau di hidangan berkuah mba, rasanya menjadi kurang sedap dan tampilannya tdk cantik ya
Assalamualaikum, Mbak Endang.
BalasHapusSalam kenal dari Balikpapan.
Happy kalo baca blog resep JTT prolognya keren dibungkusnya, tampilan foto menggugak semangat utk mencoba.
Lebaran thn lalu saya buat kuker nastar, kastangel & semprit pk resep JTT, rasanya keren! semua yg mencicipi puas dgn rasanya.
Thn seblumnya buat nastar Taiwan jg sukses, anakku malah request minta dibuatin lgi utk lebaran ini.
Rawon ngawi dah terbukti sedap! weekend 1 ramadhan, arisan keluarga sekalian bukber di rumahku. Cuaca pas ujan seharian, jadi bbrp tamu dah ngebayangin enaknya makan rawon. Pucuk dicinta rawon ngawi pun "tiba" di meja...voila! semua komen enak banget.
Btw, saya suka blunder sendiri nih kalo nakar bawang merah-putih pake siung, krn ukuran siung kan beda2, takut gak dapet rasanya, meleset gituh...jadi selama ini ngira2 jg, pake kening berkerut. :)
Boleh nggak kalo satuannya gram? kalo 10 siung itu kira2 brp gram ya?
Sekian dulu...tetap semangat menulis resep di blog JTT...sehat terus sekeluarga.
Walaikumsalam Mba, salam kenal juga ya. Thanks sharingnya, senang resep2 JTT disuka. Untuk bawang putih standar saja mba, memang ukuran beda2 tapi menurut saya tdk berpengaruh banyak dimasakan. Kalau bawang putihnya terlalu kecil boleh dilebihkan sedikit, saya sendiri sering main kira2 saja hehehehe. sukses yaa
HapusWah..Pasti mantap nih resep rendang nya mbak Endang tapi ntar aja eksekusinya pas lebaran. Biar pas momennya. Hehehe
BalasHapusIya mbak jangan beralih ke ig ya mbak. Dulu sempat punya ig tapi dah di uninstall terlalu boros kuota. Biar hemat, hematkan Pangkal kaya. Hahaha
Thanks Mba supportnya, senang blog JTT tetap disuka ditengah gempuran IG hahahhaha. Sukses selalu yaa
HapusAssalamu'alaikum mba....saya penggemarmu...ayam bakar bacem jd andaln saya n keluarga.mau tanya boleh di skip ga ya daun kunyitnya?saya kurang suka ma teksturnya..
BalasHapuswalaikumsalam Mba, thanks ya sudah menyukai JTT. Jangan skip daun kunyit mba, sebaiknya tetap pakai tapi simpulkan utuh saja kaya daun pandan, tumis bersama bumbu, ketika rendang matang daun kunyitnya dibuang saja
Hapusassalamu'alaykum mba Endang ^_^ boleh tny itu wajan/ panci nya pake yg ukuran brp sentimeter ya ?
BalasHapushihihi abis klo 3 kg daging kynya butuh wadah masak yg besar yaa..
sekalian mumpung mo beli wajan/panci baru dalam rangka cairnya THR hahaha ;)) makasih mbaa, webmu panduan dapurku bangeettt :-*
-Soraya-
Hai Mba Soraya, pancinya mayan gede mba, bs nampung rendang 5 kg hehehehe. sekitar 30 cm ada deh kayanya diameternya.
HapusHallo mbak endang.klo bikin rendang ini di ganti sama daging ayam horen(ayam bulu merah)yg terkenal super alot itu bisa kan mbak ya.pengen nyoba buat rendang untuk lebaran ini & klo pakai daging berat di ongkos.hehehe.biasanya klo lebaran paling menthok masak ayam lodho atau soto ayam,terus lodeh tewel n kacang.
BalasHapusHai Mba, bs pakai daging atau ayam mba, saya juga ada resep rendang ayam, tapi basicnya sih sama dengan rendang daging. Masak santan sampai berat dan berminyak, baru ayam masuk supaya ayam gak hancur
HapusHai Mbak Endang..aku paling suka resep2 masak di JTT. Semua resepnya enakkkkkk...
BalasHapusMakasih ya Mbak Endang udah mau repot2 menuliskan resep berbagai masakan.
Mbak...aku masih bingung dengan jumlah santai 2.5 liter itu ga dipake semua ya?
Hanya ambil santan kental bagian atas saja dari 2.5 liter santannya ya mbak?
Thanks ya Mbak.
Hai Mba Marya, thanks sharingnya ya, senang resep JTT disuka. Yep, santan 2,5 liter itu santan kental yg diambil dari santan di permukaannya saja. Dari 5 - 6 kelapa saya mendapat berliter2 santan, nah yang saya ambil hanya yang mengapung diatas dan kental, sekitar 2,5 liter atau lebih. Santan encer dibawahnya saya pakai buat sayur lodeh atau sayur godog, jadi tdk ada yang dibuang ya.
HapusMba endang, saya nyoba loh resep nastar dr mba...dan berhasil. Saya jg nyoba resep rendang mba yg dulu, di puji jg sama suami. Senangnya... Tapi saya mau bertanya...menurut mba lebih enak mana resep ini dgn resep rendang yg pernah di post mba endang. Trus menulis ya mba...kata suami masakan saya makin enak...
BalasHapusThnaks Mba Iik sharingnya ya, senang resepnya disuka. Untuk rendang basicnya sama saja rasanya mba, hanya prosesnya saja yang agak berbeda ya
HapusOh iya masak rendang bisa pakai panci yah... Panci yg kaya gimana yah?hehe
BalasHapusPakai panci anti lengket ya mba, kalau pancinya tipis dan lengket sebaiknya jangan dipakai karena susah diaduk masakannya
Hapusassalamualaikum mbak endang..
BalasHapussaya adalah salah satu silent reader blognya mbak endang yang diam-diam jadi penganut ajarannya mbak endang dalam hal masak memasak dan menjadikan blog ini sebagai kitabnya..hahaha :D
saya tergelitik untuk berkomentar setelah membaca prolog di resep ini, rasanya saya ikutan naik darah :D
jujur saja saya sangat setuju jika mencari resep hususnya untuk pemula seperti saya ini akan lebih baik di blog, memang harus mau dan telaten membaca agar mendapatkan info yg lebih lengkap..
Semoga mbak endang tetap semangat menulis di blog.. sehat terus ya mbak endang..
Walaikumsalam Mba Aivi, terima kasih sharingnya yaa, hehehhe memang saat itu saya juga bete. kebanyakan memang orang jarang suka membaca instruksi yag panjang, maunya jalan pintas dan instan, tapi yang instan hasilnya gak maksimal. Saya sampai bolak balik bilang baca Mba, bacaaaaa, hahahha.
Hapussukses dan sehat selalu juga yaa
Pengen banget saya coba buat lebaran lusa besok..makasih ya mba..bbrpa HR NI nyari2 resep tapi takut salah.stelah liat resep mba yakin deh pasti enak..soalx sy sering coba resep dr jtt
BalasHapusHai Mba Katrin, sip silahkan dicoba mba, moga sukses rendangnya untuk lebaran yaaa
HapusMba Endang,
BalasHapusAku mau nyoba nih buat rendang, selalu pake resep mba Endang sebagai pedoman anti gagal aku..
btw itu daun kunyitnya kan diiris tipis mba, nanti jadi ancur atau tetap bertekstur gitu ya mba?
terima kasih telah selalu menginspirasi :)
Hai mba, daunnya hancur ya, jadi nantinya sama sekali tdk akan terlihat di rendang. Thanks ya sudah menyukai JTT
HapusMbak kalau Buat rendang biasanya pakai daging yg bagian apa ? (Asti)
BalasHapusBagian paha dan sengkel mba, paha agak alot jadi gak mudah hancur kala dimasak lama. Sedangkan sengkel ada sedikit lemak jadi rasanya lembut ketika di rendang tapi agak mudah hancur kalau masakmya lama
HapusDi saat yang lain ngefans sama artis2 korea, aq malah ngefans nya sama Mb Endang dari dulu sampe sekarang. Kadang suka mikir sendiri, Mb Endang nih bener2 super woman, udah kerja tapi masih tetep bisa ngurus blog plus masak sendiri. Lima jempol deh buat Mb Endang (pinjem jempol tetangga, haha).
BalasHapusBy the way aq baru mau belajar bikin rendang nih Mb, mau tanya soal kelapa parut nya itu cukup 5 sendok aja ya Mb...?
Haloow Mba Ratna, wah makasih sharingnya yaa, saya jadi besar kepala nih, hehehe.
HapusKelapa parut sebenarnya bs lebih banyak dr itu supaya bumbunya terlihat bergelimang, untuk 3 kilo daging bs pakai 1/2 buah kelapa parut ya mba.
Hatur nuhun mbak resepnya udah saya coba untuk menu lebaran kali ini ... Alhamdulillah mantap jiwa hasilnya 😊😊
BalasHapussama2 Mba, senang resepnya disuka yaa
HapusThank you mbak blog mbak Endang sangat membantu krn keterangan sangat detail dan step by step bagi pemula. Tetap semangat dan terus berkarya. Love you so much
BalasHapusSama2 Mba Jully, thanks ya sudah menyukai JTT, sukses yaa
HapusMba endang mau tanya, itu cengkeh dihaluskan bersamaan dengan bumbu lainnya? Soalnya diblogger mba yg judulny
BalasHapus"Yuk Siapkan Bumbu Halus Sendiri,08 Oktober 2013" tidak disarankan menghaluskan cengkeh krn bs membuat pisau blender jd berkarat, jd saya agak khawatir tkt blender saya rusak.. TFYI before mba endanggg
kalau hanya blender cengkeh dalam jumlah banyak untuk membuat cengkeh bubuk, saya tdk sarankan pakai blender, karena bs rusak. kalau hanya dikit 10 butir misalnya dan dicampur bahan/bumbu lain, tdk masalah mba
HapusHai mb endang, salam kenal ak Rahma. Dah sering jadi silent reader dan praktek resep di blog mb.. So far alhamdulillah berhasil n memuaskan... Makasih ya mb 😘
BalasHapusKali ini pengen bikin rendang juga nih, tp isinya jengkol... Hihihi... Setelah lebaran kemaren mabok daging dimana2,nyari yg lain deh...😁😁😁
Biasanya sih ak beli bumbu halus yg dah jadi di uda2 yg khusus jual bmbu halus di pasar pamulang.. Tapiiii... Karena masih suasana mudik di kampung halaman dan gak ada penjual bumbu halus disini,jadilah googling resep rendang jtt 😁😁😁
Malam ini lg rendem jengkolnya, besok eksekusi..
Makasih sebelumnya ya mb 😘😘😘
Salam kenal Mba Rahma, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka. Rendang jengkol keknya mantap mba, saya juga suka, sayangnya gak tahan baunya kalau buat sendiri heheheh. sukses yaa
HapusMbak Endang ..kalo dagingnya digoreng pake minyak dikit,gmn mbak?...terimakasih atas jawabannya afnan_byl
BalasHapusBisa ya, silahkan ya
HapusAq juga udah coba resep baru nya mbak Endang.. dari resep sebelumnya aku paling suka yg inii. Cuman takaran cabenya aku kurangi.. kalau menurut resep kepedesan menurut aku.a q juga lebih suka kalau rempah rempah kyk kembang Lawang sama kapulaga nya gak ikut di halusinasi.. rasanya miriiiippp sama rendang Padang di resto langganan. Makasih resepnya mbakk. .semoga pahalanya ngalir terus ke mbak Endang
BalasHapusHai Mba, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka. Cabai silahkan disesuaikan dengan selera dan rempah2 boleh diceburkan tanpa dihaluskan.
HapusHalo Mba Setiani, tidak semua suka membaca proses yang panjang, tapi pengalaman saya jika mencoba resep, ketika tidak dibaca seksama prosesnya maka hasilnya gatot wakakka
BalasHapusSalam kenal mba Endang.. Baru pertama kali mampir ni mba :") telat deh baru tau blognya
BalasHapusAku baru tahu cara masak rendang seperti ini mba, kompleks ya, dijamin enak:) Keren banget, dari bumbu2 serta tekniknya memang istimewa.. walopun blajar bikin rendang dari mama yg asli padang, tapi yang ini beda mba, makasi sharingnya :) aku akan coba nanti
Halo Mba Dewi, salam kenal juga Mba. Rendang menurut saya memang kompleks dan masakan yang paling banyak saya trial error dan ganti2 teknik hehhehe. So far teknik yng ini paling sesuai dengan harapan saya hehhehe.
HapusMasyaAllah.. Saya kenal blog mbak Endang dari suami. Dari awal nikah, setiap masak rujukannya buanyaakkk dari mbak Endang. Secara gak langsung, resep2 mbak Endang jd legenda memasak keluarga saya.. :*
BalasHapusBanyak jempoll untuk blog mbak Endang, emang iyah bgt, blog gak seperti medsos yg gampang menarik jempolers.. Eh tapi, setelah ngasih jempol mah lupa. Klo blog, meski sekali2nya ngasih komen, pastiiii ituu karena saking nampol bgt dihati. Cinta bgt sama mbak Endang -dan blognya- :*
Setiap orang punya passion, dan peran masing2. Klo liat mbak Endang jadi sangat menginspirasiii.. Semangat blogging masakannya luar biasa berpengaruh dan bermanfaat bagi istri2 yang baru bisa masak ~kayak saya~. Keberhasilan memasak hasilnya dicintah suami, semakin semangat memasak sendiri untuk keluarga.. Pokoknya dr memasak berkontribusi meng-sakinah mawadah rahmahkan keluarga. Duhh, betapa banyak keluarga2 muda yg merasakan seperti sayaa, tabarakallah mbak Endang :*
Maaf panjang yaa 😂
Btw, saya udah nyoba resep ini mbak Endang. Dan padang bangettttttt hasilnya. Pokoknya sesuai step by step bikinnya.. Love u mbak Endang :*
Halo Mba Ayu, thanks yaaa, senang resep2 JTT disuka dan sukses dicoba di rumah. Salah satu yang membuat sya termotivasi ngeblog adalah ketika resepnya dicoba pembaca dan disuka, itu yang membuat saaya berusaha mencari resep2 mudah dan sedap lainnya.
HapusSukses untuk Mba dan keluarga yaaaa
Kalo mau masak rendang nendang ala endang ..enaknyabpake daginh qurban kali ya mb...yg kuat dimasak berjam2 dan pastinya ngga hancur.����
BalasHapusDan tentang medsos dan bagi2 resep..
Saya setuju sekali dengan prinsip dan "kesaklekan" mb endang..karena hanya lewat blog..informasi lebih lengkap dr m3dsos lain..b
Blog Jtt yg membuat saya pertama kali jatuh cinta pada masak memasak dan baking membaking��..jadi rajin coba menyajikan resep2 baru kpd suami dan dengan cerita dan ilmu (efek samping membaca resep mb endang)..jadi pasti sambil makan sambil ngobrol " kata mb endang....." samp suami saya apal dan mudah2an ngga bosen������..
Dan lewat jtt saya bener bergairah memasak tp jga jd pusing utk tetep mempertahankan berat badan..yg otomatis melonjak karena rajin icip2..saya sering "selingkuh" melihat blog2 lain dan instagram..cari resep baru tp tetap kembali ke Jj yg menjadi referensi utama saya..
Dan 1 lagi..mb endang selalu detail membagi resep dan detail menjawab pertanyaan2 saya.
Sukses terus ya mb..tetep jaga masakanya orisinil dan pasti tetap enak ..������������
Maaf mb..saya tari
BalasHapusHai Mba Tari, daging di pasar umumnya alot juga, tapi kalau santannya dimasak dulu hingga kental dan berkurang banyak, baru daging dimasukkan biasanya tdk akan membuat daging hancur.
HapusThanks sharingnya ya Mba, senang resep2 JTT disuka, sukses yaa
Makasi bnyk buat blog nya Mbak Endang... Membantu sekali sy yg masih tahap belajar... Dan anehnya tiap sy praktekin resepnya Mbak ini selalu berhasil... Pdhal sy blm pernah sm sekali masak sblumnya...
BalasHapusNgmong2 soal rendang nih mbak... Daging nya klo sy rebus dlu gpp kan ? Trus knp ko warnanya kurg gelap sperti gbr mbak ya?
Terimakasih sblumnya..
Hai Mba Nasihah, thanks sharingnya, senang resepnya disuka. Sebaiknya pakai daging segar, karena kaldu daging membuat rendang lebih sedap, warna hitam karena dimasak lama dengan santan yang bnyak mba.
HapusHello Kak Endang, seneng banget masi berkarya dan share resepnya di blog..
BalasHapussenneng bisa baca pengalaman dan ke'sakti'an dalam memasaknya..
Thank you uda banyak ngajarin kitaa kita..
Kak, saya baru mau blajar bikin rendangnya..
Cuman ga punya daun kunyit, apa pakai kunyit bubuk aja ? Pke ukuran berapa sendok yah..
thank you Kak Endang..
Tuhan memberkati Kak Endang sekeluarga..
Hai Mba Meidy, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka. Untuk daun kunyit skip saja jika tidak ada, di daftar bumbu halus sudah memasukkan kunyit, saya pakai kunyit segar, kalau tdk ada bs pakai kunyit bubuk sekitar 1 1/2 sendok teh.
HapusHalo mbak Endang, apakah daun kunyit bisa di skip ya ? Di daerah saya tidak ada yang menjual daun kunyit. Terima kasih sebelumnya :)
BalasHapusskip saja Mba, tdk apa2 ya
HapusMba boleh masak pake slow cooker ga? Pgn coba tp eman gas hihihi. Thanks sebelumnya ya mba
BalasHapusbisa Mba Harsi, cuman hati2 kalau kebablasan dagingnya jadi empuk bangget
HapusThanks ya mbaa. Mau nyetok utk mudik mbaa hihihi
Hapusmbak, jadi kalau mau masak rendang pake daging paha yg keras sebaiknya daging masuk setelah bumbu ditumis, baru tambah santan? Begitukah? di resep rendang mbak yg satu lagi kan pakai cara itu ya? Terima kasih sebelumnya.
BalasHapusyep, kalau pakai daging yang keras sebaiknya ditumis sama bumbu, dan dimasak bersama santan dr awal.
HapusHalo mba endang.
BalasHapusSebelumbya saya terimakasih sudah share resep.
Mba saya mau tanya dong, misal kebanyak buah pala itu jadi agak pedes panas gtu yaa. Saya kan bikinya 2 kg lebih nah buah palanya itu yg lonjong 2.. tpi kenapa jadi pedes panas yaa. Ada penetralisirnya kaah ? Sudah saya tambahkan gula merah berkali2. Masih agak pedes panas gtu mba.
hai Mba, kebanyakan merica dan pala memang akan terasa pedas, saran saya sih tambah santan dan agak berkuah rendangnya
HapusMbak Endangg..
BalasHapusSedap mantaappp bangeetttt ini hasilnyaa..
Sy udah cobain dan bnyak komentar ktny enak bnget rendangnyaa.
Makasiihh ya mbak atas resepny.. Barakallaah 😊
sama2 mba Asri, senang resep rendangnya disuka.
HapusCinta banget sama blog mba endang ini. Ngebantu banget :") sukses terus yaa mba. Barakallah.
BalasHapusthanks Mba Fatima, sukses yaa
HapusHaloo Mba Endang..
BalasHapusSaya penggemar berat blog nya lhooo, uda pernah nyoba resepnya yg rendang kalio, pake tp pake cabe merah besar yg bijinya dibuang, bumbunya jd halus bgt gtu. Nah giliran coba resep yg ini, sy pake cabe keriting. Tapi ngga sy buang bijinya, krn cabenya kurus2 dan byk pula, uda keder takut kepanasan liat cabenya��
Saya blender lah itu cabe beserta biji, ternyata bijinya utuh semua����. Ini karena blender sy yg jelek atau emang seharusnya dibuang dulu biji cabenya mba? Mohon pencerahan ya mba..
Trima kasih sebelumnya..
Sukses dan sehat selalu Mba����
halo Mba, untuk cabai saya tdk pernah buang bijinya, apakah itu pakai cabai besar atau cabai keriting, keduanya utuh, kecuali kalau dimakan anak2 biasanya baru dibuang bijinya
HapusMba mau tanya, kalau bikin rendang pakai daging bahian paha bisa gag nya? Atau harus daging sapi bagian tertentu untuk memasak rendang? Terima kasih.
BalasHapusbisa pakai daging bagian apapun Mba, yang penting dimasak sampai empuk
HapusHalo mb Endang..ak dh ngefans dan ngikutin blog mb dari jaman gadis sampe skrg punya anak dua..
BalasHapusAk asli jogja..pernah dinas d madiun.kalo lewat pangkalan Maospati itu inget mb Endang hehe
Mb Endang food blogger yang bedaaa dari yang lain..bener2 ramah.ga baperan..super rendah hati..dan bisa2nya mau berbagi apaa aja sama yang lain.
Resep2nya bisa banget bt modal jualan orang2.
Aku yg blas ga bsa masak apa2..jdi kayak bsa masak..
Bisa2nya aku yg g pernah pegang kompor pas kuliah..skrg bisa buat bakso ayam..bakso ikan..
Kalo nuget skrg dah d luar kepala.gara2 jtt laah hahahaa.
Dann mb Endang bisa2nya ga ngamuk kalo ada yang tanya hal2 simpel..misal : kembang lawang itu apa..pekak itu apa.
Kalo selebgram lain..bsa aja ngamuk mba..( soalnya hal2 kaya gt kan bisa gugling dewe).pernah jga ada yg tanya ke mb Endang apa beda sagu..tapioka..kanji..
Mb Endang juga jawab..dengan ramah bgttt lagi.malah bilang bukan pertanyaan bodoh..so much i luv u mbaa :)
Atau
Misal aku laporan: mb..kenapa ya masakanku begini..apa yg kurang ya..kenapa ya ko pahit bla bla bla.
Eh..mb Endang membantu mencari solusi dan mengira2 apa penyebabnya.
Kalo selebgram lain..mungkin dh malesss bgt kali mbaa..
Ak pernah baca komentar di blog nya mb Endang yg mnrtku komentarnya rada njelei wakakakak ( nyuruh mb Endang ngapain gt..lupa aku..sama bilang kalo mb Endang mau berbagi itu dpt pahala dari Tuhan)..dan..mb Endang njawabnya no baperr..santai..plus pake ketawa.
Orang juga jd g takut buat tanya ke Mb Endang..buat laporan hasil eksekusi..karena para pembaca ngerasa deket sama mb Endang..bisa jd karena kita sering baca latar ceritanya..ttg keluarga..kerjaann..dll
Mb Endang yukkk buat acara meet and greet..wong artis tiktok aja mbuat..sekelas mb Endang mosok ga buat wkwkwkwk
Kalo d jogja ak psti dtg mbaaaa..ak bawain bakpia kukus tuguu
Pengen bgt ketemu secara langsung e mbaa
Halo Mba Savina, salam kenal ya, membaca komentar ini saya jadi nyadar ternyata JTT dah lama banget ya. Pembacanya ada yang dari gadis dan sekarang sudah punya 2 momongan wakkakak. Thanks ya sudah mengikuti JTT sekian lama.
HapusSebagaimana manusia biasa, saya kadang juga baper dan jengkel kalau ada pertanyaan berulang yang sebenarnya bs di google, saya kadang menjerit sambil menjawab, "go googling!' wakakkak, tapi saya berusaha sabar dan ingat kalau yang tanya mungkin benar2 butuh.
bukannya tidak inggin ketemu pembaca Mba, hanya waktunya susah banget, skrg saja udah pontang-panting bagi waktu kerja, masak sama update blog hehehhe.
Sukses yaaa, sehat selalu.
Lagi diatas kompor ini rendangnya waktu ketik komentar. Masih belum matang 100% aja udah enaaak... Thank you Mba Endang resepnya...😍
BalasHapusWah ini memang enaaak, pakai daging bagian sengkel, lebih nendang
Hapushalo mbak endang.. sy sangat berterima kasih krn resep2 mbak endang banyak membantu.. dan sy blm pernah tuh gagal selama mempraktekannya.. sy belajar masak dr blog nya mbak endang.. makasih ya mbak..
BalasHapussama2 ya Mba, senang resep2 JTT disuka, sukses yaa
HapusPagi mba Endang,
BalasHapusmohon pencerahan, waktu masukin santan kental sama kelapa parut, santan nya perlu selalu diaduk kah agar gak pecah? atau sesekali aduk aja sampai dia volume nya berkurang dan lebih berat?
Makasih banyak..
Agy
memasak rendang gak perlu khawatir santan pecah karena toh dimasak sampai habis kuahnya, aduk sperrlunya saja agak gak gosong
HapusMbaaa endaaang..
BalasHapusJangan berhenti posting yak..
Saya yg ga bs masak jd bisa karena mba endang..
Love you full mbaak.
Ini saya hajja pake email suamik..
Terima kasih sangat sangat untuk mba endang..
Thanks Mba Hajja sharingnya yaa, senang resepnya disuka dan bermanfaat, sukses yaa
HapusHallo mba Endang,
BalasHapusMembaca blog jtt ini kok Saya menyesal ya...kenapa tidak dari dulu Saya menemukannya ;) Saya sudah berkali Kali memasak resep rendang ini, Dan selalu berhasil membuat suami n keluarga makan diluar porsi mereka makan biasanya, nambah terus.
Mba Endang, Karena biasanya Saya dirumah cuma berdua sama suami, biasanya Saya cukup menggunakan daging 0.5 - 1.0 kg Lalu Saya mengurangi jumlah bahan2 diresep sesuai daging yg dipakai.apakah pengurangan jumlah bahan2 resep mempengaruhi rasa dari resep asli mba Endang? Bagaimana pengurangan garam n gula jawa bila daging yg digunakan kurang dari 3 kg? Karena selama ini Saya hanya mengira ngira. Terima kasih mba Endang, semoga mba Endang selalu dalam keberkahan Allah SWT.
Halo Mba, rendang biasanya memag membutuhkan bumbu banyak, semakin banyak semakin enak. Bumbu bs dikurangi untuk menyesuaikan dengan porsi daging tapi untuk 1 kg daging memerlukan 3 butir kelapa. Garam gula dikurangi saja dr resep krn resep sy untuk 3 kg daging.
HapusMbak Endang, tanya donk...kalau bumbunya diblender sekalian semua (basah & kering) pengaruh tdk ya ? maklum golongan malas, secara blender cuma ada 1
BalasHapusThanks in advance
bisa, hanya biasanya bumbu kering susah halus kalau dicampur basah
HapusKalau pulang ke paron pengen ketemu mbak endang
BalasHapussaya sudah lamaaa banget nggak ke paron Mbak, Ibu saya masih beberapa kali ngecek rumah disana
Hapusmba.. taun lalu aku bikin rendang pake resep mba endang yg ala mommy, skng ada resep barunya ya?? ko resep ini ga pake kemiri mba?
BalasHapusya saya skip kemirinya, kata orang padang kalau sudah pakai santan, gak boleh pakai kemiri hehehe
HapusMba minta masukanya ya, aku lengkuas nya ke blender al hasil jadi pahit. Ada saran gk mba di masukin apa gtu biar gak pahit?
BalasHapusnggak bs, jangan blender, geprek saja, atau lengkuasnya cari yang muda
HapusMba Endaang.. saya fans nya mba Endang dr dulu.. udh sempet berhasil nyoba sekali resep rendang yg ini.. Makasih ya Mba, gak nyangka saya bs bikin rendang. Hehee
BalasHapusSkrg mau coba lagi tp santennya diganti santan instant takarannya akan sama aja gak sih mba sebenernya? Termasuk santan kental kan itu?
thanks ya sudah menyukai JTT, saya nggak sarankan santan instan, gak bs jadi menggumpal bumbunya kek rendang pakai santan segar.
HapusMbak, saya seneng banget sm resep2 mbak endang sejak pertama nemu blognya sekitar tahun 2015, semuanya anti gagal, mulai dr masakan smp kue kering (kalau kue basah masih sering gagal hihi..)
BalasHapusSaya baru pertama kali nih, mbak, pingin coba bikin rendang.. kira2 ini kalo santenny diganti santen instan pake berapa banyak y?
Trims
Thanks ya sudah menyukai JTT, santan kental instan banyak Mbak. 6 cup santan kentyal instan, kalau ada alat ukur cup bs diukur pakai itu. 1 cup air setara 250 ml.
HapusMba endang, saya mau sharing kepada pembaca lainnya nih mba, cara biar dagingnya empuk tapi masaknya gak terlalu boros gas hehe. Setelah santan nya menggolak mendidih tunggu sampai 15 menit terus wajan ditutup selama 30 menit. Setelah itu baru di masak lagi hingga kuah menyusut.
BalasHapusSalam semangat buat semua ibu ibu muda yang sedang belajar memasak
Rere