Awalnya saya sama sekali tidak berminat untuk membelinya, tapi melihat banyak Ibu-Ibu yang menyerbu akhirnya sebuah cempedak pun masuk ke kantung belanjaan. Seberapa sering anda seperti saya, berbelanja suatu barang yang tidak masuk dalam list semata-mata karena dorongan pembeli lainnya? Saya cukup sering. ^_^
Dorongan lainnya saya membeli buah ini juga karena ingin mengeksekusi satu eksperimen dengan kulitnya. Yep kulit cempedak. Kulit buah cempedak dan nangka di daerah Kalimantan Selatan cukup populer diawetkan oleh masyarakat disana menjadi makanan bernama mandai. Gara-gara melihat postingan pakasam (awetan ikan khas Banjar) membuat saya justru terdampar ke mandai yang lebih mudah di buat sendiri di rumah. Pakasam sebenarnya telah masuk ke dalam daftar untuk dicoba, sayangnya ikan sepat dan gabus (jenis ikan yang umumnya diolah menjadi pakasam) susah ditemukan di Jakarta. Ketika beberapa minggu lalu, anak-anak dikantor berpesta pora nangka, saya lantas menyelamatkan kulit buahnya dan membawanya pulang. Tapi sayangnya, kulit nangka tersebut hanya terdampar di dalam chiller kulkas berhari-hari hingga membusuk dan akhirnya justru masuk ke pot kompos di halaman. Mandai pun tertunda hingga weekend lalu.
Saya membaca cukup banyak literatur yang bertebaran di internet mengenai mandai, seorang rekan kantor kebetulan pernah mencicipinya juga dan memberikan tips memasaknya, jadi kali ini semangat saya cukup tinggi untuk mengolahnya. Saya akan share proses membuat mandai dan memasaknya menjadi makanan lainnya, jika proses fermentasinya sukses ya.
Cempedak bukanlah buah yang asing bagi saya, dulu ketika masih kecil dan tinggal di Tanjung Pinang, buah ini sangat mudah ditemukan. Ibu saya sering membelinya untuk diolah menjadi cempedak goreng. Kendala utama orang malas membeli cempedak terutama karena belum tahu bagaimana mengupas buahnya. Berbeda dengan nangka yang berdaging tebal, padat dan keras, maka daging buah cempedak sangat lembek dan mudah hancur. Jika salah mengupas maka menyantap buah ini menjadi bencana karena daging buah yang belepotan kemana-mana. Berikut ini adalah proses memilih dan menguliti cempedak.
Pertama-tama saat memilih cempedak adalah melihat tampilan buahnya, buah harus mulus, tidak ada lubang atau warna hitam karena itu berarti lalat buat bersarang didalamnya. Kulit buah berwarna dominan kuning dibandingkan hijau, ujung durinya tidak tajam dan melebar (bukan meruncing), dan ketika permukaan buah ditekan terasa empuk. Batang cempedak yang masih tersisa dipangkal buah berwarna coklat gelap bukan hijau kekuningan. Jangan terkecoh hanya dengan aromanya, karena buah setengah matangpun akan mengeluarkan bau yang wangi.
Jika sudah dipilih buah yang paling tepat, sekarang menuju proses mengupas. Pukul-pukul seluruh permukaan buah dengan benda berat (kayu penggilas, batu yang memiliki permukaan datar, atau ulekan batu adalah pilihan tepat). Pukul agak kuat agar biji-biji buah terlepas dari jeraminya. Kulit cempedak agak tebal jadi jangan khawatir pukulan kita akan menghancurkan daging buahnya, jadi jika permukaan kulit sedikit memar dan mengeluarkan getah bukan masalah. Ketika permukaan kulit cempedak mulai terasa lebih lunak ketika ditekan, potong salah satu sisinya dari pangkal batang hingga ke ujung buah dengan pisau tajam. Buka dan lebarkan potongan kulit ini dan biji-biji buah akan terkumpul di bagian tengah, menempel di batang tengahnya. Nah dengan mudah kita tinggal menarik masing-masing biji ini untuk langsung disantap atau di gunakan didalam aneka makanan. Biji cempedak sama seperti biji nangka (beton), enak menjadi camilan setelah direbus hingga empuk bersama sedikit garam. Buah ini memang luar biasa manfaatnya bukan?
Nah menuju ke daging buah cempedak, yang akan kita pergunakan untuk resep cake cempedak. Karena sangat lunak dan lembek, maka lepaskan daging buahnya dari bijinya perlahan agar tidak hancur. Daging buah perlu dipotong dadu, cara termudah adalah dengan menggunakan gunting, dan bukan pisau karena akan belepotan kemana-mana. Daging buah siap digunakan didalam adonan cake.
Apakah cempedak bisa digantikan buah lainnya? Yep, kita bisa menggunakan nangka matang, pisang, atau durian. Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Tertarik dengan resep cake dengan buah lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Cake Chiffon Buah Naga
Gluten Free Peach Cobbler
Cake Nangka Kukus
Bahan:
*) bisa diganti dengan gula palem bubuk atau gula pasir biasa
Cara mengupas buah cempedak:
Ketika permukaan kulit cempedak mulai terasa lebih lunak ketika ditekan, potong salah satu sisinya dari pangkal batang ke ujung buah dengan pisau tajam. Buka dan lebarkan potongan kulit ini dan biji-biji buah akan terkumpul di bagian tengah, menempel di batang tengahnya.
Tarik batang tengah cempedak hingga lepas. Lepaskan biji-biji cempedak dari batang tengahnya. Kupas daging buah cempedak dari bijinya, kemudian potong dadu menggunakan gunting (jangan menggunakan pisau karena daging buah akan belepotan kemana-mana). Daging buah cempedak siap digunakan didalam cake.
Cara membuat cake:
Siapkan oven, set disuhu 175’C, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan sebuah loyang tulban, diameter 23 cm, olesi permukaannya mengunakan kuas dengan campuran 1 sendok makan minyak goreng + 1 sendok makan margarin + 1 sendok makan tepung terigu. Sisihkan.
Siapkan mangkuk mikser, masukkan telur, gula pasir dan brown sugar, kocok dengan kecepatan rendah hingga tercampur baik. Naikkan kecepatan menjadi tinggi dan kocok hingga tercapai ribbon stage. Tandanya adonan tampak mengembang, berwarna pucat, ringan dan ketika alat pengocok diangkat adonan jatuh dan meninggalkan jejak di permukaan selama beberapa detik sebelum menghilang. Matikan mikser.
Masukkan secara bertahap campuran tepung ke dalam adonan telur dengan cara diayak, aduk balik adonan dengan spatula hingga tercampur baik.
Tuangkan adonan ke loyang yang sudah dipersiapkan. Masukkan ke oven dan panggang selama 50 menit atau tes kematangan cake dengan menusukkan lidi ke tengah cake, jika tidak ada adonan menempel di permukaan lidi maka cake telah matang. Keluarkan cake dari oven diamkan selama 10 menit, kemudian balikkan cake ke rak kawat dan biarkan hingga dingin.
hahahha, top markotop mba kita ini, sampe cara ngupasnya pun dicontohin dan difotoin....love u mba...btw kepengen banget janjian ke rumah mba (kalau tidak keberatan) untuk eksekusi resep..tapi aku datengnya rombongan sirkus dengan 1 suami dan 2 anak :)
BalasHapusHai Mba Marya, thanks ya.
HapusWakakka jangaan mba, rumah saya kaya kandang kuda, penghuninya males poll hehehe
Seumur-umur saya blm pernah nyium baunya, megang, ataupun makan buah cempedak ... Di Ngawi - Solo, nggak ada yg nanem apa ya.
BalasHapusIya ya, padahal kalau nangka tumbuh, cempedak juga bs tumbuh, tapi gak pernah lihat di ngawi, paron, buah ini
HapusPas banget mba, saat ini di Kalsel khususnya di kota Kandangan Kab. HSS sedang musim cempedak (tiwadak dalam bahasa Banjar). Kalau di pasar pagi disini malah daging buah dan kulitnya dijual terpisah, dan kulit/ mandainya selalu lebih laris manis diserbu pembeli ketimbang buahnya.. Kalau buat saya makan nasi dengan mandai saja sudah tidak perlu lauk lagi mba, so yummy.. Cake nya pasti ga kalah yummy ya mba, harus dicoba nih.. Thanks mba..
BalasHapusHai Mba Misla, gara2 baca ikan pakasam saya jadi tahu tentang kuliner khas Kalsel lainya, dan naksir berat sama mandai. Udah gak sabar nunggu weekend buat eksekusi mandai yang lagi dibikin hehehhe.
Hapusthanks sharingnya yaa
Duh mba, saya telat baca postingannya. kemarin pertama kalinya saya beli cempedak dan bingung pas buka isinya lembek banget ternyata memang begitu ya teksturnya. akhirnya saya buang karena ngga tau cara ngolahnya.makasih buat resepnya next saya coba ah.
BalasHapusLis
Hai Mba Lis, yep cempedak memang lembek banget, beda sama nangka. Sy sendiri kurang menyukai cempedak, tapi kalau sudah diolah (dikolak, goreng, atau cake) enak karena harum dan manis.
HapusHai mba endang salam kenal yaa๐๐sy dari kalsel
BalasHapusKalo dikalimantan buahnya dibikin sanggar tiwadak/cempedak (digoreng kaya bikin pisang goreng)
Gorengan paling laris dan dtggu disetiap musimnya
Kalo kulitnya memang debest dibikin mandai๐๐๐
Mandai tumis pedas manis+pete steik mahal pun lewat hahaha
salam kenal ya Mba. Saya belum pernah coba cempedak goreng, haduh ngiler bayanginnya. Mandainya memang maknyusss
Hapushi lg mba...
BalasHapuslupa mau infoin... biji cempedak bisa jg bisa diolah jd perkedel loh.. rasanya gak kalah sm perkedel kentang.. jd betonnya itu direbus dulu, trus dikupas, campur terigu, dbumbui, dgoreng.. jd deh...
wah yang ini kudu dicoba, betonnya masih saya simpan wakkakak
Hapus