Rumor akan adanya gempa besar megathrust memang mulai diberitakan di internet, beberapa media berita online bahkan menggunakan narasumber dari LIPI atau institusi terpercaya lainnya. Walau diprediksi gempa besar akan terjadi, tapi kapan waktunya hanya Yang Kuasa yang mengetahuinya. Kita semua berharap dan berdoa semoga gempa tersebut tidak terulang kembali, tapi memang tidak ada salahnya jika saat ini mulai bersikap waspada dan berjaga-jaga.
Di kantor saya, prosedur standar penanganan kala gempa mulai dibuat. Beberapa kali kami melakukan meeting untuk mengatur simulasi menggunakan skenario sederhana. Jika saat gempa kemarin kami langsung berhamburan menuruni tangga darurat tanpa menunggu komando dari pihak gedung, maka next time, tindakan itu tidak diperkenankan. Karyawan wajib berlindung dibawah meja, atau tempat yang aman lainnya saat gempa, dan menunggu aba-aba evakuasi dari petugas yang telah ditunjuk.
Untuk membuat karyawan serius menanggapi betapa pentingnya simulasi ini, kami lantas diajak menonton beberapa video You Tube berisi rekaman gempa yang terjadi dibeberapa negara. Situasi mencekam berupa gedung yang bergoyang, dan komputer diatas meja yang bergeser kencang, membuat rasa cemas merambati hati, bagaimana jika kondisi itu benar-benar kami alami. Sebagai selingan, layar kemudian berganti menuju ke film San Andreas, yang diperankan Dwayne Johnson alias The Rock. Film Hollywood yang bercerita mengenai gempa dahsyat yang melanda California dengan kekuatan 9 skala Richter serta disusul tsunami, membuat kami sibuk berkomentar, bukan karena kondisi ekstrim yang terjadi tetapi karena aktor yang memerankannya. "Kalau yang melakukan proses evakuasi The Rock sih, pasti kita nurut dah. Disuruh nyebur ke laut juga oke-oke saja,"celetuk salah satu peserta yang disambut tawa yang lain. "Nge-gymn dong Pak Wawan, supaya berotot kaya si Dwayne. Kalau nanti evakuasi pesertanya lebih gede dan gahar, terus tidak mau disuruh turun tangga darurat bagaimana?" Goda kami ke Pak Wawan, Head GA, yang menjadi leader penanganan bencana. "Yah, kalau peserta evakuasinya cantik-cantik kaya di film sih, saya bela-belain pergi fitnes deh," balas Pak Wawan tak mau kalah. 😄
Wokeh kita akhiri sesi curcol persiapan simulasi bencana gempa di kantor saya, sekarang menuju ke resep cakalang pedas kecombrang yang super mudah ini. Dua minggu yang lalu saya menitip ikan cakalang dari Mbak Fina, rekan kantor. Walau sebenarnya ikan ini tidak jauh berbeda dengan tongkol, sayangnya di pasar Blok A, jarang tersedia. Mbak Fina sendiri membelinya di pasar Cimanggis, saat perjalanan pulang ke rumah. Pasar Cimanggis buka sejak malam hari dan justru pada waktu tersebut aneka sayur, buah, daging dan ikan dalam kondisi segar karena baru saja diturunkan dari truk pengangkut. Selain kondisinya lebih fresh dibandingkan Pasar Blok A, harganya pun lebih murah. Beberapa kali saya menitip daging has dalam, iga sapi, ikan dan bahkan sayuran tertentu seperti daun pakis yang sulit ditemukan di pasar Blok A, namun tersedia di pasar Cimanggis.
Ikan cakalang walau memiliki bentuk yang hampir sama dengan tongkol, namun permukaan tubuhnya yang keperakan memiliki garis-garis memanjang berwarna hitam, sementara tongkol tidak memiliki pola ini. Secara tekstur daging dan rasa, kedua ikan menurut saya sama saja, namun Mbak Fina gigih mengatakan jika kucing-kucingnya lebih bernafsu makannya jika diberi ikan cakalang kukus dibandingkan tongkol. Ikan cakalang sebagaimana tongkol, sedap diolah dalam berbagai aneka masakan. Cakalang fufu alias cakalang asap dari Indonesia Timur tentu saja menjadi favorit saya, aroma harum terpanggang memang selalu berhasil membangkitkan air liur. Sayang sekali cakalang fufu agak sulit ditemukan di Jakarta, jikalau ada kondisinya pun tidak segar dan sangat keras. Kali ini saya mengolah ikan cakalang segar bersama bumbu pedas dan irisan bunga kecombrang yang harum. Masakan seperti ini dijamin menghabiskan nasi segambreng.
Proses membuatnya sangat mudah, ikan cakalang bisa digantikan dengan ikan tongkol, tuna, bawal, mackarel, salem, atau kembung. Jika tidak memiliki bunga kecombrang, skip saja dari resep. Resep ini telah berulangkali dibuat bahkan dari sejak awal saya terjun ke dapur dan biasanya minus bunga kecombrang, rasanya tetap sedap.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan resep ikan tongkol lainnya? Silahkan klik link disini:
Hi Mbak Endang, salam kenal.. saya sudah lama mengintip resep2 JTT (walau tidak banyak praktiknya, karena saya merasa kurang luwes di dapur), terutama olahan bahan pangan ikan. untuk resep ini, kira2 jika cakalang segar diganti dengan ikan cakalang asap, apakah akan ada perbedaan dalam mengolahnya ya? apakah cukup skip bagian menggoreng ikannya saja, atau perlu dikukus terlebih dahulu agar teksturnya lebih lunak?
BalasHapusTerima kasih jika Mbak Endang berkenan menjawab
halo Mbak, salam kenal. Langsung bs dipakai ya, kukus boleh biar gak terlalu keras.
Hapus