Berusaha meningkatkan kualitas hidup, minggu lalu saya mencetuskan diri untuk mulai rutin berolahraga. Target saya hanyalah berjalan kaki keliling kompleks diseputar rumah sekitar 30 menit, dan berenang di hari Sabtu atau Minggu. Dulu, hm beberapa tahun nan lampau, saya cukup rajin mengelilingi lapangan di Gelora Bung Karno (GBK). Saya berangkat berjalan kaki dari rumah hingga tempat tujuan, berkeliling lima atau enam putaran dan pulang dengan menaiki TransJ. Terkadang jika malas mengelilingi GBK, saya lantas menuju ke mal Blok M yang terletak tidak jauh dari rumah. Mal Blok M memiliki gedung dengan bentuk berputar yang antar lantainya dihubungkan dengan jalan berupa jembatan kecil (bukan hanya eskalator). Mengenakan sepatu kets, saya akan berkeliling dari lantai dasar hingga puncak dan turun kembali. Ini dilakukan berulangkali hingga kaki terasa gempor. Terkesan aneh, tapi jika ingin jalan sehat, bebas polusi, plus cuci mata maka mal menjadi tempat yang asyik untuk berolahraga. Tak ada orang yang peduli walau kita beputar-putar di tempat yang sama seratus kali sekalipun. 😃
Sabtu kemarin, saya memulai rencana jalan sehat. Di pagi buta saya sibuk membongkar tumpukan kotak sepatu di rak belakang. Seingat saya, saya memiliki sebuah sepatu kets dengan merk lumayan bagus yang baru dibeli setahun belakangan ini, sayangnya benda tersebut tak kunjung ditemukan. Di sebuah kotak berdebu, saya akhirnya menemukan sepatu kets lama tidak bermerk yang dulu sering dipergunakan untuk berolahraga. Walau tanpa merk, sepatu tersebut cukup kuat dengan tampilan yang oke. Rencana berjalan kaki dipukul lima pagi berubah menjadi setengah enam akibat sepatu yang baru ditemukan. Tidak mengapa, yang penting niat mulia dilaksanakan bukan? Sebuah tas selempang kecil saya bawa serta berisikan handphone dan uang, sepulang berjalan saya akan singgah ke pasar Blok A untuk berbelanja.
Langit telah terang benderang ketika saya tiba di jalan raya. Beberapa orang tampak berlalu-lalang dan satu dua mobil melewati jalan Petogogan, tapi secara keseluruhan jalan masih terlihat sepi. Saya berjalan cepat, gagah dan penuh percaya diri, hingga hampir saja terjungkal kala sebuah benda putih mencelat dari bawah kaki. Benda tersebut mendarat 2 meter dari tempat saya berdiri. Bingung dan penasaran, setelah didekati saya baru tersadar benda tersebut adalah sol sepatu kets sebelah kiri yang terlepas! Dengan muka memerah menahan malu saya pun celingukan ke kanan, kiri, atas, dan belakang untuk memastikan tidak ada satupun saksi hidup yang melihat kejadian tersebut, sebelum kemudian meraih sol sepatu itu cepat-cepat. Sambil memaki-maki dalam hati, saya teringat sebuah mobil Avanza silver tadi lewat berbarengan dengan sol yang meloncat, mungkin si supir melihat kejadian tersebut dan saat itu sedang tertawa 'ngakak' hingga berguling-guling. Mungkin. Tapi saya khawatir memang seperti itu kejadiannya. Gubrak!
Kembali ke rumah, kali ini bersama sebuah tas selempang, handphone, uang, dan sol sepatu yang dikempit di ketiak. Sepatu yang tidak balance tingginya terasa mengganggu dikaki ketika diajak berjalan. Sambil 'ngedumel' di sepanjang jalan saya pun sekaligus berdoa semoga tidak ada yang melihat keanehan tersebut. Tiba di jalan raya ketika jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, kali ini bersama sepatu pantofel yang biasa dipakai ke kantor. Sebenarnya sayang harus mengorbankan pantofel putih yang nyaman dan mahal ini untuk berjalan pagi, tapi misi harus tetap dijalankan dan sepatu itu tentu saja lebih baik dibandingkan sandal jepit.
So far, selain accident tersebut, jalan pagi pertama keliling kompleks ternyata cukup menyenangkan. Tentu saja saya tidak berjalan keliling kompleks rumah Pete yang kondisi jalanannya kotor dan tidak menyenangkan. Saya menyeberang ke kompleks perumahan lain yang kondisinya bersih, tertata rapi, penuh dengan pepohonan yang asri. Berputar-putar disana hampir satu jam sebelum kemudian singgah di pasar untuk berbelanja. Apakah jalan pagi tersebut akan diulangi? Hm, mungkin setelah sepatu kets lainnya ditemukan. Terus terang saya tidak akan mengenakan kembali kets lama yang membawa musibah walau solnya telah direkatkan kembali. 😄
Menuju ke resep bistik ayam yang saya posting kali ini. Resep ini request dari seorang pembaca JTT di Instagram. Sejujurnya saya hanya pernah menyantap bistik sekali saja, bertahun-tahun yang lampau di sebuah acara kondangan. Saat itu salah satu menunya adalah bistik daging sapi. Seingat saya, rasanya manis, sedikit asam dan asin dengan tampilan kecoklatan mirip semur atau mungkin selat Solo. Saya sendiri menganggap masakan ini condong ke selat Solo, jadi resepnya saya modifikasi dari menu serupa yang pernah dieksekusi sebelumnya. Link untuk resep selat Solo bisa di klik disini.
Konon bistik sudah ada sejak jaman kolonial, saat itu masyarakat Jawa lokal menciptakan makanan yang diadaptasikan dari steak yang sering disantap oleh orang Belanda. Bistik dibuat sedemikian rupa, dengan bumbu dan cita rasa yang disesuaikan dengan taste lokal sehingga memiliki rasa yang sebenarnya berbeda dengan steak yang asli. Agar volumenya lebih banyak, mengenyangkan dan bisa disantap bersama nasi maka sayuran seperti buncis, wortel, dan kentang turut juga dimasukkan ke dalam masakan. Menu ini bisa dibuat dari daging ayam maupun daging sapi, bahkan tempe atau tahu pun mantap.
Ada banyak versi resep bistik, Mbak Ilmi Risya bahkan share di IG JTT mengenai Bistik Banjar. Setahu saya bistik identik dengan masakan Jawa namun ternyata ada versi Banjar-nya juga. Bistik Banjar menurut beliau hampir mirip dengan bistik yang saya hadirkan kali ini menggunakan daging, sayuran dan tomat, hanya saja kentangnya ikut juga dihaluskan bersama bumbu. Bistik Banjar disajikan dengan banyak kuah yang kental. Resep yang saya berikan kali ini adalah hasil modifikasi dan kutak-katik didapur sendiri, dan rasanya menurut saya lezat. Skip kecap Inggris di resep jika sulit ditemukan, dan tambahkan porsi saus tomat untuk rasa kuah yang lebih asam. Bistik biasanya sedikit berkuah, namun saya suka versi yang 'nyemek-nyemek' agar kuahnya tampak kental seperti saus steak umumnya. Jika ingin versi kuah tambahkan sedikit air panas ya.
Berikut resep dan prosesnya.
Bistik Ayam
Tertarik dengan resep ayam lainnya? Silahkan klik link disini:
Resep Ayam Panggang Kecap Nan Spicy
Resep Steak Ayam dan Salad Sayuran
Resep Nasi Ayam Hainan dengan 3 Macam Saus
Bahan:
- 1 buah tomat, cincang halus
- 1 sendok makan brown sugar (bisa diganti gula palem, gula jawa sisir halus, gula pasir)
Pelengkap:
bawang merah goreng untuk taburan
Cara membuat:
Siapkan wajan, panaskan minyak hingga benar-benar panas. Tumis bumbu halus hingga harum dan berubah agak gelap warnanya. Masukkan bawang bombay dan jahe, tumis hingga bawang harum dan matang, berubah menajadi transparan. Masukkan tomat cincang, saus tiram, kecap Inggris, saus tomat, kecap manis, dan gula, aduk dan tumis hingga mendidih.
Masukkan ayam dan kentang, aduk rata. Masak hingga ayam berubah putih pucat. Tambahkan air kaldu, masak dengan api sedang hingga kentang empuk dan matang.
Masukkan buncis, wortel, dan garam, masak hingga semua sayuran empuk dan matang. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya. Angkat dan sajikan dengan taburan bawang merah goreng (jika suka). Super yummy!
Assalamualaikum mba endang, pagi2 baca cerita yg lucu sampe ketawa sendiri hehehe... Jadi keinget dulu kondangan sandal kemayuku hak sedang bawahnya copot pdhl lg antre buffee duh bingung akhirnya antre bw piring sambil jln diseret tmnku tak beri tau klo sandal ku copot pada ngakak semua untungnya di mobil tmnku ada sandal jepit akhirnya tak pinjem bayangkan kondangan pake baju keren sandal ya jepit wkwkkwk... - - anni smg--
BalasHapusWalaikumsalam Mba Anni, kasus sandalnya sama kek Lebaran kemarin, waktu foto keluarga di studio, tali sandal saya mrotol sukses satu persatu, hehehheh.
Hapusthanks sharingnya yaaa
Mba Endang....aerobic aja biar cepat keringatan....ato yoga yg gak ngos2an.....hehehe. Btw...klo tomat di skip dari resep bisa gak? Takut ada rasa asemnya mba...(Shiny - BPN)
BalasHapushehehhe, saya suka bosan aerobik, dan kalau badan saya kram semua.
Hapusskip saja tomatnya mba, yang jelas tidak ada rasa asam setelah makanan matang ya.
Sy bacanya smpe ngakak lho mbak...sepatunya kayanya minta diliburkan...oot dikit ya mbak..pan keramiknya mbak Endang ada 2 yaa?yg ini Ama yg bwt saos bbq kan?bagus2 mbak...
BalasHapusNur_padasan
Hai Mba Nur, yep ada sepasang ya. Satu pan keramik lebar dan satu lagi panci kecil untuk saus. Panci kecil sausnya itu bonus ketika ada pameran di kantor heheheh. Kalau nggak dapat diskon saya gak beli mba, krn mayan mahal hehhehe
HapusMbak Endang, aku happy banget deh pagi ini aku coba resep bistik ayamnya..skip tomat Dan kecap inggris soalnya lagi keabisan di dapur, tapi tetep yummy..anakku sampe nambah makannya..hehe makasih banyak ya mbak untuk resep2nya..buat aku yang ngga pinter masaknya, blog ini sangat membantu. Udah banyak resep2 mbak Endang yang berhasil aku eksekusi..sukses terus ya mbak.. (Wulan - Bandung)
BalasHapusThanks sharingnya Mba Wulan, senang resepnya disuka ya. Sukses yaaa
HapusDear mbak endang...
BalasHapusBbrp hr yg lalu saya juga berencana yg sama... akan jalan2 pagi 30 menit...dan sepertinya saya juga harus mengecek sol sepatu kets saya 😂😂
Wakkaka, saya stop dulu Mba, sepatunya belum ada hiiks
HapusMbakEndang ki jagonya bkin mukadimah sblm memulai resep..
BalasHapusBrp kali aq ketawa pas baca cerita mbEndang,yg pas foto lebaran sm yg ini.
Alhamd mbak,mnghibur hariku yg sedang kelabu (anak2 sakit :( )
Btw mb,resepnya udh tak cb,minus tomat dan saus inggris.Kemiri pake ada 3/4
Alhamd kt suamiku enak mbak,plus si kk yg lagi skit jdi mau maem..
Tp masih kurang melekoh ky pny mbEndang.
Makacih ya mbak resepny.
Ps: sayurnya aq pke jagung manis,wortel,brokoli,direbus smua.
Trus pas penyajian dikasih kuah bistik,yummmyy...
-dwie-
Hai Mba Dwie, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka. Memang tomat membuat bumbunya jadi lebih banyak dan kental. sukses yaaa
HapusWkwkkwkwk..orang2 pd kaget..maklum lg antri d dokter kandungan...mba gk sendiri slopku pernah terlpas pas naek motor...pas mau sy ambil..eeh kelindes truk..malunya ampe sekarang...makasih ya..resep2 mba endang anti gagal deh
BalasHapuswakakkak, kalau diingat2 bs ketawa ngakak sendiri plus malu ya Mba Witri hahhahha
HapusMbak Endang, terima kasih ya resep2nya. Jadi penyelamat banget buat saya yang sama sekali ngga bisa masak. :D Mbak, kalau pas kehabisan kemiri apakah akan berpengaruh sekali ke rasa kalau diskip? Thank you
BalasHapushai Mba Chiquita, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. SKip saja kemiri gpp mba, gak terlalu berpengaruh kok
Hapus