Lingkungan kerja yang friendly, boss yang tidak bossy, aturan yang sedikit longgar, serta jumlah karyawan yang tidak banyak membuat kami merasa seperti saudara. Setiap hari sepertinya selalu ada kejadian lucu, unik, atau menyesakkan dada yang membuat aktifitas sehari-hari dikantor memiliki riak-riak kecil. Suasana kerja menjadi tidak terlalu monoton dan membosankan.
Nah minggu lalu, sehubungan dengan acara akhir tahun, seperti biasa seluruh karyawan diundang untuk bersantap malam bersama. Kali ini pilihannya adalah all you can eat disebuah restoran di Mal Kota Kasablanka. Walau jarak mal dan kantor sangat dekat, jika lancar mungkin bisa ditempuh dalam waktu 10 menit saja, namun karena kemacetan bisa ditempuh hingga 1 jam lamanya. Saya sudah mengirimkan 'woro-woro' lewat email agar peserta bisa datang lebih awal dari waktu yang ditentukan, mengingat aturan restoran yang ketat dan waktu makan yang hanya 90 menit saja. Kondisinya terus terang cukup membuat stres karena sebagaimana perusahaan sekuritas umumnya, sore hari kala transaksi di Bursa berakhir adalah saat-saat sibuk di bagian Back Office. Divisi Settlement dan Finance Accounting biasanya mulai pontang-panting menyelesaikan semua transaksi yang terjadi hari itu, dan jika sedang apes (misal sistem tiba-tiba bermasalah), maka mereka terkadang baru selesai di pukul 10 malam. Gubrak!
Tempat tentu saja telah dibooking terlebih dahulu, namun tetap saja saya harus kesana lebih awal untuk memastikan semua kursi ready. Ketika pukul 7 tiba, baru sekitar 50% persen peserta yang muncul, saya mulai keringatan. Bukan karena stres tapi karena uap panas dari tungku kecil untuk merebus aneka daging dan sayur yang nangkring didepan muka. Suasananya mulai seperti sauna! Perlahan namun pasti sisa peserta mulai berdatangan, bertahap. Hingga akhirnya tinggal sekitar 5 orang saja yang belum terlihat penampakannya. Kami yang tiba lebih awal tentu saja sudah mulai kekenyangan, sesak nafas, dan 'sedikit' melonggarkan ikat pinggang, sementara yang datang terlambat mati-matian mengejar ketinggalan dengan menggasak apapun yang disodorkan rekan di sebelahnya.
Resto all you can eat memang membuat kita menjadi serakah, rakus, dan tidak memperdulikan rekan lainnya. Contohnya saya, yang setiap kali mangkuk chicken karaage direfill oleh petugas resto langsung memenuhi piring dengan setumpuk ayam goreng ala Jepang yang juicy tersebut. Padahal saya tahu, dibalik bahu beberapa orang mengeluh tidak kebagian makanan tersebut, Well, terus terang, hanya chicken karaage ini saja yang menjadi favorit saya dibandingkan semua makanan a la shabu-shabu yang disediakan. 😁
Mulai makan di pukul tujuh malam maka kami bisa bersantap hingga jam setengah sembilan, tapi disisa waktu 30 menit Direksi memutuskan untuk memberikan sambutan dan pembagian hadiah bagi karyawan dengan pencapaian terbaik tahun ini. Peserta dengan malas-malasan dan tak rela meninggalkan tungku menggelegak berisi potongan daging, bahkan tampaknya mereka tidak ada keinginan untuk beranjak hingga akhirnya saya terpaksa berkata, "Kita bisa kembali lagi ke meja setelah pemberian sambutan. Nanti pesan saja ke petugas agar meja tidak dibereskan." Bujukan tersebut berhasil, peserta akhirnya bersedia berkumpul semua di seputaran meja Direksi. Pemberian sambutan sebenarnya berlangsung singkat, masing-masing Direksi dan Komisaris hanya memberikan sambutan tak lebih dari lima menit, yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi karyawan berprestasi tahun ini. Sebelum anda bertanya apakah saya salah satunya? Hm, tentu saja tidak.
Enggan mendengar terlalu lama, saya mengundurkan diri dari kerumunan dan berjalan ke kasir untuk meminta kwitansi. Dari kejauhan si karyawan masih terus bercuap-cuap menghabiskan waktu lima belas menit terakhir, dan saya yakin semua peserta sudah merasa bosan dan putus asa. Kala acara selesai semua meja pun bersih. Petugas resto telah mengangkut peralatan makan dan apapun yang tersisa diatas meja. Pupuslah sudah harapan kami hendak melanjutkan pesta makan malam saat itu. 😄
Wokeh saya akhiri satu cerita dari kantor, menuju ke resep zuppa soup kali ini. Hujan-hujan memang enaknya makanan yang creamy, hangat, gurih dan berkuah. Nah zuppa soup dengan kulit pastry yang gurih dan flaky bersama sup krim yang sedap ini adalah alternatif tepat. Resep sup krim ayam jamur pengisi zuppa soup sebenarnya sudah pernah saya share pada link disini, tapi tetap saya cantumkan pada resep dibawah. Untuk pastrynya, saya sebenarnya menggunakan kulit pie, resep bisa diklik pada link disini. Kulit pie menurut saya terasa lebih gurih dan mengenyangkan dibandingkan puff pastry instant. Tapi jika anda malas membuat kulit pie maka puff pastry instant adalah pilihan tercepat. Tidak ada yang sulit membuat makanan ini, dan jika anda tidak memiliki cup dari ramekin seperti yang saya pergunakan maka gantikan dengan cup yang terbuat dari alumunium foil.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 3 -4 buah cup
Tertarik dengan resep menggunakan puff pastry lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Picnic Roll Daging Sapi-Ayam dengan Telur Rebus
Pisang Molen Coklat Keju dengan Puff Pastry Instan
Apple Strudel
Bahan:
Bahan sup:
Bumbu sup:
Cara membuat:
" hmm tentu saja tidak.. " gubrak ngakak online hahaha
BalasHapussemua kategori lewat, hikss
Hapuslangsung eksekusiii.... slurrpp :) berhubung ga punya oven, aku ngakalin beli roti terpisah trus aku panasin bentar di teflon. sup jadi, roti anget, celup2, papaku yg ga doyan gituan nambah 2 kali, wkwkw.. makasih banyak mba, web ini selalu jadi "kitab" buat aku masak masakan yg beda punya si mamah, soalnya mamah juga bosen sama masakan sendiri, heehhe
BalasHapusThanks Mba Yuli, yeep pakai roti dicelupin ke supnya enak banget, duh saya jadi pengen hiks.
Hapusthanks sharingnya yaaa.
Mbak Endang...rasa shabu2 kurang sedap ya?sy bisanya lihat doang dr tampilan shabu2 yg diresto tu Instagramable bgt..
BalasHapusNur_padasan
sebenarnya enak juga mba, tapi rebus2an membuat cepat kenyang dan membosankan wkakakak.
HapusMba endang... yang ditunggu malah cerita pengantar sebelum resepnya hehe
BalasHapusThanks Mba Fathi, senang resepnya disuka. ^_^
HapusMba,, karyawan yg suka curhat itu suka baca blognya mba endang ga?? heheh
BalasHapuswaakakakka tidak pernah, makanya saya berani cerita hahhaha
Hapus😂
Hapusduh.. ada aja ya mba org yg kyk gt.. ga pengertian dengan tmn2 sejawat..
BalasHapusiyaaa, kita pulang acara bukan happy tapi ngedumel semua hahhaha
HapusMbak endang... sumbang saran.
BalasHapusCoba tambahkan tepung beras atau tepung kentang secukupnya, serta parutan keju kualitas bagus... rasanya mantap mengenyangkan mbak...
Untuk cairannya, gabungkan susu dengan kaldu ayam...👍
Halo Mba Rina, thanks tips dan sharingnya ya, menarik sekali dan kayanya maknyus, akan saya coba next kalau trial lagi mba. sukses yaa
HapusHalo mba endang,baru online lagi nih saya. FB jg ga dibuka2. Btw,cerita kantor yang ini,buat saya ketawa-ketiwi sendirian. Haha... Bagian yg stres berkeringat,saya sdh berpikir kirain stress nungguin karyawan lain,eh ga taunya duduk depan kompor. Wkwkwk. Terus karyawan yg curhat,hmm,emang dikantornya pasti ada aja org seperti itu yah. Suka cari muka SM bisa,padahal mukanya ada ditempatnya. Hehe. Hmm,kadang rindu jg saya SM suasana kantor. Sudah hampir 10thn sy full jadi IRT. Btw,kemarin sy bikin lagi beetroot chocolate cake yg super super moist. Cake itu kesukaan saya banget. Pkknya sdh sering deh saya bikin. Nanti mau coba bikin soul ini juga (klo ga males). Saya tunggu cerita lainnya mba.
BalasHapusHalo Mba Dewi, thanks sharingnya yaa, senang cerita artikelnya disuka hehehheh. sukses yaaaa
HapusHalo mbak endang.. maaf untuk susu cair nya bisa pakai dancow bubuk?? Atau pakai susu cair full cream mungkin?
BalasHapusbisa pakai susu bubuk Mbak, apapun merk ok
HapusMbak Endang, ramekinnya beli dmn? Berada di kisaran harga brp? Maaf akuh mendadak kepo �� Punya mbak diameter 8cm, tinggi 4cm kah? Aq coba bayangin dg cara mengukur pakai penggaris, kok macam kicik ya? Betulkah? Rencananya mau beli online, jadi pgn pastiin dulu ukuran yg sesuai buat bikin zuppa soup ini..
BalasHapushai Mbak Indri,saya beli di ace hardware,ukuran standar yang kecil, memang gak terlalu besar, dan kalau untuk zuppa soup sbnrnya terlalu kecil
Hapus