Hari Minggu lalu betapa happy-nya hidup saya, bergelimang dengan aneka kue lezat. Seperti biasa saya mendapatkan job sampingan untuk melakukan review produk, dan klien saya kali ini adalah TAMPAH. Produk utama mereka adalah kue-kue imut beraneka macam rasa dan nasi tumpeng. Betapa beruntungnya saya berkesempatan untuk mencicipi aneka kuenya yang dikirim pada Minggu pagi, weekend lalu. Saat paket tersebut tiba, saya cukup dibuat surprised dengan tampilannya. Aneka ragam kue berukuran imut tersusun rapi dalam kotaknya yang cantik. Kue-kue tersebut hadir dalam ragam variasi bentuk dan warna, indah dipandang mata, dan menjadi obyek yang sempurna untuk difoto. Mati-matian saya menahan diri untuk tidak mencomot satu buah kue dan memasukkannya ke mulut. Seratus buah kue tersebut harus diabadikan didalam foto terlebih dahulu! Pekerjaan ini menjadi dua kali lebih menyiksa jika dilakukan dalam kondisi perut kosong yang berteriak minta diisi seperti saya kala itu.
Satu foto berlanjut dengan foto berikutnya, dan tak terasa seratus lebih gambar telah saya abadikan. Tangan ini serasa tak puas-puasnya menjepret tombol di kamera jadul, dan mata ini terkagum-kagum sendiri dengan hasil jepretan tersebut. Mungkin perasaan seperti inilah yang dirasakan oleh para fotografer yang sedang memotret model atau artis yang cantik. Walau semua foto terlihat sama, dengan obyek yang tak berubah, namun hati terasa tak puas jika belum ribuan foto dihasilkan. Alhasil ketika jam menujukkan pukul dua belas siang saya pun tak tahan lagi menahan nafsu, sebuah risoles isi mayonnaise pun 'hap' masuk ke dalam mulut. Rasanya mantap! 😄
Satu risoles, berlanjut dengan sebuah kroket, lemper, risoles kembali, dan ketika hendak menyikat kue ke lima handphone saya berbunyi. "En, Mama bingung nih. Wiwin belum datang dari bandara, tapi banyak tamu dan saudara yang datang. Di rumah nggak ada makanan buat disuguhkan, dibelikan apa enaknya ya?" Hari itu adik saya dan suaminya memang dijadwalkan kembali ke tanah air dari menunaikan ibadah haji di tanah suci. Saya sengaja tidak berkunjung ke rumahnya untuk memberikan kesempatan mereka berdua beristirahat, apalagi kabarnya adik saya didera batuk yang parah.
Perlahan kue-kue yang tadinya saya letakkan di piring untuk keperluan foto, dan rencananya hendak saya 'embat' semua, dikembalikan ke wadahnya. Kotak ditutup, segel selotip dipasangkan, dan saya mulai membalas pesan Ibu. "Ma, di rumah ada banyak kue enak dan cantik, aku kirim pakai GoJek kesana ya buat suguhan." Tidak ada hal yang membahagiakan selain berbagi makanan sedap, dan mengusir galau di hati Ibu. Walau saya sanggup menghabiskan seratus buah kue itu sendiri, tapi dengan hati lapang seluas samudera, saya memilih untuk mengirimkannya ke Mampang. "Kuenya bagus banget dan enak rasanya! Pinter banget yang buat ya? Habis ludes dalam sekejap," adalah kabar Ibu di WA yang membuat hati ini adem.
Nah bagi anda yang sering mengalami mati gaya kala hendak menyuguhkan makanan ringan dengan tampilan cantik, sedap dipandang mata, dan sedap di mulut juga saat ada acara di rumah atau tamu spesial, maka TAMPAH saya rekomendasikan. Kue-kue mereka bukan hanya bagus dari sisi tampilan, namun cita rasanya pun sedap dengan variasi yang sangat banyak. TAMPAH merupakan bisnis kuliner yang dimiliki oleh dua bersaudara Cindy dan Dafina sejak delapan tahun yang lalu. Kecintaan mereka terhadap dunia makanan dan memasak bukan karena dibesarkan oleh keluarga yang memang jago di bidang ini, tetapi karena didorong oleh rasa bosan dengan menu di rumah yang itu lagi dan itu lagi. Mereka pun mulai belajar membuat masakan sendiri, mencoba aneka resep, gagal dan sukses silih berganti, dan akhirnya justru jatuh cinta dengan dunia memasak.
Bisnis yang awalnya hanya iseng-iseng dilakukan dan dijual ke teman-teman kantor kini justru mengalirkan pesanan yang terus dan terus datang hingga saat ini. Sepenuh hati menghadirkan produk dengan rasa dan tampilan terbaik sehingga customer seperti saya bisa menikmatinya, tertuang dalam setiap potong kue yang dikemas di dalam box transparan yang cantik. Yep, sejak mencicipi sample-nya, minggu ini saya memesan Tampah Besar berisi 100 buah kue untuk dikirimkan kembali ke rumah Wiwin di Mampang. Hari Kamis, tamu dan saudara lainnya akan berdatangan kesana untuk bertemu dengan Ibu Hajjah dan Bapak Haji yang baru saja kembali. Seperti motto TAMPAH, nothing brings people together like good food. Yeah!
Jika menilik produk di websitenya maka TAMPAH memiliki tiga produk yaitu snack box, tumpeng, dan tampah. Produk yang terakhir adalah yang saya review pada artikel kali ini dan memiliki dua macam jenis, yaitu Tampah Kecil dan Tampah Besar dimana masing-masingnya dibedakan dari jumlah kue yang diisi ke dalam kotak. Untuk harga dan jumlah isi masing-masing kotaknya bisa dicek langsung ke website Pesan Tampah (www.pesantampah.com), dan variasi menu kuenya pun bisa disesuaikan dengan selera seperti aneka onde, risoles, brownies, pie, atau pastel. Kue yang saya tampilkan di foto adalah menu Tampah Besar berisi 100 buah kue, dimana semua jenis kue di mix menjadi satu, namun Mba Dafina dan team akan dengan senang hati menerima request jika anda hanya menginginkan jenis kue tertentu saja.
Untuk melihat aneka produk dan cara pemesanan secara online bisa dicek ke website mereka Pesan Tampah (www.pesantampah.com), atau Instagram @pesantampah. Cakupan wilayahnya adalah area Jakarta dan Tangsel. Untuk pemesanan maka TAMPAH hanya bisa dihubungi melalui WhatsApp di +62 813 861 86966 UP. Nadia ya. Tidak perlu pusing-pusing lagi sekarang untuk mencari suguhan yang yummy, karena TAMPAH layak dihadirkan di setiap acara keluarga atau di kantor. Mantap! 😁
Wokeh sekarang menuju ke resep teh adani yang super duper mudah dan nikmat banget bersanding dengan kue TAMPAH yang sedap. Ketika bersantap di resto Abunawas Kemang beberapa waktu yang lalu bersama keluarga, maka teh adani menjadi favorit kami semua, terutama Ibu saya. Teh wangi dengan aroma khas ini merupakan perpaduan susu dan rempah-rempah khas Timur Tengah seperti kapulaga hijau, kayu manis, dan cengkeh. Ketika pertama kali mencicipinya saya tahu teh ini mudah dibuat, jadi weekend lalu saya pun mengeksekusinya di rumah untuk menemani foto kue dari TAMPAH. Teh adani atau adeni merupakan jenis teh susu manis dengan aroma rempah-rempah yang berasal dari kota Aden di Yaman. Teh ini mirip dengan masala chai atau teh masala di India, sehingga terkadang teh adani dan teh masala seringkali tertukar. Chai sendiri berarti teh dalam bahasa India dan terkadang teh adani sering disebut dengan adani chai karena kemiripannya.
Ada berbagai macam variasi teh adani, namun original teh adani di Yaman terbuat dari rebusan rempah-rempah seperti biji kapulaga hijau, cengkeh, pala, dan kayu manis. Seiring perkembangan dan adaptasi kuliner Timur Tengah ke bagian Asia lainnya maka rempah yang dipergunakan pun mengikuti kondisi di masing-masing negara tersebut seperti penambahan daun pandan, pekak (kembang lawang), daun jeruk, serai, jahe, yang merupakan rempah asli Asia Tenggara dan banyak dipergunakan dalam masakan sehari-hari. Teh adani umumnya dibuat dengan merebus daun teh, aneka rempah dan susu menggunakan api kecil hingga mendidih, kemudian rebusan disaring dan gula atau madu kemudian ditambahkan untuk memberikan rasa manis.
Beberapa resep menggunakan susu evaporated yang lebih kental dan kaya rasa dibandingkan susu cair biasa, namun untuk resep kali ini saya hanya menggunakan susu cair UHT kotak dan hasilnya cukup mantap. Untuk resep kali ini saya juga tidak merebus teh dengan susu secara sekaligus, jadi susu ditambahkan kala rebusan teh sudah disaring dari segambreng rempah-rempah didalamnya. Bagi yang kurang suka susu, maka rebusan daun teh, rempah dan madu sebenarnya sudah mampu memberikan rasa yang sedap, atau tambahkan susu sesuai dengan selera anda masing-masing, bahkan dengan susu kental manispun mantap.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Teh Adani
- 2 sendok makan daun teh hitam
- 3 cm jahe, memarkan
- 7 buah cengkeh
- 3 buah kembang lawang/pekak
- 2 batang kayu manis, masing-masing berukuran 4 cm
- 7 butir kapulaga hijau (green cardamom), memarkan jika ingin rasa lebih kuat
- 500 ml air
- 500 ml susu cair full cream hangat atau susu evaporated
- gula atau madu sesuai selera
Siapkan panci kecil, masukkan daun teh, jahe, cengkeh, kembang lawang, kayu manis, kapulaga hijau dan air. Rebus dengan api sedang hingga mendidih, tambahkan waktu lima menit merebus hingga air berubah berwarna coklat kemerahan. Matikan kompor, biarkan selama 5 - 10 menit. Jika ingin teh yang panas rebusan teh bisa langsung disajikan.
Tuangkan air teh ke 3 buah gelas, beri gula atau madu sesuai selera, aduk rata. Tuangkan susu cair hangat hingga gelas penuh. Aduk rata dan sajikan. Yummy!
Kuenya terlihat enak, Mba Endang. Ditambah teh susu rempah..kayaknya untuk weekend ini enak sambil dibawa leyeh2..
BalasHapusHahahah betul banget Mba, kuennya saya akui enak heheheh
Hapusmb endang, boleh diinfo utk daun teh hitamnya, merk apa yang cocok untuk teh adani nya?
BalasHapusatau apakah ada referensi untuk merk teh yang aromanya harum menggoda iman mb? ��
trims untuk kebaikan hatinya berbagi resep dan cerita selama ini.. semoga senantiasa sehat dan tetap berkarya ya mb..
susana
hai mba susana, thanks yaa
HapusUntuk teh, saya pakai teh yang aroma harumnya kuat mba, di resep hanya pakai teh cap botol saja hehhehe
salam
Waow...., kuenya cantik-cantik, mba. Ngiler euy....
BalasHapusTadi waktu baca judulnya, saya pikir mba Endang mau berbagi resep dari seseorang yang bernama Adani. Eh ternyata teh Adani itu teh susu berempah toh? Heheheh.
Thanks Mba Ima, kuenya enaak hehehhe. Iyaaa, teh susu rempah mba wakkaka
HapusMba Endang nih bener2 sesuatu deehh.. aku mmg lagi bingung mo cari sncak meeting kantor. soalne bosen yang itu lagi itu lagi.. ealaaaahh kok ya buka JTT muncul si tampah ini. luv u ful mba
BalasHapus-Mala-
Hai Mba Mala, haaa itu namanya pucuk dicinta ulam tiba, hehehe. Kue2nya lucu2 dan sedaaap, harganya juga reasonable ya.
Hapusiya mba.. minggu besok aku mo coba aahhh.. makasih ya mba
Hapus-Mala-
sip, sip, moga suka yaa
HapusKirain "Teh Adani" itu nama orang yang mau berbagi resep kue-kue cantik itu, hahaha gagal fokus saya Mba 😂
BalasHapusTerimakasih resep tehnya Mba Endang 🙏
Hahahha, bisa jadi seperti itu ya, setelah saya baca ulang bener juga wakakka
HapusPunten Teh Endang, Teh Rina, ternyata saya juga gagal fokus. saya kira Teh Andani itu resep kiriman pembaca JTT.
HapusSampai pada kalimat..
"Teh wangi dengan aroma khas ini merupakan perpaduan susu dan rempah-rempah khas Timur Tengah seperti kapulaga hijau, kayu manis, dan cengkeh."
Saya baru "ngeh"
Ternyata.. ini teh susu ^_^
Jadi ini teh atau susu.. #sayakorbaniklanmodeon
hehehhe, punten.
nuhun resepnya Teh Endang.
~Tri.Depok~
Hahaha, iya Mba, setelah saya baca2 lagi memang kesannya jadi kaya nama orang yaa wakkaa
HapusWah sedaappnya, aku paling suka kue2 beginian
BalasHapussamaaaaa, enak2 kuenya hehhehe
Hapusikut komentar. sy sdh lama bngt ga kesi ni liat2 blog mba endang yang emang resepnya enak-enak.
BalasHapusjust fyi. untuk membuat "teh susu" seperti membuat teh andani. baiknya menggunakan teh ctc, merek apapun bisa. krn teh ctc ini mempunyai warna yg pekat rasa yg mantab. di luar teh ini banyak di gunakan untuk masalachai tea, teh tarik, ataupun teh-teh yg akan di campur dng susu atau sejenisnya.
maafkeun panjang lebar, berkecimpung di dunia teh membuat sy jd gatel pngn berkomentar. smg bermanfaat. maaf jika ada salah2 kata 😘😘
Halo, thanks sharingnya ya, sangat bermanfaat bagi pembaca lainnya.
HapusKue nya cantik2 mba.. buka kursus kue tampah nya gak mba?
BalasHapusKue2 nya cantik banget mba... Klo mau pesan kemana...?
BalasHapus