Libur sehari di Hari Kemerdekaan saya sebenarnya berencana hendak membuat cupcake dengan buttercream merah putih. Sepertinya lucu untuk dihadirkan di JTT dalam rangka merayakan hari ulang tahun Indonesia. Semua bahan ada, bahkan cup-nya sudah saya koleksi sejak jaman baheula dengan aneka jenis dan warna. Tapi semangat berkebun saya sedang 'high' akhir-akhir ini dan beberapa tanaman memerlukan penggantian media, jadi sejak pukul enam pagi hanya dengan daster menempel di badan, saya sudah duduk mendeprok di halaman rumah dan mengganti pot-pot jelek dengan yang baru saja dibeli di pameran tanaman. Beberapa media terpaksa diganti dengan yang lebih porous karena tanaman hias umumnya menyukai media yang super gembur dengan komposisi tanah yang tidak terlalu banyak.
Mengutak-atik tanaman, dan mengganti pot adalah bagian pekerjaan berkebun yang bagi beberapa orang berusaha dihindari, namun saya sukai. Kegiatan ini membuat pikiran rileks, dan waktu berjalan dengan cepat sehingga ketika semua pekerjaan selesai matahari telah condong ke barat. Akhirnya cupcake hanya tinggal wacana, seperti halnya semua rencana-rencana saya lainnya saat hendak mengekesekusi satu resep. Akhir cerita bisa ditebak, libur hari itu berakhir tanpa ada satu makanan pun dibuat, namun hati ini tetap merasa puas kala melihat pot-pot berisi tanaman yang cantik berjajar rapi didepan rumah dalam sebuah rak kayu. Cupcake dengan hiasan buttercream sepertinya harus menunggu kesempatan lainnya untuk dieksekusi. Tobat!
Minggu ini, hari-hari saya lalui dengan happy, masih seputar gardening yang mungkin akan terbaca membosankan bagi anda yang bukan penggemar tanaman dan berkebun. Pameran tanaman di Lapangan Banteng kemarin, yang saya ceritakan pada artikel disini, menambah beberapa koleksi tanaman di rumah Pete. Plus, cerita saya yang menggebu-gebu di kantor, membuat salah satu direktur saya, Pak Freddy, berjanji memberikan koleksi kaktus-kaktusnya yang 'segambreng'. Beliau pecinta tanaman sejati, terutama tanaman unik seperti kaktus, kantung semar (Nepenthes), air plant (Tillandsia), anggrek species, dan tanaman yang tidak umum lainnya. Untungnya, saat ini Pak Freddy mulai merasa bosan dengan beberapa kaktus yang telah dirawatnya bertahun-tahun di rumah, sehingga beberapa pot bisa saya adopsi. 😁
Selama tiga hari bertutut-turut hingga hari ini, saya memperoleh lima pot kaktus yang setiap pagi diletakkan di meja kerja. Masing-masing berukuran cukup jumbo, dan jika harus membelinya di pameran maka lumayan menguras kantong. Saya pulang kerumah dengan hati riang. Semoga semua kaktus tersebut mampu bertahan di rumah Pete, mengingat sudah banyak kaktus tewas di tangan saya. Gubrak!
Andaliman (merica Batak)/Sichuan pepper |
Wokeh sekarang menuju ke ayam panggang dengan sambal andaliman yang makanannya sendiri sudah habis saya sikat sejak minggu lalu. Ayam panggang ini super duper sedap, dengan rasa unik andaliman alias merica Batak yang memberikan sensasi kebas dan getar yang unik di lidah. Sambal andaliman merupakan salah satu menu khas Sumatera Utara yang bagi orang Batak sepertinya tidak seru menyantap nasi jika tidak ditemani dengan sambal ini. Pendapat ini adalah menurut rekan kantor saya yang bersuku Batak dan sering membeli andaliman di pasar. Biji-biji andaliman cukup sulit diperoleh dipasaran, saya mendapatkannya dari Mbak Shinta, salah satu pembaca JTT yang minggu lalu mengirimkan paketnya ke kantor. Sebagian andaliman saya pergunakan untuk membuat arsik ikan mas, dan sebagian lainnya saya buat menjadi ayam panggang dengan sambal andaliman. Sisa andaliman masih lumayan banyak, dan saat ini tersimpan di freezer. Andaliman mengandung hydroxy alpha sanshool yang memberikan aroma dan rasa yang khas, serta sensasi kebas dan getar dimulut. Jika disimpan begitu saja disuhu ruang atau chiller maka butiran buah mudah kehilangan aroma dan rasa uniknya, namun disimpan dalam freezer mampu membuatnya bertahan cukup lama.
Untuk membuat ayam panggang dengan sambal andaliman ini sangat mudah, kita bisa mempergunakan ayam negeri atau ayam kampung. Ayam bisa dibiarkan utuh atau dipotong-potong sesuai selera dan dimasak dalam bumbu rebusannya. Jika tidak memiliki andaliman maka skip saja bumbu ini, walau rasa masakan menjadi kurang istimewa namun rasanya tetap lezat. Saya memasak ayam di dalam pan keramik hingga air rebusan habis dan ayam menjadi matang sampai tulangnya, baru kemudian dipanggang hingga kecoklatan di oven, diatas kompor atau bara arang. Nah karena pan keramik juga bisa dimasukkan kedalam oven, maka saya memanggang si ayam langsung bersama pan-nya ke dalam oven hingga kering dan bumbu melekat sempurna. Pan ini hadiah dari adik saya, Wiwin, sejak beberapa tahun lalu. Adik saya membelinya di Ace Hardware kala sedang sale akhir tahun.
Bau masakan yang sedap menguar ke seisi rumah, membuat perut terasa keroncongan dan rice cooker pun langsung beraksi memasak segentong nasi. Masakan simple seperti ini memang membuat nafsu makan justru makin berlipat ganda, dan ayam panggang ini saya akui mantap rasanya. Jadi apakah salah jika satu ekor ayam dan sepanci nasi rice cooker saya sikat sendiri ? 😆
Jika anda tidak memiliki pan keramik seperti ini, maka ayam cukup ditata di permukaan loyang dan panggang dioven pada suhu 180'C hingga kering dan kecoklatan permukaannya. Atau ayam juga bisa dipanggang di pan anti lengket diatas kompor, pemanggang sate atau bara api lainnya. Apakah ayam tetap sedap tanpa dipangggang? Yep, skip proses pemanggangan jika terasa ribet, tapi saya akui ayam dengan bumbu kering, dan kesat terasa lebih sedap dibandingkan versi basahnya.
Berikut resep dan prosesnya yang mudah ya.
Ayam Panggang dengan Sambal Andaliman
Tertarik dengan resep ayam panggang lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Ayam Panggang Kemiri
Ayam Panggang Kecap Nan Spicy
Ayam Panggang Utuh dengan Gravy
- 1 sendok makan garam
Siapkan panci/pan anti lengket, masukkan semua bumbu halus, air, garam, gula dan jeruk nipis. Tata potongan ayam diatasnya. Tutup panci. Rebus dengan api kecil hingga air menyusut habis dan kering. Jika kuah hampir habis, cicipi rasa masakan, sesuaikan rasa asin dan manisnya, kemudian masak kembali sampai air benar-benar habis. Angkat ayam.
Karena pan saya terbuat dari keramik dan bisa langsung masuk ke dalam oven, maka pan berisi ayam langsung dipanggang di oven dengan suhu 180'C hingga permukaannya kering dan kecoklatan. Potongan ayam juga bisa ditata di loyang dan panggang di oven. Sajikan ayam panggang sambal andaliman dengan nasi panas. Super duper yummy!
Sumber:
Wikipedia Indonesia - Andaliman
Wikipedia - Hydroxy alpha sanshool
Ya Allah Mbak Endang, saya kaget list postingan ayam andaliman ini. Dalam seminggu ini saya meng google andaliman. Pengen mengimport Dari sumut, mo jualan andaliman di Jerman yg dikenal di sini dg schezuan pepper. Aduuh kepengen masak, cari dulu andaliman nya.
BalasHapusMbak Endang saya hampir tiap hari buka web nya Mbak. Nanti Kalo pulang ke Indo pengen bawain bumbu khas eropa utk Mbak Endang.
Lili Labbert.
Halo Mba Lili, thanks sharingnya yaa, semoga andalimannya bisa segera diperoleh ya. Szechuan pepper yang umum untuk masakan a la Szechuan/Sichuan sebenarnya berbeda dengan andaliman, aroma dan rasanya berbeda walau memberikan sensasi getar/kebas yang sama. Szechuan pepper umumnya dijual kering, kalau andaliman kudu segar ketika kering aroma dan rasanya akan hilang.
HapusWah ditunggu bumbu2 khas eropa nya yaaa hehehhe
Oh my God.. Mbak Endang saya kaget pas liat postingan INI. dalam seminggu INI meng google andaliman terus, pengen mengimport andaliman Dari sumut. Soalnya disini mahaaaal.
BalasHapusAduuh besok cari andaliman ahh. Jadi semangat nih. Mbak, kalo saya nanti pulang ke Indonesia, sy pengen bawain bumbu sini utk Mbak. Sy ngefans berat ama web nya otomatis DG Mbak Endang donk..
Thank u
Lili Labbert, Germany.
Wah sedap nian ayam bakar plus sambalnya mba endang. Just info andaliman ada di pasar senen. Tiap ke sana saya liat. Pernah masak masakan batak ma teman asli batak tapi ga ingat resepnya hahahaha.. Boleh dicoba ini. Makasih mba endang resepnya.
BalasHapusHalo Mba Harsi, iyaa, saya penasaran sama pasar senen bagian yang menjual bumbu2 batak wkaakka, keknya seru yaa. Thanks yaaa
HapusSatu ekor ayam dan sepanci nasinya dihabiskan bertahap kan, mba?
BalasHapusDi sini belum ada yang jual Andaliman, mba. Melihat bentuk aslinya juga belum pernah.
Hahhaha, iya bertahap, hmm sekitar 3 hari amblas wakakak. Memang agak susah andaliman, di jakarta juga hanya pasar2 tertentu saja Mba Ima.
Hapussedap banget keliatannya mb...
BalasHapusMb, andaliman nya bisa dganti apa? atau sebaiknya d skip aja klo ga punya?
Halo Mba, andaliman sensasinya sulit digantikan, jadi skip saja jika susah diperolah ya
HapusPan keramiknya merek apa mbak Endang?..#biar kl beli gak salah pilih
BalasHapusAfnana
Kayanya Go Green ya, tapi saya rada2 lupa wkakaka
Hapussalah waktu nih buka blog mba endang, udah pasti ngiler lihat foto-fotonya tapi kepo "ada cerita apa lagi" di postingannya ^^ nggak bosen kok mba malah saya jadi pensaran apa benar berkebun rasanya seasyik itu? :D
BalasHapusHalow Mba, wah berkebun itu super asyik banget, bisa menghilangkan stress, terutama ketika semua tanaman yang ditanam memberikan imbalan daun yang segar, subur dan sedap dipandang mata. Saya bahkan bisa tidur bersama tanaman2 wakakkaka
HapusWaahh, ayam andaliman nya bikin ngiler mbaa Endang 😋
BalasHapusStock andalimannya masih banyak mba?
Di sumut daerah ke prapat skrg ada yg jual pizza andaliman mba.
Belum pernah nyobain karena jauh x dari Medan, tapi kata orang-orang yg udh nyobain enyyyaaakk.
Bisa itu mba Endang coba buat pizza andaliman yg lagi hits disumut, trus bagi bagi resepnya dong mba, hihihi :))
Terima Kasih sebelumnya mba Endang selalu baik hati berbagi resep :) 😘
Ummuzahra
Medan
Hai Mba, stok andaliman masih banyak Mba. Wah nggak bs membayangkan rasa pizza bumbu andaliman wakakka. Jadi pensaran juga, ntar kalau ada waktu saya coba hehhehe.
Hapusthanks ya
andaliman itu sm dengan leunca g sih mba?
BalasHapusHai Mba Suci, beda ya, butiran andaliman sebesar merica, wangi dan agak keras.
HapusMbak Endang, thanks resepnya. Aku ada 1 pertanyaan. Setiap kali aku rebus ayam dengan api kecil dan panci ditutup (aku pakai panci stainless steel), kok nga pernah bisa air rebusan berkurang atau habis sama sekali? Penasaran hehehe... apa karena tipe panci ya? Kalo air rebusan nga berkurang, mestinya nga mengurangi rasa masakannya ya. Terima kasih banyak.
BalasHapusHai Mba, mungkin tipe pancinya ya, tapi umumnya sih air akan berkurang, buka sedikit pancinya, supaya uap airnya keluar dengan baik. Hmm, kalau masakannya kudu mengering seperti diatas rasanya beda kalau berkuah, menurut syaa yaaaa
HapusSalam mbak endang,,, pakai szechuan pepper yg bubuk bisa nggak ya mbak? Apa mempengaruhi rasa dn apakah takarannya sama? Tq
BalasHapusszechuan peppper beda aroma dan rasanya dengan andaliman Mba, bukan tidak bs digantikan, tapi nanti rasanya beda ya.
Hapus