Ada satu resep cookies yang saya ingin coba buat, terinspirasi dari sebuah bakery di New York bernama Levain. Walau belum pernah mencoba rasanya, namun copycat resepnya banyak bertebaran di net, cukup ketikkan 'Levain copycat cookies' maka aneka resep bermunculan. Saya juga pernah melihat copycat cookies tersebut di jual di bakery di Jakarta yang memasang fotonya di Instagram, belum pernah mencicipinya juga namun saya sudah bisa memperkirakan rasanya. Levain cookies sangat terkenal dan iconic di New York, beberapa bahkan mengatakan jika berkunjung ke kota tersebut maka kudu datang ke Levain Bakery untuk mencicipi kuenya.
Keunikan Levain cookies adalah ukurannya yang super jumbo, diameter cookies bisa mencapai sekitar 10 - 12 cm. Seukuran telapak tangan orang dewasa! Berat masing-masing cookies sudah pakem yaitu 6 ons atau sekitar 170 gram. Kue tampil sangat tebal, dengan permukaan garing namun ditengah tampak moist dengan coklat yang berleleran. Terlihat sangat menggoda dan membuat air liur saya menetes ketika memandang gambarnya. Sayangnya beberapa kali mencoba resepnya, selalu gagal total. Paling umum terjadi adalah kue meleber sebesar taplak meja (bukan tebal dan gemuk seperti seharusnya), atau kue menjadi garing renyah karena tipis dan terlalu lama dipanggang, padahal seharusnya moist dan fudgy. Kalau dilihat-lihat sebenarnya cookies a la Levain memiliki tekstur seperti brownies.
Untuk sementara waktu keinginan membuat cookies a la Levain dikesampingkan, weekend lalu saya lantas membuat blondies. Kue ini sebenarnya sejenis brownies namun karena minus coklat bubuk atau coklat compound yang dilelehkan membuat tampilannya berwarna krem kekuingan sehingga disebut dengan nama blondies. Supaya tidak terlalu plain saya lantas menambahkan potongan wafer yang ditata diantara adonan. Hasilnya membuat saya surprised. Tekstur kue ini padat tetapi bukan bantat walau proses membuatnya hanya diaduk-aduk saja serta minus baking powder. Permukaan kue garing dan cukup renyah, namun bagian dalamnya fudgy, moist dan agak basah walau telah dipanggang dengan waktu lebih lama dari brownies umumnya. Ketika kue dipotong, teksturnya menurut saya jadi mirip seperti cookies a la Levain yang saya inginkan selama ini namun selalu fail ketika dicoba. Bagaimana dengan rasanya? Mantap dengan rasa manis yang tidak terlalu mendomonasi. Sintya, teman saya, yang saya berikan beberapa potong kue untuk dicoba juga berkomentar yang sama. Menurut dia, rasa dan tekstur blondies mirip dengan copycat Levain cookies yang dijual disebuah bakery. Hm...
Sayangnya ide menggunakan wafer ini tidak begitu cemerlang. Wafer ketika terkena cairan dari adonan menjadi tidak renyah, alot, dan kue menjadi retak dan pecah kala dipotong, walau saya akui wafer membuat rasa blondies menjadi lebih sedap. Jika next time saya akan mencoba menggunakan wafer kembali, mungkin sebaiknya dihancurkan menjadi remahan kecil sebelum dicampurkan atau ditaburkan ke adonan. Bahan lain yang dimasukkan ke dalam blondies kali ini adalah coklat compound yang dicincang kasar, dan chocochips, namun kacang-kacangan dan buah kering seperti kismis juga mantap.
Membuat blondies super mudah, sebagaimana jenis brownies umumnya maka bahan cukup dicampurkan menjadi satu dan diaduk. Tidak memerlukan bahan pengembang lainnya, jadi proses mengaduk adalah hal yang cukup penting. Ketika tepung terigu telah tercampur dengan bahan basah maka aduk seperlunya saja hanya agar bahan tercampur baik. Jangan over-mixing karena akan membuat kue menjadi bantat.
Blondies sebaiknya dipanggang tidak terlalu matang sempurna, artinya usahakan agar bagian tengah kue masih lembab dan moist. Ketika lidi ditusukkan ke tengah kue maka masih ada remah lembab yang menempel di permukaan lidi. Memanggang kue hingga matang sempurna akan membuat teksturnya keras dan tidak istimewa.
Selebihnya membuat blondies sangat mudah, berikut resep dan prosesnya ya.
Wafer Blondie dengan Chocochips
Tertarik dengan resep brownies lainnya? Silahkan klik pada link dibawah ini:
Starbucks Double Chocolate Brownies
Pumpkin Swirl Brownies
Brownies Kukus
Bahan:
- 150 gram light brown sugar (saya pakai merk Ricoman Brown Sugar)
- 100 gram gula pasir
- 2 butir telur, ukuran besar
- 2 butir kuning telur
- 2 sendok makan madu (optional)
- 1 sendok teh vanilla extract
- ¼ sendok teh garam
- 195 tepung terigu protein sedang/serba guna
- 65 gram tepung maizena
- 120 gram coklat compound, potong kasar
- 50 gram chocochips untuk taburan
- 120 gram wafer vanilla/coklat
Cara membuat:
Siapkan oven, set disuhu 170’C, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang ukuran 20 x 20 cm, alasi permukaannya dengan kertas baking, sisakan sedikit kertas baking menjulur keluar loyang, atau olesi permukaan loyang dengan campuran 1 sendok makan margarin + 1 sendok makan minyak goreng + 1 sendok makan tepung terigu. Sisihkan.
Aduk jadi satu tepung terigu, tepung maizena dan garam, sisihkan.
Siapkan mangkuk masukkan mentega, brown sugar, dan gula pasir, aduk dengan spatula balon hingga tercampur baik. Tambahkan telur, aduk hingga rata. Tambahkan madu dan vanilla extract, aduk hingga rata.
Masukkan tepung dengan cara diayak langsung diatas adonan, aduk rata. Jangan berlebihan mengaduk jika bahan sudah tercampur baik segera hentikan.
Masukkan potongan coklat compound, aduk rata.
Tata 1/2 bagian wafer didasar loyang. Tuangkan 1/2 bagian adonan ke permukaan wafer di loyang. Goyang-goyangkan loyang hingga adonan menutup rata. Tata sisa wafer ke permukaan adonan, tuangkan sisa adonan dan goyangkan agar wafer tertutup dengan baik.
Taburi permukaan adonan dengan choco chips. Panggang di oven selama 50 menit, atau ketika sebatang lidi ditusukkan masih ada remah lembab yang menempel di permukaan lidi. Keluarkan loyang kue dari oven, diamkan selama 20 menit di loyang. Keluarkan blondies dari loyang, letakkan di rak kawat dan biarkan hingga benar-benar dingin sebelum dipotong. Sajikan. Super yummy!
Assalamualaikum mb Endang yg baik, sy suka bgt resep2 cake yg tinggal aduk kyk gini hehe, jd pgn coba. Tp kalo g da brown sugar gmn mb? Thanks atas jawabanx n sukses selalu buat mb Endang..
BalasHapushai Mba Nita, thanks ya, ganti saja brown sugarnya dengan gula pasir atau palm sugar bubuk ya. salam
HapusMbak tahan berapa hari?
BalasHapus3 hari disuhu ruang mba
HapusMba Endang..wafernya nggak ada di ingredients? Saya pengen coba bikin ini buat bukber besok :)
BalasHapus~Dewi~
halo Mba Dewi, yep lupa hehhehe, sudah ditambahkan
Hapus