"Mama bingung, guru les anak-anak ntar dikasih suguhan apa ya? Kue yang dibelikan Wiwin sudah habis," keluh Ibu kala saya mengunjunginya saat Lebaran Haji minggu lalu. Ibu saya saat ini memang berada di rumah adik saya di Mampang, menjaga kedua cucunya, Rafif dan Fatih, karena Wiiwin dan suaminya pergi menunaikan ibadah haji. "Bukannya banyak kue-kue di freezer?" Tanya saya sambil mengingat-ingat berbagai jenis kue yang membeku di kulkas. Adik saya, Wiwin, seringkali membeli aneka bolu, dan kue sekaligus dalam jumlah banyak dan dibekukan di freezer sebagai stok ketika tiba-tiba ada tamu berkunjung atau saat guru les anak-anak datang mengajar ke rumah. Kue beku tersebut cukup dimasukkan ke microwave beberapa menit, dan tampilannya kembali fresh sama seperti ketika baru saja dibeli. "Iya, itu semua sudah habis. Kan dalam seminggu ada banyak guru les datang. Wiwin beli dimana kue-kue itu ya?" Ibu saya kembali mengajukan pertanyaan yang jawabannya menjadi pe-er yang susah saya berikan.
"Udah nggak usah beli, kue mahal. Mending kita buat saja, mikser-mikser sebentar jadi kok," jawab saya menenangkan beliau. Daripada pusing memikirkan lokasi penjual kue yang entah ada dimana, dan membayangkan harus berjalan kesana kala panas terik seperti itu, saya lebih memilih mengorbankan sedikit waktu di dapur dan membuatnya sendiri. Lagipula, asisten Wiwin yang super rajin, Mbak Ayu, selalu siap sedia membersihkan semua perabotan dan meja dapur, membuat pekerjaan memasak apapun menjadi sepuluh kali lebih enteng "Bikin yang banyak sekalian Nduk, soalnya Abang sama Adik suka banget kue bolu." Sore itu, permintaan Ibu saya tersebut berakhir dengan dua loyang besar pound cake marmer coklat yang resepnya saya share kali ini. Teksturnya lembut dan rasanya sedap! ^_^
Bagi saya, memasak memang pekerjaan yang menyenangkan, tapi terkadang saya dilanda kebosanan, dan rasa kesal merambati diri ketika melihat perabotan kotor segunung yang harus dibereskan. Nah semangat memasak saya membumbung tinggi jika berkunjung ke rumah adik saya di Mampang. Banyak anggota keluarga yang ramai menyantapnya, memberikan komentar, pujian, komplain (jarang), dan heboh membahasnya menjadi motivasi tersendiri. Untuk kasus marble chocolate pound cake ini, ketika kue telah matang, kedua keponakan saya yang biasanya diam mendekam dikamarnya masing-masing atau sibuk didepan komputer, kali ini berkali-kali turun ke lantai bawah untuk mencomot kue. "Cakenya enak sekali, Adik suka," komentar Fatih sambil mengunyahnya cepat-cepat berharap potongan pertama segera habis agar bisa segera mengambil potongan berikutnya. Alhasil kue yang rencananya akan disuguhkan kala guru les mereka datang habis hanya dalam waktu 1 hari saja, padahal saya membuat dua kali lipat resep yang dicantumkan dibawah.
"Abang sekali ambil tiga potong. Adik bolak-balik buka kulkas dan makan kue. Entah tinggal berapa potong yang bisa disimpan Mbak Ayu di freezer," lapor Ibu melalui WhatsApp kala saya sudah kembali ke rumah Pete. "Ah tobat, gimana mau dikasih ke guru les?" Balas saya tanpa ada rasa kesal. Sebagaimana seperti semua tukang masak di penjuru dunia lainnya, maka hal yang paling memuaskan adalah ketika hasil masakannya disukai dan segera habis digasak tuntas. ^_^
Sekarang menuju ke pound cake marmer coklat kali ini. Resepnya saya ambil dari website Food.com, kala saya mencari resep pound cake marmer a la Starbucks. Bulan lalu, ketika membeli segelas chocolate hazelnut latte di cafe tersebut, tidak lupa saya juga menambahkan sepotong marble chocolate pound cake dan sebuah cinnamon bun yang menurut beberapa pembaca JTT kudu dicoba juga selain browniesnya. Untuk brownies a la Starbucks saya pernah posting sebelumnya, menurut saya tekstur dan rasanya hampir mendekati aslinya. Resep dan proses pembuatannya bisa diklik pada link disini. Marble chocolate pound cake dan cinnamon bun adalah dua makanan lain a la Starbucks yang sepertinya layak untuk dicopycat karena rasanya laziz dan cukup berbeda dengan kue dan roti sejenis yang pernah saya cicipi.
Berbeda dengan cake marmer umumnya, maka tekstur marble chocolate pound cake Starbucks sedikit padat, kasar, dan legit. Padat dan legit menjadi ciri khas pound cake umumnya karena kandungan mentega yang banyak, ini berbeda dengan bolu atau cake yang memiliki tekstur berongga dengan rasa yang tidak terlalu berat. Walau sudah mendapatkan gambaran cake marmer seperti apa yang akan dibuat, namun browsing tetap dilakukan, dan saya pun terpikat dengan sebuah resep di Food.Com. Titlenya bahkan menyandang kata Starbucks, jadi saya cukup percaya diri untuk bisa membuat copycat cake marmer tersebut seperti aslinya.
Instruksi pembuatan tidak terlalu saya perhatikan, proses mikser yang dijelaskan secara detail waktu dan tekniknya saya kesampingkan. Cake dibuat sebagaimana pound cake yang umumnya saya eksekusi. Hasilnya membuat surprised, alih-alih berakhir padat dan legit seperti a la Starbucks, cake justru mengembang dengan tekstur lembut seperti bolu atau sponge cake! Mungkin karena saya mengocok mentega hingga mengembang, dan ketika telur dimasukkan adonan saya kocok hingga ribbon stage, menghasilkan cake yang berpori lembut, halus, mengembang dan sama sekali tidak seperti yang diinginkan. Bagi anda yang mencari resep cake marmer lembut yang halus maka cake ini bisa dieksekusi, namun bagi anda yang mencari pound cake marmer a la Starbucks yang lebih padat maka mungkin bisa mengikuti teknik yang diberikan di Food.com.
Well apapun hasilnya yang jelas kedua keponakan saya happy dengan rasanya dan Ibu saya senang melihat cake yang mengembang dan lembut, tidak peduli dengan rencana awal saya yang hendak membuat copy cat marble chocolate pound cake a la Starbucks. 😄
Pound cake sendiri termasuk cake jenis yang sangat mudah dibuat dengan takaran yang bisa dikira-kira di kepala. Sesuai dengan namanya maka semua bahan yaitu tepung, gula pasir, mentega, dan telur memiliki porsi yang sama, 1 : 1 : 1 : 1. Dulu di Inggris, masyarakat disana membuatnya dengan ukuran berat 1 pound untuk masing-masing bahannya, sekitar 453 gram. Takaran ini membuat pound cake mudah dieksekusi oleh siapa saja, dan seiring waktu takarannya mengalami sedikit perubahan namun secara garis besar ukurannya hampir sama. Saya sendiri biasanya merubah jumlah gula pasir yang dipergunakan karena jika mengikuti takaran 1 : 1 maka porsi gula membuat cake menjadi terasa terlalu manis.
Untuk membuat cake ini sebagaimana jenis butter cake lainnya, pound cake termasuk jenis butter cake karena mentega dikocok terlebih dahulu hingga mengembang, maka kuncinya adalah pemilihan jenis mentega, proses mengocoknya, dan ketika mencampurkan telur dengan mentega. Karena kandungan mentega yang tinggi maka adonan cenderung bergeridil ketika telur dimasukkan, walau kondisi ini sebenarnya tidak mempengaruhi cake dalam mengembang namun seringkali membuat mereka yang pemula dalam baking menjadi cemas. Untuk mencegah adonan bergerindil maka masukkan telur secara bertahap, satu per satu, dan telur diberikan kesempatan untuk tercampur dengan baik bersama adonan mentega sebelum telur berikutnya ditambahkan. Memasukkan telur secara banyak sekaligus, atau tidak memberikan telur kesempatan bercampur dengan mentega dengan baik (homogen) membuat cairan didalam adonan menjadi berlebihan dalam satu kesempatan dan sulit tercampur sempurna.
Selebihnya membuat cake ini sangat mudah, dan bagi anda yang tidak memiliki oven maka cake ini bisa dikukus ya. Berikut ini resep dan prosesnya.
Pound Cake Coklat Marmer - Marble Chocolate Pound Cake
Resep diadaptasikan dari Food.com - Starbucks Marble Pound Cake
Untuk 1 loyang bundt (tulban/lubang ditengah) diameter 24 cm
Tertarik dengan resep cake lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Cake Tape Spesial
Basic Sponge Cake Dalam 10 Menit
Cake Chiffon Pandan dan Tips Sukses Membuatnya
Bahan:
- 100 gram coklat blok/DCC, potong dadu
- 2 sendok makan coklat bubuk
- 250 gram tepung terigu protein sedang atau rendah
- 1 sendok teh baking powder double acting
- 3 sendok makan susu bubuk full cream
- 1/8 sendok teh garam
- 250 gram mentega atau margarine
- 200 gram gula pasir
- 2 sendok teh vanilla extract
- 5 butir telur ukuran besar, atau 6 jika telur yang digunakan kecil
- 1 - 3 sendok makan susu cair
Cara membuat:
Siapkan oven, set disuhu 170'C, api atas dan bawah. Letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang tulban, diameter 24 cm, olesi permukaannya dengan margarine dan taburi tepung. Balikkan loyang ketukkan untuk membuang sisa kelebihan tepung. Sisihkan.
Note: Pembaca JTT pernah share ke saya untuk membuat olesan loyang. Karena menggunakan taburan tepung seringkali permukaan luar cake berwarna keputihan. Untuk menghindarinya maka campur tepung, minyak goreng, margarine/mentega dengan perbandingan 1:1:1, aduk hingga homogen dan gunakan untuk olesan permukaan loyang. Gunakan kuas saat mengolesnya. Cara ini lebih mudah, bersih, praktis, cake meluncur mudah keluar dari loyang dan permukaan cake mulus.
Siapkan coklat blok, potong menjadi berukuran kecil. Masukkan ke mangkuk tahan panas, dan tim di kompor dengan api sedang hingga coklat meleleh. Aduk-aduk selama coklat ditim, tambahkan coklat bubuk dan aduk hingga rata dan coklat smooth. Angkat dari kompor dan biarkan dingin. Coklat blok juga bisa dilelehkan di microwave. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan bahan kering (tepung terigu, baking powder, garam dan susu bubuk), aduk rata dan ayak untuk menghilangkan gumpalan tepung dan memasukkan udara kedalamnya.
Siapkan mikser, masukkan mentega, kocok dengan speed sedang selama 3 menit hingga lembut. Masukkan gula pasir, kocok hingga mengembang, pucat dan terlihat ringan. Masukkan vanilla extract, kocok hingga tercampur rata.
Tambahkan telur, satu persatu, pastikan telur terkocok dengan baik dan bercampur secara rata (homogen) dengan adonan mentega sebelum memasukkan telur berikutnya. Kocok hingga mengembang dan putih. Tambahkan susu cair, jika adonan masih terlihat berat, dan padat maka susu cair bisa ditambahkan sesendok demi sesendok, dan kocok adonan hingga tercampur rata. Matikan mikser.
Masukkan campuran tepung terigu dalam 3 tahapan, kocok dengan mikser speed yang paling rendah hingga tepung dan adonan mentega tercampur. Jangan over mixing, jika adonan sudah tercampur segera hentikan. Adonan juga bisa diaduk dengan spatula secara manual.
Ambil kira-kira 3 sendok sayur adonan, masukkan ke dalam mangkuk lainnya. Sisihkan.
Tuangkan coklat leleh ke mangkuk mikser berisi adonan utama, kocok dengan mikser speed paling rendah hingga tecampur baik. Hentikan mikser.
Tuangkan separuh adonan coklat ke loyang, tuangkan 1/2 adonan putih yang tadi disisihkan, tutup dengan adonan coklat dan akhiri dengan adonan putih di permukaan cake.
Tusukkan sebatang lidi/tusuk sate ke tengah adonan dan buat gerakan melingkar seputar adonan agar terbentuk motif marmer. Jangan terlalu berlebihan membuat motif marmer.
Masukkan loyang ke oven, api atas dan bawah, panggang selama + 45 menit hingga permukaan cake coklat keemasan dan ketika lidi ditusukkan di tengah cake maka tidak ada adonan yang menempel.
Keluarkan loyang dari oven, diamkan selama 15 menit untuk menghilangkan uap panasnya. Balikkan cake ke piring untuk melepaskan cake dari loyangnya, letakkan rak kawat diatas cake dan balikkan cake kembali hingga ke posisi seperti semula agar bagian yang retak tetap berada diatas. Biarkan cake di rak kawat hingga mendingin. Potong cake sesuai selera. Sajikan dengan kopi panas pahit. Yummy!
Mbak kulit jeruk lemon fungsinya utk apa?takarannya brp banyak?klo gak pake kulit jeruk lemon bisa gak?thanks mbak
BalasHapusAi mba, sudah saya koreksi resepnya ya. Tdk pakai parutan kulit jeruk lemon ya.
HapusDuh, cakep banget ih cakenya.
BalasHapusMemang, mba. Rasanya senaaaang sekali ketika kita bikin kue dan disukai sama orang-orang di rumah. Capek ketika bikin kue langsung hilang seketika.
Thanks Mba Ima.
HapusYep setuju, kalau masak dah capek2, trus gak ada yang doyan, sedih banget rasanya yaaa. Atau dah capek2 masak trus pada diet semua hahhahahah. Pengen ngamuk rasanya
Saya jd ngakak.com baca komen mba endang di atas..heheheheh
Hapushhahaha, saya sekalian curhat Mba Lia ^_^
HapusMba.. cakenya cantik n menggoda buat dieksekusi besok saya bli bahan2nya dlu.. gak sabaran pngen nyobaa...
BalasHapusHai Mba Rosi, sipp, moga suka yaaa
HapusKl cm pk coklat bubuk aja bs gk mbak? Bs nyampur gk ke adonan utama? Kira2 rasa n teksturnya jd gmn?
BalasHapusHai Mba Nada, pakai pasta coklat lebih mudah tercampur, mungkin bs pakai coklat bubuk tapi ayak coklatnya dan mikser pakai kecepatan low speed agar bs tercampur.
HapusMba, ijin share ya..
HapusKalo versi mama saya untuk membuat bolu marmer tanpa dcc, hanya menggunakan coklat bubuk saja. Yaitu dengan cara membuat adonan dasar terlebih dahulu, setelah adonan dasar sudah selesai, tuangkan adonan dasar pada loyang yang ingin kita gunakan. Barulah adonan dasar tersebut kita sisihkan beberapa sendok di taruh pada wadah terpisah, lalu tambahkan coklat bubuk. Cukup di aduk menggunakan sendok saja hingga coklat bubuk rata. Kemudian tuangkan adonan coklat tersebut pada adonan dasar, secara perlahan dan tidak beraturan hingga adonan coklat habis. Tuangkan sebisa mungkin dengan jarak yang agak tinggi dari loyang (jangan tuangkan tanpa jarak pada loyang). Fungsi nya memberi jarak agar adonan coklat tersebut dapat 'tenggelam' lebih dalam pada adonan dasar (tidak terbentuk coklat hanya pada atas adonan saja). Tidak perlu di aduk kembali karna 'marmer' nya akan terbentuk alami dengan sendiri nya. Di jamin marmer nya ngga kalah cantik^^
Mama saya selalu membuat cake bolu marmer dengan cara tersebut. Karna mama saya masih menggunakan cara2 tradisional dalam membuat bolu. Beliau tidak pernah menimbang komposisi bahan, hanya menggunakan 'mangkok ayam' sebagai takaran bahan 1:1:1 seperti yang di jelaskan di atas (meski berbeda bahan, berbeda juga banyaknya jumlah bahan secara kasat mata, namun takaran nya tetap pada 'mangkok ayam' tersebut)^^
Dan cara tersebut selalu berhasil menghasilkan bolu marmer yang cantik. Hanya saja, untuk resep di atas, seperti nya takaran coklat bubuk nya perlu di tambahkan lagi ya bagi yang ingin mencoba tips dari saya^^
Terimakasih Mba Endang, semoga berkenan dan bermanfaat!^^
Hai Mba Natalia, thanks sharingnya ya, bermanfaat sekali buat yang lainya. Terus terang saya selalu bertanya2 gimana membuat motif marmer yang sukses, ternyata begitu caranya yaaaa. Hahaha, thanks yaaa. jadi pengen coba lagi pakai cara dan takaran ini hahhahah.
Hapusactually saya tadinya mau bikin pound cake marmernya starbucks jadi teksturnya bukan cake marmer yang lembut, tapi kok jadinya cake marmer hehhehehhe.
Thanks dan sukses selalu!
Hallo mba, salam kenal. Selama ini saya cuma jadi silent reader, bookmark, dan recook. Hehe
BalasHapusKok aku ngerasa kalau pound cake itu berminyak dan padet ya? Apa memang pound cake begitu? Terima kasih
halo Mba Pita, salam kenal dan thanks sudah menyukai JTT. Yep, umumnya pound cake memang begitu ya, karena kandungan mentega yang tinggi. Tapi cake marmer ini lembut dan spongy kek bolu hiks
HapusMba Endang, ngomong ngomong tentang pound cake, sering pakai loyang silikon gak mba? Sekarang banyak yang jual loyang tulban silikon bentuknya cantik cantik banget ala ala ala nordicware. Nordicware saya belum sanggup beli *hiks. Tapi saya bingung kalau pakai loyang silikon begitu, susah gak ngelepas cakenya? Terima kasih
HapusHai Mba Pita, berhub karena loyang metal dan teflon saya banyak makanya saya ngerem beli loyang baru heehhehe. Loyang silikon saya hanya muffin, so far oke banget, gak nempel dan melepaskannya sangat mudah ya
HapusStyle fotonya keren bgt mbak Endang...kameranya baru yaa
BalasHapusThanks yaaa, haahha kamera lama, tapi lokasi berubah, ini di teras rumah adik saya Mba.
HapusKalau manggang pakai wookpan bisa ga ya
BalasHapusmungkin bs mba Yuli, tapi saya belum pernah pakai wok pan ya
HapusMbk kalau coklat blok dan coklat bubuknya di skip apakah harus ditambah tepung? Soalnya dirumah nggak ada stok coklat.
BalasHapusskip saja, tdk perlu tambah tepung, resep diatas tanpa coklat adalah pound cake biasa mba
HapusMba, mau tanya klo ga punya loyang tulban, bisa pake loyang jenis lain ga ya?
BalasHapusbisa pakai loyang jenis apapun mba,tdk masalah ya
HapusMba endang pakai full butter utk resep ini tidak? Klo pakai butter merk apa mba biasanya?
BalasHapusAku mau coba tp bingung yg mana dulu secara mau coba cake tape juga.. huhuhuhu galau
Saya tidak pakai full butter, saya mix hollman sisa lebaran sama margarine. Kalau pakai butter saya biasanya pakai merk anchor, lurpak atau elle n vire, saya cari mana yang paling murah wkakakakak.
HapusMbEndang resepnya slalu bkin ngiler.
BalasHapusMakasih ya mb,resepnya jelas bgt bagi pemula baking yg nol besar spt sy.Dari 4 resep yg sy coba,2 sukses 2 lagi gak,hiks :( Kebetulan yg gak sukses itu versi panggang semua mb.
Kynya harus rajin eksekusi resep jtt biar makin kenal sm si oven.
-dwie-
Hai Mba Dwie, oven memang harus sering dipakai karena beda oven bs beda suhu dan waktu memanggang. Oven listrik saya di suhu 170'C sudah panas, tapi teman saya pakai oven listrik merk lain harus di angka 200'C agar bs matang. Jadi memang kudu dicoba2.
HapusMbakEndang,mau lapor..
HapusTadi bkin muffin cheese nya mbakEndang,alhamd akhirnya sukses..
Seneng banget,si kk udah gak sabar nyomot karna baunya haruumm..
Makasih mbEndang,peluk peluk
Halo Mba, thanks sharingnya, senang resepnya disuka yaa
HapusHolaa mbag endang kuu, mo tanya knp ya setiap sy bkin bolu, hasil akhirny selalu yg teksturny seret di tenggorokan ketika di telan, bolunya kering gt mbag ga padat, apa yg salah ya mbag, minggu bsok mo coba resep mbgg endang yg ini deh, hehehe
BalasHapusHai Mba, bs banyak faktor, umumnya:
Hapus1. kurang emulsi, emulsi bs dari kuning telur atau dari tambahan emulsifier seperti Ovalet, Starkis
2. kurang mentega/margarine. Mentega memberikan tekstur lebih lembut dibanding marharine atau minyak
3. over baked, terlalu lama dipanggang dengan suhu tinggi akan membuat cake kering. sebaiknya tes cake beberapa kali dengan lidi, kadang cake matang ketika masih ada remah menempel sedikit dan bukan lidi terlihat clean
Mba, kalau bp nya diganti sama sp atau ovalet gimana ya coz ak bca resepnya mb endang kebanyakan pakai bp
BalasHapusBisa2 saja ya, saya tidak pernah pakai ovalet.
HapusMba maaf rada oot itu merek mixernya apa ya? Kelihatannya ringkes :D
BalasHapushai Mba, ini heavy duty mixer merk sico Bosch. Memang oke banget untuk membuat adonan roti atau cake.
Hapusmba endang, aku punya oven sico, namun dengan 2 tombol. satu tombol untuk timer yang satu lagi untuk untuk derajat nya gabung sama api bawab, atas serta api atas bawah. kalo memanggang dengan kue diatas itu gimana mba ?suhu 170 derajat dengan api atas bawah ?terima kasih penjelasannya
BalasHapusHai Mba Sri, saya biasanya pakai api atas bawah, mau apapun kue atau roti saya pakai dua api sekaligus. Karena otrik beda dengan oven gas, kalau gas saya hanya pakai api bawah saja, api atas umumnya dipakai buat grilling.
Hapuskalau otrik pakai api bawah saja cake susah naik dan gak ngembanng, permukanannya juga pucat. otrik saya juga sico, tapi tombolnya 3, suhu, waktu dan mengatur untuk pengapiannya.
ok makasih penjelasannya mba endang
Hapussama2 mba
HapusKira2 kalo tidak mengembang salah dibagian apa bu Endang?
BalasHapusbs memgocok tdk maksimal, baking powder kurang oke, atau faktor pemangangan. Banyaaak faktor cake tdk mengembang Mba.
HapusLiat penampakannya aja bikin ngiler, tak sabar langsung eksekusi semalam...enak dan lembut banget cakenya, trimakasih ya mba resepnya, sukses selalu
BalasHapusThanks Mama Farhan, senang resepnya disuka yaaa
HapusMakasih resepnya,sdh saya coba & enak lembut suka suka...telur saya pake 6 & gula dikurangin dikit..thanks ya mba.
BalasHapussama2 mba rosi, senang resepnya disuka.
HapusMbak Endang, thank you resepnya! Barusan eksekusi resep ini. Enaak.. tadi kelebihan menteganya gara2 salah hitung, tapi masih enak.. jadinya lembut & berminyak hehehehe...
BalasHapusUtk olesan loyang, praktekin pake terigu:margarin:minyak 1:1:1, sukses gak nempel di loyang. Tapi kok gak dapet crust di pinggirnya ya mbak?
Hai Mba, thanks sharingnya ya, senang resep cakenya disuka. Wah saya kurang tahu juga kenapa crustnya gak muncul ya, bs karena oven atau faktor lainnya.
Hapushai mbak endang salam kenal, saya yanti, saya sering mempraktekkan resep2 mbak endang, dan blog JTT sering jadi acuan saya cari resep2, nah kemarin saya coba praktek bikin marble pound tapi kok hasilnya belum sreg ya mbak, jadi pas saya kocok mentega dan gula sampai putih dan mengembang baru saya masukkan telur satu persatu, saya jeda antara telur pertama dan kedua kurleb 5 menit, tapi setelah telur ketiga dst masuk kenapa adonan jadi agak cair ya mbak? dan ga bisa mengembang puutih?
BalasHapusHai Mba, salam kenal juga ya. Thanks sudah menyukai resep JTT.
HapusPertanyaan mba sebenarnya sudah ada di dalam proses pembuatan. Mba harus lihat tekstur adonannya sblm memasukkan telur berikutnya. Cairan terlalu banyak di adonan mentega (telur), dan belum homogen akan menyebabkan adonan bergerindil jika dimasukkan telur beriktunya. Jadi pakai feeling, dan lihat tekstur adonan.
Salam kenal mba endang...saya Aisyah. Mau tanya...pada saat telur sudah masuk semua, dikocok sampai ribbon stage pakai speed sedang atau tinggi mba?
BalasHapusTerima kasih ya mba sebelumnya
salam kenal Mba Aisyah, saya pakai tinggi mba. Tapi tergantung jenis mikser, ada yang sedang saja tapi kecepatannya sudah cukup tinggi
HapusHai mbak, karena ada disebut cinnamon roll versi s*bucks, sudah pernah buat yang versi itukah mbak? Sbg penggemar resep2nya mbak dan penggemar cinrol sbucks, semoga mbak endang segera pingin coba bikin yaa... *ngarepp
BalasHapusThanks mbak,
Dian
Hai Mba Dian, pernah coba belum sukses, keknya kulitnya agak2 mix kaya croissant hehehe. Ntar kalau saya coba puff pastry homemade saya bikin donat kek starbucks
Hapussaya udh coba mba..enak dan lembut, btw ini komen pertama saya stlh beberapa tahun jdi silent reader aja..setiap kali mencari resep masakan/makanan pasti website mba endang pertama kali yg saya tuju..keyword "jtt" selalu saya gunakan di google..hehe makasih ya mba, tetap sehat dan bahagia agar bsa terus berbagi
BalasHapusThanks Mba Rilla sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaa. Amin atas doanya.
HapusSelamat pagi mna,aku mau tanya ukuran ceyakan kue ku kan yg 22cm terus gmn ya?apa ada bahan yg harus d kurangi ataw tdk ya?
BalasHapusHai Mba Alice, harus disesuikan mba, porsi bahan2nya kudu dikurangi. Kurangi 1/4 dari porsi bahan.
HapusHai mba Endang,
BalasHapussaya udah coba cake ini enak mba, sy kasi teman2 sy mereka jg bilangb enak. tp hny sy lupa menyisakan adonan putih ny jd tdk marmer yaa jd ny cake coklat aja hehe
salam... fitri.
halo Mba Fitri, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusMbak, ternyata ini kuenya coklat dikasi marmernya putih toh.... Wkwkwk berarti yg dibaca sama yg dibayangin beda... Wkwkwk... Efek hrs segera dipraktekin ini mah
BalasHapusiyaa, hahahha, dibalik wakakka
HapusSaya bikin ini mikser margarin sampe ringan tp lupa masukin telor malh masukin tepung .. Blm tau hasilnya aku lanjutkan trs bakingnya ..
BalasHapusDan itu percobaan yg ke 2
Percobaan yg pertama gagal juga ,udag di tes tusuk gak ada adonan yg nempel tp pas di balik ke rak kawat taunya malah masih ada adonan basah .. Itu salahnya dimana ya?
Halo Mba, kalau masih ada adonan basah berarti kue belum matang, tes tusuk lidi dibeberapa tempat bukan hanya 1 saja.
Hapushalloo mbak Endang,
BalasHapussalam kenal ya ak Yuni.
ak seneng cari2 resep d blog JTT ini..soalnya step by step bangett.
udh bbrp resep yg pernah ak coba praktekin hasilnya cocokk spt yg ak mau..
terima kasih yaa mbak slalu menjadi inspirasiku
sukses terus mbak Endang
Halo Mba Yuni, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka, sukses yaa
HapusMba, adakah teknik khusus agar poundcake permukaannya bisa merekah, retak cantik gitu? Poundcake saya kok ga merekah n retak permukaannya, hiks
BalasHapusMakasih banyak mba :)
tidak ada mba, umumnya karena loyang yang agak sempit sehingga ketika adonan naik jadi merekah. Atau kalau pakai loyang loaf saat suudah setengah matang permukaan mulai mengeras, belah dengan pisau bagian tengahnya kemudian lanjut panggang
HapusMbak Endang...saya tiap kali buat jenis butter cake begini selalu gk bs kering, sudah ikuti detail resep. Bagus mengembang&lembut tapi kok kaya over moist gitu ya?? Sudah matang dng tes tusuk&bs diiris
BalasHapuswah bingung saya Mba, bisa jadi karena mengaduk berlebihan ketika tepung sudah masuk, atau panas oven kurang ya
HapusMbak Endang, seperti apakah tekhnik yang ada pada Food.com ?
BalasHapusTerima kasih, sukses selalu buat Mb Endang
mungkin bs cek link diatas, saya sendiri lupa mba
HapusMbaak, nanya ya, itu gula pasir bisa diganti dgn gula halus gak ya? Krn kebetulan dirmh ada sisa gula halus banyak nih, mohon info nya yaa...makasih
BalasHapusHi tante (saya terlalu kecil untuk manggil mba hehe)
BalasHapusBarusan recook resep ini.. gulanya pake palm sugar akibatnya adalah adonan putihnya jadi agak coklat tapi tetep nikmat sekaliiii.. oma saya yg org jadul sampe ngga berenti2 bilang enak.. sudah dingin ngga 'mbadel' rasanya tetep sama makasih ya ❤
Halo mbak. Salam kenal dari sy yg beberapa hari ini stalking resep2 milik mbk sekaligus memfollow secara serentak semua sosmed mbk 😂
BalasHapussaya mau ngucapin makasih banget udah berbagi resep2 kue. Sy heran kok ada yah orang yg berbagi resep serta cara membuatnya secara detail seolah2 pengen biar smua orang jadi pintar masak.
Oh iya saya udah coba resep kue marble coklat ini dan luar biasa mengembang sukses dan lembut banget.
2 hari sebelumnya saya jg comot resep cookiesnya loh. Eh nastar jg dan tidak gagal. 😊 makasih bnyak mbak sudah berbagi ilmu 🤗 semoga mbk sehat slalu biar selalu berbagi resep dan tips masak 😘
Halo Mbak Widi, salam kenal dan thanks sharingnya ya,senang resep2nya disuka, dan thanks juga sudah memfollow sosmed JTT.Yep dibuat detail spy semua bs masak dan gak banyak tanya wakkakkakak. thanks yaaa
HapusMba endang kl pake coklat bubuk, brp gram ya
BalasHapussekitar 40-50 gram mbak
HapusHai mbak Endang,salam kenal ..saya salah satu penggemar blog mbak dan udah bbrp resep yg dipraktekin,Ahamdulillah berhasil..oh ya mbak gimana caranya agar dcc yg udah dilelehkan nggak beku lagi,saya praktekin bikin resep ini ee mau masukan dcc malah jadi agak beku jadinya bolu seperti diberi dcc cincang..tp ttp enak😁
BalasHapussalam kenal Mbak, mungkin harus cari DCC yang komposisi susunya lbh banyak, atau compound chocolate milk jadi gak cepat mengeras di suhu ruang. Saya selama ini gak pernah masalah dengan DCC yang diencerkan, tetap mencair walau sudah agak mendingin disuhu ruang
HapusHalo mbak Endang, klo ga ada susu bubuk full cream, diganti apa ya?
BalasHapusHalo,mba Endang,salam kenal ya...kemarin saya praktekkan bolu coklat marble ini,weenakk sekali mba.
BalasHapusSaya banyak belajar di blog mba ini.Semoga mba Endang banyak berkahnya ya, mau berbagi resep plus cara membuatnya,saya jadi termotivasi dan akhirnya bisa buat kue sendiri.
Halo mbak Endang... Terima kasih resepnya. Semalam sudah saya praktekan resepnya. Suami bilang enak rasa bolunya.
BalasHapus