Resto sup ikan tersebut terletak di sebuah ruko yang banyak dipenuhi dengan aneka resto yang menjual Chinese food. Restorannya tidak terlalu besar, kursi-kursi dan meja diletakan sebagian diluar resto dan saat jam makan siang penuh sesak dengan pengunjung yang sedang menikmati sup dan aneka masakan dari seafood lainnya. "Kalau kesiangan sedikit supnya habis. Disini luar biasa laris," jelas kakak saya waktu itu, jadi tak heran kami langsung meluncur kesana setelah menjemput saya di bandara Hang Nedim.
Kami diminta memilih jenis ikan apa yang akan digunakan dari dalam sebuah cooler. Kakap, kerapu, ikan kakak tua, bawal, kuwe dan banyak jenis ikan segar lainnya tertimbun segunung es batu di kotak pendingin. Kami lantas memilih kakap merah dan bawal, dan tukang masak langsung membersihkan ikan dan memasaknya. Uniknya sup ikan disini adalah kuah terpisah dengan ikannya. Jadi ikan yang sudah dibersihkan kemudian di kukus dan disajikan bersama kuah sup yang berwarna merah cerah, berisi potongan tomat, daun bawang, dan nanas, terasa asam pedas dan super segar. Walau ikannya hanya dibumbui sederhana dan dikukus namun aromanya sama sekali tidak amis, mungkin karena ikan yang dipakai masih fresh. Dagingnya yang putih terasa kenyal dan lembut, dan karena ukurannya yang besar maka saya menyantapnya dalam dua sesi, untuk makan siang dan makan malam. 😃
Terbayang dengan menu serupa, ketika memiliki ikan kakap minggu lalu, saya lantas mengolahnya menjadi sup yang sama. Sayangnya ikan kakap merah yang saya pakai tidak sesegar ikan di Batam, jadi saya tidak mengukusnya seperti yang dilakukan di resto, namun merebusnya langsung bersama bumbu sebagaimana sup ikan umumnya. Untuk warna kuah yang merah, tips penting adalah menggunakan cabai merah kering yang dihaluskan. Dulu ketika kami masih tinggal di Tanjung Pinang, Ibu saya selalu menggunakan cabai kering sebagai bumbu karena disana harga cabai kering lebih murah dibandingkan versi segarnya. Namun di Jakarta, cabai kering justru agak sulit ditemukan, tapi setahu saya di supermarket Lotte Mart selalu ada. Saya suka cabai merah kering dimaskaan, selain memberikan warna yang lebih gonjreng juga membuat kuah lebih kental. Selain itu cabai merah kering juga membuat masakan lebih tahan lama karena kandungan air yang hampir zero, misalnya saja pada masakan balado.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Tertarik dengan resep sup lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Resep Sup Ikan a la Singapore
Resep Sup Seafood Batam
Resep Lempah Ikan Kakap dengan Daun Kedondong
Masukkan ikan kakap, masak hingga kira-kira satu sisi matang, balikkan dan masak sisi lainnya. Jangan sering membalik-balik ikan saat dimasak agar tidak hancur.
Resep ini bisa pakai ikan selain kakap mbak?
BalasHapusBisa Mba, pakai ikan apa saja ok ya
HapusSetuju bgt ma Mba Endang soal cobek vs blender. mpe gempor ngulek pake cobek ga bisa halus2, kurang bakat sepertinya ehehehe..
BalasHapusditambah kemangi makin oke kali ya mba.
-Mala-
Hai Mba Mala, haa iya, capek dan gak halus yaaa. Pakai kemangi enak Mba
HapusSueger bgt supnya mbak Endang ..Mbak Endang...dah pernah nyoba pake meat grinder gak ya?..
BalasHapusNur_padasan
Hai Mba Nur, yep segger Mba hehhe. Saya ada meat grinder tapi membersihkannya susah, jadi menururt saya blender lebih praktis hehhee
Hapus