Lupakan tampilan cumi-cumi goreng aka calamari di gambar-gambar yang saya share pada resep kali ini. Walau terlihat buruk rupa dan tidak menarik namun teksturnya crispy (jika masih hangat!), gurih dan cukup lezat. Fokuskan pandangan kita hanya pada resep saus barbecue yang menjadi pendamping si cumi-cumi goreng, karena resep barbecue sauce inilah yang sebenarnya menjadi andalan saya dipostingan kali ini. Calamari adalah gorengan yang hingga kini saya merasa belum puas dengan hasil eksperimen di dapur. Saya pernah menyantap calamari di sebuah tempat karaoke, restonya menyajikan cumi-cumi goreng balut tepung yang super crispy, dengan daging cumi-cumi yang empuk, gurih dan sedap. Sejak itu tak terhitung sudah berapa banyak resep calamari dicoba, namun saya belum menemukan satu resep tokcer yang layak simpan.
Calamari yang saya inginkan haruslah terbalut adonan tepung (bukan breadcrumbs), berwarna kuning coklat keemasan, dan renyah. Walau cara termudah membuat calamari renyah dengan menutup permukaan cumi-cumi menggunakan tepung roti namun tekstur breadcrumbs yang mudah gosong sementara daging cumi-cuminya sendiri belum matang selalu menjadi kendala utama. Selain itu, walau semua gorengan mengandung minyak yang banyak, tapi breadcrumbs sepertinya menyerap minyak dua kali lipat lebih banyak dibandingkan adonan tepung. Jadi saya lebih tertarik dengan resep yang minus breadcrumbs di dalam komposisi bahannya.
Sebenarnya saya sedang berusaha menghindari gorengan. Cita-cita yang selalu hanya menjadi wacana! Beberapa waktu yang lalu sepulang kantor dan menaiki TransJ yang penuh sesak, saya berdiri di depan kursi prioritas (khusus wanita hamil, anak-anak dan manula) yang saat itu sedang diduduki oleh seorang Mbak berjilbab. Melihat saya berdiri didepannya dan setelah sekilas menatap perut saya, tiba-tiba si Mbak bertanya, "Ibu mau duduk?" Seumur-umur menaiki TransJ yang tak terhitung jumlahnya, baru kali ini saya ditawari tempat duduk. "Tidak, terima kasih," jawab saya singkat dan tersenyum semanis mungkin. Walau tawaran tempat duduk adalah kemuliaan luar biasa yang kadang sulit ditemukan di angkutan umum seperti TransJ atau kereta, namun kali ini hati saya menjerit pilu. Saya tahu si Mbak menawarkan tempat duduk karena melihat perut saya yang terlihat membuncit seperti wanita yang sedang hamil 3 bulan. Baju biru yang longgar dibagian pinggang sama sekali tidak mengirimkan efek visual 'sedikit' melangsingkan tapi justru menambah efek 'terlihat hamil 6 bulan'! Saya tahu, saya tahu, baju selalu menjadi kambing hitam jika berurusan dengan penampilan yang bad, tapi swear baju saya memang tidak mendukung saat itu. 😁
Sepanjang perjalanan pulang di dalam TransJ kepala saya penuh dengan rencana-rencana program menurunkan berat badan. Saya jago di urusan membuat rencana, dari A sampai Z, Z sampai A. Mulai dari meals planning, penghitungan kalori, pantangan makanan dan aktifitas olah raga dipikirkan baik-baik. Saya bahkan bisa menyusun buku mengenai diet seimbang dan program menurunkan berat badan jika diperlukan. Tapi mungkin benar kata dokter ahli gizi adik saya, Wiwin, bertahun-tahun yang lampau, "Orang yang memiliki pengetahuan cukup mengenai gizi, kalori, dan makanan sehat lebih sulit menurunkan berat badan dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak tahu". Pagi ini saya berencana hendak bangun di pukul lima pagi, berjalan seputaran kompleks rumah sekitar 30 menit, namun cuaca sejuk, berkabut, dan bantal yang baru diganti sarungnya terasa super fresh di wajah membuat kaki berat hendak melangkah keluar dari kasur. Siang ini saya berencana makan makanan yang bersih, buah, sayur plus ikan panggang, dan berakhir dengan ayam geprek+nasi dan sambal level lima dari food court ITC Ambassador. Jadi semua kembali lagi ke niat, motivasi dan semangat yang hingga kini belum saya temukan. Tobat!
Wokeh sekarang kembali ke saus barbecue. Sudah lama bahan-bahan saus ini ada dalam benak saya, tinggal menunggu saat yang tepat untuk dieksekusi. Walau mudah namun terkadang kalau mood sedang melarikan diri maka susah sekali ditemukan. Nah weekend lalu saya sebenarnya bermaksud membuat ayam panggang dengan saus barbecue. Sayangnya saya tidak memiliki stok ayam di freezer - membayangkan dalam hujan gerimis harus berjalan ke pasar blok A membelinya terasa super berat - maka saya menggantinya dengan calamari yang walau not so good tapi tetap lumayan sedap dengan cocolan saus.
Resep saus barbecue ini disesuaikan rasanya dengan taste saya, jadi tidak terlalu Western, karena dimana akan ditemukan resep saus barbecue original dengan tambahan kecap manis didalamnya bukan? Kecap manis ini lebih untuk memberikan warna sedikit gelap dan cantik disaus dan tidak mempengaruhi rasa. Ibu saya bahkan tidak pernah membuat sambal balado tanpa sedikit kecap manis. "Sedikit saja, supaya warnanya mantap." Tips beliau saya aplikasikan pada banyak resep masakan lainnya.
Membuat barbecue sauce super duper mudah, double porsinya jika anda memerlukannya untuk memanggang 1 ekor ayam karena resep dibawah hanya menghasilkan 1 mangkuk kecil saus (sekitar 250 ml). Saus ini fleksibel untuk aneka makanan, sebut saja steak, ayam panggang, pizza, pasta, cocolan gorengan, atau apapun makanan yang memerlukan saus kala menyantapnya. Rasanya tidak terlalu pedas, jadi bagi anda yang menyukai rasa pedas tambahkan cabai bubuk, atau cabai kering giling kasar (chili flakes), atau sambal botolan. Jika ingin volume lebih banyak maka tambahkan tomat yang direbus selama 2 menit, kupas kulitnya dan blender hingga halus.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Saus Barbecue dengan Cumi Coreng
Tertarik dengan resep saus lainnya? Silahkan klik link disini:
Resep Saus Telur Asin Keju (Cheesy Salted Egg Sauce)
Resep Spaghetti alla Marinara dengan Seafood
Resep Kerang Hijau Saus Padang
Bahan cumi-cumi:
Bahan dan bumbu adonan tepung:
- ½ sendok teh baking powder
Membuat saus:
Tuangkan tumisan ke gelas blender dan proses hingga halus. Kembalikan tumisan ke panci, masukkan brown sugar, garam, merica hitam, kecap manis, dan larutan maizena, aduk rata. Masak dengan api kecil hingga kental. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Jika saus terlalu kental tambahkan sedikit air panas. Angkat, sisihkan.
Membuat cumi-cumi goreng:
Siapkan wajan, beri minyak yang banyak dan panaskan hingga benar-benar panas. Celupkan potongan cumi-cumi ke adonan dan masukkan ke minyak panas. Lakukan satu persatu agar cumi-cumi tidak menempel satu sama lain. Goreng hingga coklat keemasan, angkat dan tiriskan di rak kawat.
Sajikan cumi-cumi selagi hangat dengan saus barbecuenya. Super yummy!
Sy suka jg buat saos seperti mbak Endang ini. Tp blm bs buat calamary spt di resto2... kalo dapat resepnya bagi-bagi ya mbak...
BalasHapushahahah sama mba nina, sampai sekarang blm ketemu ^_^
Hapushalo mbak coba pakai resep cumi goreng tepung kesukaan saya :
BalasHapus- tepung kobe
- tepung beras
ini perbandingan 1:1 (ubah2 aja sesuai selera +kan garam kalau takut kurang asin)
lumuri cumi dengan larutan tepung kobe + air , lalu taruh cumi satu2 ke campuran tepung kering (kalo aku kujatuhkan di tempat makan lalu goyang2kan temnpat makannya ) jadi jari saya ga ikut2an melumiri , dgn tangan yg masih bersih + kering / garpu kering , keluarkan si cumi lalu goreng , enak ga berminyak
Halo Mba Archita, waah makasih resep dan tipsnya yaa. Akan dicoba hehehhe
HapusHai mba Endang, selama bertahun2 ini saya silent reader yg sering coba resep2 JTT.
BalasHapusBtw mba, saya pernah bikin calamari tp cuminya direndem susu dulu (sama bw.putih) jd pas digoreng ga terlalu alot. Hal yg sama saya lakuin jg kalo bikin ayam goreng ala KFC.
Hai Mba Reeva, thanks sharingnya yaa, akan saya coba dan combine dengan adonan tepung dari Mbak Archita diatas wkakaa. Thanks yaa
HapusMbak maaf sy ngakak baca cerita pengantarnya 😂 Senasib, dulu pas sahabat sy lg hamil 5 bulan, malah sy yg sering dikira hamil krna dia langsing sementara perut saya....... Ya begitulah sedih kalau diceritakan 😂
BalasHapusMemang bener mbak, diet itu yg penting niat dan persistensi. Urusan teori mah belakangan asal jgn diet ekstrim nanti malah sakit. Saya sekalian sharing ya mbak, siapa tau bermanfaat. Saya pribadi pengalaman banget sm yg namanya diet. Dari dulu berbagai metode diet udh dicoba, dari diet sehat smpe diet ekstrim sampe sy pernah pingsan krna diet. Tp ga bertahan lana, timbangan paling turun 2kg - 4kg doang lalu naik lagi.
Nah akhirnya sejak januari kemarin, tiba2 aja niat muncul kuat bgt untuk hidup sehat (bukan niat diet), alhamdulillah selama 5 bulan sy turun 11kg dan sampe skrg ga naik lagi mbak, masih tetep di berat ideal. Dari dulu pengen memulai hidup sehat, tp kalo liat pola makanan sehat yg lg ngetrend tuh agak berat buat kantong saya bahan2nya. Tp pas mulai januari itu, sy ga neko2, sy hidup sehat dgn budget yg saya punya. Misalnya pengen almond milk kan mahal tuh, sy ganti jd susu kedelai (resep jtt loh). Trs yg simple aja, ga konsumsi gula, ga konsumsi gorengan deep fried, karbo hanya 1x saat makan siang. Sarapan buah / telor rebus / edamame / smoothies / green juice. Sama olahraga teratur. Itu saya nikmati banget prosesnya, malah jadi happy dan gamau berenti ngejalaninnya walau sudah ideal dan perut rata 😉
Hai Mba Bella, thanks sharingnya yaa. Saya lagi berusaha buat ngumpulin semangat supaya tetap konsisten, kayanya memang kudu diimbangi dengan olah raga. Semoga saya bisa menikmati prosesnya jugaaa wwakaka. Thanks yaa, suksesss
HapusSama sama mbak endang, semoga sehat selalu ya mbak 🙏 Btw mbak endang pake wajan dan panci merek apa sih? Keramik ya mbak? Fincook bukan? Hehe kepo 🙈
Hapusiya keramik mba, tapi bukan fincook kayanya deh, cuman saya lupa merknya wkakaka
HapusAssalamu'alaikum mbak endang,saya sering banget eksekusi ayam grg bumbu kuning nya JTT tp blm ijin mbak endang hehehe...
BalasHapusBiasanya klo buat cumi grg tepung saya pakai 2 mangkuk : mangkuk basah isinya tepung terigu 2 sdm tambah air 4-5 sdm, mangkuk kering isinya terigu 2 sdm, maizena 1 sdm, 1/2 sdt garam dan merica.
Masukkan potongan cumi satu persatu, max 3 potong ke mangkuk basah, lumuri cumi dg garpu plastik. Lalu masukkan satu persatu ke mangkuk kering, baluri cumi sambil ditekan2 dg garpu plastik jg. Langsung masuk ke minyak panas api sedang. Jgn terlalu lama digoreng agar cumi tidak keras. Asal tepung sudah kaku, cumi jg sudah matang. Dg garpu plastik supaya tepung menempel di cumi bukan di tangan :) selamat mencoba
Oiya mbak endang lupa tanya, gimana kondisi tangan mbak? Sepertinya sudah baikan, soalnya postingan resepnya byk menuntut cuci piring hehehehe
Hapuswalaikumsalam Mba Icha, thanks sharingnya yaa, next time akan saya coba, semoga bisa mantap hasilnya.
Hapustaangan saya sudah sembuh Mba, tidak kembali seperti semula sih karena masih terasa sakit walau lukanya sudah kering dan menutup baik. thanks yaa
Hai mba Endang... Wakaka jadi salfok dg ceritanya, saya juga pengennn banget diet, tapi ya begitulah... Cita2 saya kurus, tapi hobi saya masak dan makan, apa mau di kata...
BalasHapusNgomong2 saya pernah di kasih tau tips kalau mau buat gorengan apa aja jangan pakai telor di bahan tepungnya, soalnya telur hanya membuat renyah ketika panas dan hangat saja, tapi setelah dingin gak akan garing lagi. Setelah saya praktekin emang bener mbak.. Moga bermanfaat...
Hahaha, kita senasib Mba, cita2 kurus tapi hobi gak mendukung hahhahah.
HapusIyaaa, telur gak ok di adonan, harusnya saya gak kasih telur, ketika panas memang crispy, saat dingin jadi lembek.
Hai mbak Endang, maaf ya saya juga ngakak baca pengantarnya ��
BalasHapusSaya makin ke sini makin sering di tanya sama anak sulung sy umur 7 thn, Mama, di perut Mama ada dedek lagi ya? Hihi, tak sama tapi senasib ya lemaknya eh perutnya ��
Thank mbak Endang resep sausnya, untuk cocolan bakwan jagung udang kayaknya mantapp mbak. Jtt referensi pertama sy saat cari resep, sudah banyak yg sy coba, dan asli lho cocok semua, sehat selalu mbak Endang��
Thanks Mba Leni sharingnya yaaa, haoooh saya dah mumet banget mikir berat badan, bukannya turun malah naik kepuncak gunung wakakka.
Hapusyep buat cocolan gorengan apapun mantap Mba. thanks yaa
Ijin nyobain resepnya ya mbak hehe
BalasHapusOiya, seingat saya saus barbeque biasanya ada aroma kayu bakar atau aroma asap gitu kan mbak? Itu gimana ya supaya bisa dapet aroma itu
hai Mba, liquid smoke bs dibeli di spm tapi jarang, coba cek toko online, biasanya ada yang jual.
HapusAssalamu'alaikumwrwb.
BalasHapusDear mba Endang...
Hallo mba.. saya Soraya..
salam kenal..
Sebenernya saya sudah lama menjadi followernya mba Endang..
Bbrp kali mau posting komentar g jadi2 mulu..
Saya cm mau bilang..
Semua resep yg ada di blog ini super duper yummy dan bikin nagih saya buat selalu ke dapur dan masak untuk suami dan anak2 saya...
Udh sering saya buat kue kering atopun cake dr blog mba Endang..
Dan semua.. Alhamdulillah anti gagal..
Yg skrg baru saya coba adalah steak dg saus barberque..
MasyaAllah.. enak bgt mba..
Terimakasih buat resep2nya ya mba..
Yg dikira memasak ato baking itu sulit..
Ternyata tampak mudah dg blog mba Endang ini..
Semoga mba Endang sehat dan bahagia selalu ya mba..
Mempermudah jalan orang lain untuk mau nyemplung di dapur..
Hehehe...
Oya.. bagaimana dengan rumahnya mba.. udh siapkah?
Kapan nih mendoa naik rumah..
����
Salam
Soraya bunda RajaAqshaMecca
Walaikumsalam Mba Soraya, salam kenal dan thanks sharingnya ya. Senang resep JTT disuka dan bs membantu memasak / baking di dapur.
HapusRumah sudah jadi Mba, tapi listriknya belum masuk dan dapurnya masih terbuka, belum ada dana buat nutup dapur hikss. Thanks ya, sukses selalu! salam
Mbak, saus barbeque bisa disimpan di kulkas berapa lama ya?
BalasHapus1 mingguan mash ok mba
Hapus