Di Paron, kampung halaman saya, tahu yang diisi dengan aneka tumisan sayuran seperti postingan kali ini disebut dengan tahu berontak. Entah mengapa nama itu disematkan, apa hubungannya dengan berontak atau pemberontakan? Atau perlawanan? Di beberapa daerah menyebutnya dengan tahu isi, nama umum yang lebih masuk akal. Ah, saya jadi ngelantur kemana-mana, yang jelas apapun namanya, tahu ini selalu menjadi favorit saya. Apalagi jika isinya melimpah ruah sehingga tahu menjadi padat dan gendut.
Dulu ketika saya masih diawal belajar memasak di rumah Paron, tahu berontak merupakan camilan perdana yang masuk ke dalam list makanan percobaan. Walau warung gorengan dan kopi di sebelah rumah menjualnya, namun rasa penasaran selalu membawa saya membuat sendiri satu makanan yang disuka. Saat itu tak ada satupun resep tahu berontak sukses dipraktekkan, selalu dan selalu isi tahu buyar kemana-mana, keluar dari kulitnya dan mengambang di permukaan wajan. Atau kejadian paling sering adalah adonan yang bocor sehingga minyak terserap masuk ke dalam tahu, menghasilkan tahu berontak yang bukannya kaya akan rasa namun kaya akan minyak. Ketika hendak disantap, tahu diperas kuat-kuat agar minyaknya berkurang. Kacau memang, tapi saat itu membuat tahu berontak terasa super duper susah. ^_^
Kini, tentu saja membuat tahu berontak super duper mudah. Walau bukan pakar dipertahugorengan, namun membuat tahu berontak sebenarnya bukanlah pekerjaan susah. Kunci suksesnya yang pertama adalah adonan tepung untuk membalut tahu harus cukup kental sehingga mampu menutup irisan tahu dengan baik. Adonan kental akan menyegel permukaan tahu sehingga tidak ada lubang celah minyak untuk masuk. Tips lainnya untuk mencegah tahu bocor adalah selalu menceburkan tahu ke minyak panas dengan posisi irisan berada di bawah. Dasar wajan menahan adonan tidak mengalir kemana-mana dan mengeras seketika sehingga irisan dikulit tahu tertutup dengan baik. Sebenarnya hanya dua hal itulah yang menjadi kunci membuat tahu berontak mulus, bebas bocor. Selebihnya membuat tahu isi ini sangat mudah.
Tahu yang umum dipakai untuk camilan ini adalah jenis tahu pong, atau tahu kopong. Di Paron, tahu pong atau tahu kopong mudah didapatkan di pasar. Ukurannya lumayan jumbo sekitar 6 x 6 cm, rasanya gurih dan walau kopong namun kulit tahu terasa lembut. Selain itu, tahu kopong harganya sangat murah sepotongnya hanya lima ratus rupiah saja. Jika Ibu saya sedang ke Jakarta, kami semua akan memesan tahu kopong. Karena ringan dan bisa di kempeskan to the max maka bisa lebih dari seratus buah tahu dipacking di dalam kopor dan dibawa ke Jakarta. Tahu goreng kopong tahan berbulan-bulan lamanya di dalam freezer, dan mantap diolah menjadi makanan lain. Misal tahu campur tauge dengan kucuran sambal kacang, tahu bakso, sebagai campuran sayur lodeh, tumis tahu dengan buncis atau kacang panjang, atau tahu berontak. Sayangnya saya tidak pernah menemukan tahu seperti itu di Jakarta, disini tahu goreng kopong yang umum adalah tahu sumedang. Ukuran tahunya imut sehingga agak susah jika hendak dipermak menjadi tahu berontak. Selain itu harganya lumayan mahal. ^_^
Kita tentu saja bisa membuat tahu kopong sendiri, semua jenis tahu putih bisa digoreng menjadi kopong asalkan menggunakan minyak yang sangat banyak dan tahu harus terendam sempurna bahkan hingga mengambang. Selama penggorengan tahu harus dibalik-balik agar tidak gosong, karena menggoreng tahu menjadi kopong memerlukan waktu yang cukup lama. Goreng tahu hingga kulitnya mengering dan agak keras sehingga bisa dikeluarkan isinya tanpa membuat kulit robek. Jadi jika anda kesulitan menemukan tahu yang sudah digoreng di pasar maka membuatnya sendiri adalah alternatif mudah lainnya.
Untuk isian tahu, umumnya menggunakan rajangan kol, tauge, wortel dan daun bawang. Di resep kali ini saya hanya menggunakan tauge, irisan zukini dengan tambahan daging sapi cincang. Cincangan daging yang ditumis manjur membuat tahu berontak lebih sedap dan gurih, gantikan dengan daging ayam sebagai alternatif lainnya. Hal lainnya yang saya suka dari tahu berontak ini adalah rasanya yang pedas. Saya memasukkan banyak cabai rawit ulek kedalam tumisan bumbu, membuat rasa tahu menjadi super hot sehingga tidak perlu menambahkan cabai rawit utuh sebagai lalapan. Kurangi cabai sesuai selera ya.
Beberapa waktu yang lalu gehu (tahu) pedas a la Bandung sempat ngetrend dan banyak diperjual belikan di tepian jalan. Harganya lumayan mahal untuk sepotong gorengan, mungkin karena menggunakan daging didalamnya. Tetapi terakhir kali saya membelinya, potongan dagingnya hampir tak terlihat tertimbun oleh banyaknya sayuran namun harganya tetap mahal. Nah dengan membuatnya sendiri, bukan saja kita bisa memasukkan banyak isi ke dalam tahu, tapi juga rasa tahu berontak pedas ini jauh lebih sedap.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Tahu Berontak Pedas
Resep hasil modifikasi sendiri
Tertarik dengan resep tahu lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Tahu Bakso
Bola-Bola Tahu Goreng Gurih
Yong Tau Foo dengan Saus Pedas Asam Manis
20 buah tahu goreng/tahu kopong, ukuran 6 x 6 cm
Bahan isi:
- 200 gram daging ayam/sapi cincang
- 15 buah cabai rawit merah
Bumbu isi lainnya:
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap asin
- 1 sendok makan tepung tapioka
Membuat tumisan isi:
Membuat adonan pelapis tahu:
Celupkan tahu ke dalam adonan tepung sehingga semua bagian tahu terlumuri. Masukkan tahu isi ke dalam minyak panas dengan posisi irisan berada di bawah. Tujuannya agar adonan tepung mampu menyegel bagian kulit tahu yang terbuka sehingga minyak tidak masuk ke dalam isi. Jangan terlalu banyak mengisi tahu di penggorengan agar mudah dibalikkan.
Di Jogorogo nyebutnya tahu isi, mbak. Kalau di Solo, tahu susur, mungkin karena nyumpel kayak susur kali ya hehe
BalasHapusOh yaa, tahu susur wakakka, saya hampir lupa nama itu mba ^_^
HapusAku juga bilangnya tahu berontak mba.. itu dr dlu ibuku yg kasih tau. Klo menurut saya karena pas digoreng dia berontak ciprat ciprat minyaknya karena ada kandungan air nya di tahunya mba.. hehee
BalasHapusHahaha, bisa jadi karena itu Mba Lina. Thnaks sharingnya yaaa
HapusAduh mbak, jadi kemecer dan ngiler:) Salam, Heni
BalasHapusThanks Mba Heni, bagi pecinta pedas pasti kemecer ya mba, bagi anti pedas langsung ngacir membaca jumlah cabainya wakkaka
HapusDisebut tahu berontak mungkin karena isiannya terutama kecambah sering memberontak keluar dari tempatnya mungkin mbak ya,,he,,he,,
BalasHapusHahhaha, gud idea Mba Eny, bisa jadi karena itu ya, kan isinya memang suka memberontak keluar hhhehhee
HapusWalann jd ngilerr nih mbag endang, jd pengen eksekusi sabtu bsok, oh ya mbag endang sy pernah bikin tahu isi dlm jmlh agak byk dn di simpan dlm kulkas pas bsk ny sy mo goreng isi tahu ny jd agak asam mbag, ga kemakan deh jd ny hiks, kira2 apa yg salah yaa mbg, rencana mo buat agak byk mbag buat cemilan weekend hhehe, mksh loo mbag jwbnny muach
BalasHapus@fika, batam
Hai Mba Fika, kalau tumisannya matang dan dan tidak ada sayur yang mentah sepertinya akan tahan Mba. Jangan pakai kol karena kol suka asam keesokannya ya.
Hapustahu berontak kesukaan ku mbaak.. kadang kalo beli kurang cocok sama adonan pelapisnya. kadang dapet alot banget, ato kadang juga terlalu melempem. boleh tuh nyoba pake adonannya mba endang. laf ya mbak. sukses terus. :)
BalasHapusHai Mba Ayu, seringkali alot ya, kalau melempem memang seringkali kalau agak lama jadi melempem hikks.
HapusAssalamualikum mba endang..
BalasHapusYg mau saya tanyakan itu 20 buah tahu di makan sendirikah mba?
Abis dalam sehari apa sebagian di amankan difrezer?
Hehe..
Maaf ya mba kepo dan oot pertanyaannya.hihi
Trims
wakkakaka, habis 2 hari, saya maniak sama tahu berontak Mba, apalagi yang pedasss hahhaha
HapusMbak Endang.. itu adonan pelapis pake air dingin maksudnya air es ya mbak? Fungsinya buat apa ya Mbak? Klo air biasa bisa juga kah? Makasih
BalasHapusIrma
air es membuat adonan lbh renyah, pakai air biasa bisa mba
HapusHai, Mbak Endang. Saya suka baca resep-resepnya :-) Mau nanya, kalau misal kita nyetok agak banyak, jadi kalau mau tinggal goreng, disimpan di frezer atau di kulkas bawah?
BalasHapusdi chiller hanya maksimal 2 hr mba, kalau freezer bs 1 bulan, keduanya bisa ya
HapusKalo di sidoarjo tahu berontak itu campuran bihun, tahu halus dan sayur yang dikukus. kemudian di goreng lapis tepung atau telur. duh jadi pengen makan tahu isi mbak.
BalasHapuswah iya, isi bihun juga enak Mba Ida, thanks yaaa.
HapusSelamat malam mbak Endang..
BalasHapusJadi bikin ngemil itu tahu berontak nya. Tapi itu serius mbak pake cabe 15 bj,,? Udah gitu masih ditambah sama cabe keriting ya klo nggak salah. Keren deh level pedasnya, klo aku mah nggak berani deh kayak nya..
Mbak klo disini kan nggak pake daging ya, kalau misalnya mau ditambah pake daging gak apa-apa kan ya mbak,,?
Makasih mbak Endang..
Halo mba Amelia, wakakak iyaa, itu juga masih kurang pedes, saya makannya pakai cabai rawit lagi hehhee.
Hapussaya pakai daging cincang mba, ada bahannya diresep,silahkan ditambah sesuaii selera saja
Oh iya mbak, kelewat itu daging ayam cincang nya. Padahal paling atas ya nulisnya hehehe.. Dasar nya kurang teliti nih jd begini deh. Maaf ya mbak..
HapusSukses terus ya mbak blog nya. Selamat siang mbak..
Its okay Mba, sukses juga yaa
Hapus