Rumah yang saya tempati sekarang adalah milik adik saya, Wiwin, yang begitu baik hatinya mengijinkan saya tinggal disana bertahun-tahun lamanya. Saya tahu, suatu saat rumah tersebut diperlukan pemiliknya, dan saya harus pergi. Nah apartemen tersebut adalah solusi jika sewaktu-waktu harus angkat kaki. Jaraknya tidak jauh dari kantor, terletak dipusat kota, mudah dijangkau kendaraan umum dan memiliki mall sendiri. Semua fasilitasnya cukup buat single seperti saya yang tidak memiliki kebutuhan 'neko-neko' kecuali memasak dan ngeblog. Oke, saya akui hobi memasak mungkin kurang bisa tersalurkan jika tinggal di apartemen, dapurnya hanya secuplik dan lebih pas jika memasak makanan simple seperti mi rebus atau telur dadar. Tapi hey, bukahkah kondisi itu akan membuat otak saya berpikir keras mencari resep praktis a la apartemen? Saya bahkan sudah berpikir hendak nge-vlog ketika stay disana. Itu adalah ide awalnya.
Tapi memiliki apartemen tentu saja bisa menjadi sebuah investasi jangka panjang sekaligus destinasi alternatif ketika harus pindah. Jadi saya lantas meminta sebuah agen dekorasi yang membuka kios disekitar apartemen untuk mendekor bagian dalamnya, sehingga si apartemen kini menjadi full furnished. Selama hampir dua tahun lamanya, apartemen tersebut kosong. Setiap bulan saya membayar langganan listrik dan air, dan setiap 6 bulan membayar maintenance bulanan yang lumayan bikin kantong semakin jebol. Akhirnya, dua bulan lalu saya putuskan untuk menerima penyewa.
Seharusnya sejak dua tahun yang lalu saya menyewakan apartemen tersebut, tetapi rasa sayang dengan aneka perabotan baru yang belum pernah digunakan, lebih dominan. Beberapa teman yang pernah berurusan dengan sewa menyewa apartemen berbagi cerita horror mengenai kondisi rusak dan biaya renovasi yang besar, jiwa pelita hati saya pun timbul. Daripada pusing memikirkan kerusakan, lebih baik dibiarkan saja kosong, padahal itu berarti biaya bulanan yang harus keluar sendiri dari kocek. Tapi kini saya berubah pikiran. Rumah cicilan di Cilebut sudah serah terima sejak awal tahun ini, saya berpikir untuk nekat tinggal disana. Walau jaraknya jauh, walau harus berdesak-desakan di kereta, walau harus penuh perjuangan ke kantor, walau kondisi sekitar rumah masih sepi, walau bagian dapur harus direnovasi, walau ini, walau itu, dan banyak sekali hal kalut yang masuk dalam kepala saya, tapi saya sudah putuskan akan tinggal disana. Setidaknya rumah tersebut memiliki halaman cukup luas (karena posisinya di hook), jadi saya bisa mulai bertanam sayur-mayur. Itu adalah ide berikutnya.
Walau sudah diiklankan, dan bekerja sama dengan agen yang menjadi broker urusan sewa menyewa, tidak ada yang berminat untuk menyewa. Waktu berlalu, bulan lalu tiba-tiba saya dikontak si broker, "Bu, ada yang mau sewa apartemennya, bayarnya bulanan. Tapi penyewa minta dilengkapi dengan TV dan kulkas 2 pintu." Argh! Biaya tambahan baru lagi yang harus saya keluarkan dan membuat kepala nyut-nyutan. Tetapi sewa-menyewa apertemen full furnished memang brutal. Begitu banyak apartemen kosong yang ditawarkan dan masing-masing pemilik 'jor-joran' mempercantik dan melengkapi apartemen mereka. Jadi walau berat dan sedang bokek, terpaksa sebagian reksadana saya cairkan. Lima juta pun melayang untuk membeli TV 32 inch dan kulkas dua pintu. Nah penderitaan ini ternyata belum berakhir, si penyewa yang katanya akhir bulan lalu akan masuk tiba-tiba membatalkan dan hilang kabarnya, padahal TV dan kulkas sudah nangkring disana. Saking kesalnya saya bahkan sampai beriklan disebuah situs jual rumah, dan memasang iklan menjual. Yep, lebih baik dijual saja, daripada menjadi sumber pengeluaran.
Minggu ini, saya mendapat WA dari broker, kali ini pesannya, "Bu, ada yang mau sewa, langsung 6 bulan, tapi minta wall paper dipasang semua," saya menghela nafas berat. "Beneran bakalan nyewa nggak? Ntar sudah dipasang dan keluar biaya, dibatalkan lagi," cetus saya kesal. "Kali ini beneran Bu, orangnya sudah siap bayar. Dia bilang bisa lanjut 1 tahun." Okeh deh kakak, saya pun kemudian menginstruksikan pemasangan wall paper. Semoga saja kali ini benar-benar jadi, kalau tidak alamak! Tobat dah.
Sekarang menuju ke resep ayam saus coklat kali ini. Resep dengan slow cooker sebenarnya kalau mau dieksplorasi tak terhingga banyaknya. Satu hal yang saya suka memasak dengan alat ini adalah semua bahan cukup diceburkan menjadi satu kedalam panci, dan dibiarkan hingga matang. Tidak perlu ditengok-tengok dalam waktu tertentu, selama air cukup maka makanan tidak akan gosong. Cocok untuk si pemalas seperti saya yang lebih suka menunggu makanan matang dengan tidur-tiduran di kasur, daripada sport jantung akibat kelupaan mematikan kompor. Nah ayam di resep bisa juga digantikan dengan daging sapi, hidangan ini biasanya disebut dengan pot roast. Bedanya, jika pot roast biasanya daging sapi ditumis sebentar didalam panci diatas kompor, kemudian daging dimatangkan dengan memasukkan panci kedalam oven. Hidangan ini paling tokcer disantap dengan kentang rebus atau kentang tumbuk, side dish-nya berupa sayuran rebus seperti wortel, buncis, brokoli atau kembang kol. Makanan kemudian dikucurkan dengan saus coklat dari kaldu rebusan yang gurih, menjadi hidangan sedap dan mengenyangkan.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Sup Iga Sapi Sawi Asin dengan Slow Cooker
Slow Cooker Apple Butter
Spaghetti Meatballs Keju dengan Saus Tomat Homemade
Bahan dan bumbu ayam:
Siapkan panci, panaskan 1 sendok makan mentega. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan matang, angkat. Tuangkan tumisan ke dalam panci slow cooker berisi ayam, masukkan air, kecap Inggris, kecap asin, pala, gula palem, merica, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan garam. Tutup panci, set di posisi 'high' dan masak selama minimal 3 jam hingga ayam matang. Tiriskan ayam dari kuahnya. Sisihkan.
Halo mbak endang... selalu suka dgn ceritanya... bersyukur yah sdh punya apartemen dan rumah sekaligus... semoga Allah menyegerakan jodohnya...biar nggak sendirian terus 🙏🙏... btw resepnya ak kira pake cokelat beneran utk saosnya...ternyata cuman warna saos yah yg cokelat krn gula palm dan rempah2 lainnya...😊
BalasHapusAmiin Mba atas doanya, moga bisa disegerakan ^_^
Hapushehehe, nggak pakai coklat Mba, warnanya saja yang coklat.
Mba Endang tinggal di Cilebut ... Jangan2 kita pernah satu gerbong desak2an sampai Jakarta mbaa ... Salam rocker ...
BalasHapusBelum Mba, saat ini masih di jaksel hehhehe. Saya kadang sabtu atau minggu ke cilebut, soalnya ada adik saya yang juga tinggal disana hehehhe
Hapusrumah saya cikini, kantor saya di depok. seringkali sedih pake banget kalau liat gerbong dari bogor ke jakarta. berjubel mba..
Hapusbetul Mba Wulan, kadang saya bermimpi, kapan yaaa kerete jkt bogor itu dibuat 2 tingkat wakakka, kan bs muat banyaak
HapusSemoga yang mau sewa apartemen kali ini berlanjut ya mbak......
BalasHapusbetul Mba, kalau nggak haduuuh makin boncos
Hapuskisah sewa apartement nya sukses bikin saya baper.. trus gimana ending nya mba endang? iiiihh kan saya nya kepo wkwkwkkk.
BalasHapuskalau resep ayam nya, saya simpen dulu. nunggu wangsit dan mood yang kece untuk eksekusi
semoga sehat2 terus ya mba.. aamiin
Wakakka, thanks Mba, ntar saya lanjutkan ke cerita berikutnya yaaa. Kadang saya lupa mau update.
HapusOoo kalau mau sewa apartemen gitu, si penyewa bisa request fasilitasnya ya mbak
BalasHapusKalau apartemen full furnished rata2 bisa request mba. Soalnya kan banyak pilihan lainnya, jadi pemilik biasanya akan kasih asalkan masih masuk akal hehehhe
HapusDapat resep, dapat cerita menarik juga... jadi bertambah pengetahuan dari cerita-cerita mbak Endang. Terus cerita ya mbak.. dan posting resep-resep enak...
BalasHapusThanks Mba Nina, sukses yaaa
HapusResep slow cooker lagee ya.. hmm bikin makin mupeng sm slow cookernya, merk apa mba end?
BalasHapusThanks Mba Putri, saya pakai Mitzui, dulu beli blender dpt hadiah slow cooker
HapusTerima kasih mb Endang, ini resep yang saya cari selama ini. Pingin cepet2 eksekusi. Kalo nggak pakai kecap Inggris & Kecap asin, kira2 rasanya ok nggak? Soalnya saya jarang masak pakai kecap Inggris & kecap asin. Bisa nggak diganti kecap manis? Sekali lagi terima kasih
BalasHapushalo Mba Anita, bisa Mba tambah kecap manis, cuman mungkin rasanya nanti lebih ke ayam kecap ya.
HapusApakah dikasih saus coklat beneran?
BalasHapushaaa, tentu tidak
HapusHi Mba, kl boleh tau apa ya bedanya gula palem sama gula merah ato gula jawa? Thx mba..
BalasHapusGula merah/jawa bisa terbuat dari air tebu atau nira kelapa mba. Kalau palm sugar/gula palem terbuat dari nira kelapa, biasanya kalau buat baking bentuknya sudah berupa butiran halus seperti gula pasir jadi mudah larut dalam adonan.
Hapus