Alhamdulilah akhirnya jahitan ditelapak tangan kanan saya sembuh juga. Membutuhkan waktu satu bulan lamanya hingga semua luka menutup sempurna dan kini hanya meninggalkan bekas garis berwarna putih kemerahan saja. Dua minggu setelah tindakan jahitan, saya seharusnya pergi ke klinik untuk kontrol dan mencabut benang. Kakak saya, Mbak Wulan, bahkan sudah mengingatkan melalui pesan di WA bahwa dua minggu sudah berlalu dan benang harus segera dicabut. Namun karena saya ingin memastikan luka benar-benar tidak terasa sakit maka benang pun tak kunjung dicabut, keputusan yang ternyata salah karena luka justru susah sembuh jika benang masih bercokol disana.
Enggan merogoh kocek untuk membayar biaya klinik dan dokter, akhirnya di satu weekend saya mempersiapkan diri untuk mencabut semua benang itu sendiri. "Kamu bisa cabut sendiri benangnya Ndang, gampang. Sediakan gunting kecil, alkohol dan pinset saja. Tidak sakit kok," Mbak Wulan sudah meninggalkan pesan tersebut beberapa minggu sebelumnya. Actually, saya ngeri memandang permukaan telapak tangan yang penuh jahitan seperti Frankenstein, apalagi harus menggunting kedua puluh ikatan benang itu satu persatu. Namun jika kondisi 'memaksa' satu proses harus dilakukan maka keberanian saya bisa tiba-tiba menggunung tinggi. ^_^
Tidak ada gunting khusus dengan ujung runcing seperti yang dimiliki dokter di klinik, saya pun akhirnya menggunakan gunting kecil untuk merapikan alis. Sedikit tumpul ujungnya, namun ketika diasah dengan amplas menjadi lumayan tajam. Bersama sebotol alkohol dan sebuah pinset untuk mencabut bulu alis, saya pun duduk mendeprok di teras yang terang benderang di Sabtu pagi itu. Ternyata pekerjaan yang saya anggap sepele ini tak semudah kenyataan. Ketika benang tertarik gunting, luka pun terasa sakit menyengat. Plus gunting yang kurang mantap membuat pekerjaan ini menjadi berkali-kali lipat lebih susah. Keringat satu persatu mulai mengucur di jidat, namun saat dua benang pertama berhasil dilepaskan semangat yang mulai merosot kembali membuncah. Menarik benang yang sudah tergunting memang mudah karena sekali cabut langsung meluncur lepas, namun membuat benang tersebut tergunting cukup membuat 'deg-degan'.
Setiap benang jahitan memiliki ikatan yang berbentuk seperti sebuah simpul kecil. Karena susah menggunting benang jahit yang menempel rapat di luka, saya pun mencari jalan pintas dengan memotong bulatan simpul tersebut dengan penjepit kuku. Alhasil dua buah benang tertinggal didalam daging membuat saya kelabakan sendiri karena tidak bisa dikeluarkan. Memerlukan waktu satu jam hingga akhirnya semua benang terlepas. Dua buah benang yang masih tertinggal saya biarkan karena yakin ketika luka telah sembuh maka benang tersebut akan keluar sendiri. Perkiraan itu ternyata benar, beberapa hari kemudian saat luka semakin mengering dan bengkak menyusut, benang-benang tersebut muncul ke permukaan dan dapat dilepaskan dengan mudah. ^_^
Begitulah cerita pengalaman saya berurusan dengan luka yang kini masih meninggalkan bekas cukup dalam di permukaan telapak tangan. Jari manis saya masih sedikit nyeri ketika dipakai untuk mengangkat beban berat, namun so far kondisi saat ini sudah jauh lebih baik. Nah karena telah sembuh maka saya pun mulai bereksperimen dengan aneka resep, salah satunya adalah mie yamin dengan ayam crispy yang saya post kali ini. Jika biasanya mie ayam selalu dilengkapi dengan tumisan potongan ayam berbumbu maka kali ini daging ayam dibalur dengan tepung berbumbu dan digoreng hingga crispy. Saat mie akan disajikan maka permukaannya cukup ditaburi dengan ayam goreng tersebut. Sejujurnya saya lebih menyukai mie ayam dengan tumisan ayam yang basah, dan empuk, namun jika anda menginginkan variasi mie ayam yamin yang berbeda maka resep ini bisa dicoba dirumah.
Satu kendala jika membuat mie ayam sendiri di rumah adalah racikan bumbu dan minyak ayam yang biasanya diberikan abang mie ayam gerobakan ke dalam masing-masing mangkuk untuk kemudian diaduk bersama mie rebus. Nah racikan ini sering membuat bingung. Untuk resep kali ini saya meluangkan waktu membuat minyak ayam sendiri yang terbuat dari kulit ayam negeri bersama bagian lemaknya. Agar minyak mampu keluar maksimal maka lemak dimasak bersama sedikit air hingga akhirnya hanya menyisakan minyaknya saja. Ternyata kulit dari 1 ekor ayam mampu menghasilkan banyak minyak yang saya pergunakan untuk menumis bumbunya. Minyak ayam memberikan rasa lebih gurih pada mie ayam, namun bagi anda yang menghindar menggunakan minyak dari ayam ini maka skip proses tersebut, dan gantikan minyak ayam dengan minyak goreng biasa.
Untuk bumbunya saya masih menggunakan bumbu mie ayam yang sama seperti yang pernah saya share di resep Mie Ayam Instan JTT. Cincangan bawang merah dan bawang putih yang ditumis bersama daun salam, daun jeruk, lengkuas dan jahe memang memberikan aroma dan rasa yang lebih sedap di dalam mie ayam. Sedangkan aneka saus dan minyak seperti minyak wijen, saus tiram, saus tomat, kecap asin, dan kecap manis membuat saus menjadi lebih gurih, dan memberikan warna kecoklatan yang cantik. Campuran saus ini perlu dimasak hingga mendidih bersama tumisan dan sedikit air kaldu rebusan tulang belulang ayam, nantinya akan kita pergunakan kala meracik mie yamin di mangkuk saji.
Untuk membuat ayam goreng crispy, saya hanya mencampur fillet ayam yang dipotong kecil-kecil dengan tepung terigu, tepung maizena, baking soda, bawang putih, garam, dan cabai bubuk. Baking soda dan tepung maizena membuat adonan yang melumuri ayam menjadi lebih garing dan renyah, jadi jangan skip kedua bahan tersebut dari resep. Jika tidak memiliki baking soda, maka bahan ini bisa digantikan dengan baking powder double acting. Lumuri permukaan ayam dengan tepung dan goreng dalam minyak panas yang agak banyak hingga garing dan renyah. Nah agar masing-masing potongan ayam mampu tercerai-berai dengan baik, tidak menggumpal menjadi satu bongkahan seperti semen dan batu-bata, maka masukkan potongan ayam satu persatu dan aduk-aduk ayam selama digoreng hingga coklat dan matang.
Komponen mie yamin selain mie telur rebus, biasanya adalah tauge ekor panjang, dan sawi hijau, saya menggunakan pakchoy di resep. Kita bisa menggunakan jenis mie telur apapun yang ada dipasaran, namun kala sedang berbelanja di All Fresh saya menemukan mie telur segar yang hanya perlu dicelupkan sebentar di air panas mendidih. Biasanya mie ayam yamin di resto selalu menghadirkan semangkuk mie bersama kuah terpisah dan bakso, untuk kuahnya optional, artinya jika anda hendak menghadirkan mie ayamnya saja tanpa kuah maka rasanya akan sama lezatnya dengan versi komplitnya.
Secara overall mie ayam yamin ini sangat sedap, bumbunya lebih gurih dan nendang. Berikut resep dan prosesnya ya super mudah ya.
Mie Yamin dengan Ayam Crispy
Untuk 4 porsi
Mie Ayam Yamin
Mie Ayam Jamur & Bakso
Mie Ayam Instan
Bahan & pelengkap:
- bakso sapi (optional)
- bawang merah goreng untuk taburan
Bahan dan bumbu minyak ayam:
- 200 - 250 gram kulit dan lemak ayam dari kira-kira 1 ekor ayam negeri, potong kasar
- 150 ml air
- 5 siung bawang putih cincang halus
- 4 siung bawang merah, cincang halus
- 3 cm lengkuas, belah tipis dan memarkan
- 3 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk purut
- 2 cm jahe, memarkan
- 150 ml air kaldu ayam
- 1 batang daun bawang, rajang halus
Bahan B (aduk jadi satu dalam sebuah mangkuk kecil):
- 1 sendok makan minyak wijen
- 1 sendok makan saus tiram
- 2 sendok makan saus tomat
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula pasir
Bahan dan bumbu ayam crispy:
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 1 sendok teh saus tiram
- 1 sendok teh kecap asin
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh baking soda/baking powder
- 1/2 sendok teh bubuk cabai (optional)
Bahan dan bumbu kuah (optional):
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 700 ml kaldu ayam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh gula pasir
Cara membuat:
Siapkan 1 ekor ayam utuh, gosok permukaan kulit ayam dengan garam dan 1/2 butir jeruk nipis hingga kulit ayam bersih dan licin. Cuci bersih. Kuliti ayam dan ambil juga lemak-lemak yang menempel di daging dan bagian bokong ayam yang banyak menggantung lemak. Gunakan gunting untuk mempermudah proses. Rajang kasar kulit ayam, sisihkan.
Ambil sekitar 300 gram daging ayam (saya menggunakan bagian dada). Potong-potong fillet ayam ukuran 1 x 1 cm. Sisihkan.
Sisa ayam bisa dimasukkan ke dalam freezer, sementara bagian kepala, sayap dan kaki ayam direbus bersama 800 ml air untuk digunakan sebagai kaldu dan kuah.
Membuat minyak ayam:
Siapkan pan/panci (anti lengket lebih baik). Masukkan kulit ayam dan 150 ml air, aduk-aduk dan masak dengan api kecil hingga minyak keluar, kulit ayam berwarna kecoklatan dan kering. Matikan api, buang bagian kulit yang kering. Kembalikan minyak ke pan, masukkan bawang putih, bawang merah, lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan jahe. Aduk dan tumis hingga bumbu harum.
Masukkan bumbu bahan B. Tumis selama beberapa detik saja sambil diaduk-aduk agar tidak gosong. Masukkan air kaldu ayam, masak dengan api sedang hingga saus mendidih. Masukkan daun bawang, aduk selama beberapa detik. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya, saus harus agak asin karena nantinya akan dicampur bersama mie ketika akan dihidangkan. Angkat saus. Sisihkan.
Membuat ayam crispy:
Campur potongan ayam bersama bawang putih, merica, saus tiram, kecap asin, dan garam. Aduk hingga rata. Tambahkan: tepung terigu, tepung maizena, cabai bubuk (jika pakai), aduk rata hingga semua tepung melekat di permukaan ayam. Jika menggumpal tambahkan sedikit tepung maizena.
Siapkan wajan, beri minyak agak banyak. Panaskan hingga minyak benar-benar panas, masukkan potongan ayam satu persatu (pisahkan gumpalan potongan ayam jika lengket). Goreng ayam sambil dibalik-balik hingga matang secara merata. Jika permukaannya sudah coklat, garing dan matang, angkat dan tiriskan. Sisihkan.
Membuat kuah (optional):
Siapkan panci, beri minyak dan panaskan. Tumis bawang putih hingga harum dan sedikit berwarna karamel. Masukkan air kaldu ayam, rebus hingga mendidih. Tambahkan merica, garam, dan gula pasir. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Angkat.
Cara penyajian:
Siapkan mangkuk saji, masukkan sekitar 2 sendok makan minyak ayam. Tambahkan mie rebus, aduk hingga rata. Jika kurang gelap dan asin bisa menambahkan porsi kecap manis dan garam. Tata potongan sawi rebus, tauge dan taburi permukaannya dengan ayam crispy, daun bawang dan bawang merah goreng.
Sajikan mie yamin dengan kuah dan bakso sapi (jika pakai). Super duper yummy!
Waaaaks.... mie yamin. Saya suka, nih. Dulu banget, suka makan mie yamin di stasiun cikini. Sejak ada larangan jualan disana, saya blm ketemu lagi mie yamin yang enak. Ngiler liat poto nya nih, Mba Endang... wajib segera dieksekusi kayanya ntar weekend
BalasHapusHaa, saya pernah makan mie yamin di stasiun cikini mba, dulu kantor saya di jalan borobudur hehehehe.
HapusAlhamdulillah tangan mba endang sudah sembuh, langsung turun ke dapur bikin resep, thankyou mba ^^
BalasHapusThanks Mba, moga suka resepnya yaaa
HapusDuhhh....segera eksekusi ayam crispy nya ������
BalasHapusSip Mba Vella, moga suka yaaa
HapusMba endang qo saya malah jadi ikutan ngilu baca cerita proses pencabutan benangnya hehe tapi pas lanjut baca resep mie yamin lsg janji sama diri sendiri hrs segera di eksekusi, terima kasih resepnya mba ^_^
BalasHapusHahhaha, nekat dot com hanya karena ogah bayar dokter. Ngirit sama pelit beda tipis wkakak
HapusAlhamdulillah tangan mba Endang sudah sembuh, jadi bisa beraktifitas seperti biasa lagi.
BalasHapusSukses selalu buat, mba Endang.
Thanks Mba Ima, akhirnya sembuh wakakka. Sukses juga yaaa
HapusMba endang aku kok ngilu baca cerita cabut benang ya hihihi. Syukurlah mba endang sudah sehat tangannya. Aku kok ketinggalan baca musibah tangan mba endang ya. Duh semoga sehat terus mbaa. Gbu 😇
BalasHapusThanks Mba Harsi, saya udh gak sabar nunggu tangan sembuh. Paling berat karena gak bs kena air, jadi cuci piring menyiksa banget wkakakka.
HapusYa Allah..mba Endang sy ngilu bayangin nya....alhamdulillah mba Endang udh sembuh
BalasHapusThanks Mama Farhan, 1 bulan akhirnya sembuh hahhaha
HapusSaya sudah pernah coba resep mie ayam instan dan mie ayam yamin nya Mbak Endang,dua2 nya enaaakk!!yakin banget untuk resep mie ayam ini juga pasti enak,harus segera di eksekusi nih,hehehe..
BalasHapusterima kasih untuk resepnya ya mbak ^-^
Ria-Surabaya
Hai Mba Ria, menurut saya ini paling enak wkakakka. Thanks ya sudah menyukai resep2 JTT.
HapusAlhamdulillah...udah sembuh tangannya Mba Endang. Terima kasih resep mie yamin-nya mba...saya maniak mie....hehehe (Shiny)
BalasHapusThanks Mba Shiny, alhamdulilah udh bs aktif memasak mba wakkakak
HapusPuji syukur..tangan mbak Endang sudah semakin sembuh. Terima kasih untuk resep2 dan share tips dan ilmu masak memasak. Juga untuk ceritanya yg sangat menginspirasi...sukses selalu mbak.
BalasHapusThanks Mba Ayu, alhamdulilah tangannya sudah bs beraktifitas dengan baik. Sukses yaaa
HapusElaaah mbak, kayak bapak saya aja apa2 'dioperasi' sendiri. Kata beliau malah mantep, bisa dirasain sendiri sakit enggaknya, kalau ke dokter kudu manut diapa-apakan hahaha
BalasHapusSemoga mbak Endang selalu sehat ya, biar bisa masak teruus
Salam dari Neta di Jepara :)
Hai Mba Neta, wakakka, kalau ini karena ngirit dot com, plus malas jalan ke klinik.Ternyata bs cabut benang sendiri hehhehehe. Sukses dan sehat selalu juga buat Mba Neta yaaa
HapusHaduhh gemeter nih tubuhku mbak! Ngiluuu Dulu pas kecil tanganku pernah patah. 😁
BalasHapusTahap terakhir yang harus saya lakukan adalah mencabut benang. 😱Jujur aja, saya nangis nangis😭😭 itu aduhhh sakitt bnr berasa dicabut bulu kaki 😂😂.
Makanya saya kalo denger ada orang yg lukanya sampe dijahit, waduww nyabut benang itu yg saya ngeri ˚ω˚
Hai Mba Ika, wakakka, awalnya ngebayanginnya memang serem, tnyt setelah dilakukan mudah hahhaa. Waah tangan patah pasti sakit sekali, Ibu saya beberapa bulan lalu tangannya patah, dan bayangan beliau jatuh sampai skrg masih terbayang2 dikepala saya. Hiks.
Hapus