Entah sudah berapa banyak resep sejenis saya posting di blog, tetapi setiap kali melihat seseorang share foto tumis cumi masak hitam di medsos maka air liur saya kontan menetes dan keinginan untuk menyantap masakan ini pun menggebu-gebu. Seperti itulah yang terjadi ketika dua minggu lalu saya mendapatkan kiriman foto cumi masak hitam dari Mba Tri (salah seorang pembaca JTT) di Instagram. Kebetulan saya memiliki sebongkah cumi-cumi beku di freezer sejak sebulan yang lalu, jadi tidak ada alasan menunda untuk mengolahnya menjadi cumi-cumi masak hitam yang sangat mudah dibuat. Sayangnya ternyata cumi-cumi yang telah dibekukan kurang memberikan warna hitam seperti yang saya inginkan. Entah karena proses pembekuan membuat tinta berkurang warnanya atau karena memang cumi-cumi yang saya pakai kurang banyak memiliki tinta di kantungnya. Apapun alasannya, walau kurang gelap namun tumisan ini tetap sedap rasanya.
Tinta pada cumi-cumi atau hewan laut dari keluarga Chepalopoda berfungsi sebagai alat pertahanan diri. Ketika cumi-cumi merasa dalam bahaya dan hidupnya terancam maka hewan ini akan menyemprotkan tinta dari tubuhnya, membuat air laut disekelilingnya menjadi gelap. Saat musuh terkaget-kaget dengan kondisi ini, cumi-cumi lantas kabur menyelamatkan diri. Tinta cumi-cumi sudah lama dikenal mampu melezatkan masakan dan juga memberikan warna gelap yang eksotis. Tapi ternyata selain kedua manfaat tersebut, tinta cumi-cumi juga memiliki manfaat lainnya.
Kaya akan antioksidan. Pada tahun 2003, Riset Kelautan Internasional menemukan bahwa tinta cumi-cumi mengandung berbagai macam antioksidan. Antioksidan ini bahkan masih terkandung didalam tinta walau melanin, senyawa pemberi warna hitam di tinta telah dihilangkan. Dalam penelitian in vitro, peneliti menemukan bahwa antioksidan yang terdapat pada tinta cumi-cumi memiliki kemampuan mencegah oksidasi lipid - satu manfaat yang mungkin berhubungan dengan menurunkan risiko penyakit jantung pada manusia. Walau demikian, penelitian lebih lanjut tentu saja masih diperlukan, jadi masih terlalu dini jika kita berasumsi bahwa tinta cumi-cumi bisa mengobati penyakit jantung.
Kaya akan zat besi. Pada tahun 2008, dalam 'Journal of Food Science', peneliti menemukan bahwa tinta cumi-cumi membantu mengurangi anemia defisiensi besi pada tikus. Tikus yang diberi makanan rendah besi setelah mendapatkan asupan suplemen tinta cumi-cumi menunjukkan peningkatan jumlah sel darah merah dan jumlah hemoglobin dibandingkan dengan tikus yang tidak mendapatkan suplemen. Walau penelitian lebih lanjut diperlukan, peneliti memiliki teori bahwa tinta cumi-cumi mungkin memiliki fungsi sebagai sumber makanan yang mengandung zat besi pada manusia. Zat besi merupakan mineral penting yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dan myoglobin, dua jenis protein yang terdapat didalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh kita.
Asam glutamat dan perasa. Tinta cumi-cumi tinggi akan kandungan asam glutamat, atau seringkali disebut dengan glutamat, yang berfungsi menghasilkan rasa kaya dan gurih yang sering diasosiasikan dengan umami. Sebagaimana jenis makanan yang kaya akan rasa lainnya, seperti jamur truffle dan keju Parmesan, tinta cumi-cumi memberikan rasa gurih seketika yang disebabkan oleh kandungan asam glutamat, bukan karena garam atau lemak, dua hal yang umum dipakai untuk meningkatkan rasa pada masakan. Menurut Marcella Hazan, pengarang buku “Essential of Classic Italian Cooking,” menggunakan tinta cumi-cumi berarti kita bisa mengurangi porsi garam yang digunakan didalam masakan untuk lebih meningkatkan rasa. Makanan yang kaya akan sodium meningkatkan risiko penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi. Walau demikian, asam glutamat yang terkandung didalam tinta cumi-cumi memberikan efek samping pada beberapa orang, hindari menggunakan tinta cumi-cumi jika kita sensitif dengan sumber asam glutamat lainnya seperti MSG.
Menggunakan tinta cumi-cumi didalam masakan. Tinta cumi-cumi umum digunakan didalam masakan Italia dan Spanyol, dan juga sering dipergunakan didalam kuliner Asia Tenggara. Tinta cumi-cumi bisa ditambahkan sebagai saus didalam masakan, seperti risotto, dimana menambahkan tinta cumi-cumi memberikan warna hitam mengkilap sekaligus memberikan rasa lebih kuat. Cara penggunaan lainnya seperti mencampurkan tinta cumi-cumi dengan tepung, seperti pada pasta, membuat warna-warni cerah sayuran menjadi tampak mencolok diantara pasta yang berwarna hitam gelap.
Di Indonesia sendiri, tinta cumi-cumi beberapa waktu yang lalu sedang booming. Aneka masakan dibuat dengan menambahkan tinta hewan laut ini seperti nasi goreng, mi, pasta, burger, menjadi kuliner yang cukup diburu pecinta tinta cumi-cumi. Saya sendiri terus terang baru menggunakan tinta cumi-cumi untuk membuat roti burger hitam, resep bisa diklik pada link disini, selebihnya tinta cumi-cumi hanya dipergunakan saat membuat masakan tumis masak hitam seperti resep kali ini.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Cumi-Cumi Masak Hitam
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 5 porsi
Tertarik dengan resep cumi-cumi lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bahan:
- 500 gram cumi-cumi segar ukuran kecil
- 1/2 sendok makan garam
- 2 sendok makan air asam jawa
- 200 ml air, jika menginginkan tumisan yang agak berkuah
Bumbu:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 6 siung bawang merah, iris tipis
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 3 buah cabai hijau keriting, rajang kasar
- 10 buah cabai rawit merah, rajang kasar
- 2 cm jahe, memarkan
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 3 lembar daun salam
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan gula merah, sisir halus
- 2 sendok teh garam
- 2 buah tomat merah, potong dadu
- 3 buah tomat hijau, potong dadu
- 1 sendok makan air asam jawa
Cara membuat:
Siapkan cumi-cumi, lepaskan kepalanya dengan hati-hati agar kantung tinta tidak pecah. Buang insang plastiknya. Buang mulut cumi-cumi yang terletak di ujung kepala dengan cara memencet kepalanya dengan dua jemari tangan. Buang kotoran yang terdapat pada kantung cumi-cumi. Biarkan kulitnya.
Jika menginginkan masakan yang berwarna hitam, gunakan semua kantung tinta. Kurangi jumlah kantung jika ingin masakan yang tidak terlalu gelap.
Note: cumi-cumi yang telah dibekukan, tintanya cenderung kurang gelap dibandingkan cumi-cumi segar.
Masukkan cumi-cumi ke dalam mangkuk, beri garam dan air asam jawa, aduk rata. Diamkan minimal 20 menit. Cuci bersih dan potong-potong sesuai selera atau biarkan utuh.
Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis bawang merah hingga layu, masukkan bawang putih, tumis hingga bawang harum. Masukkan cabai, jahe, lengkuas, salam, saus tiram, kecap manis, dan gula merah, aduk dan tumis selama beberapa detik.
Masukkan cumi-cumi, aduk dan masak hingga cumi-cumi berubah warnanya menjadi pucat dan matang, sekitar 8 menit. Masukkan garam, tomat dan air asam jawa, aduk rata dan masak selama 1 menit. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya.
Haii mba.. gara2 mba endang aku juga jadi beli cumi n akan dimasak seperti ini juga, benar benar menggugah nafsu makan banget ini😍😍
BalasHapusMba mau tanya klo masak beras merah dicampur beras putih tidak mba? Takaran airnya bagaimana mba? Aku mau coba makan nasi merah karena berat badan yg susah sekali turun😢
Hai Mba Lina, saya biasanya campur beras merah, beras putih, sedikit ketan putih dan ketan hitam hehhehe. Rasanya jadi pulen, masaknya kaya masak beras biasa saja airnya.
HapusWaah.... udah lama ga masak cumi tinta ini. Jadi ngiler deh. Saya biasa nya cuma pakai saus Tiram, salam, lengkoas & jahe. Makan sama nasi panas & kerupuk... 😉
BalasHapusEnak banget Mba Emilia, bs ngabisin nasi segambreng hiiks
HapusMba, cumi dibekuin tintanya juga jadi beku dan jadi menggumpal gitu. Coba deh gumpalan2(/serpihan) tinta yg tenggelam di bawah digesek2 pake suthil. Lama2 warna itemnya jadi keluar loh
BalasHapushalo mba, yep tintanya beku, sudah saya coba cairkan tetap warnanya gak bs hitam banget ketika cumi segar
HapusMbak Endang, saya kok kalo masak cumi lama empuknya ya? Masih kenyil walaupun udah lama dimasak. Ada tips kah?
BalasHapusNuhun
tergantung cumi2nya mba, kalau yang kecil2 sih gampang empuk, kalau yang besar memang makin lama dimasak makin alot.
HapusBu endang..., terima kasih resepnya.., hasilnya jos gandos.., mudah juga diikuti, jadi sangat membantu buat yg masih belajar masak kayak saya.. Hhe
BalasHapusSukses terus bu,
thanks Mba Dwi, senang resepnya disuka, sukses yaa
Hapusresep cumi ini enak bangeeeeet bu dan mudah diikuti bagi yang pertama kali masak cumi :)
BalasHapusyep, gampang dan enak
Hapus