Online shop memang luar biasa, begitu luar biasanya hingga menggempur toko dan supermarket konvensional. Kondisi ini sangat terasa dengan sepinya toko-toko di mall, kecuali food court dan resto yang sepertinya saat ini lebih menjadi tujuan utama pengunjung. Saya sendiri terus terang pengguna online shop sejati. Hampir aneka produk yang diperlukan saya beli dari sana. Begitu mudahnya berbelanja di online shop menjadikan saya 'sedikit' kecanduan. Bagaimana tidak? Aneka produk yang sulit ditemukan di toko, jikalau ada kita harus menempuh jarak dan waktu untuk menemukannya, kini bisa diperoleh diujung jari. Tinggal klik dan klik, barang akan tiba saat itu juga jika menggunakan Go Send, atau dua hari jika menggunakan jasa kurir titipan kilat. So far saya belum menemukan kendala berarti selama membeli barang secara online.
Sebenarnya produk seperti apa sih yang saya cari di online shop? Banyak! Mulai dari rempah unik dan susah ditemukan ditoko seperti biji allspice dan yellow mustard seed, atau kacang-kacangan mentah seperti chickpeas, cannelloni beans, lentil; benih tanaman seperti basil, tomat cherry, paprika; peralatan makan dan penunjang fotografi, hingga perlengkapan bertukang seperti bor dan tang. Di online shop, barang-barang yang susah ditemukan di toko atau lebih mahal harganya, tersedia dan lebih murah.
Walau fenomena ini cukup merugikan pemilik toko, dan mall, namun mau tidak mau berbelanja secara online di 'jaman now' ini memang tidak bisa dihambat lajunya. Hanya dengan gadget ditangan, pembeli bebas memilih barang dan membandingkannya antar toko. Bahkan selisih harga lima ribu perak saja menjadi pertimbangan serius, dan mampu membuat calon pembeli pindah ke toko lain. Tak heran kini pemilik toko online juga berlomba-lomba memberikan pelayanan prima dan kemudahan. Contohnya ketika kemarin saya membeli cake stand di sebuah toko online, ketika barang yang tinggal satu-satunya tersebut sedikit cacat, pemilik toko tidak segan-segan menelpon dan menginformasikannya sambil menawarkan produk lain yang hampir sama atau pembatalan pesanan. Hal simple seperti ini plus produk yang bagus membuat kita pun menjadi pelanggan setia.
Tapi walau produk di online shop sangat menarik, ada beberapa barang seperti pakaian, tas dan sepatu tidak pernah saya beli disana. Alasannya sepele, kualitas bahannya susah dinilai dengan melihat fotonya saja. Khusus untuk pakaian, terkadang ukurannya tidak sesuai dengan body bongsor ini. Jadi daripada kecewa dengan produknya lebih baik saya tetap kembali ke toko pakaian di mall di sebelah kantor.
Pengetahuan saya akan produk online shop bertambah minggu lalu ketika seorang pembaca JTT menyarankan untuk membeli produk segar seperti fillet ayam, ikan dan daging seperti yang pernah dilakukannya. Beberapa toko disarankan karena terpercaya dengan produk fresh-nya dan harganya lebih murah dibandingkan dipasar. Terus terang saya tergelitik untuk mencobanya tapi masih menunggu hingga harganya sedikit lebih turun. Di pasar Blok A, sekilo fillet dada ayam dibandrol dengan harga lima puluh ribu rupiah, dan harga itu juga yang dicantumkan di online. Berdasarkan pengalaman pembaca JTT yang memberikan saran, seringkali harga dada ayam hanya empat puluh lima ribu rupiah perkilo, jadi ketika ditambah dengan ongkos kirim maka harganya tidak akan jauh berbeda. Nah bedanya produk online diantar langsung didepan rumah, karena walau pasar tidak jauh jaraknya namun seringkali saya tidak memiliki waktu hendak berkunjung kesana.
Minggu lalu ketika mengunjungi Ibu di rumah adik di Mampang, saat berdiskusi dengan Ibu dan adik saya, Wiwin, tentang menu diet, kami lantas tercetus untuk mengisi menu dengan putih telur. Selama ini saya selalu memisahkan putih dan kuningnya, namun berujung pada tumpukan kuning telur yang pusing hendak diolah menjadi apa. Cake dengan kandungan kuning telur yang banyak juga terasa mengerikan hendak dikudap. Saya lantas mengecek ke sebuah layanan online shop dan surprised menemukan ternyata putih telur pun dijual disana. Selama ini saya membeli putih telur dari rekan kantor, Pak Kustandi, yang memiliki tetangga penjual kue. Harganya sama sekali tidak mahal, namun stoknya tidak bisa selalu ada, tergantung si tetangga sedang mendapatkan pesanan kue atau tidak. Sebuah toko dengan segambreng review dan bintang-bintang menjadi pilihan selain tentu saja karena harganya yang lebih murah, sekilo putih telur hanya dibandrol sebelas ribu rupiah.
Saya pesan di malam hari, dan menggunakan jasa Go Send, putih telur tersebut kami terima di hari Minggu yang lalu. Kondisinya sangat memuaskan, fresh dan bersih. Banyak yang memberikan komentar di Instagram ketika saya menceritakannya di Insta Story, beberapa meminta nama si toko, beberapa mengatakan didaerahnya harga putih telur sangat murah, beberapa menyarankan saya menghubungi penjual jamu untuk mendapatkan putih telur! Halo, saya sudah menemukan cara termudah membeli putih telur, cukup dengan klik klik singkat di gadget dan produk dikirim hingga ke gerbang rumah, dan kini disarankan untuk mencari ke tukang jamu. Antara 'gondhok' dan bingung dengan si pemberi saran, tapi semua komentar tetap saya terima dengan lapang dada dan percaya bahwa mereka bermaksud baik.
Ada juga komentar yang mengatakan bahwa memisahkan putih dengan kuning telur sendiri lebih bersih karena beli di online tidak jelas apakah telur dicuci atau tidak ketika dipecahkan. Well, saran tersebut ada benarnya, tapi apa bedanya kala kita membeli cake dan kue di bakery yang mengandung telur bukan? Apakah kita tahu si pemilik bakery mencuci telurnya atau tidak? Jadi kembali lagi, think positive saja. So far, putih telur yang saya beli sangat memuaskan, rasanya sama seperti ketika saya memecahkan telur sendiri di rumah, dan sedap dipakai untuk aneka lauk mulai dari putih telur kukus, dadar, hingga putih telur campur tahu kukus. Semua sedap!
Oke menuju ke resep black pizza kali ini. Jika melihat menu di Pizza HUT, maka black pizza adalah menu baru yang saat ini sedang gencar diiklankan. Nah membuat black pizza sendiri sangat mudah, yang terpenting kita memiliki arang aktif atau active charcoal-nya. Dimana mendapatkannya? Saya membelinya di online shop! Ada banyak pilihan arang aktif disana, pastikan untuk membeli arang aktif untuk kue atau roti. Kalau melihat artikel yang bertebaran di net mengenai active charcoal maka arang aktif ini memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi. Arang aktif memiliki potensi untuk memerangkap racun dan bahan kimia di dalam tubuh, membantu racun dan bahan kimia itu untuk keluar sehingga tidak diserap oleh tubuh. Manfaat lainnya adalah mampu mengurangi perut kembung akibat produksi gas yang berlebihan, serta menurunkan kadar kolesterol.
Membuat adonan pizza atau roti dengan arang aktif sangat mudah. Cukup mencampurkan sekitar 15 gram active charcoal untuk 1 kilogram tepung yang digunakan. Arang aktif sendiri berbentuk tepung ringan berwarna hitam legam dan tidak memberikan rasa pada makanan yang dibuat darinya. Ketika bahan kue yang mengandung arang ditambahkan air, maka arang akan larut dan memberikan warna hitam pada adonan. Arang aktif bisa digunakan untuk adonan cake, roti atau kue kering.
Nah untuk resep pizza kali ini saya menggunakan resep adonan yang tidak perlu diuleni, proses membuatnya sangat mudah dan hasilnya mantap. Adonan berwarna hitam gelap sebagaimana pizza yang dijual di resto. Toppingnya sendiri saya buat dua macam, tuna melt dengan jagung manis, serta topping sosis dan pepperoni, keduanya simple dan sedap. Berikut resep dan prosesnya ya.
Black Pizza
Pizza dengan Topping Leftover Meatballs, Plus Tips
Vegetarian Pizza Jamur dengan Simple Sauce
Pizza Pepperoni: Stop Membeli Pizza, Buatlah Sendiri di Rumah
Siapkan panci, panaskan minyak. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum. Tambahkan tomat dan cabai, masak dengan api sedang hingga tomat lunak. Tambahkan puree tomat, cabai bubuk, oregano, basil, aduk rata.
Masukkan gula, garam dan merica. Aduk rata. Masak hingga kental. Angkat. Biarkan agak dingin dan proses diblender hingga halus. Cicipi rasanya. Tambahkan daun basil segar (jika pakai). Sisihkan.
Untuk topping tuna melt
Aduk jadi satu di mangkuk: tuna, jagung dan mayonnaise.
Keluarkan adonan pizza dari kulkas, bagi adonan menjadi 2 bagian. Siapkan loyang diameter 22 cm. Tata dan lebarkan 1/2 bagian adonan pizza di permukaan loyang. Olesi dengan saus permukaannya, ratakan campuran tuna, tutup dengan keju parut sesuai selera. Panggang di oven 175'C hingga matang. Angkat dan sajikan
Untuk topping sosis dan pepperoni
Siapkan loyang diameter 22 cm. Tata dan lebarkan 1/2 bagian adonan pizza di permukaan loyang. Olesi dengan saus permukannya, tata potongan sosis dan pepperoni. Taburi keju parut sesuai selera. Beri beberapa lembar daun basil (optional). Panggang di oven suhu 175"C hingga matang. Angkat dan sajikan. Super yummy!
Sumber:
Draxe.com - Top 10 Activated Charcoal Uses & Benefits
Waaah... Enak nih. Ga harus beli yang Mahal, bisa bikin sendiri.. 😉, btw, Saya selalu buat pizza rumahan dengan adonan roti sosis JTT sebagai resep roti pertama yang bisa saya buat 3 tahun yang lalu... dari resep roti sosis JTT itu, bisa di modif dengan pemakaian arang juga kah, mba Endang?
BalasHapusthanks mba Emilia.
Hapussemua jenis adonan roti bs ditambah arang mba, tinggal porsi arangnya saja menyesuaikan. 15 gram arang untuk kurleb 1 kg tepung.
Mba Endang, ini proses proofing-nya min. 12 jam. Apa ga asam mba...
BalasHapustidak jika didalam kulkas, kalau suhu ruang akan asam
HapusHorree, akhirnya resep ini muncul di web. Terus terang sy lbh mnikmati baca web ktimbang IG krn prolog mba Endang slalu mnarik utk dsimak. Oya, pizza ini dpanggang brp lama mb? Sy baru beli oven M**O,ada yg bilang utk oven low watt spt ini, baiknya pakai api bawah dulu, baru api atas, apa bnar bgitu mb? Trmksh atas jawaban n share resepnya
BalasHapusHalo Mba, saya pakai langsung api atas bawah karena low watt jadi suhunya tidak bs disamakan dengan oven yang memiliki daya tinggi. Suhunya saya set maksimal, kalau resep meminta suhu 170'c saya pakai 190 - 200"c agar suhu dalam oven bisa maksimal dan benar-benar panas. Kalau nggak hasil baking kurang maksimal, ini pengalaman saya ya. Bahkan kalau pakai oven listrik dengan watt tinggi saya selalu pakai api atas bawah bersamaan. Pernah pakai satu saja, bawah, dan cake gak naik hiks. kecuali oven gas ya, pakai api bawah saja
HapusOh, begitu ya mbak. Kemarin sy coba pake ovennya, pake resep pizza bun 1 resep jd 2 loyang diameter 20 cm, sy panggang suhu 175 selama 15 menit, jadinya bawahnya kurang kering, sy tambah 10 menit ttap tdk kering. Krn bingung sy siasati panggang dl di teflon spt biasa, baru toppingnya sy matangkan pake api atas sj suhu 200 slama 10 menit, eh jadi kkeringan toppingnya. Spertinya hrs sering di-uji coba oven ini, biar dpt settingan yg pas. Maaf mb En, jd curcol. Oya, 7gr arang kira2 brp sendok takar mbak? Krn blm ada arangnya kmarin sy pakai pewarna hitam mbak, alhasil krn kurang pewarna jadinya grey pizza, hehehe.. trima kasih mbak
Hapus7 gram arang sekitar 1 1/2 sdt mba, tapi kalau pakai pasta pewarna harus lebih banyak biasanya supaya warnanya keluar
HapusSetujuu mbak
Hapuspengen bikin tapi ga pake punya oven...mba, punya trik2nya ga?
BalasHapusbtw udah nyoba resep dari mba endang ada kali 20an, no fail (yess), tapi ga pernah nyoba roti2an karna ga punya alat tempurnya... kali aja ada yg punya trik2nya gitu? :)
halo Mba, untuk pizza hasilnya kurang maksimal kalau tanpa oven. Karena permukannya gak bs kering dan garing serta keju susah meleleh. Tapi saya pernah baca2 sih kalau mau terpaksa juga, bikin roti pizzanya tipis2 saja, jangan beri topping berat dan tutup rapat selama proses pemanggangan agar panasnya maksimal sehingga keju mau meleleh dengan baik.
HapusSalam kenal mbak Yuli, kalau sy pake teflon tebal merek Signora, pake api kecil dan selama mmanggang ditutup. Memang sih toppingnya jd kurang kering (biasanya topping seperti bawang bombay atau sosis sy tumis dl sebentar dgn margarin) tp lumayanlah mbak, utk konsumsi sendiri keluarga sy sdh cukup puas
HapusHai Mba Endang, saya ikut2an beli lho putih telur di toko yg sama dgn Mba Endang beli haha...
BalasHapusdiorakarik pakai cabe dan daun bawang yang banyak. ngirit dan enaaakk..
memang enak dan low kalori hahahah, cuman kudu cari2 resep alternatif buat ngakalinnya hehehe
HapusDear mbak endang. Mbak mau nanya... untuk adonan yg di simpan 12 jam d kulkas... apa berlaku juga buat adonan roti lain??bukan hanya untuk.resep i i kan??
BalasHapushalo Mba Rini, semua jenis adonan roti boleh diinapkan hingga 12 jam di kulkas mba, jadi bukan hanya berlaku pada pizza saja. Umumnya pizza akan lebih baik rasa rotinya kalau nginap semalaman di kulkas' dibandingkan cuman 1 jam di suhu ruang
HapusHai mba, kalau boleh tau bisa share tmpt beli putih telurny?hehehe terima kasih :)
BalasHapushalo Mba, saya beli di tokopedia, tokonya halo cake ya
HapusMba Endang, boleh kah di share tekstur roti yang adonan pizza ini dibanding dengan tekstur roti adonan pizza pepperoni yg bisa disimpan di freezer ituh?? Soalnya ak dah jatuh cinta sama tekstur yg bisa disimpan, tp pegel juga klo ngulen smpe berpeluh.. hehe makasiih
BalasHapusPutri
Hai Mba Putri, hampir sama sih, hanya saja lebih garing dan liat yang pepperoni ya.
HapusHalo mba endang aku silent rider setiamu.
BalasHapusMba Endang lebih enak dan pas mana saus di resep ini dengan saus di resep meatball yg mba endang gunakan untuk pizza leftover meatballs? karna resep disana tidak menggunakan bawang putih dan di resep ini tidak menggunakan saus tiram.
enak ini Mba menurut saya hahhahaha, saus tiram optional, harusnya gak pakai karena kan ini italian food, sedangkan saus tiram cocoknya buat makanan asia, cuman menurut saya pakai saus tiram jadi gurih wakakkak
HapusMbak kl dough sudah ditata diatas loyang dan ditopping lalu simpan difreezer bisa tidak ya? Jadi nanti sewaktu2 tinggal oven
BalasHapussaran saya panggang adonan setengah matang, baru beri topping dan freezer. kalau adonan mentah bs lembek dan soggy jika diberi topping dan tidak langsung dipanggang
Hapus