Salah satu risiko besar (kalau itu bisa disebut sebagai risiko!) menjadi seorang food blogger yang berekesperimen dengan aneka resep adalah kita menjadi pencicip utama makanan apapun yang dimasak sendiri. Contohnya weekend lalu gara-gara penasaran dengan rasa chocolate cheese latte maka saya harus menghabiskan segelas besar kopi coklat susu keju hasil eksperimen tersebut. Sebenarnya sudah hampir enam bulan ini saya berhenti mengkonsumsi kopi karena mengakibatkan tidur menjadi kurang nyenyak serta jantung yang berdebar, tapi weekend lalu saya melanggar pantangan tersebut. Akibatnya semalam suntuk mata saya tak kunjung mengantuk, jantung yang terasa berdebar-debar, dan baru berhasil memejamkan mata kala azan subuh mulai sayup berkumandang.
Setengah mati saya berusaha mengatur posisi tidur senyaman mungkin, membaca surat Al Fatihah sampai tak terhitung banyaknya yang biasanya manjur membuat kantuk datang, tapi kali ini efek kafein yang strong benar-benar mengacaukan sistem didalam tubuh. Capek dan mati gaya, akhirnya saya justru membuka hand phone dan bermain game Candy Crush. Demam game ini sudah lama lewat tapi hingga kini saya masih suka memainkannya kala harus membunuh waktu. Tapi pilihan kali ini salah karena game justru membuat mata menjadi melotot. Hari Senin, di meja kerja, mata terasa luar biasa berat dan kepala dikuasai kantuk. Sungguh seharian penuh itu saya berusaha mati-matian mempertahankan kewarasan di kepala karena hanya dipenuhi dengan bayangan kasur hangat di rumah. Tobat!
Minuman dengan campuran keju didalamnya sempat booming beberapa waktu yang lampau. Teh atau kopi susu dengan campuran keju yang mungkin terdengar aneh di telinga jika kita belum mencicipinya langsung. Saya terus terang belum pernah merasakannya, tapi resepnya banyak bertebaran di internet, jadi dengan sedikit modifikasi maka sebentar saja minuman 'kekinian' tersebut hadir di rumah. Karena tidak memiliki daun teh, saya kemudian menggunakan bubuk kopi. Saya memiliki banyak stok bubuk kopi yang tidak pernah diminum, terkadang kopi tersebut dipergunakan sebagai masker muka dan seringkali untuk eksperimen kue atau minuman seperti kali ini. Bubuk kopi ini saya peroleh dari rekan kantor saya, Pak Kustandi yang membelinya di Pasar Jatinegara. Kopi bubuk merk Kereta Api yang diracik langsung ditoko kecil khusus penjual kopi tubruk dan biasanya dijual kiloan. Konon katanya si penjual kopi sudah berjualan sejak puluhan tahun yang lalu, kopinya terkenal harum dan sedap. Jika tidak memiliki kopi seperti ini maka gunakan kopi apapun yang bisa anda temukan, atau kopi espresso tanpa ampas yang jauh lebih praktis.
Umumnya minuman berkeju seperti choco cheese latte ini menggunakan jenis keju lunak seperti cream cheese, feta atau brie, tapi saya cukup memakai keju mudah meleleh merk Kraft yang banyak tersedia didalam kulkas. Agar bersedia meleleh sempurna maka keju harus dimasak terlebih dahulu bersama larutan kopi dan susu, dan agar rasanya lebih creamy saya menambahkan choco chips (yang bisa digantikan dengan dark cooking chocolate). Karena keju tidak bersedia larut sempurna maka saya lantas menceburkannya ke dalam gelas blender dan proses hingga halus. Step ini ternyata sangat tepat karena busa muncul sangat banyak dipermukaan chocolate cheese latte membuat tampilannya mirip seperti minuman kopi yang banyak dijual di kafe. Busa dipermukaan kopi ini sebenarnya memungkinkan kita membuat pattern unik dan lucu dengan menaburkan kayu manis atau coklat bubuk melalui selembar kertas berpola, sayangnya ide tersebut baru terlintas kala kayu manis sudah saya taburkan secara acak dipermukaan minuman.
Wokeh secara overall chocolate cheese latte ini lezat. Perpaduan kopi, coklat, susu,dan keju menghasilkan tekstur yang creamy, gurih dengan rasa keju yang sama sekali tidak dominan. Ada sedikit rasa asin yang justru membuat cheese latte ini terasa lebih nendang dan balance di lidah. Hasil memuaskan ini terus terang menjadikan rasa penasaran saya terkilik untuk membuat versi tehnya. Menurut saya, jika menggunakan teh maka choco chips di resep sebaiknya diskip, karena coklat dan teh sepertinya kolaborasi yang terasa aneh di lidah.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Chocolate Cheese Latte
Chocolate Hazelnut Latte
Bir Pletok
Thai Tea
Halo, mba Endang...
BalasHapusAkhirnya bisa mampir ke JTT lagi.
Waktu kecil saya pencinta kopi, tapi sepertinya kebanyakan kopi sehingga saat menjelang remaja saya jadi tidak suka kopi lagi. Mencium baunya saja bisa bikin saya mual dan muntah sampai sekarang.
Halo Mba Ima, saya suka kopi tapi benci efeknya yang gak bs tidur wakakka. Jadi skrg ini saya ganti minuman coklat, soalnya kalau pagi gak minum yang hangat2 dan manis kok gimanaaa gitu hehehe
HapusSaya juga bukan peminum kopi... tapi penasaran juga baca resep mbak Endang... pengen coba, kira-kira bisa tidur gak ya...
BalasHapuswakakaka, efek kafein beda2 tiap orang Mba, di kantor saya para pecandu kopinya gak pernah bermasalah walau siang minum kopi segambreng, katannya malam tetap bs tidur nyenyak wkaakka
HapusSaya sdh pernah coba Cheese Tea, yang waktu lalu sdg perkanalan di acara SIAL Interfood mba, rasanya enak banget,, efek dari teh nya juga yang punya aroma harum dan sedap. Belum kebayang kalau kopi, tapi sepertinya juga layak dicoba, krn saya pun pencinta kopi :) Terima kasih share nya mba
BalasHapusHai Mba Herlina, wah jadi penasaran pengen coba versi teanya,ntar saya hunting daun teh yang bagus wakakkak. thanks sharingnya yaaa
Hapus" kadar kafein tiap kopi juga beda-beda mbak En, jadi ya efeknya juga bakal beda mbak, tapi saya nggak pernah susah tidur gara-gara kopi, langsung bablas aja hahaha, btw itu kalo diganti pake teh, tea nya dipakein keju mbak? mmm menarik..
BalasHapus"
waak iyaa, beda2 memang setiap kopi, kayanya kopi tubruk yang saya pakai dahsyat banget hehhehe.
Hapuskalau pakai teh, skip chocochips/dcc di resep, jadi hanya teh, keju, susu saja ya.
hi, salam kenal...
BalasHapustadi abis blogwalking, dan waktu baca judulnya chocolate cheese latte, aku langsung klik dan main kesini, karen keliatannya menarik... abis ini pasti langsung aku coba...
salam kenal Mba, thanks ya, moga suka resepnya.
HapusKopi n coklat itu dua makhluk kesukaanku mbak...ditambah keju....wow mantap
BalasHapusTerimakasih resepnya mbak..semoga rejekinya tambah banyak
Nur_padasan
thanks Mba Nur, moga suka resepnya yaaa hehhehe. Amiiin doanya Mba.
HapusTerima kasih sudah bereksperimen dengan resep ini, mbak. Mudah dibikin lagi buat weekend di rumah.
BalasHapusThanks Mba Edwina, senang resepnya disuka, sukses yaaa
Hapusmba endang ini disajikan panas ya
BalasHapus