Walau terkadang hujan deras turun, namun cuaca panas lebih mendominasi akhir-akhir ini. Musim mulai bergeser ke kemarau dan saatnya bertepatan dengan umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Jika sedang di kantor, suhu AC yang super dingin membuat rasa haus tidak terlalu terasa. Tapi kondisi ini sangat berbeda jika di rumah, tak mungkin rasanya harus ngendon melulu di kamar bermandikan AC karena tagihan listrik bisa membuat kantong jebol. Kalau sudah seperti ini kepala saya hanya terisi dengan makanan yang segar-segar untuk berbuka. Pilihannya selalu jatuh ke jenis jus buah, asinan atau rujak karena terus terang saya bukan penggemar es buah.
Sejak kecil, es buah memang bukan makanan favorit. Saya lebih prefer yang terasa asin, asam, manis dibandingkan melulu manis saja. Dulu ketika masih tinggal di Paron, buah mangga muda saat musim kemarau seperti ini luber dimana-mana. Mangga arummanis adalah tanaman favorit masyarakat di Ngawi dan sekitarnya, tanah dan iklim yang cocok membuat mangga tumbuh subur dan mampu berbuah lebat. Hampir tiap hari di bulan puasa saya membuat semangkuk besar asinan mangga muda. Ketika masih kecil (masih muda tepatnya!), kala gigi dan perut kuat menerima rasa asam dan pedas, rasanya menyantap mangga dan jeruk yang asam, atau bahkan belimbing wuluh tidak pernah menimbulkan masalah berarti. Namun kini, membayangkannya saja sudah membuat gigi linu dan perut mulas. 😅
Walau begitu, kecintaan terhadap asinan tidak pernah mati. Buah yang keras seperti kendondong dan mangga muda diserut kasar sehingga tidak perlu banyak mengunyah kala menyantapnya. Nah salah satu asinan buah yang aman buat gigi sensitif adalah kelengkeng jeruk yang saya share kali ini. Aman buat gigi karena tekstur kelengkeng yang lunak dan rasanya yang manis sehingga gigi tidak perlu mengunyah yang asam dan keras. Resep ini sudah pernah dipost di Instagram beberapa waktu yang lalu, sebelum puasa tiba, dan sepertinya saya akan membuatnya kembali weekend depan.
Kelengkeng Bangkok yang gendut dan manis ini sedang musim di toko buah sebelah kantor, dipacking dalam plastik mika ukuran 1 kg. Tekstur buah yang lembut dengan rasa manis memang nyaman di lidah bersanding dengan kuah asinan yang terasa nano-nano. Jika tidak ada kelengkeng, maka rambutan pun mantap dipermak menjadi asinan seperti ini. Sayangnya di Jakarta musim rambutan sudah berlalu, biasanya buah ini ramai dimusim penghujan.
Untuk kuahnya biasanya saya hanya menggunakan air biasa, namun air kelapa ternyata super maknyus. Jika susah menemukan air kelapa asli, gunakan saja air kelapa kemasan instan yang saat ini banyak dijual dipasaran. Rasanya tidak akan jauh berbeda. Saya ingin kuah asinan yang bening dan tidak berwarna kecoklatan, tampilannya menurut saya menjadi lebih cantik, jadi saya menggunakan gula pasir dan air jeruk nipis (bukan gula jawa dan air asam jawa yang akan membuat kuah keruh kecoklatan). Rasa asam bisa disesuaikan dengan selera, tapi jeruk sunkist sudah menyumbangkan rasa asam jadi 1 butir jeruk nipis telah cukup untuk level rasa asam yang saya inginkan.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Kelengkeng Jeruk
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4 porsi
Bahan:
- 500 gram kelengkeng bangkok, kupas dan lepaskan daging buah dari bijinya
- 1 - 2 buah jeruk sunkist, kupas dan potong dadu
- 1 buah jeruk mandarin/jeruk sunkist peras airnya
- 1 buah jeruk nipis, peras airnya
- 300 - 500 ml air kelapa, bisa pakai air kelapa instan kemasan
- 2 - 3 sendok makan gula pasir
- 2 sendok teh garam
- 4 buah cabai rawit merah, cincang atau ulek kasar
Cara membuat:
Siapkan mangkuk besar, masukkan semua bahan. Aduk rata, cicipi rasanya. Harus terasa asam, asin dan manis. Tambahkan gula pasir sesuai selera. Simpan di kulkas dan santap ketika dingin.
Ya ampun mba bikin ngiler 😅
BalasHapusDisini di tempat saya masih ada lho yang jual rambutan
Hihihi
Besok eksekusi aah
wah enak banget, disini sudah menghilang hiks
HapusAduhhh puasa2 gini lihat blognya mbak Endang .... bikin ngiler badai ... apalagi asinannya memang "menantang" banget he he. Biasanya yang aku eksekusi jadi asinan hanya si mangga muda mbak, tapi lihat kreasi mbak Endang kali ini .. boleh juga, menginspirasi banget mbak idenya, matur nuwun sanget mbak Endang
BalasHapusHalo Mba Vita, thanks yaa, yep biasanya pakai mangga muda juga tapi akhir2 ini gigi linu gak mau kompromi, faktor U wakakka. Pakai rambutan juga sedep mba
HapusHalo mba Endang, asinannya tahan berapa lama kalau simpan di kulkas?
BalasHapussekitar 3-4 harian mbak
Hapus