Walau perawatan hanya minimal, tapi dua jenis cattleya selalu rajin berbunga seperti gambar yang saya sematkan dibawah. Bulan lalu, cattleya berbunga kuning gonjreng dengan kombinasi kelopak ditengah yang berwarna merah tua nangkring dihalaman selama 2 minggu penuh. Kini, si cattleya ungu yang pohonnya saya sangkutkan di sebatang belimbing wuluh memamerkan 4 tangkai bunga yang mekar dengan anggunnya. Bunganya sudah bersemayam selama satu minggu lamanya namun belum menampakkan tanda-tanda layu. Keunggulan tanaman anggrek memang pada kemampuan bunganya bertahan tetap segar selama bebeberapa waktu.
Sejak cattleya tersebut mempersembahkan bunganya yang cantik, hati saya mulai terbersit iba, dan rasa semangat untuk merawatnya dengan baik. Saya lantas memesan pupuk slow released merk Dekastar di toko online, dan hari libur kemarin menurunkan dua buah pot cattleya yang penuh sesak dengan anakannya dari gantungan. Tanaman tersebut saya gantungkan ditepian kanopi garasi. Saat siang akan mendapatkan sinar matahari super terik selama beberapa jam lamanya, namun di pukul tiga sore sinar terhalangi oleh rumah tetangga di depan. Terlihat lingkungannya sangat panas untuk sebuah tanaman anggrek, tapi lucunya cattleya sepertinya suka dengan kondisi itu. Tepian daunnya tampak berwarna kemerahan dengan helaian yang berwarna hijau tua pertanda tanaman cukup sehat.
Saat aksi berkebun tersebut selesai dan bibir baru saja mengucap syukur alhamdulillah menyaksikan 10 buah pot anggrek tergantung rapi, tiba-tiba kayu penopang gantungan pot jatuh dengan sukses. Sembilan buah pot meluncur bebas, pecah berhamburan ditanah, sementara sebuah pot masih menggantung lonely di ujung kayu yang tersangkut di kawat. Saya tidak menjerit, tak juga berteriak, hanya menatap pasrah, menyaksikan kerja berjam-jam musnah didepan mata. Malas hendak mengulangi lagi melakukan re-potting saya justru berjalan ke dapur, mencuci tangan dan menggoreng telur. Perut lapar yang sejak pagi belum diisi lebih penting daripada mengulang pekerjaan yang sama. Tobat!
Pada akhirnya semua anggrek yang berceceran tersebut masuk ke pot lain yang untungnya masih ada stoknya di lantai atas. Walau pekerjaan berkebun anggrek tidak terlalu menguras energi tapi menghabiskan banyak waktu. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang ketika halaman akhirnya tersapu bersih dan terlihat rapi kembali. Disinilah momen kepuasan berkebun sebenarnya, kala memandang semua tanaman terlihat cantik dan sehat didalam potnya masing-masing. Untuk mencapainya, semua gardener memang kudu melalui tahapan berkotor-kotor terlebih dahulu. 😃
Wokeh sekarang menuju ke resep pempek ayam yang saya share kali ini. Pempek memang paling sedap jika terbuat dari daging ikan, rasa ikan yang gurih terasa lebih strong dibandingkan ayam yang lebih mild. Tapi weekend lalu saya tidak memiliki fillet ikan, hendak mempreteli daging ikan bawal di freezer akan menghabiskan banyak waktu dan saya tidak memiliki tenaga untuk itu. Akhirnya dada ayam pun dieksekusi menjadi pempek.
Nah adonan yang terbentuk mungkin sedikit lengket, jika terlalu susah disentuh tambahkan tepung sagu sedikit demi sedikit hingga adonan bisa dibentuk. Tapi jangan terlalu banyak juga menambahkan tepung sagu atau pempek akan berakhir seperti karet. Jika adonan susah dibentuk cukup olesi permukaan telapak tangan dengan minyak untuk mempermudah proses. Untuk membentuk pempek, maka lenjer adalah bentuk yang termudah. Cukup gelindingkan adonan di permukaan silpat. Untuk pempek kapal selam memang memerlukan sedikit tantangan dan jam terbang, berulangkali adonan bocor dan isi kocokan telur keluar kala pempek direbus. Kunci membuat pempek kapal selam adalah membuat kantung adonan yang memanjang kebawah bukan melebar kesamping. Kantung yang panjang dengan permukaan lubang yang sempit membuat proses menutup tepian adonan menjadi mudah. Tips lainnya, jangan isi kocokan telur terlalu banyak, atau hingga penuh, makin sedikit makin baik karena risiko bocor menjadi lebih kecil.
Hasil pempek sangat empuk, bukan jenis yang kenyal dan keras seperti sandal jepit. Menurut saya karena faktor adonan tepung terigu yang dimasak dan dicampurkan ke adonan. Selain itu, proses merebusnya pun tidak lama, umumnya pempek yang biasa saya buat walaupun sudah direbus lama tetap saja bagian tengahnya belum matang (masih bertepung), tapi pempek ayam ini sangat mudah matang. So, jangan rebus terlalu lama atau pempek akan menjadi sangat lembek.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Pempek Ayam
Untuk sekitar 30 buah pempek ukuran sedang
Resep Pempek Kapal Selam
Resep Pempek Dadar - Si Lenggang versi yang praktis!
Resep Pempek Dos: Pempek Gurih Walau Tanpa Ikan
Cara membuat:
Siapkan panci, masukkan air, gula, garam, kecap ikan, kaldu bubuk, masak hingga mendidih. Masukkan tepung terigu, aduk cepat dan kuat dengan spatula balon dan masak hingga menjadi adonan pekat. Gunakan api kecil saja saat memasak agar adonan tidak mudah gosong. Angkat dan biarkan hingga agak dingin.
Membentuk pempek:
Untuk pempek lenjer, cukup gelindingkan adonan di permukaan silpat.
Olesi permukaan tangan dengan minyak, ambil 2 - 3 sendok makan adonan. Gelindingkan di telapak tangan menjadi bola yang sangat smooth (tidak ada retakan). Retakan akan membuat adonan bocor dan pempek pecah kala direbus. Buat lubang yang dalam (bukan lebar) ditengah bola adonan. Isi dengan kocokan telur mencapai 1/2 tinggi kantung. Jangan isi terlalu banyak atau adonan tidak bisa ditutup dan bocor. Katupkan bagian tepiannya hingga menjadi bentuk pastel.
Pempek yang sudah direbus bisa dibekukan hingga 3 bulan lamanya, atau langsung digoreng.
Goreng pempek hingga permukaannya kecoklatan. Sisihkan.
Saus siap digunakan kala menyantap pempek. Super yummy!
Mba Endang selalu bisa menyajikan cerita apes jadi lucu. Saya juga lagi semangat nih mba berkebun & sepertinya tertarik juga utk nanam anggrek. Pempeknya menggoda nih mba, lagi hujan pula disini..
BalasHapusThanks Mba Eva, senang artikelnya disuka. Iyaaa, mumpung lagi hujan, berkebun jadi mudah krn gak perlu siram2 mba hehhehhe
HapusAnggreknya cantikk..
BalasHapusHadeh, pempek'e ngawe-awe Mb.. Pempek akehe semono di maem dewe po Mb?
Ima jogja
Wakakak, iya mba Ima, saya pelit kalau berurusan sama pempek. Saya simpan freezer, kalau pengen tinggal goreng hahahhaha
HapusSi Cattleya ungu sama dengan yang ada di kampung. Jadi ingat almarhum bapak. Beliau rajin sekali merawat bunga sejak pensiun. Saya mah kalah.
BalasHapusPempek. Belum pernah coba makanan yang satu ini. Yummy banget kelihatannya. Jadi ngiler euy...
Halo Mba Ima, yep yang ungu ini memang umum ditanam ya. Lebih cepat tumbuh dan beranak pinak.
Hapuspempek super yummy mba, kudu dicobaaaa
Sebagai org Jambi dan Palembang baru kali ini tau tentang pempek ayam. Tapi patut dicoba nih mba, bahannya mudah didapat.
BalasHapuswakakkaka, saya gegara gak ada ikan Mba, kalau fillet dada ayam selalu ada.Hujan2 pengen pempek, ya udah lah pakai dada ayam saja hahhahha
Hapushemmmmm,,,,, mb endang,,kok sy galfok sama anggrek nya,,karna sy skarang lg mau ngoleksi anggrek juga.lagi mulai berkebun..
BalasHapusheemmm pempek ayam kayaknya patut dicoba niih,makasih yaa resepnya
Hai Mba Mida, hahahhah iyaa kok sama kaya saya yang lagi pengen berkebun. Pdngalaman saya kok cattleya malah lebih kuat anti mati dibanding jenis lain
HapusMy guru....
BalasHapusMbak endang serba bisa. Berkarya di kantor, berkebun, dan memasak. Btw.. rasa pempek ayam gimana mbak? :D
thanks Mba, rasa pempeknya mayan gurih, empuk, walau tdk segurih pempek ikan hehhehe
HapusWidiiih, enak banget ini mbaaa makasiiyy
BalasHapussama2 mba Nurul
HapusAssalamu'alaikum mba,kalau baca resep mba endang itu seperti membaca novel penasaran sampai halaman terakhir 😄👍👍.Di rmh juga pecinta bunga"an dan yg rajin mengurus dan membeli adalah pa suami saya hanya penikmat sejati 😅.untuk anggrek mulai dari yg langka ampe yg dibawa sama mang" panggul angrek pernah nangkring dirumah dan anehnya kalau terlalu banyak diurusin itu anggrek ngambek ngga mau berbunga.Yg dicuekin,disimpen semaunya malah rajin berbunga.sedikit sharing pengalaman hihihi.Mba resep bahan ayamnya apa filet dada atau lebih enak klo dicampur filet paha? Maaf komentarnya kepanjangan 😁
BalasHapusHalo mba Tiara, thanks sharingya yaa, senang resep dan artikelnya disuka. Wah bahagianya memiliki pasangan yag suka tanaman, pasti rumahnya ijo royo2 hehehhehe.
HapusUntuk anggrek, benerrr banget, dulu suka saya semprot2 pupuk, segala macem, malah mati, sekrg saya cuekin saja malah berbunga terus wakakkak
fillet paha boleh mba, hanya kalau paha suka susah digiling di chopper.
Mbak Endang, utk kuah cukonya, seumpama asam jawa diganti cuka apa bisa? Brp takarannya mbak? Terima kasih sharing resepnya mbak, insya Allah sgera dieksekusi
BalasHapusbisa mba, takaranya mungkin sekitar 2 sdm, atau lebih ya tergantung asam yang diinginkan
Hapusmau anggreknya mbaaaa...
BalasHapuswakakaka, koleksi lamaa
Hapussaya dulu udah pernah coba mbak endang tp daging ayamnya saya campur dengan udang dan hasilnya enak banget mbak. lebih gurih
BalasHapusnurma kediri
yep sudah pasti lebih enak Mba Nurma hehhehe, saya hanya ada stock dada ayam di freezer, jadi ini versi ekonomisnya. thanks sharingnya
HapusMbak Endang, kalau diganti daging ikan tenggiri apakah bisa mengikuti takaran resep ini? Saya ingin coba buat yang pakai adonan terigu yang dimasak. Kalau menurut mbak endang, apakah ada perbedaan struktur dan rasa jika pempeknya dibuat pakai adonan terigu? Terima kasih
BalasHapusbisa2 saja Mba, adonan terigu dimasak saya pakai teknik pempek dos (gak pakai ikan sama sekali). Pakai terigu tujuannya mengurangi porsi daging tapi tekstur tetap empuk
HapusHuwaaa posted 2018 dan baru kubaca malam ini, habis sholat magrib entah kenapa tiba² bayangan mpek² menghatuiku. Namun yg terlintas memang bukan berbahan ikan tetapi ayam, seketika berselancar sejenak dan lagi² terdampar di blog mbak endang yg ulala apapun resep nya,, oke baiklah terimakasih utk kesekian kali meski baru ini ku ucapkan dikolom komen blog mbak endang, krn udh byk aku recook resep² yg nyontek disini,, semangat selalu mbak dg resep² terbaique lainnya.. #saliiimmm
BalasHapusThanks Mbak Widiya, semoga suka dengan resep pempek kali ini juga ya hehehe
Hapus