Sayangnya tekstur kompos homemade ini sedikit basah, tidak remah sebagaimana kompos yang biasa dibeli di tukang bunga, walau sama sekali tidak mengeluarkan bau. Wadah kompos tersebut penuh terisi kala sampah masih segar, ketika telah menjadi kompos hanya mampu mengisi dua buah pot kembang diameter 30 cm. Walau begitu saya cukup excited melihatnya, saya yakin pasti kompos tersebut akan mampu menyuburkan tanaman apapun yang akan ditanam disana.
Membuat kompos sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi saya dan bagi masyarakat pedesaan umumnya. Rumah penduduk didesa umumnya memiliki lahan yang cukup luas dan masing-masing membuat lubang sampah sendiri dipekarangan. Timbunan segala macam sampah rumah tangga dan kebun yang dimasukkan ke dalam lubang lambat laun akan hancur menjadi tanah dan bisa dipakai sebagai media tanam. Sayangnya dulu, nenek saya tidak pernah memisahkan antara sampah organik dan anorganik, jadi segala macam plastik, kaleng dan botol pun masuk ke dalam lubang. Alhasil setiap kali saya memerlukan tanah untuk menanam kembang, perlu ekstra tenaga memisahkan antara tanah dan 'sampah' yang sebenarnya.
Jika anda memiliki pekarangan dengan space yang cukup maka membuat kompos homemade skala kecil-kecilan seperti ini bisa dilakukan. Untuk menghindari bau tak sedap dan lalat rumah tangga berdatangan maka hindari memasukkan bahan organik hewani kedalam kompos. Saya sendiri hanya membatasi membuat kompos dari potongan sisa sayuran, kulit buah, kulit telur, kertas apapun (koran, tisu, kardus), sisa ampas teh atau kopi, potongan ranting dan dedaunan di halaman. Dari hasil menonton vlog Charles Dowding di You Tube saya jadi tahu jika kompos sebaiknya tidak terkena hujan karena air akan melarutkan unsur hara didalamnya. Jadi selalu tutup wadah kompos dengan plastik atau penutup lainnya. Menutup kompos juga menghindari tikus mengacak-acak sampah didalamnya.
So far, saya belum puas dengan hasil kompos homemade ini, tapi sisi positifnya adalah saat ini saya memiliki dua buah pot berisi media siap tanam. Membuat kompos sendiri juga mengurangi sampah rumah tangga yang harus diangkut oleh bapak tukang sampah setiap minggunya, setidaknya mengurangi beban berat beliau menarik gerobak. Walau saya sangat ingin berbagi foto hasil kompos yang dibuat tapi karena penampakan teksturnya kurang maksimal maka mungkin akan saya share dilain waktu kala hasilnya lebih baik.
Wokeh saya akhiri curhat hari ini, sekarang berbicara tentang prol tape keju. Kue ini pernah saya buat sebelumnya dan resepnya juga pernah diposting di JTT, klik link disini untuk melihatnya. Walau banyak yang telah mencoba resep tersebut dan mengatakan cukup puas, saya pribadi kurang sreg dengan teksturnya yang padat. Prol tape keju idaman saya haruslah bertekstur empuk, sedikit mengembang seperti brownie dan tidak bantat total. Jika resep sebelumnya menggunakan cream cheese maka di resep kali ini saya skip dan ganti dengan keju parut biasa. Penampakannya jadi seperti bingka tape atau bingka singkong namun teksturnya empuk dan lembut, so far saya cukup puas dengan hasilnya.
Proses membuat prol tape sangat mudah, basicnya sebenarnya adonan hanya diaduk menjadi satu dan dipanggang. Namun karena menginginkan tekstur yang lebih empuk maka saya mengocok telur bersama gula hingga ribbon stage baru dicampurkan bersama tape yang telah dihaluskan. Entah apakah proses ini berpengaruh nyata, mungkin tidak terlalu banyak, tapi yang jelas teksturnya lebih baik dibandingkan prol tape versi sebelumnya. Nah agar tape mudah dicampurkan ke bahan lain dan mencegahnya bergumpal maka saya memasukkannya ke dalam blender bersama susu cair dan proses hingga halus. Proses ini agak susah karena mata pisau sulit berputar, saran saya kocok tape dengan mikser untuk proses yang lebih mudah dan hasil yang lebih smooth.
Secara keseluruhan membuat prol tape ini super mudah, dan walau adonan bisa dikukus namun saya tidak terlalu merekomendasikannya. Proses panggang membuat prol tape lebih cantik warnanya, aroma harumnya juga lebih maksimal.
Berikut proses dan resepnya.
Tertarik dengan resep kue tradisional lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Cenil dengan Saus Kinca Gula Jawa
Singkong Thai versi Mall Ambassador
Klapertart Panggang
Bahan:
Haluskan tape yang sudah dibersihkan seratnya dengan garpu, sisihkan. Masukkan tepung terigu, baking powder dan garam ke mangkuk lainnya, aduk rata dan sisihkan.
Siapkan gelas blender, masukkan susu cair, vanilla extract, keju parut, mentega cair, dan susu kental manis. Proses hingga smooth. Masukkan tape, proses hingga halus. Jika pisau blender sulit berputar, gunakan spatula untuk mengaduk adonan sesekali dan proses kembali hingga halus. Anda juga bisa menggunakan mikser untuk menghaluskan tape.
Tuangkan adonan ke mangkuk besar. Sisihkan.
Ambil dua sendok sayur adonan telur, masukkan ke adonan tape. Aduk cepat agar adonan menjadi agak encer.
Keluarkan dari loyang. Biarkan 10 menit di loyang kemudian angkat kertas baking dan letakkan kue di rak kawat hingga dingin. Potong dan sajikan dengan keju parut, jika suka. Yummy!
Aku mau komentar ttg pupuk kompos nya gak papa ya :D
BalasHapusSama banget disini juga lagi bikin kompos sendiri. Wah ternyata cara saya salah ya, saya biarkan terbuka dan pas hujan turun, wah becek ga keruan kompos nya 😭. Tapi awal nya berhasil, warna nya agak hitam kecoklatan dan iya, agak basah juga. Trus jumlah tanah nya jadi berkurang. Bener begitu ya?
Pembuatan kompos ketiga harus ditutup ya caranya 😁
Halo Mba, yep sebaiknya ditutup supaya terhindar hujan dan nitrogen tidak hilang. Warna kompos hitam. Basah selama ketika diperas airnya tdk menetes2 oke ya, jadi lembab bukan becek. Memang hasil kompos akan menyusut drastis dari volume segarnya.
HapusHalo Mbak Endang .... baru tadi pagi kepikir soal artikel mbak Endang mengenai kompos.ternyata muncul hari ini ... hehehe... Mbak, bagaimana cara membuat kompos?
BalasHapusTerima kasih mbak Endang... sukses selalu... Yuli
Hai Mba Yuli, kompos mudah mba, hanya sampah organik apapun jenisnya yang ditimbun, ditutup, sesekali dibalik2 dan dibiarkan berbulan2 (3 - 6 bulan), hingga hancur menjadi tanah. Saya sih hanya pakai sampah dari tumbuhan dan kertas saja, kalau hewani muncul belatug dan lalat
HapusYuhuu... Pucuk dicinta ulam tibaa.. Kmren, waktu bikin bingka pisang ala jtt, sy kok mmbayangkan enak jg ya next kalo bikin bingka, pisang diganti tape. Mungkin jadinya kaya prol tape. Cm ditambah keju.. Tapenya sdh dibeli rencana bsok pagi mau eksekusi, karena siang ini sdh bikin bolu pisang coklat ala jtt(lagi), dan..sore ini tinggal menyisakan 1/4 loyang bolpis coklatnya. Alhamdulillah ludes, klga suka.. Pas lg bka web jtt, mau cr resep prol tape, trnyata sdh nongol versi terbarunya.. Hehe.. Terimaksih banyak mba endang. Smg sehat, dan sgala kebaikan mba di bls Allah swt. Amiin
BalasHapusHai Mba Nisa, thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka. Sukses yaaa
HapusTerimakasih banyak mbak Endang .. akhirnya posting kompos jg...jd kompos yg bagus tu teksturnya hrs kering ya mbak?apa hrs di jemur dl mbak komposnya?
BalasHapusNur_padasan
Tidak juuga Mba Nur, sebaiknya kompos lembab ketika diperas tidak ada air menetes dan remah. Kalau ketika diperas keluar air lebih dari 2 tetes maka kompos dianggap terlalu basah.
HapusSaya lebih suka cerita tentang kompos, mba Endang. Soalnya saya tidak suka makan tape, hehehe
BalasHapushahhaha, thanks Mba Ima ^_^
Hapuscerita komposnya sangat menginspirasi, cuman saya kepikiran sama belatungnya. Kalau tanpa sampah protein hewani, kira2 tumbuh belatung apa enggak ya Mbak?
BalasHapusSaya hanya pakai sisa2 tanaman dan tidak ada hewaninya. Tidak muncul belatung Mba, yang banyak adalah cacing kompos ya.
HapusSebetulnya sampah hewani malah bagus lho mbak. Sampah tsb akan mempercepat proses.
BalasHapusUntuk menghindari bau, taburi sampah udang dan yg berpotensi bau lainnya, dengan tanah.
Ini sesuai kebiasaan orang tua jadul yg menutup kotoran hewan/manusia dengan tanah.
Sedangkan tekstur kompos di penjual tanaman hias bisa bagus karena dicampur cacahan daun.
Mbak Endang bisa mencampur kompos dengan sekam, bekas gergajian serta media berongga lainnya. Bisa dibeli di tukang tanaman hias juga 😊😊
Halo mba Maria, thanks sharing dan tipsnya ya. Karena pekarangan saya kecil saya memang menghindari sampah hewani, dan karena tanah terbatas (harus beli) saya berusaha meminimalisir pemakaian tanah. Mungkin nanti kalau punya rumah pekarangan agak gede akan saya terapkan. sukses ya
HapusMba endang prol tape.ini klo dbikin eggless bisa g?
BalasHapus-uci-
saya belum pernah coba Mba Uci
HapusDear mbk Endang
BalasHapusNgomong2 soal kompos,di tempat saya 1 Rw memiliki komposter,alat membuat kompos yg di dapat dari kementrian lingkungan hidup. Awalnya saya exited,tapi langsung down ketika belatung2 mulai keluar dari komposter. Saya dengan tegas langsung bilang STOP larna saya takuut banget sama mahkluk2 sejenisnya. Padahal saya punya 2 komposter ikuran lumayan gede bahkan salah 1 nya terbuat dari drum yang super kokoh. Gimanaa doong??
Hai Mba Rini, pengalaman saya bikin nggak pernah pakai sisa bahan hewani dan selalu saya tutup setiap lapisan sampah dengan tanah tipis. Keluar ulet2 kecil tapi karena tertutup rapat jadinya ya disitu2 saja. Kalau kompos mulai membusuk suhunya panas, uletnya mati juga. Saya taruh di pekarangan sudut jadi agak jauh dr pintu hehehhehe. So far sih so good, skrg lagi bikin sesi 2, kali ini saya siapkan 3 wadah pot besar hehhehe
HapusProl tapenya enak banget Mb Endang.
BalasHapusSebelum tau blog ini, aku pernah coba prol tape yg dikukus tp kurang suka sama hasilnya.
Thank you for share ya Mb.
Thanks Mba Sera sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa
HapusMba endang, punyakah resep proll tape kukus?
Hapuskukus nggak ada mba
HapusSiang Mba Endang
BalasHapusPenasaran, prol tape ini lain kata dari cake tape atau bolu tape bukan ya?.
Kalau beda, apa ya yg membedakannya?.
Trm ksh sblmnya.
bukan, prol tape itu mirip bingka, padat, bantat. Bukan bolu/cake yang mengembang dan berpori
HapusMba Endang, aku baru bikin proll tapenya niy..kujadiin 2 loyang panjang. Enyaak mbaa..makasih resepnya ya..ijin buat bakulanku.
BalasHapussip, silahkan Mbak
HapusIjin bwt jualan jg ya mb
BalasHapussilahkan mbak
HapusAku barusan bikin ini dan enak banget ya Allah, terharu. Lembut banget, apalagi pakai bahan premium semua ❤️❤️❤️
BalasHapuswah mantap! memang kalau dimakan sendiri paling ok pakai bahan premium, puassss makannya
HapusMba, saya sudah praktekkan resep prol tape tapi saya modifikasi dengan rasa coklat.Rasanya enak dan lembut.
BalasHapusApakah benar tekstur prol tape bagian luar kering,tapi bagian dalam lembut basah mirip brownies/ kue lumpur?
yep betul, saya buat juga begitu, lebih mirip kue bingka menurut saya. bantet
Hapus