Hua, tak terasa sudah satu bulan saya tidak update blog! Semangat menulis lagi drop dan kerjaan di kantor sedang banyak-banyaknya hanyalah alasan yang dicari-cari, faktor sebenarnya apalagi kalau bukan kemalasan. Nah hari ini berhubung sedang payment day, artinya hati lagi senang karena gajian tiba, walau sebenarnya uang gaji hanyalah numpang lewat sejenak, karena begitu masuk langsung ditransfer ke berbagai sumber untuk membayar aneka cicilan yang mulai 'ngap' dirasa. Swear, saya baru mencicil KPR rumah selama dua tahun dan rasanya mulai malas menyetor uang gaji bulanan ke bank. Membayangkan harus 13 tahun lagi saya melakukan hal yang sama setiap bulan rasa-rasanya ingin menjerit saja. 😅
Okeh lupakan curhat colongan diatas, kembali ke aktifitas memasak. Sebenarnya bukan saja aktifitas menulis yang mandek, aktifitas memasak juga berhenti beberapa minggu ini, baru hari Sabtu Minggu lalu saya berkutat lagi didapur karena setoran project yang masuk deadline. Instagram JTT masih tetap aktif, posting tetap saya lakukan tapi bukan resep baru melainkan resep lama bertahun lampau di blog yang belum pernah di-upload di IG. Saya aktif di IG memang baru tahun 2015 sehingga banyak sekali resep-resep lama di blog yang belum ditampilkan. Agar IG tetap interaktif resep lama tersebut satu persatu saya munculkan.
Nah posting baru yang satu ini adalah resep yang sudah lama masuk dalam wacana hendak dieksekusi. Semua bahan mudah diperoleh karena aneka rempah yang dibutuhkan di resep saya tanam dihalaman rumah, mulai dari daun kari (salam koja), daun jeruk purut, daun kunyit dan daun pandan. Belakangan ini saya sedang tergila-gila dengan ayam goreng simple tanpa aneka balutan tepung yang terasa asin dan gurih. Selama ini resep andalan jika demam ayam goreng tiba adalah ayam goreng bawang putih, resep disini, dan ayam goreng rempah, resep disini, yang berkali-kali saya buat tak terhitung banyaknya. Kini saya menemukan satu lagi olahan ayam goreng khas lokal yang tak kalah nendang.
Ayam tangkap khas Aceh ini biasa disebut juga dengan nama ayam tsunami karena tampilannya yang tampak porak-poranda selaksa daratan yang baru saja diterjang tsunami dahsyat. Masakan ini sebenarnya berupa ayam goreng berbumbu yang dimasak bersama daun rempah seperti daun kari, daun pandan, daun jeruk dan daun kunyit. Keunikan hidangan ini adalah dedauan rempah tersebut turut juga digoreng bersama ayam sehingga teksturnya berubah garing dan renyah. Ketika disajikan potongan ayam goreng ditata dipiring dan disiram gorengan dedaunan rempah tersebut. Ayam tangkap ternyata baru populer di kalangan masyarakat Aceh sekitar 6 hingga 8 tahun belakangan. Dinamakan ayam tangkap karena ayam yang dipilih merupakan ayam kampung yang dipelihara bebas dikebun dan pekarangan (free range) sehingga perlu ditangkap terlebih dahulu sebelum bisa dimasak.
Ketika saya post resep ini di Instagram JTT, banyak yang kemudian berkomentar susahnya menemukan daun rempah diresep terutama daun kari. Membaca itu, betapa bersyukurnya saya, semua tanaman yang diperlukan tersebut dimiliki dihalaman, walaupun sering mengomel ketika harus menyiramnya setiap hari terutama di musim kemarau seperti saat ini. Terus terang daun kari goreng walau memiliki tekstur crispy tetapi aroma uniknya tidak terdeteksi, berbeda dengan daun jeruk dan daun kunyit yang masih terasa strong. Jadi jika daun kari susah diperoleh, skip saja dari masakan, namun saran saya jangan hilangkan daun jeruk dan daun kunyit yang lebih memiliki cita rasa sedap.
Membuat ayam tangkap super mudah. Ada banyak aneka resep bertebaran di internet, saya mencoba berkreasi sendiri dengan racikan bumbu yang mungkin tidak otentik seperti warung ayam tangkap di Aceh tapi percayalah rasanya sungguh sedap. Masakan ini akan memberikan cita rasa terbaik jika menggunakan ayam kampung asli yang biasa dipelihara dipedesaan, tapi saya hanya pakai ayam negeri biasa karena murah meriah dan mudah didapatkan di pasar. Saya menggunakan ayam ukuran kecil, berat sekitar 800 gram, agar tekstur dagingnya lebih empuk dan mudah meresap bumbu. Ayam harus dipotong ukuran kecil, terutama jika menggunakan ayam kampung agar cepat matamg dan empuk ketika diungkep bersama bumbu rempahnya.
Nah ayam yang sudah diungkep bersama bumbu hingga matang ini kemudian digoreng dalam minyak yang banyak. Minyak yang banyak (deep fried) ini sangat penting agar permukaan ayam menjadi garing dan tekstur daun berubah renyah. Dedauan rempah di dalam rebusan ayam juga digoreng sekalian bersama ayam, karena kondisinya yang basah berlumur bumbu maka memerlukan waktu lebih lama agar berubah crispy. Ketika ayam telah terlihat mulai coklat keemasan, masukkan dedauan rempah segar dan lanjutkan menggoreng ayam dan daun hingga ayam matang dan daun garing. Tahapan ini sangat krusial, jadi selalu aduk gorengan, dan perhatikan kondisi ayam, ketika warnanya mulai kecoklatan segera tiriskan ayam, dan jika daun belum renyah ketika dikunyah lanjutkan menggoreng daun hingga crispy.
Gampang banget kan? Selain itu rasanya mantap! Berikut resep dan prosesnya ya.
Ayam Tangkap Khas Aceh
Resep hasil modifikasi sendiri
Tertarik dengan resep ayam lainnya? Silahkan klik pada link dibawah ini:
Untuk 1 ekor ayam
Bahan A:
- 1 ekor ayam (potong menjadi 24 bagian), saya pakai ayam negeri, ayam kampung lebih disarankan
- 3 lembar daun pandan, potong sepanjang 4 cm
- 3 tangkai daun salam koja utuh
- 3 keping asam sunti atau 1 sendok makan air asam jawa
- 3 lembar daun jeruk purut, robek kasar
- 2 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula jawa, sisir halus
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 300 ml air kelapa atau air biasa
Bumbu dihaluskan:
- 8 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 buah cabai rawit
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja
- 3 cm kunyit
- 2 cm jahe
- 2 sendok teh ketumbar sangrai
Bahan B:
- 3 lembar daun pandan, potong 2 cm
- 6 tangkai daun salam koja, ambil daunnya saja
- 8 lembar daun jeruk purut, buang tulang tengahnya
- 4 buah cabai hijau keriting, biarkan utuh, optional
- 3 buah cabai hijau keriting, iris serong tipis
- 3 lembar daun kunyit, iris selebar 3 cm
- bawang merah goreng untuk taburan, optional
Cara membuat:
Siapkan bahan B didalam mangkuk. Siapkan ayam, remas-remas dengan 1 sendok makan garam dan 1 butir air jeruk nipis, diamkan 15 menit, cuci hingga bersih.
Siapkan wajan, masukkan ayam, semua bahan A dan bumbu halus. Aduk rata, rebus dengan api kecil hingga ayam matang dan air habis. Jika air berkurang dan ayam belum matang, masukkan sedikit air dan masak hingga matang. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya. Angkat, sisihkan.
Siapkan wajan anti lengket, beri minyak yang banyak. Ayam dan rempah harus digoreng deep fried agar benar-benar kering. Panaskan minyak, tiriskan ayam dari bumbunya dan masukkan ke minyak panas, tiriskan juga daun rempah didalam bumbu, ketukkan untuk membuang kelebihan bumbu dan masukkan di minyak panas. Goreng ayam hingga mulai tampak agak coklat keemasan.
Masukkan semua bahan B kecuali bawang merah goreng. Lanjutkan menggoreng hingga ayam coklat, kering, matang dan daun rempah menjadi crispy. Jika ayam telah kecoklatan tapi daun rempah belum kering, tiriskan ayamnya saja, dan lanjutkan menggoreng daun rempah hingga garing dan renyah di kunyah. Tiriskan daun dari minyak dengan saringan kawat.
Tata ayam di piring saji dan siram dengan daun rempah gorengnya, taburi bawang goreng. Sajikan panas. Super yummy!
Wah lamanya baru muncul di blog ya.. Kangen banget mba. Semoga tetap sehat dan tetap semangat yah mba..
BalasHapusSemangat juga buat cicilan rumahnya ya mba.. Hehe
Hmm.. Bisa dicoba di dapur nih mba ayam tangkap
Fotonya tambah cakep deh..
Namanya lucu ya.. Tp terlihat lezat..
Terimakasih banyak buat waktu dan ilmu memasak nya mba
Silent rider..
Hanun di balikpapan
Halo Mba Hanun, iyaaa lagi males nulis Mba, hehehhe. Thanks yaaa.
HapusMba Endang, apa khabaaaar??? Tiapa hari aku nunggu update blognya. Mba aku udh lama penasaran, emang daun2 rempah keringnya pada ikut dimakan gak sih y, soalnya blm pernah makan..
BalasHapusHalo Mba Herlina, kabar baaiiiik, thanks yaa. Yep daun2nya dimakan Mba, enak garing kres2 hehehheh.
HapusMba endang.... saya bolak balik nengok jtt dikira kemana mba endang ini.. Hihi..Kebetulan banget anak2 lagi doyan ayam goreng, ditepungin terus kok ya bosen.. Ini waktunya eksekusi resepnya mba,,biar sy yg makan daunnya kayaknya enak juga,, hehe,, maksih mb endang
BalasHapusHalo Mba, wakkaka iya lagi bertapa bentar, cari mood biar balik dulu.
Hapusmbak endang saya baru saja mau tanya kenapa blognya lama gak diupdate, saya suka sekali cerita-cerita sebelum resep, pernah sampai ketawa sendiri bacanya. saya pernah dibawakan bumbu merah dan bumbu puteh (putih) dr aceh, masaknya simple tapi rasanya enak, sangat berempah.
BalasHapusHahahha iya Mba, blognya lagi dianggurin dulu, ini baru balik lagi, moga bertahan lama. thanks yaa
Hapusmba Endang, resep2 yg update di IG belum tentu ada di blog ya?
BalasHapussebagian belum mba, sebagian ada diblog tidak ada di IG juga hehehe
HapusMba, itu daun2nya rempahnya dimakan? :D
BalasHapusdimakan mba, enaaak, garing kriuk2
HapusMbak Endang..gmn kabarnya?kl mau bikin lupis gmn tipsnya mbak?
BalasHapusNur_padasan
Kabar baik Mba Nur, lupis belum pernah buat Mba
HapusAq tetap suka MB endang ngeblog 😘😘
BalasHapusWalau sering lihat di ig. Tapi ciri khas MB endang kalo ngeblog itu g bikin bosen bacanya. Kyk lagi baca cerpen bonus resep. Sehat selalu ya MB endang... Makasih resepnya , next ingin ku coba sebagai variasi olahan ayam.
Thanks Mba Ery, senang cerita di blog disuka, sehat selalu juga yaaa
HapusAyam tangkap, kepingin mencicipi, kuliner asyik
BalasHapusthanks ya
HapusMaaf sebelumnya mbak :-D, melenceng dari topik bahasan. Mixer yang mbak pake untuk buat kue/cake apa ya? Merek + tipenya? Kalo bisa reviewnya dong! Terimkasih
BalasHapusHalo Mba, saya pakai bbrp jenis mixer, kalau buat roti biasanya mixer heavy duty merk sico bosch, selainnya pakai phillips.
HapusHaloo mba endang...
BalasHapusSaya masih suka baca blog jtt juga nih.. .
Oh iya mba endang sudah coba bikin vlog juga belum??
Halo Mba Wiwin, thanks yaaa. Vlog belum Mba, kepengin cuman kameranya belum memungkinankan
HapusHALLO MBA.... lama nggak muncul ada apa ya...
BalasHapusmba endang sehat tow...aduh aku udah kangen nich
soalnya udah hampir 2 bulan gak posting....
Hahaha, saya baik2 saja Mba, thanks yaaa
HapusMbak Endang, kok lama ngga up date? Semoga Mbak dan keluarga dalam keadaan sehat ya Mbak..�� Mila
BalasHapusHalo Mba Mila, saya sehat Mba, sedang gak mood saja, wakakkaka
HapusHi mbak...Lama nggak update resep di blog ini...
BalasHapusKangen sama ceritanya....
Thanks Mba Erlin, sedang berusaha update blog lagi hehehe
HapusNgiler liat resepnya... Mba endang kemana aja, aq bolak balij jtt ga da resep baru
BalasHapusthanks Mba, saya baik2 saja, hanya belum mood, skrg sedang diusahakan update hehhehe
Hapussuka kuliner, tapi ga bisa masak....
BalasHapusgak papa, suka kuliner kan gak harus bs masak
Hapus