Tempat akhir menutup mata
Suasana tujuh belas Agustusan mulai terasa di setiap sudut Ibukota, termasuk juga dijalan kecil di depan rumah Pete. Bendera merah putih dan segala pernak-pernik untuk memperingati hari kemerdekaan tampak terpasang di depan gedung perkantoran, mall dan rumah penduduk. Saya sendiri sudah memasangnya sejak minggu lalu, dan kini sang Merah Putih telah berkibar disangga sebuah tiang bambu. Urusan memasang bendera saya selalu tepat waktu, bahkan sebelum Pak RT datang memberikan surat edaran untuk itu. Bagi saya, ada rasa haru dan bangga membuncah didada tatkala melihat bendera merah putih berkibar gagah di terpa angin musim kemarau seperti saat ini. Apa susahnya mengeluarkan bendera setahun sekali dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan yang telah membuat kita merasakan angin kemerdekaan bukan? Walau tentu saja memperingati hari kemerdekaan dan memupuk rasa nasionalisme tidak dinilai dari bendera namun itu adalah cara termudah yang bisa dilakukan.
Mungkin saya tertular semangat kakek saya, Mbah Lanang, yang dulu semasa hidupnya di Paron tidak pernah lupa memasang bendera merah putih. Dua minggu sebelum tanggal 17 Agustus tiba, Mbah akan mulai berteriak-teriak meminta kita mengeluarkan bendera dan memasangnya di halaman depan rumah, di tepian jalan. Selain bendera di tiang, maka kami juga harus memasang bendera kecil-kecil yang tergantung berderet di tepian atap rumah. Di Paron, dulu, ketika saya masih kecil, Hari Kemerdekaan selalu dirayakan dengan penuh kegembiraan oleh segenap warga karena pada saat itu banyak acara pawai karnaval dan pasar malam. Selain hari Lebaran, maka tanggal 17 Agustus adalah hari yang selalu saya nantikan dengan penuh suka cita. Entah apakah suasana tersebut masih terasa kini di Paron, saya sendiri sudah lama tidak pulang kesana. 😉
Nah berbicara tentang rasa bangga terhadap negara kita, Indonesia, perasaan itu saya rasakan kala menelusuri aneka kuliner khas tanah air yang kaya bumbu, aroma dan cita rasa. Tanah yang subur, curah hujan tinggi dan sinar mentari yang bersinar sepanjang tahun membuat aneka sayuran dan rempah mampu tumbuh dengan subur dan memiliki keanekaragaman yang tinggi. Ditambah lagi dengan banyaknya suku di Indonesia yang memiliki ciri khas kulinernya masing-masing, menjadikan kita negara yang kaya akan resep leluhur yang super duper sedap. Contohnya adalah arsik ikan mas yang resepnya saya posting kali ini. Resep ini pernah saya hadirkan di JTT sebelumnya, anda bisa klik link disini untuk melihat artikelnya, menurut saya rasanya juara. Kini saya memasaknya ulang dengan resep yang sama dan rasanya masih tetap juara! 😁
Arsik ikan mas adalah masakan daerah, asli Indonesia dari tanah Batak yang menggunakan aneka bumbu dan rempah-rempah unik. Rasa masakan ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata karena semua rempah tersebut memberikan rasa dan aroma 'nano-nano' yang tidak ditemukan pada jenis masakan lainnya. Sebut saja bunga kecombrang atau masyarakat Batak menyebutnya dengan nama 'bunga rias/kincung', andaliman atau merica Batak, dan asam cekala. Ketiga jenis rempah ini lah yang memberikan rasa dan aroma berbeda pada masakan dan membuat arsik ikan mas menjadi masakan yang spesial.
Bunga kecombrang/kincung/honje/rias |
Ikan mas |
Terus terang jika bukan karena kebaikan Mbak Shinta di Bekasi yang mengirimkan paket rempah arsik ikan mas berupa bunga kecombrang, asam cekala dan andaliman maka mungkin masakan ini sulit untuk saya buat ulang. Bunga kecombrang terkadang bisa ditemukan sesekali di toko buah All Fresh, namun andaliman dan asam cekala adalah bumbu yang jarang dijual di supermarket atau di pasar Blok A di dekat rumah. Dulu ketika membuat arsik ikan mas, saya membelinya di pasar Mega Legenda, Batam. Disana banyak pedagang yang menjual aneka rempah-rempah khas masakan Batak. Untungnya Mbak Shinta mengirimkan ketiga bumbu tersebut dalam jumlah banyak, membuat saya bisa bereksperimen dengan masakan lain yang menggunakan bumbu tersebut yaitu nasi goreng kecombrang dan ayam bakar sambal andaliman. Rasanya super maknyus! Resepnya akan saya posting menyusul ya. 😊
Lokio (bawang Batak) |
Asam cekala/cikala |
Arsik merupakan masakan ikan berwarna kuning yang terasa pedas khas masyarakat Batak Toba dan Mandailing di Sumatera Utara. Biasanya ikan mas yang umum digunakan sebagai bahan arsik, walau jenis ikan lainnya seperti kembung, kakap dan daging juga bisa dipergunakan. Mengingat banyaknya rempah yang dipakai dan lamanya waktu memasak maka tak heran jika arsik dikenal hanya disajikan pada saat acara-acara adat tertentu saja. Bagi orang Batak, mulai dari kelahiran, menikah hingga meninggal masing-masing memiliki prosesi yang wajib hukumnya untuk dilaksanakan. Pada prosesi ini terdapat pesan adat yang harus disampaikan. 'Dekke na niarsik' atau ikan mas arsik adalah wujud nyatanya, yakni sebuah hidangan khas Batak yang menjadi simbol berkat kehidupan. Informasi ini saya peroleh dari blog Beranda Batak dalam artikel berjudul Simbol Ikan Mas Arsik untuk Orang Batak.
Menurut blog tersebut, ikan mas yang diberikan haruslah berjumlah ganjil yaitu satu, lima, tujuh karena masing-masing angka tersebut memiliki arti sesuai dengan ketentuan adat Batak. Satu ekor diperuntukkan bagi pasangan yang baru menikah; Tiga ekor bagi pasangan suami istri yang memiliki anak; Lima ekor bagi orang tua yang sudah memiliki cucu, dan; Tujuh ekor diperuntukkan bagi pemimpin suku Batak saja dan jarang dipergunakan karena jumlah tersebut dianggap sudah melewati batas kehidupan seseorang.
Penyajian ikan atau 'dekke' ini pada dasarnya tidak boleh sembarangan karena kandungan makna didalamnya. Ikan yang disajikan haruslah tetap dalam kondisi utuh, mulai dari kepala hingga ekor. Sisiknya pun tidak boleh dibuang, ini melambangkan gambaran utuh kehidupan manusia. Ikan tidak boleh dipotong-potong, memotong ikan sama artinya dengan mengharapkan orang yang menerima arsik tersebut tidak akan memperoleh keturunan. Selain aturan-aturan tersebut maka dalam penyajiannya 'dekke na niarsik' ini harus disajikan dalam posisi ikan sedang berenang dengan kepala menghadap ke orang yang menerimanya. Bila jumlahnya lebih dari satu, maka semua ikan harus dibariskan secara sejajar, dalam bahasa Batak disebut dengan 'dekke si mundur'. Artinya, keluarga yang menerima ikan ini diharapkan dapat berjalan sejajar atau beriringan menuju arah dan tujuan yang sama. Sehingga jika ada permasalahan dan rintangan yang menghalangi dapat diselesaikan secara bersama oleh setiap anggota keluarga. Wow, terus terang saya sangat kagum dengan pemikiran yang mendalam yang terdapat pada masakan arsik ikan mas. Aturan-aturan adat yang di jaman kini telah banyak ditinggalkan oleh generasi muda sebenarnya mengandung pesan yang sangat bijaksana dan memikirkan banyak aspek kehidupan.
Andaliman |
Okay sekarang kembali ke bumbu dan proses memasak makanan ini. Terlepas dari penyajian arsik untuk tujuan upacara adat, sebenarnya setiap orang bisa membuat arsik sendiri di rumah. Memang membuatnya lumayan ribet namun sebenarnya semua itu setimpal dengan rasanya yang nendang. Selain itu masakan ini tidak mudah ditemukan di warung makan dan restoran kecuali restoran khusus masakan Batak jadi dengan membuatnya sendiri merupakan cara untuk bisa menyantapnya hingga puas.
Walau saya sangat menghormati aturan adat dalam penyajian arsik ikan mas, namun dalam prakteknya sehari-hari kala membuatnya sendiri saya tidak terlalu mengikuti aturan tersebut. Alasannya adalah makanan ini disajikan bukan untuk satu upacara adat melainkan untuk lauk sehari-hari dirumah, dan terkadang ada satu dua aturan dalam membuat arsik yang terlupa untuk dijalankan, contohnya seperti tidak membuang sisik ikan kala memasak arsik. Dalam aturan adat, tidak memotong dan membuang sisik ikan melambangkan gambaran utuh kehidupan manusia, namun sebenarnya juga memiliki tujuan ketika dikaitkan dengan proses memasak. Karena arsik dimasak dalam waktu lama hingga duri ikan mas yang terkenal sangat banyak ini terasa lunak, maka sisik ikan berfungsi melindungi daging dibaliknya. Membuat ikan lebih kokoh kala akan disajikan utuh alias tidak mudah hancur saat akan diletakkan dipiring saji. Sayangnya ketika membeli ikan mas hidup di pasar saat weekend lalu saya lupa memberikan instruksi, "Jangan buang sisiknya ya Mas." Jadilah ikan meluncur pulang ke rumah dalam kondisi licin tanpa sisik. 😞
Untuk bumbu arsik, seperti yang saya jelaskan pada paragraf diatas, maka bunga kecombrang, andaliman dan asam cekala merupakan komponen penting. Informasi mengenai ketiga rempah ini bisa dibaca pada resep Arsik Ikan Mas Rasanya Juara, yang pernah saya posting sebelumnya. Bagaimana jika tidak memiliki ketiga rempah tersebut, apakah berarti arsik tidak bisa dibuat? Mungkin itu pertanyaan selanjutnya yang muncul dibenak anda. Tentu saja masakan ini masih tetap bisa dibuat. Beberapa pembaca JTT yang berasal dari Batak bahkan berkomentar di postingan artikel arsik sebelumnya dan mengatakan mereka biasa memasak arsik dengan bumbu yang tidak selengkap itu. Artinya kita bisa skip ketiga rempah tersebut dan menggantikan peran asam cekala yang terasa asam dengan air perasan jeruk nipis. Tapi, tentu saja ada tapinya, masakan mungkin tidak akan terasa spesial karena bunga kecombrang dan asam cekala memberikan rasa dan aroma harum yang mengundang kita untuk menumpukkan banyak-banyak nasi panas ke piring, sementara andaliman memberikan sensasi getar di lidah. Jadi, usahakan untuk menggunakan ketiga bumbu tersebut ya.
Bahan lain untuk arsik adalah kacang panjang dan lokio (bawang Batak). Lokio sebenarnya umum dipakai di aneka masakan Chinese, namun karena masyarakat Batak sering menggunakannya didalam kuliner mereka maka umum disebut sebagai bawang Batak. Lokio memiliki aroma bawang lembut yang khas, skip jika sulit ditemukan karena terkadang pedagang dipasar memang tidak menyediakannya. Saya sendiri harus berburu ke All Fresh untuk bisa menemukannya. Arsik ikan mas pada dasarnya menyajikan lauk dan sayur dalam satu pot, jadi kita tidak perlu memasak sayur untuk mendampinginya karena kacang panjang yang dimasak dalam gelimangan bumbu terasa amboi sedapnya. Bagi saya sendiri, masakan ini sudah selayaknya untuk berkumandang hingga ke tingkat dunia, bersama rendang yang lebih dulu dikenal. Rasanya super duper sedap apalagi bersama dengan nasi putih segunung. Bagi anda yang belum pernah mencoba membuatnya sendiri mungkin jika satu saat memiliki waktu dan akses ke rempah yang dipergunakan bisa mencobanya.
Terima kasih untuk Mbak Shanti di Bekasi atas kiriman rempah-rempahnya, yang membuat saya bisa sekali lagi merasakan nikmatnya arsik ikan mas. ^_^
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Arsik Ikan Mas - Bangga dengan Kuliner Indonesia! ^_^
Resep diadaptasikan dari resep Arsik Ikan Mas Rasanya Juara JTT
Nila Kukus Siram Bumbu Pedas - Lebih Sehat Dengan Kukus!
Ikan Tongkol Masak Woku Belanga
Sumber:
Wikipedia - Arsik
Beranda Batak Blogspot - Simbol Ikan Mas Arsik Untuk Orang Batak
Ini lauk kesukaan saya Mba Endang, waktu kecil kalau lagi mogok makan Bapak sy pergi ke lapo (warung batak) buat beli sepotong ikan arsik baru sy mau makan.
BalasHapusTapi sy sendiri gak pernah masak, bumbunya susah dicari padahal proses masaknya gak ribet bgt sih ya, cm bumbu dihaluskan trus rebus jadi satu gak perlu ditungguin atau diaduk2 kan ya?
Sy makan arsik klo ke pesta aja atau kadang beli.
Salut buat Mba Endang yang super rajin :)
~Erika/Depok
Hai Mba Erika, thanks sharingnya yaa. Memang arsik ini walau cuman secuil tapi bikin makan jadi laju, nafsu makan nambah, aroma rempah2nya yang unik nendang banget wakakkak.
HapusYep, sebenarnya proses memasaknya gak ribet, ikan cuman direbus, gak diaduk-aduk sama sekali hehehhe
Masakan ini sunggu maknyusss, dulu pas di batam pernah dimasakin lgsg sama temen yg asli batak. Skrg di jogja susah ke 3 bumbunya tadi mba, mau nyoba tanpa 3 bumbu tadi kayaknya rasanya bakal beda.
BalasHapusYep, masalahnya memang bumbunya ya, saya juga kalau gak lengkap enggan bikin arsik, takut rasanya beda hehhehe
Hapuspengen nyoba tp g tw bli bahan2 nya dmana😂
BalasHapuskalo ke batam aj dech mau coba masak ini
mb endang request sambel bu rudy dunk 🙏
Hai Mba Suci, yep di jakarta juga hanya ditempat2 tertentu saja ada bumbu lengkapnya, ini kebetulan dapat kiriman dari Mba Shinta hehheheh.
HapusSambal bu rudy belum pernah buat, mirip sambal goreng biasa keknya ya
sambal bu rudy ad variansambal bawang, sambal trasi/bajak & sambal ijo/peda, kepo ma resepny yg smbal bawang nich mba hubby doyan bget yg smbal bawang jd pgen bs bikinnya 😄
HapusWaah keknya mantaap, hehhehe, sayang belum pernah cicip rasanya wakkaka
HapusHalo, mba endang
BalasHapusPuji syukur tangannya udah baikan ya, mba ^^
Senang resep arsik ini udah lebih lengkap dr resep sebelumnya. Oiya, mba, mau kasih info dikit boleh ya, kalo orang batak sering bilang kecombrang itu kincung atau kencong atau bunga rias, kalo rias biasanya sebutan untuk batang tanamannya, kalo di medan jualnya udah dikupas, warnanya putih dan panjang, kalo masak arsik ini jg biasa dipake, mba
Sukses selalu ya, mba
Halo Mba Utie, wah makasih sharingnya yaa. Sudah saya revisi artikelnya, masakan Sumut enak2 yaaa, hanya saja umumnya memang menggunakan andaliman, bunga rias, asam jungga dan asam cekala. Di jakarta agak susah carinya wakakakka
HapusAsem jungga kalo di mama nyebutnya asam sunde, mba, kaya jeruk purut tp lebih halus kerut-kerutnya, warna dagingnya oranye kekuningan, wangi ini, mba, kalo masak naniura harus pake asem ini banyak banget biar enak, kalo diganti jeruk nipis malah pahit kata mama, mba, belum pernah nyoba sih, kalo mama bikin ga pernah mau makan karena ga dimasak itu, mba, saya bilangnya 'sashimi' batak, hehehe
HapusHalo Mba Utie, iyaaa, saya udh lama tahu mengenai naniura, tapi berhubung ikan matangnya dengan rendaman air jeruk ini, saya jadi mundur teratur, gak berani pakai air jeruk lainnya. katanya asam jungga super asam sehingga mampu mematangkan ikan. Jadi ngiler dan penasaraaan sama naniura, hiks. Thanks sharingnya yaaa
Hapusaduh mba..seketika air liurku langsung keluar melihat masakan ini..
BalasHapusHahhaha, memang enak buanget mba
HapusWah posting arsik. Salah satu makanan fav aku. Ada lagi naniura. Hampir sama tapi bedanya naniura tidak dimasak api tapi masaknya karena asam. Semoga kapan2 diposting juga. Makasih
BalasHapusHalo, thanks yaaa. Yep kepengen coba naniura, tapi terhalang sama asam jungga, nanti kalau sudah ketemu pengen buat hehehhe
Hapuscukup syok mengetahui makna ikan arsik padahal aku sendiri orang batak hehehe thanks buat pengetahuan ttg arsiknya mbak...ikan arsik ini klo sdh bermalam tinggal di goreng, rasanya seperti makan abon ikan...
BalasHapussaya sendiri mungkin juga nggak tahu mba mengenai makna makanan jawa tradisional hehehhe. Sayangnya arsiknya sudah habis, jadi belum trial digorengnya waakakka
HapusHi mbak Endang, sekedar info kalau mau cari bahan bumbu untuk masakan Batak atau daerah lain yg susah dicari. Coba dech ke pasar Senen lantai 2. Disana lengkap.
BalasHapusHai Mba Deasy, thanks infonya yaa. Yep sudah banyak yang kasih rekomendasi untuk cari kesana, saya tapi belum pernah ubek2 pasar senen hehhehe. Kalau ada waktu pengen singgah kesana. thanks yaaa
HapusWah mba Endang, saya baru baca blognya. Kebetulan keluarga kami baru berpesta adat kemarin, jadi banyak masak ikan mas arsik. Saya lupa mau foto hasilnya yang sudah di tata di piring, seperti ikan berenang yang mba jelaskan di artikel diatas. Sekedar tips aja yang saya dapat dari opung (nenek saya). Masak ikan mas agar ikannya tegang (tidak berbengkok ketika dimasak)dan tidak gampang hancur itu dikasih sedikit kapur sirih. Kami memasaknya bisanya pakai kuali (bukan panci yang dasarnya datar), jadi cara menata dasarnya itu pakai batang tebu (dibagi dua) yang sudah dimamarkan (tidak perlu dikuliti) dan dinding kuali nya di tata pakai serai. Jadi rasa ikannya ada manis-manisnya sedikit tapi bukan manis gula. Kurang cocok di lidah orang Batak masakkan yang dikasih gula.
BalasHapusHai Mba Lia, thanks sharingnya ya, wah seru sebenarnya bs dapat kiriman gambar arsik dengan bentuk asli ketika dihidangkan saat pesta adat. Wah pakai kuali pasti hasilnya lebih sedap, thanks tipsnya mba, info2 seperti ini hanya bs diberikan oleh mereka yang asli dari daerah masakan tersebut hehehe.
HapusNah kalau gula memang masakan Batak dan manado sama, gak pakai gula, tapi lidah saya merasa aneh kalau tanpa gula sedikit hehehhe.
sukses yaaa
Mb, ini bimbunya memang tidak pakai daun jeruk dan daum salam ya?
BalasHapusTrims.
tidak ya mba, nanti rasanya aneh ya
HapusAsliii. Ini menu enak kali. Dijamin gak cukup sepiring hehehe
BalasHapusRasa asin, asam, pedas dan getir2 menyatu jadi komposisi pas di mulut.
Oh iya kalau suku karo (salah satu suku di sumut), diakhir mau matang ikan yg di dalam kuali ditambahi santan kental. Ada kuah2nya hehehe
Resepnya sama, cuma beda sedikit di penambahan santan. Selain kacang panjang, sering juga ditambah kacang koro dan terong bulat atau telunjuk
Datang lah Mbak Endang ke Sumut, wisata kulinerku memang enak2, mantap2 kali di sini kalau untuk menyenangkan selera dan lidah hahaha
Kabarin kalau ke Medan ya mbak, nanti kukawanin hehehe
Besok 17 agustus, besok masak arsik lah aku pake resep Mbak Endang ini, udah rencana besok pagi beli ikan mujahir kecil2 di pasar, eh iya request orang rumah arsiknya pake rebung...biar lebih mantaappp. Banyak kali campur2nya yaaa hahhha
Makasih Mbak Endang udah menampilkan masakan khas daerah Sumut lengkap dengan arti dan maknanya
Sukses terus masakan tradisional Indonesia.
Horasssss
Halo Mba Kartika, wah makasih sharing dan tipsnya, hehehhe, saya masak ini dua kali dan keduanya ngabisin nasi segambreng. Ternyata sayurnya bs macam2 yaaa, saya pikir hanya pakai kacang panjang dan bawang batak saja, suka ketemu terung telunjuk di pasar. Next time mau coba hehehheh.
HapusDuluuuuu pernah ke Medan, ngajar staff cabang, tapi gak kemana2 wakakkaka, malah beli terung belanda segambreng.
Thanks yaa, sukses selalu.
Mbak Endang kalo ke Medan kabarin yaaaaa...
HapusSssip! ^_^
HapusHasil oprek2 dan nyontek resepnya udah disetor di fb dan ig ya mbak...hahahha
Hapussemua syuukaaaaaaaa...
Hahahha, iya Mba Tika, arsiknya saya lihat jaminan enak banget itu. Bumbunya medhok. Mantaap!
HapusMba endang aku baru recook resep ini, ya ampuuuunn rasanya juaraaaaaaaaa... 👍👍👍👍
BalasHapusTerimakasih banyak resepnya ya mba..selalu menginspirasi saya yg suka gak punya ide mau masak apa dirumah...
Thanks Mba Susi, senang resepnya disuka, sukses yaaa
HapusMba endang,, salam kenal.. sy salah satu yg ngefans bgt sm JTT..
BalasHapusibu sy asli medan,, suka bgt sama arsik ini,, tp anak2nya ga suka,, krn ga suka sm ikan masnya hehehe..
Mba asam cikala itu buah kecombrang,, jadi arsik pake bunga dan buah kecombrang
Mba endang terima kasih semua resep2nya ya..
Semua yg saya coba alhamdulillah selalu berhasil 😊😊
Sukses selalu untuk mba endang yaa
halo Mba Indriati, salam kenal juga ya, thanks sudah menyukai JTT. Wah saya ngefans banget sama arsik, bs makan banyak kalau masak ini hehehhe.
HapusYep, buah kecombrang ya, saya pernah mengulas mengenai bunga kecombrang di artikel terpisah dan di resep arsik sebelumnya. Thnaks ya
Hallo mbak Endanng 😃 Sy permisi tanya mbak:
BalasHapus1. Kalo ikan diganti jenia lain bisakah? Rencananya ingin coba dg ikan gabus, lele & kepala kakap. Kira2 ikan manakah yg cocok mbak?
2. Lalu mbak,utk bumbu2 yg sulit dicari sy hanya dapat membeli secara online. Apkh tdk apa2 mbak jika bumbu2 nnginap di jln (tdk fresh)? Akan pengaruh rasakah mbak?
Terimakasih sblmnya mbak Endang 😀