Sejak Lebaran usai dan stres dengan angka yang ditunjukkan timbangan, saya berjanji kali ini harus benar-benar menerapkan pola makan yang sehat. Setiap hari kerjaan saya sepulang kantor adalah menonton ratusan video di YouTube milik Dr. Eric Berg, seorang konsultan nutrisi yang menerapkan diet keto. Berbeda dengan keto lainnya yang lebih fokus ke lemak dan protein, maka keto kali ini lebih menganjurkan kita banyak mengkonsumsi sayuran rendah karbo, lemak dan protein secukupnya. Bagi saya yang memang penggila sayuran, cara ini lebih masuk akal dan mengenyangkan. Sebagaimana keto lainnya, maka semua jenis karbo harus dienyahkan dari daftar menu, mulai dari nasi, kentang, mie, pasta, tepung, gula, buah, kue dan apapun yang berkarbo tinggi. Asupan karbo sehari-hari hanya dipenuhi dari sayuran rendah karbo seperti sawi, kol, kale, pakchoy, brokoli, kembang kol dan masih banyak jenis sayuran rendah karbo terutama dari keluarga kubis-kubisan (Brassicaceae).
Bagi saya si penggila buah, maka menghentikan menyantap buah (karena kandungan gulanya yang tinggi) memang pekerjaan berat. Apalagi saat ini masuk musim kemarau dan buah mangga mulai membanjiri dimana-mana. Weekend lalu saya mampir ke LotteMart bersama Ibu dan menelan ludah mencium aroma mangga arum manis masak pohon yang super menggoda. Akhirnya 3 buah mangga masuk ke kantong belanja! Berbeda dengan dulu ketika menyantap 2 atau 3 buah mangga sekaligus tidak menimbulkan perasaan berdosa, kini saya menahan diri mati-matian dan hanya memasukkan seiris buah kedalam blender berisi green smoothie. Mangga yang manis dan creamy memang membuat green smoothie menjadi maknyus. Sayang kadar gulanya yang tinggi sangat dilarang jika kita sedang menerapkan diet rendah karbo.
Untuk lemaknya, disarankan sekitar 75% dari menu yang dimakan sehari disumbangkan dari lemak. Saya memilih menyantap alpukat yang kaya lemak, tinggi potassium dan nutrisi, walau mentega (butter) dan minyak zaitun juga diperbolehkan. Untungnya bagi kita yang hidup di Indonesia, negeri yang kaya akan sayuran segar dan alpukat, kedua makanan ini terjangkau harganya, dan mudah ditemukan dimana-mana. Biasanya alpukat saya proses di blender menjadi dressing salad, atau disantap bersama telur rebus, merica dan garam. Yum!
Selain diet rendah karbo, saya juga melakukan intermittent fasting alias puasa setengah hari minimal 16 jam. Biasanya jika terakhir makan di malam hari di pukul 7, maka saya baru akan mengisi perut dengan makanan berkalori di pukul 12 atau 1 (satu) siang keesokan harinya. Selama waktu puasa, saya menyelinginya dengan minuman tanpa kalori (air putih, atau teh hijau), dan dipagi hari saya juga menyediakan campuran air jeruk lemon, cuka apel, bawang putih, jahe, dan kayu manis bubuk. Minuman yang diblender jadi satu bersama 500 ml air ini diminum dari pagi hingga jam makan siang tiba. Air jeruk lemon bagus untuk membersihkan ginjal, sementara cuka apel dan kayu manis dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah. Saya terobesesi hendak melakukan OMAD (One Meal A Day) alias hanya makan satu kali dalam sehari sebanyak 1 atau 2 kali dalam seminggu, mungkin minggu ini akan mulai dilakukan setelah terbiasa dengan intermittent fasting selama 2 minggu ini.
So far sejak menjalankan diet ini selama 2 minggu, saya tidak pernah merasa kelaparan. Rasa craving akan nasi, pasta atau makanan manis yang biasanya mendera kini mulai menghilang. Perut mulai terasa sedikit kempes dan langkah kaki terasa lebih ringan. Saya sendiri tidak akan mengatakan diet yang saya lakukan ini benar-benar keto, karena karbo dari buah dan sayur yang masih agak susah dikontrol, tapi yang terpenting saya merasa nyaman menjalankannya. Saya berharap bisa konsisten menerapkannya, dan tetap termotivasi karena sebenarnya ini bukan hanya demi menurunkan berat badan semata tetapi kesehatan adalah hal yang utama.
Wokeh kembali ke resep kali ini. Meu ini memang bertolak-belakang dengan postingan diet rendah karbo yang saya share diatas. Mie kari udang ini dibuat beberapa bulan yang lalu dan baru sempat diposting sekarang diblog. Nah jika anda bosan menyantap mi kuning dengan bumbu dan masakan yang itu dan itu saja, serta tidak sedang menjalankan diet rendah karbo seperti saya, maka resep kali ini mungkin bisa dicoba. Apalagi jika cuaca mendung dan suhu yang dingin, semangkuk mie hangat dengan kuah kaya bumbu dan rempah memang mampu menjadi comfort food yang membuat nyaman perut dan tubuh.
Mie kari udang seperti postingan kali ini memang kurang begitu ngetrend di Indonesia, namun di beberapa negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura, Thailand dan Malaysia, umum ditemukan di restoran-restoran negara tersebut. Hidangan ini berupa mi kuning yang direndam dalam kuah santan dengan bumbu kari. Udang adalah jenis protein hewani yang umum digunakan, namun seafood lainnya dan ayam juga bisa menggantikan. Sebenarnya rasa dan tampilannya tidak jauh berbeda dengan laksa a la Singapura.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Mie Kari Udang
Tertarik dengan resep mi lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Mie Ayam Yamin
Mie Goreng Tek-Tek
Mi Tim Ayam Jamur
Bahan:
Ya ampun, Mbak Endang bisa aja nih bercandanya. Masa iya, paha gajah juga muat di celana itu, Mbak?
BalasHapusJadi penasaran liat Mbak Endang yang kurusan. Sukses ya Mbak diet ketonya. Yang penting sehat, langsing itu bonus kata Mbak Dewi H.
Wakakak, gede celananya, gak melar saja gede hehhehe.
HapusYep, setuju yang penting sehat yaa.
Mbak pakai kari bubuk merk apa? Mksh
BalasHapussaya pakai merk dari Malaysia, beli di Batam Mba, saya lupa merknya. Tapi di online shop ada juga beberapa merk ok dr Malay kaya Baba's atau De Maderaas. Harganya murah dan banyak isinya.
HapusDear mbk endang.saya juga lagi diet semi keto nih.. tinggi protein lemak no buah2 kcuali alpukat
BalasHapusSemangat diet mbak.tapi jadi gak bisa eksekusi resep2 mbak endang. Gak ada yg makan. Besok2 deh kalo udah kurus.
Halo Mba Rini, wah toss kita sama Mba, saya juga lagi berusaha wkakaka. Saya eksekusi resep dan bawa ke kantor hehehe
HapusWaah senangnya mb Endang sudah mulai diet kto. Walau nggak keto2 banget udah kebayang nih postingannya bakal banyak resep2 low carb termasuk cakenya hehehe ngarep. Btw utk pengganti mie bisa pakai mie shirataki mb pakai kuah ini sedap juga sepertinya. Semoga Sukses ya mb dietnya :)
BalasHapusArie
Halo Mba Arie, waakakak, saya keto simple2 saja, makan sayur dan protein. saya stop untuk cake hehehhe.
HapusGalfok saya dengan celan melar 😂😂😂
BalasHapusudah sampai warnanya luntur masih saya pakai hehehe
HapusMba, untuk merk kari instan biasa nya pake merk apa?
BalasHapussaya lupa merknya, tapi saya pakai buatan malaysia, beli di Batam Mba. Di online shop juga banyak jual, cari yang buatan India atau Malaysia kaya Baba's. Harganya gak mahal
HapusHi mbak.. Sy isti, ma'af sy gagal fokus ma resep. Sy ketawa soal g beli baju baru dgn harapan yg begitu besar agar baju lama yg qt pake saat body masih aduhai, muat kembali. Samaaa... Tpi sayang, tubuh ni semakin tumbuh k samping gak k atas.. 😁😁
BalasHapusSalam sukses selalu buat mbak endang, apalagi dietnya.. Semangat 💪💪
Selalu seperti itu yaa, kadang maksa beloi baju size lebih kecil karena suka dan size ukuran XL gak ada hahhaha, akhirnya gak kepake karena badan gak kunjung mengecil
Hapus