Membuat sambal terasi konon kata orang susah-susah gampang. Di Jawa bahkan jamak jika orang mengatakan, anak gadis yang telah berhasil membuat sambal terasi yang sedap berarti sudah waktunya untuk menikah. Bagi saya sendiri menemukan komposisi pas didalam sebuah cobek sambal terasi memang memerlukan banyak trial dan berkali-kali kegagalan. Saya mempelajarinya dari Ibu yang memang rasa sambal terasi buatannya terasa super duper maknyus. Hingga kini, walau saya cukup pede dengan rasa sambal terasi buatan sendiri, namun buatan tangan Ibu tetap terasa lebih mantap.
Walau bahan-bahan di sambal terasi sangatlah simple, namun jika komposisinya tidak pas maka hasilnya menjadi amburadul. Entah karena garam yang kurang, atau gula yang tidak pas atau rasa terasi yang terlalu dominan, yang jelas selalu ada alasan yang membuat sambal buatan kita terasa hambar, terlalu strong, atau aneh bin ajaib hingga susah untuk digoreskan dalam kata-kata. Deskripsi sambal yang terakhir sudah terlalu sering saya hasilkan, jadi saya mengerti jika ada yang berkomentar, "Rasa sambalnya aneh, nggak jelas." 😏