Saya baru terpaksa mengeluarkan mikser dan aneka perabot baking jika kebetulan menerima endorse dengan menu spesifik, selebihnya aktifitas memanggang kue ini benar-benar berhenti total. Setelah hampir delapan tahun rutin ber-food blogging, baru dua bulan terakhir ini saya benar-benar kehilangan mood memasak dan menulis. Tidak ada resep baru yang mengelitik minat untuk dicoba, walau list aneka resep yang disimpan di folder semakin panjang. Begitu banyak aneka makanan unik, menarik dan terlihat menggiurkan di Instagram dan You Tube, sayangnya tidak ada yang mampu menggebah rasa malas dalam diri untuk mulai menguliknya didapur. Tobat! 😃
Jika ada waktu berlebih, saya pergi ke Cilebut menjenguk Tedy dan keluarganya. Kedua keponakan perempuan saya, Kirana dan Aruna, kini semakin besar dan bertambah lucu. Aruna yang berusia tiga tahun kini mulai pintar mengoceh, tak ada waktu yang tak diisi dengan celotehannya yang menggemaskan. Adik saya, Wiwin, bahkan iseng mengajar Aruna memanggilnya dengan sebutan mami dan bukan tante. "Ini Mami ya, sekarang panggilnya Mami Wiwin, bukan Tante Wiwin," Aruna tertawa, berjalan memeluk Wiwin dan berkata dengan suaranya yang lucu, "Mami!"
Tapi ada banyak sekali weekend dimana saya hanya menghabiskan waktu dirumah saja! Bukan memasak dan mencoba resep seperti dulu, bukan. Melainkan menghabiskan waktu bersantai ria, menonton You Tube hingga jam satu malam, membaca koleksi novel di rak buku untuk kedua atau ketiga kalinya. Koleksi novel inipun tidak bertambah, bukan karena hobi membaca menghilang, melainkan sayang melepaskan rupiah didompet untuk diganti dengan kertas buram segepok. Novel lama, seringkali tetap mengasyikkan jika dibaca dua atau tiga tahun kemudian. Saya bahkan berpikir untuk mulai menulis novel saja, betapa menyenangkan menciptakan aneka tokoh yang bisa sesuka hati kita permainkan nasib dan hidupnya bukan? Sudah banyak ide cerita bermunculan dikepala, daya khayal saya lumayan tinggi, mulai dari horror, percintaan hingga tragedi, tapi memulai menulis bab pertama ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. 😆
Wokeh berikut ini resep bakso loa hoa yang saya peroleh resepnya sejak lama dari rekan kantor, Mbk Fifi. Bakso ini biasanya dibuat dari daging sapi bercampur dengan wortel dan soun, kali ini dibuat dari daging ayam, udang, soun dan wortel Segar, bernutrisi dan sedap. Pas banget untuk musim hujan seperti sekarang ini.
Bakso Loa Hoa
Untuk 5 porsi
Tertarik dengan hidangan berkuah segar lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Sup Seafood Batam
Sup Tekwan
Bahan A:
- 200 gram udang kupas
- 300 gram fillet dada ayam, potong ukuran 2 x 2 cm
- 2 siung bawang merah, dihaluskan
- 3 siung bawang putih, dihaluskan
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan tepung sagu/tapioka
- 1 butir putih telur
- 2 sendok teh baking powder
- 1 sendok makan kecap ikan (optional)
- 1 1/2 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok makan minyak
Bahan B:
- 50 gram mi soun yang sudah direbus hingga matang dan ditiriskan airnya
- 25 gram wortel, serut kasar
- 50 gram bengkuang, serut kasar
- 1 batang daun bawang, cincang halus
Bahan dan bumbu kuah:
- air bekas merebus bola-bola udang
- 1 sendok makan minyak
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 1 1/2 cm jahe, rajang korek api
- 2 sendok makan kecap asin
- 1 1/2 sendok teh merica putih bubuk
- 1/2 sendok makan garam
- 1 batang daun bawang, rajang halus
Pelengkap untuk taburan:
- rajangan daun bawang
- bawang merah dan bawang putih goreng
Cara membuat:
Siapkan wortel dan bengkuang yang diserut kasar. Serut pakai parutan rujak serut atau gunakan food processor. Peras kuat-kuat untuk membuang airnya, sisihkan.
Siapkan mi soun yang sudah direbus. Potong kasar dengan gunting ukuran 2 - 3 cm.
Masukkan udang dan ayam ke dalam wadah atau kantung plastik. Simpan di freezer hingga setengah beku. Keluarkan dari freezer, masukkan ke dalam food processor atau chopper, tambahkan semua bahan A lainnya. Proses hingga halus dan smooth. Adonan memiliki tekstur pekat dan sangat halus.Jika belum terbentuk tekstur yang seperti ini lanjutkan menggiling aonan hingga smooth.
Matikan mesin beberapa kali agar tidak terlalu panas dan membuat adonan menjadi matang. Tuangkan adonan ke mangkuk. Masukkan bahan B ke dalam mangkuk berisi adonan ayam udang, aduk dengan jemari tangan hingga tercampur baik. Cicipi rasanya dengan menggoreng secuil adonan, tambahkan garam jika kurang asin.
Bentuk adonan dengan dua buah sendok menjadi bulatan sebesar telur puyuh. Masukkan adonan ke dalam air panas, biarkan hingga adonan mengapung. Lakukan pada semua adonan. Kemudian panaskan panci dengan api kecil hingga air mendidih dan bakso mengapung dan matang. Ambil bola-bola yang mengapung dengan saringan, sisihkan. Biarkan air rebusan tetap berada dipanci.
Siapkan wajan, panaskan 1 sdm mimyak. Tumis bawang putih dan jahe hingga harum dan matang. Matikan kompor, tuangkan tumisan kedalam panci berisi air bekas merebus bola-bola udang. masak hingga mendidih.
Masukan kecap asin, garam, merica bubuk dan daun bawang. Cicipi rasanya, tambahkan garam sesuai selera. Tata bola-bola udang dimangkuk saji, siram dengan kuahnya. Taburi dengan daun bawang dan bawang goreng. Sajikan panas.
Akhirnya, kirain feed saya yang rusak karena tidak ada notifikasi resep dari mba endang. Terus terang ndak terlalu tertarik lihat IG walaupun disana mba e sepertinya posting secara reguler. Pengalaman baca di blog dan IG beda kali ya. Apalagi kalau ada bumbu cerita pembuka. Semangat mba e
BalasHapuswakakakak, yang nulis lagi kehilangan mood, thanks supportnya! ^_^
HapusWah, ini enak banget....saya biasanya menambahkan jamur kuping. Coba ah resep dari mb Endang. Maturnuwun mb
BalasHapusyep, pakai jamur kuping enaaak, ada sensasi kriuk2nya
HapusTerpikir jg oleh saya kl mba mgkn lg nulis novel.. Saat ini sy jg lagi sgt apresiatif ama yg namanya buku, printed one. Baik fiksi ato non fiksi. Krn nulis buku ini ga segampang nulis komen or status yg bisa 400 karakter aja, ya ga mba. Tp buku itu jauhhh lebih pnjg dri itu, pastinya, en nulisnya jg jauhhh lebih memikirkan setiap kata yg merangkai setiap klmt yg ada disana, penuh pertimbangan, needless to say. I guess i just want to encourage you to do that writing that you've mentioned several times in this blog of yours. It's a hard work, it should be.. But many will appreciate.
BalasHapusIde cerita udah banyaaak banget bersliweran dikepala, tapi mau duduk dan mulai nulis kok belum bisa konsisten. Tapi sepertinya saya kudu memulainya, kalau gak ya cuman mimpi saja wakakka. Thanks ya Mba ^_^
HapusMba Endang makasih resepnya ini salah satu bakso favorite langsung ngelist bahan2nya buat di beli, btw disini bengkoang jarang apa bisa diganti sesuatu?
BalasHapusskip saja bengkoangnnya Mba,tambah jamur kuping rajang lbh enak dan ada sensasi kriuknya
HapusOh... sy pikir, sy sudah tidak dikirimi resep lagi... libur panjang ternyata he he
BalasHapusBaksonya cantik ya... ada warna wortelnya. Terus semangat mbak posting resep. Kan sy jadi punya contekan maknyus ...
Thanks Mba Nina, senang resep2nya disuka, sukses yaa
Hapushai mba.. lama banget yah ga liat mba aktif di blog.. ku pikir juga kayanya mba endang lg ga mood nih ngeblog hehehe..
BalasHapusresep ini turun temurun nih mba aku jg suka masak hanya beda cara & bahan aja.. ini bs di sebut jg baso nya org chinese. klo aslinya pakai jamur kuping yg warnanya coklat hitam pekat, tambah wortel juga, di cacah halus sm adonan ayam atau (pork in chinese). masaknya stelah di bulatkan, di steam / kukus dlu -+15 menit.. baru di masak ke dalam kuah...
tp hujan2 ini mantap ya makan berkuah sperti baso ini...
Thankyou mba sharingnya ^^
Halo Mba Raisa, iyaaa lagi kumat gak ada mood ngeblog Mba.
HapusWah thanks sharing baksonya, saya akan coba bikin lagi pakai cara ini. Biasanya saya bikin versi daging sapi dan yep tambah jamur kuping jadi ada sensasi kriuk2nya. thanks yaa
Dear mbak endang,akhirnya..posting lg di blog.mbk msh diet kau?update resep menu diet nya dong. Salam
BalasHapusRiny boedi
Hai Mba Rini, haaa dietnya timbul tenggelam Mba, wakkakak.
HapusAkhirnyaaa mba endang kembali lg disini hehehehe...ayoo nulis mba,aku suka cerita mba endang,mengalir dan menghanyutkan heheheee
BalasHapusThanks yaaa, sedang diusahakan untuk aktif kembali hahahha
HapusDuh mba endang kangen dg tulisan mba, buka2 blog kok ga ada jg yg baru ni. Klo saya plg suka baca pengantar sebelum resep, ceritanya menyenangkan utk dibaca hehe.. Ada beberapa resep yg sdh saya coba jg. Semangat terus y mba menulis blog dan resepnya, salam hangat dari kota bangkinang kab.kampar.. 😊😄💐♥
BalasHapusThanks ya Mba, senang cerita JTT disuka, sedang berusaha keras untuk aktif menulis lagi Mba. hehehe, sukses yaaaa
HapusAlhamdulillah... sy pikir sy gak dikirimi resep lagi... semangat posting ya mbak... jadi inspirasi buat saya...
BalasHapusThanks Mba Nina ^_^
HapusYeyy mbak endang ItS back again,kl aq masih setia Ama blog mbak,selain karena gak punya Instagram..hehe
BalasHapusMbak biar sukses bikin mochi gmn ya?
Nur_padasan
Halo Mba Nur, thanks yaa. Mochi hanya pernah bikin sekali Mba, coba cek ke resepnya ya. "resep mochi jtt'
HapusAyo mbak semangat lagi. Saya pengikut setiamu. Sedih dengar nya, saya doakan semoga mood nya kembali lagi
BalasHapuswakakka, thanks yaa, berusaha tetap eksis disini.
HapusSenang nya bisa liat update JTT lagi...
BalasHapusThanks Mba Emilia ^_^
HapusHuwaaaaa, kangen sekali dengan tulisan Mbak Endang, akhirnya Mbak Endang muncul kembali 😍😍
BalasHapusKalo daging nya diganti sapi, gram an nya masih sama dengan daging ayam Mbak ??
Terus pake udang juga walopun pake daging sapi ??
Halo Mba Osi, coba cek ke resep sebelumnya, googling saja 'bakso soun JTT', hanya daging sapi Mba, tdk dicampur udang ya.
HapusWah akhirnya mba endang muncul juga �� kmren dlu itu saya berkali2 cek blog mba endang kok ga ada postingan baru smpe 1 bulan lebih. Tumben banget. Saya smpet khawatir mba endang kenapa2, trs akhirnya cek di ig trnyata masih posting. Alhamdulillah mba endang uda kembali dgn sehat. Mungkin emang lg jenuh aja ya mba. Selamat datang kembali mba, tetep semangat posting ya, ditunggu cerita2 kecilnya. Kalo mba endang bikin novel atau cerpen juga dishare ya, saya mau baca ��
BalasHapusHalo Mba Aida, thanks yaaa, senang cerita JTT ditunggu. Saya usahakan untuk tetap ngeblog, walau kadang memang jenuh menyerang hehehhe
Hapuswah saya kangen dengan cerita cerita mbak Endang di blog :)
BalasHapusThanks Mba Joice, senang ceritanya disuka ^_^
HapusYeay akhirnya mb Endang kembali... Kangen deh baca up date nya JTT. Baru aja bikin pie susu bali ala jtt, enak bgt... .😊 Makasih mb Endang.... 😍
BalasHapusThanks ya Mba, senang resepnya disuka ^_^
HapusMba kok
BalasHapusAnak dan suaminya
Gak pernah di ceritain
hehhee, karena belum punya. Saya single. Makanya lebih banyak cerita adik kakak, emak dan ponakan
HapusMba endang kyknya mau langsung dicoba nih. Suami saya alergi udang mba. Mending ditambah lagi porsi ayamnya atau diganti yg lain ya mba?
BalasHapustambah porsi ayam saja Mba, atau ganti daging sapi ya, biasanya bakso loa hoa sih dr daging sapi.
Hapus