Pernah terdampar ke akun yang memasang foto 'aneh' di Instagram? Aneh disini dalam arti masuk kedalam kategori pornografi (dari sudut pandang ketimuran), bukan tipe foto untuk tujuan art dan sejenisnya. Saya mengalaminya minggu lalu, dan cukup terkejut dengan faktanya. Gara-garanya saya secara tidak sengaja menghapus pesan seorang pembaca di DM, tak enak hati karena tidak memberikan reply, saya bermaksud mencari akunnya. Nama depannya hanya sedikit teringat, tapi wajah si pengirim pesan masih terpatri didalam benak. Nah pada saat dalam proses mencari itulah saya bertemu dengan satu akun yang saya kategorikan 'aneh' diatas.
Saya tahu seharusnya tidak mengkliknya. Tapi nama pemilik yang mengandung kata dalam bahasa Indonesia dengan foto yang sangat provokatif membuat diri ini penasaran. Hanya ada sekitar 7 foto dan beberapa video saja didalam akun tersebut, semuanya memasang wajah dan badan si pemilik dengan berbagai pose. Pemiliknya seorang perempuan, tanpa busana, hanya menutupi area vital dan dadanya dengan tangan atau handuk. Posenya seronok, menggoda, walau hanya berisi sekitar 7 postingan namun follower-nya sangat fantastis. Ada sekitar 80 ribu follower di akunnya, dan dia tidak mengikuti akun manapun. Lebih mengerikan lagi, akun tersebut terbuka untuk publik, bukan private, artinya siapapun bahkan anak-anak sekalipun bisa melihatnya dengan bebas.
Kaget menemukan akun plus-plus semacam ini saya lantas menunjukkannya ke rekan-rekan di kantor. Kami semua tak menyangka jika Instagram dipakai juga sebagai ajang pamer foto bugil, setelah sebelumnya ramai diberitakan jika Facebook menjadi sarana jual diri. Saya merasa terlalu naif, atau kurang piknik, selama ini hanya melihat sisi positif Instagram sebagai ajang berbagi foto bermanfaat. Tatkala menemukan yang seperti ini saya menjadi ngeri sendiri. Bayangkan saja jika keponakan saya yang masih di kelas 1 dan 3 SMP terdampar ke akun-akun seperti ini juga? Jaman sekarang semua anak yang duduk di SMP (bahkan SD) telah memiliki handphone, mereka juga umumnya mengikuti satu medsos tertentu. Facebook dan Instagram adalah dua medsos yang umum diikuti. Entah ada berapa ribu akun dengan model seperti ini bercokol disana.
Sisi moralitas saya terusik dengan temuan ini, dan saya pun melaporkan akun tersebut ke Instagram. Jawabannya datang dalam berapa detik kemudian, isinya penolakan laporan tersebut. Intinya, Instagram berterima kasih dengan laporan saya dan telah melakukan review, namun mereka menganggap foto-foto si pemilik akun tidak menyalahi ketentuan. Melakukan review dalam sekian detik saja? Sudah pasti robot yang melakukannya sehingga tidak bisa membedakan foto yang berunsur seni atau dalam rangka jual diri. Saya lantas teringat dengan foto-foto selebriti dunia seperti Kim Kardashian yang suka mengumbar badan telanjang mereka. Sepertinya, bagi Instagram, selama bagian vital masih sedikit ditutup walau bagian lainnya telanjang bulat maka pose tersebut dianggap sah-sah saja.
Moral of the story dalam cerita saya diatas adalah jika anda memiliki putra-putri dibawah umur yang aktif berkecimpung di medsos, dan mungkin gencar browsing disana, berarti anda harus ekstra hati-hati. Internet dan medsos memang membantu banyak hal dalam aspek kehidupan jika digunakan untuk hal-hal positif, namun dibalik itu tersimpan bahaya yang diam-diam mengancam jika penggunanya tidak hati-hati, terutama anak-anak dan remaja yang masih labil. Sudah banyak sekali kita mendengar remaja yang hilang karena bertemu dengan seseorang asing di medsos. Dulu, seseorang harus mengetuk pintu dan meminta ijin untuk bisa bertemu dengan anggota keluarga, kini orang asing sekalipun dengan mudah bisa bertemu dengan putra atau putri kita melalui sebuah aplikasi.
Saya sendiri, sejak Facebook banyak berisi postingan sara dan mengandung kebencian sama sekali tidak pernah meliriknya dan hanya membukanya kala hendak berbagi resep baru dari blog saja. Facebook dengan akun nama pribadi saya bahkan sudah berbulan-bulan tidak dicek sama sekali, dan mungkin tidak lama lagi akan saya close. Sebagai orang tua kita sepantasnya semakin meningkatkan kewaspadaan dan memberikan pengertian kepada anak-anak untuk menggunakan medsos sebatas keperluan dan selektif kala mencari berita disana. Menjadi orang tua jaman now memang jauh lebih berat dibandingkan dengan Bapak atau Ibu kita dahulu kala. Tobat!
Menuju ke resep fetucini Alfredo yang saya bagikan kali ini. Fettuccine Alfredo adalah makanan pasta dari Italia yang terdiri dari fetucini berlumur saus yang terbuat dari mentega dan keju Parmesan. Ketika mentega dan keju lumer, maka setiap helai pasta akan terbaluti oleh saus yang smooth dan creamy. Nama makanan ini diciptakan oleh Alfredo di Lelio untuk menu yang dihidangkan di restorannya di Roma, pada awal abad ke-20. Makanan ini kemudian menjadi populer dan menyebar ke US, dan seiring dengan waktu mengalami modifikasi dan umumnya menggunakan krim kental (heavy cream) didalam sausnya.
Untuk resep dibawah saya hanya menggunakan susu cair, agar tekstur sausnya menjadi smooth dan creamy sebagaimana saus Alfredo umumnya maka saya menambahkan tepung maizena. Cara lain untuk membuat saus mengental adalah dengan memasak sekitar 1 sendok makan tepung terigu dengan mentega hingga matang, baru kemudian susu cair dimasukkan. Jika anda menghindar penggunaan tepung dan ingin rasa saus yang lebih creamy maka bisa menambahkan cooking cream (heavy cream) sebanyak 100 ml di saus juga akan membuat rasa fetucini Alfredo menjadi lebih sedap.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Fettuccine Alfredo
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 2 porsi
Tertarik dengan resep pasta lainnya? Silahkan klik link resep dibawah ini:
Pasta dengan Pesto Brokoli
Pasta Tuna Dalam 20 Menit & Kisah Foto Studio Keluarga
20 Menit Pasta dengan Sarden, Jamur & Apa itu BPA?
Tertarik dengan resep pasta lainnya? Silahkan klik link resep dibawah ini:
Pasta dengan Pesto Brokoli
Pasta Tuna Dalam 20 Menit & Kisah Foto Studio Keluarga
20 Menit Pasta dengan Sarden, Jamur & Apa itu BPA?
Bahan:
- 340 gram fettuccine kering
- 300 gram fillet ayam, potong dadu
- 200 ml kaldu ayam
- 250 ml susu cair
- 1 sendok makan maizena, larutkan dengan 5 sendok makan air
- 50 gram keju cheddar parut
- 200 gram brokoli rebus, cincang kasar
- 6 buah jamur merang kalengan, belah menjadi 4 bagian
- keju parmessan untuk taburan
Bumbu:
- 3 sendok makan mentega/margarin
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sendok makan saus tiram'
- 1/8 sendok teh pala bubuk
- 1 sendok teh gula pasir
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh merica hitam tumbuk
Siapkan panci, beri air agak banyak dan 1 sendok makan garam, masak hingga mendidih. Masukkan fettuccine kering, masak hingga matang (al dente). Angkat, tiriskan. Sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan margarin hingga meleleh. Tumis bawang putih hingga harum dan matang. Masukkan potongan fillet ayam, aduk dan masak hingga berubah tidak pink lagi. Tambahkan saus tiram, pala bubuk, gula, dan garam, aduk rata dan masak hingga ayam matang. Tuangkan kaldu ayam dan susu cair, masak dengan api kecil hingga mendidih dan ayam matang. Tambahkan larutan maizena, aduk hingga mengental.
Masukkan keju cheddar parut, aduk dan masak hingga keju meleleh. Tuangkan brokoli, jamur dan merica, aduk rata, cicipi rasanya. Sesuaikan rasa asinnya. Tambahkan fettuccine rebus, aduk dan masak hingga kental. Angkat dan sajikan dengan taburan keju Parmesan.
Sumber:
Wikipedia - Fettuccine Alfredo
Sumber:
Wikipedia - Fettuccine Alfredo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:
Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.
Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.
Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.
Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.
Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.
Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.
Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^