Hanya ada satu kue yang saya suka jika sedang duduk di Starbucks, apalagi jika bukan Double Chocolate Browniesnya yang nendang. Bahkan menurut saya, kue tersebut merupakan brownies tersedap yang pernah saya cicipi dari sekian jenis brownies yang pernah saya coba, baik yang dibeli di bakery maupun yang saya buat sendiri di rumah. Sejak dulu tekstur dan rasa brownies Starbucks selalu menjadi acuan ketika mengeksekusi satu resep brownies, namun walau sudah membuat aneka brownies berkali-kali belum ada satupun yang mendekati kelezatan si double chocolate brownies tersebut.
Nah beberapa minggu lalu, usai berbuka puasa bersama teman saya, Sintya, kami lantas singgah di Starbucks di Plaza Senayan untuk menghabiskan waktu. Saya memesan segelas hazelnut latte sedangkan Sintya memilih es coklat. Sepotong brownies turut juga dipesan untuk disantap berdua. Double chocolate browniesnya padat namun lembut, fudgy, dan super nyoklat. Kue tersebut dipotong berbentuk persegi panjang sekitar 6 x 10 cm dengan ketebalan hanya 2 cm saja. Tampilannya padat dan terlihat keras ketika masih dipajang di etalase, namun saat telah dipanaskan di microwave akan terlihat super moist, lembut dengan lelehan coklat menghiasi di permukaannya. Rasanya yang manis sangat pas jika disantap bersama kopi atau teh yang agak pahit. Setelah sepotong brownies masuk ke perut, kali ini saya berjanji untuk mencobanya kembali dirumah. Dan kali ini eksperimen tersebut harus, kudu, sukses! ^_^
Eksperimennya sendiri ternyata baru bisa dilakukan tadi malam sepulang kantor, padahal saya telah berjanji hendak membuatnya kala weekend kemarin. Ini karena di hari Sabtu, sejak pagi, saya telah sibuk berkebun dan mengganti semua media tanam yang sudah mengeras di pot dengan tanah kompos baru yang dibeli di tukang kembang di daerah Cipete. Pohon jeruk purut yang saya miliki sejak bertahun-tahun yang lalu telah menjulang tinggi, kurus di dalam sebuah pot kecil yang sama sekali tidak sesuai dengan tubuh bongsornya. Kali ini saya meletakkannya ke pot yang lebih besar dan mengganti medianya dengan tanah kompos yang subur, memangkas banyak rantingnya dan menyimpan daun-daun jeruk hasil pangkasan di freezer. Saya yakin kali ini si jeruk akan tumbuh sangat subur dan menghasilkan banyak daun-daun segar yang lebih lebar.
Tak terasa saya menghabiskan waktu setengah hari penuh membereskan tanaman di halaman, memangkas tanaman, dan mengganti hampir semua media tanam di pot. Ketika sudah panas dan bersemangat seperti ini saya memang sulit untuk berhenti bergerak, namun untuk memulai dan mencapai kondisi seperti itu butuh waktu yang lama, tergantung mood saat itu. Tapi memang akhir-akhir ini saya sedang bersemangat untuk bercocok tanam, tepatnya sejak setiap hari mengisi waktu sepulang kantor dengan menonton aneka video berkebun di You Tube. Sering kali tangan ini terasa gatal hendak segera meraih sekop, ketika melihat tanaman biasa yang terlihat sangat cantik karena dirawat dengan baik dan dikemas dalam pot yang chic. Di depan rumah Pete, aneka sansiviera dan dieffenbachia (blanceng) terlihat mengenaskan antara hidup segan mati pun ogah. Padahal ketika diselamatkan dan diletakkan di dalam pot, serta permukaan daun dilap hingga bersih dan mengkilap, maka tanaman 'ndeso' ini bisa menjelma menjadi cinderella.
Wokeh kembali ke brownies yang saya posting kali ini. Proses membuatnya sangat mudah, adonan hanya perlu diaduk-aduk saja, namun untuk membuat kue ini terasa spesial adalah penggunaan coklat (baik bubuk maupun compound) yang banyak jumlahnya. Saya memakai sekitar 35 gram coklat bubuk dan 250 gram coklat compound (DCC), terlihat sangat banyak tapi brownies di Starbucks memang terasa sangat nyoklat. Agar tidak terasa pahit karena porsi coklat yang banyak maka saran saya gunakan coklat bubuk berkualitas. Adonan tidak memerlukan pengembang seperti baking soda atau baking powder, tujuannya agar teksturnya tetap padat dan legit. Kendala membuat brownies di resep-resep terdahulu yang pernah saya coba adalah karena menggunakan pengembang (walau dalam porsi yang sangat sedikit) membuat brownies memiliki tekstur berpori seperti cake. Kondisi itu sama sekali tidak diinginkan karena brownies yang sedap menurut saya kudu padat, fudgy, tidak berpori namun empuk dan lembut.
Semua bahan cukup diaduk hingga tercampur rata, kemudian dituangkan ke loyang. Perlu diperhatikan karena brownies nantinya tidak akan dibalik kala telah matang maka sisakan kertas baking sedikit lebih panjang disisi loyang. Kertas baking yang menjulur ke luar loyang ini akan membantu kita mengeluarkan brownies ketika telah matang.
Setelah adonan dituangkan ke loyang maka permukaannya perlu ditaburkan dengan potongan coklat compound yang dipotong kubus. Jika anda bisa menemukan chocolate chips dengan kepingan lebar seperti ini maka jenis coklat tersebut bisa digunakan. Saya sendiri memotong coklat compound menjadi berukuran 1 cm x 0,5 cm. Tata potongan coklat satu persatu (jangan ditebar), agar merata dan seimbang memenuhi permukaan brownies. Beri sedikit tekanan agar sebagian coklat tenggelam, tetapi tidak sampai coklat habis melesak kedalam adonan. Ketika dipanggang maka potongan coklat ini akan meleleh namun tidak tenggelam.
Pemanggangan juga menjadi faktor penting untuk menghasilkan brownies yang fudgy dan moist. Saya memanggangnya dengan menggunakan oven listrik api atas dan bawah dengan suhu 170'C selama 25 hingga 30 menit. Untuk hasil terbaik, ketika permukaan brownies sudah mengeras coba tes kematangan kue dengan menusukkan sebatang lidi di bagian tengah brownies. Kue dikatakan pas matangnya jika remah-remah kue tampak menempel di ujung lidi, jadi lidi tidak keluar dalam kondisi bersih (licin). Jika masih ada adonan basah yang menempel, masukkan kembali brownies ke oven dan panggang selama beberapa menit. Terlalu lama dipanggang akan membuat brownies menjadi kering dan kehilangan kelembabannya.
Berapa lama kue bisa disimpan? Brownies bisa disimpan hingga 2 minggu lamanya di dalam chiller kulkas dalam wadah tertutup rapat. Jika ingin waktu lebih lama lagi, sebaiknya bungkus satu persatu potongan kue dengan kertas baking, tata di dalam wadah dan bekukan di freezer. Brownies yang dibekukan bisa bertahan hingga 3 bulan lamanya, ketika akan disantap cukup panaskan di microwave atau oven, dan kue akan tetap sama sedapnya seperti ketika baru saja matang terpanggang.
Secara keseluruhan, brownies ini sedap dan mirip dengan double chocolate brownies yang dimiliki oleh Starbucks. Jadi daripada merogoh kocek hampir empat puluh ribu rupiah demi sepotong brownies, mengapa tidak membuatnya sendiri di rumah saja. Biayanya sangat terjangkau dan kita bisa kenyang menyantap brownies sebanyak satu loyang! Untuk kasus saya, kue ini habis dibagi-bagikan teman-teman di kantor dalam sekejap saja. ^_^
Berikut resep dan prosesnya ya.
Tertarik dengan resep brownies lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Brownies Klasik
Brownies Kukus Pisang - Tidak bisa diungkapkan kelezatannya ^_^
Brownies Lezat & Legit ala Chanti
Siapkan mangkuk agak besar, masukkan mentega leleh, gula pasir dan vanilla extract, aduk rata. Tuangkan telur kocok dan aduk dengan kuat hingga gula larut dan adonan tercampur baik.
Mbak endang klo ga pake kopi creamer sachet berkurang rasa enaknya gak? Dan klo di skip ga masalah kan takaran yg lainnya tetap?
BalasHapusHai Mba Vella, skip saja mba, rasanya tetap enak ya. Tidk perlu tambah lainnya ya.
HapusMakasiii...segera di eksekusi hari ini 😀
Hapussip Mba Vella,moga suka yaa
Hapusyeeeeyyyyy akhirnya resep brownies yang di starbucks itu udah mba endang coba dan nampaknya enak nih dijadiin hantaran lebaran, hihihi insyaAllah eksekusi saat 'thr' sudah muncul aja deh, makasih banyak mba resepnya. Selain brownies, danish di starbucks juga enak loh mba, mbak udah coba belom? :)
BalasHapusoya mba, kalau mau coba resep ini nih, kopi creamer itu yang kayak gimana ya? bisa ga saya ganti jadi kopi bubuk instan ne***fe yang larut dalam air panas??
Hai Mba Theresa, saya belum pernah coba kue lain selain brownies sama quiche nya, heheheh. Kayanya semua enak yaa,wkaakak.
HapusKopi creamer itu kopi instan 3 in 1 mba, hehehhe, saya keknya kudu revisi resep karena banyak yang bingung. Pakai kopi bubuk seperti yang mba sebutkan oke juga ya.
coba deh mba, siapa tau mba pengen eksekusi. Mba endang, ga niat bikin new york cheesecake nih? hahaha
Hapusudah eksekusi resep ini dan resep yang brownies klasik mbak, alhamdulillah rasanya enak banget :D cuma kalau yang ini adonan mentah belum dipanggangnya kayak dodol gitu, hihihi. Dan satu lagi, bener-bener nyoklat (kedua resep) serius masyaAllah sampe-sampe setiap makan mikir ini berapa kalori ya hahahah. AKu juga udah eksekusi yang klappertaart panggang dan alhamdulillah enak. Custard ku lembut ga bergerindil, rasanya enak Alhamdulillah :D Makasih mbak selalu berbagi resep, semoga Allah membalas kebaikan mbak :D
*nb : mbak cheesecake donggg, udah lama ga ada resepnya ._.
Wah. resep brownies baru! Paling favorit nyoba resep2 brownies JTT. Mulai brownies classic, fudgy brownie, brownies kukus bahkan brownies pisang. Paling favorit sih fudgy brownie mbak. enak banget. resep ini lebih enakkah dibanding resep fudgy brownies? Insyaallah mau bikin ini buat lebaran. ada keponakan bapak yg suka brownies bikinanku. sekalian cobain resep barunya mbak endang.
BalasHapusHalo Mba Julia, menurut saya yang ini paling enak ya wakkaka, secara teksturnya udh sama kek yang saya mau. Moga suka yaaa
HapusPagi Mbak Endang,
BalasHapusResep double chocolate browniesnya bisa untuk dikukus?
Terima kasih
Pagi Mba Andhita, sepertinya kurang oke ya mba, jenis brownies ini akan terlalu padat dan basah kalau dikukus ya.
HapusMba kalo pake otang bisakah..sy gk punya oven listrik ��
BalasHapusbisa ya Mba Lulu.
HapusMakasi mba Endang, gak sabar untuk mencoba....
BalasHapussip, sama2 mba, moga suka ya
HapusWah kesukaanku juga mba endang. Penasaran sama kepingan coklat di atas browniesnya. Ga pernah nemu model gitu di tbk sini. Ntar aku eksekusi resep mba ya. Makasib mna endang 😊😊
BalasHapusHai Mba Harsi, sama mba, saya susah cari yang bentuk kotak, kalau kepingan yang bulat seperti uang 25 rupiah ada di titan.
Hapuswhat? di starbucks sepotong hampir 40ribu? fix bikin aja kalau gitu ya mba. Di Jambi starbucks baru buka tapi belum pernah mampir hihi. Thanks for sharing mba, aku share linknya di twitter yaaa ^^
BalasHapusMba Endang, mau tanya tar kalo brownies nya udah matang apakah permukaan atas nya tetap mulus atau rada retak?
BalasHapustidak terlalu retak, kalau mau retak pakai DCC yang dilelehkan dan dicampurkan ke adonan.
HapusAku udah recook barusan mba...pertamakalinya aku recook nih..hehe..dpt info web mba endang dr temen..webnya bener2 menginspirasi..apalagi buat saya yang ga tll hobi masak..hehe..
BalasHapusTd recook brownisnya dan alhamdulillah sukses..cuma rasanya jd moca gitu yah..aku blm prnh ngrasain brownis starbucks ..jd ga tau rasa aslinya gmn..apa emg moca gitu yah..plg suka sama coklatnya yg melting..maklum penggemar coklat..hihi..kayaknya klo kopinya diskip rasanya bs nyoklat banget ya mba..pgn nyoba tanpa kopi..kebetulan kmrn belanja bahannya buat 2 resep..:)
Btw..makasih banyak buat resepnya mbaaaa...smg postingannya bikin aku hobi masak..haha
Hai Mba Novita, thanks sharingnya ya,senang resepnya disuka. Rasa aslinya sih coklat jadi kalau kopinya mau diskip, hilangkan saja dr resep tanpa merubah komposisi bahan lainnya.
HapusMbak endang terima kasih resepnya,rasanya enak,nyoklat,bahkan lebih enak dari starbucks (karena buatan sendiri,hehehe..)
BalasHapusIIN-Malang
Thanks Mba Iin sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusNgiler mbak as always... Hehe
BalasHapusMau tanya sedikit sama mbak endang, dark chocolate compound sama dark chocolate itu apa bedanya yah? Kalo yg seperti merk colatta itu dcc atau dc?
Sy lihat resep nama chocolate di youtube dan katanya jgn sampai tertukar antara dc dan dcc, jd sy takut keliru 😅
Barangkali mbak endang berkenan berbagi ilmu 😀
DCC umumnya kandungan coklatnya tinggi dan tertera persentase coklatnya, biasanya minimal 40% coklat. Kalau coklat compound biasanya kandungan susu dan gula yang tinggi. Di indonesia umumnya yang dijual coklat compound, tapi kita salah kaprah dan menyebutkan semua cooking coklat sebagai DCC hehehe. Colatta jenis coklat compound ya.
HapusYa ampuuuunnn mbaaakk.... Ini brownies moist n fudgy bangetsssss. Coklatnya nendang habis. Para coklat lovers pasti senang dengan brownies ini. Masih hangat2 sudah di potong, hehe hehe gak sabar. Potongnya kecil2 ukuran nya dan digigit pelan2 sambil menikmati.
BalasHapusLoyang sepertinya wajib dialasi kertas baking supaya mudah mengeluarkan kue dari Loyang. Tadi saya pakai cara loyang dioles margarine dan tabur terigu, jadinya kesulitan mengeluarkan kue nya.
Untuk coffee 3 in 1 nya saya pakai white coffee, 2 sachet sesuai resep. Kerasa kopinya yg menurut saya justru memperkuat rasa coklat nya....
Definitely ini menjadi resep favorit saya. Next jika bikin lagi porsi dcc akan saya kurangi, agak sedikiiiit kemanisan buat saya.
Terima Kasih ya mbak Endang buat sharing resepnya. Barakallah
Hai Mba Evita, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Memang nyoklat banget dan kudu pakai kertas baking karena akan susah mengeluarkan dr loyang kalau gak pakai kertas. Sukses yaaa
HapusMbak aku sdh coba...hasilnya memuaskan.
BalasHapusBoleh margarine di ganti minyak sayur dan brp takarannya mbak. Tks infonya mbak Endang.
Oh ya buku resep Homemade Baking msh ada mbak? Mau dong beli...Tks
Halo Mba Putri, thanks sudah menyukai resepnya ya. bs pakai minyak sayur berat sama seperti mentega di resep.
Hapusuntuk buku bs kontak penerbit Kawan Pustaka di 0821-12371881 dan 0858-19769850.
Terima kasih mbak Endang. Ditunggu resep2 yang maknyuss lagi.
HapusSalam dari Makassar.
sama2 ya mba
HapusHalo mba endang. Mau tanya, di resep ini dcc nya tdk dilelehkan terlebih dahulu ya mba? Setelah dipotong2 langsung diaduk bersama adonan gitu ya?
BalasHapusTerima kasih mba.
Hai Mba, untuk resep ini tdk dilelehkan ya, jadi mmg dipotong2 dan aduk bersama adonan. Kekuatan coklatnya sudah diberikan oleh coklat bubuk
HapusDear Mba Endang Pake DCC dan kopi merk apa yah? ini ngeovennya pake atas bawah atau bawah saja? thx before
BalasHapusHai Mba, saya pakai DCC merk Colatta jenis Fineza. kopi pakai nescafe 2 in 1 hehhehe. oven api atas bawah ya
HapusMba endang, udah saya cobain resepnya, enak mba, DCC nya sedikit dr resep karna stock cuma 150 gram, dan ternyata udah maniss dan nyoklat banget buat saya 😂 ditunggu resep brownies yg mirip nextar coklat ya mba hehe 😅
BalasHapusHai Mba Bishry, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Yep memang sangat manis, karena itu pakai kopi didalamnya supaya sedikit balance hehehhe.
HapusMaturnuwun mbaaaa... Browniesnya mantab surantab..
BalasHapussama2 Mba Alea, thanks resepnya disuka yaaa
HapusMbak, bisa d kukus gak ya? Klo bisa berapa menit? Makasih
BalasHapusHai Mba, tidak saya sarankan dikukus ya, tetap bs tapi permukaanya akan lembek dan tidk kering. untuk ukuran diatas kira2 kukus 30 menit
HapusPagi Mbak Endang,
BalasHapusThank you, resepnya enaaaak bangeet, nyoklatnya, teksturnya, persis seperti brownies impian..Saya sebagai first-time baker sampe kaget bisa kesampean bikin yang se-yummy ini, hihihi..
Mbak, boleh tanya dong, kalau seandainya saya pengen ngurangin takaran gulanya, bahan apa yg harus disesuaikan ya supaya teksturnya ga rusak? Maklum ya mbaak, masi bener-bener pemula banget di dapur nih belom banyak ilmu :)
Thank you Mbak Endang <3
Hai Mba, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka. Brownies ini memang manis cita rasanya, di starbucks juga rasanya manis banget karena itu potongannya kecil dan disantap bersama seruput kopi untuk mengurangi manisnya. Takaran gula membuat permukaan brownies retak2, kalau mau kurangi manis kurangi saja takaran coklat blok diresep ya. salam
HapusAssalamualaikum Mbak Endang.. saya sudah coba.. mantabbb.. saya bikin setengah resep karena saya sendiri yy suka makanan manis dirumah.. ealah tapi lupa takaran mentega belum dikurangi separuh.. akhirnya pas di panggang ga kering-kerinh kemudian gosong pinggirnya 😥😥😥. Tapi dalemnya selamat. Uenak. Nyesel cuma bikin separuh resep. Haha. Terima kasih resepnya Mbak. Oiya punya saya saya tambahkan potongan mozzarella. Yummy 😋.
BalasHapusSehat terus mbak..
Mei-Bogor
Halo Mba Mei, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka. Brownies ini sebaiknya bikin dikit saja, karena manis dan mahteh heheheh, makannya sambil nyeruput kopi pahit supaya gak manis buanget hehehe
HapusDear Mbak Endang,
BalasHapusMau tanya kalau pakai telur ayam kampung bisa ga? Soalnya di kulkas lagi banyak banget. Makasih banyak mbak
bisa Mba, karena kecil, jadi pakai 3 butir telur ya.
HapusHalo mbak endang, ini loyangnya pakai ukuran 20x20 ya? Makasih
BalasHapusyep, brownies ini tipis dan lebar ya
HapusKalau saya pakai yg 20x30 buat 2 resep ketebelan ga mbak? Makasih
Hapusnggak terlalu Mba, resep ini tdk terlalu banyak, tebal sedikit gak masalh ya
HapusSip. Makasih ya mbak. Pgn coba bikin besok. Hehehe. Oh iya mbak, kalau saya bikin 2 resep kan mentega 230 gram, kalau misal saya pakai yg merk royal palmia isi 200 gram, 30 gram nya saya tambahkan minyak sayur aja bisa? Maaf banyak nanya mbak, maklum newbie. Hehe.. Makasih mbak
Hapusyep, bisa ya mba, tdk masalah
HapusMbak, aku tadi udah coba bikin dan skg lg nunggu dingin. Tapi agak deg2an ini mbak, soalnya tadi aku coba tusuk, pas keluar udah ada remah2 ngikut, tapi kok rasanya masih lunak ya mbak tengahnya. Jadi takut. Hikss. Penampakannya kata suamiku lumayan bagus, wanginya juga kecium. Hahaha.. Makasih banyak mbak endang
BalasHapusHai Mba, remah dikit gak masalah ketika dingin akan padat dan bs dipotong2. Kalau terlalu lama dipanggang malah hasilnya kering, kurang moist.
HapusMbaa mau tanya, aku udah sempet coba resep ini dan rasanya emang coklat bgt, enak, trus jd penasaran pgn cobain kalo DCC dilelehkan, kalau DCC nya dilelehkan apakah akan berpengaruh ke tekstur browniesnya? Makasih mbaa 😊
BalasHapusMungkin akan lebih padat ya, mengingat brownies ini bebas baking powder
HapusAssalamu'alaikum.. Mba endang browniesnya uuueenaak bgt.. Apa lg utk para pecinta coklat, nyoklat bgt tp ga pahit ga enek.. Kalo ga mengingat berat badan, bs hbs mba sy 1 loyang.. Terimakasih ya mba udah berbagi resep.. Mudah2an mba endang sehat selalu, d beri kelapangan rezki dan waktu utk terus berbagi resep.. Aamiin..
BalasHapusHalo mba, thanks yaa, yep setuju memang ini enak banget hehhehe
Hapushai mba, jika menggunakan oven api bawah saja bagaimana ya mba? karena kebetulan saya hanya punya oven kompor gas mbaa..
BalasHapusterimakasih mba
Gak papa Mba, kalau pakai oven gas pakai api bawah saja ya
HapusMbak endang....browniesnya tampak menggiurkan....slluurrppp...eh...hehehe
BalasHapusMbak, mau tanya, gimana cara potong dadu dcc biar rapih kaya potongan mbk? Selama ini sy potong dcc jadi pecah2...gak bagus bentuknya...makasih sebelumnya mbak....
Halo Mba, DCC kudu disuhu ruang sehingga teksturnya lembek, kalau masih dingin br keluar kulkas memang susah dipotong dan pecah ya
HapusMbak...saya sudah eksekusi browniesnya. Muantaaappp...
BalasHapusSaya kurangi gulanya jadi 130gram dan DCC hanya 200gram saja. Tetap mantap dan cukup manisnya. Suami dan anak doyan banget hehehe.
Makasih ya Mbak.
thanks sharingnya Mba Shane, senang resepnya disuka.
Hapushai mbak endang,, saya udah coba, tp 2/3 dcc nya saya ganti nutella (sebelumnya di bekuin dulu bulet2),, pas keluar oven dan dipotong,, haduuuuuh.. meleleeeeeh kayak hati saya klo lagi digombalin suami,, hahahahaa.. ditunggu resep "booom" selanjutnya ya mbak,, sukses selalu
BalasHapusthanks Mba Rika sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusBismillah, hai mba salam kenal, sy udah 3x bikin brownies ini krn anak2 sng suka, tp knp ya mba kok kertasnya lengket banget jd aga susah diambilnya, pdhal kertas udh dioles mentega juga
BalasHapusTerima kasih banyak resep2 browniesnya sudah saya coba jg yg fudgy semuanya enak
Salam kenal mba, Hm, jenis kertasnya mungkin Mb, kebanyakan kertas cup memang begitu ya hehhehe
HapusMbak,mau tanya, kalau pakai wadah aluminium foil yang biasa buat macaroni schotel gitu bisa ga? Lengket ga tar? Makasih banyak mbak
BalasHapusbisa Mba, olesi permukaanya dengan campuran 1 sdm minyak goreng + 1 sdm terigu + 1 sdm margarin.
HapusHalo mbak Endang,
BalasHapusDr dl saya hobby makan brownie nya st*rb*ck dan pny t**t l*s j**s juga hampir2 mirip, enak, moist dan nyoklat banget..beberapa kali saya buat brownies panggang dari resep mbak juga resep2 yang beredaran di youtube..tapi asli ini yang paling paling super mantap!menurut saya ini lbh enak lo dr yg pny coffee shop yg sy sebutkan di atas. Bahkan mama mertua saya yang jago banget masak dan pny standart rasa yg tinggi bilang brownies saya enak..dan sampai nambah potong sendiri dari loyang (>.<) senenggg bgt mbak...suami saya pun makan 3 potong ludes, anak saya yg ms 1thn pun saya ks sedikit (karena ngejar terus) bilang "enak" 😂 astaga..makasih bgt ya mbak udah share resep ini...saya tag mbak di IG juga spy bisa liat brownies yg sy buat.
Thank you😀
Halo Mba Lita, thanks sharingnya ya, saya sudah lihat browniesnya, looks yummy! senang resepnya disuka, hehhehehe, sukses yaaa
HapusMba,aku baru mau nyoba bikin..kalau gulpas diganti dgn brown sugar, bisa engga ya mba?kira2 merubah rasa engga?makasii banyak mba..
BalasHapusbisa Mba, menurut saya lebih enak dan teksturnya lebih bagus.
Hapusterima kasih resepnya mbk. wenakkk, nyoklat banget. saya coba ganti butter dengan coconut oil, dan pake muffin cup kertas, tapi permukaannya kok bolong bolong yah dan minyaknya jadi tumpah.
BalasHapuswah saya bingung juga Mba kenapa bs begitu hehehe
HapusHai Mbak Endang,
BalasHapusSaya mau sharing sekaligus bertanya. Saya sudah buat brownies ini 4 kali. Setiap buat 2x resep di atas. Saya sempat baca komen di atas bahwa minyak sayur bisa menggantikan mentega dengan berat yang sama dengan mentega. Nah, saya pas buat yang ketiga kalinya itu, lagi kekurangan margarine, jadi iseng2 saya pakai minyak sayur dengan berat yang sama dengan margarine. Ternyata ga mau kering-kering mbak pas dipanggang. Udh sejam lebih juga masih gitu aja. Akhirnya brownies nya berakhir jadi setengah brownies setengah cookies setelah adonannya saya keluarkan dan saya tata agak tipis di loyang. Untung rasanya maaih mantap walaupun teksturnya aneh. Sayapun kapok pake minyak sayur. Hiks.
Oh iya, pertanyaan dari saya, kalau pakai chocochip nya collata atau tulip gitu, apakah bisa mbak? Biar gausah potong2 dcc lagi.
Terus, di resepnya kan pakainya mentega, saya biasa pakai margarine, kalau misalnya saya pakai yang campuran mentega dan margarine (bakers mix) gitu bisa? Atau pakai full mentega (misal merk wisjman) bisa? Soalnya kalau buat kue kering bisa jadi rapuh kalau full mentega.
Maaf panjang mbak. Terima kasih atas kesediaan menjawab
Hai Mba.
Hapusbisa pakai choco chips mba, tdk masalah. ini karena mengikuti model starbucks. bisa pakai full mentega, full margarine, atau mix, tidak masalah buat brownies.
Hai Mbak Endang, saya tadi coba buat browniesnya, enak banget. anak saya doyan, tapi saya kan buatnya pakai mentega holmann, sesuai resep, hasilnya berminyak banget browniesnya. kalau saya kurangi takaran menteganya, jadi brapa gram ya mbak? dan bahan2 lain apakah ikut berubah juga? terima kasih
BalasHapussaat panas memang akan berminyak, tapi ketika sudah dingin tidak. Kalau mau mungkin mentega bs 90 gram saja
HapusTerima kasih Mb Endang, suka dengan resepnya dan cara penyampaiannya yg lengkap. Sy jg sdh mengkoleksi 3 buku resepnya.
BalasHapusOh iya sy sdh mencoba membuat brownies ini 4x, sekali buat 2 resep langsung. Enak, legit bgt. Susahnya buat 2 resep skaligus yaitu saat membagi dlm 2 loyang agar coklat blok potong yg didalam adonan bisa terbagi rata.
Teman2 kantor jg pada suka Mb... ��
wah iya, brownies ini juga fav saya, enak legit. apalagi dimakan bareng seruput kopi, mantap!
HapusMbak,kenapa ya ada resep brownis mbak endang yang tidak pakai minyak sayur?
BalasHapusSalam kenal Mbak,saya ni penggemar jtt lho...cari2 resep selalu disini...saya sudah coba resepnya,enak banget...mau tanya ni mbam,klo lihat difotonya mbak Endang yg sudah dipotong2 kan bisa halus gitu,yg saya bikin kog agak brantakan kayak rontok-ronto kpas dipotong,apa ada salah stepnya kira2?makasih banyak...
BalasHapussalam kenal Mbak Inet, potong ketika kondisinya dingin keluar dr kulkas, bukan suhu ruang mbak
HapusMba, kalau tidak ada vanilla ekstrak apakah bisa diskip . kemudian aduk kuat ini tidak pakai mixer ya mba ? spatula saja ? terimakasih
BalasHapusskip gpp, aduk spatula, no mixer
HapusSalam kenal mbak Endang, saya sudah bbrp kali mencoba resep brownies ini, tapi selalu ketipisan, padahal saya memakai loyang 20 x 20 x 3. Jadi hasilnya sering cepat gosong dibawah. Saya memakai oven listrik, dan meletakkan di rak tengah, sdh dialasi dgn kertas baking juga. Kenapa ya tidak bisa setebal seperti di foto halaman ini. Apakah bisa kalo saya membuat 1,5 resep tapi memakai loyang yg sama? Dan untuk dcc nya tetap sesuai 1 resep saja, karena mnrt saya dcc nya sudah bnyk sekali. Terima kasih sebelumnya untuk jawabannya mbak.
BalasHapusbrownies ini nggak tebal mbak, memang tipis. Bs tambah jadi 1.5 resep dan DCC sama saja. Atau pakai loyang 18 cm saja.
HapusHalo mb Endang.. saya sdh pake resep mb endang berulang2 utk berjualan.. sy suka skali dg resep ini.. oiya mba mau tanya.. tampilan brownies dg resep seperti ini agar menghasilkan shiny crust itu pakai teknik apa ya? Atau gulanya musti dihaluskan lagi? Atau DCC nya yg musti dicairkan? Sy liat difoto mb endang permukaannya mmg tdk shiny crust. Punya saya juga sama. Nah utk memunculkan shiny crust harus sperti apa y mba? ☺️ Sebelumnya Terimakasih banyak utk resep2nya..
BalasHapuscek resep 'shiny fudgy brownies jtt' saja mbak, googling saja
HapusMbak helep...aq bikin ini tapi pake dcc yang bulat pipih langsung aq taruh aja sama pake blueband serbaguna. Ini jadinya brownies basah dan atasnya bergelembung, mohon sarannya. Sebelumnya sudah coba bikin brownies yang lain dan berhasil.
BalasHapus