Pernah atau justru sering menemukan jenis sayuran ini di pasar? Di Jakarta, cuciwis termasuk langka ditemukan di pasar tradisional. Atau mungkin karena memang pasar di dekat rumah saya sangat terbatas jenis sayur segar yang dijual. Cuciwis biasanya justru dijual setiap waktu di supermarket. Banyak yang menyebut sayuran ini adalah kol Brussel atau Brussels sprouts, tapi sebenarnya bukan. Walau kol dan Brussels sprouts berasal dari keluarga yang sama yaitu Brassicaceae bahkan memiliki nama spesies yang sama yaitu Brassica oleraceae, namun dari kultivar yang berbeda. Spesies Brassica oleraceae sendiri sangat luas macamnya didalamnya termasuk kale, kol, kembang kol, brokoli, Brussels sprouts, kai lan, kohlrabi, dan collards green.
Lantas apa sebenarnya cuciwis? Tekstur dan rasanya mirip kol, bentuknya tidak terlalu seperti kol atau Brussels sprout yang padat dan berlapis-lapis. Cuciwis sebenarnya adalah tunas muda tanaman kol. Ketika ujung tanaman kol dipanen dan diambil produk utamanya yaitu kol, sisa batang tanaman dan daun dibagian bawah lantas dibiarkan hidup dan terus tumbuh. Tidak berapa lama maka tunas-tunas muda kol bermunculan di sela ketiak helaian daun, saat itulah panen dilakukan yang kedua kalinya, tapi kali ini dengan nama produk berbeda yaitu cuciwis.
Di Jogya, Solo dan sekitarnya, sayuran ini cukup terkenal dan murah meriah harganya, tapi di Jakarta satu bungkus cuciwis dalam styrofoam berisi 8 buah kuntum imut ini dibandrol sekitar 7 ribu rupiah. Satu bungkus tak akan pernah cukup dalam hidup saya, jadi biasanya dua bungkus masuk kedalam keranjang belanja, untuk er... Sekali makan! Cuciwis biasanya ditumis, disup atau diolah menjadi tumisan siram simple a la Chinese food seperti resep kali ini. Di resto Kopi Klothok, Jogya, saya pernah menyantap versi tumisnya. Cuciwis diiris super tipis hingga menyerupai lembaran bihun dan ditumis dalam bumbu yang terasa pedas manis. Next time saya ingin mencoba versi tumisannya.
Ketika berlibur ke Batam saat liburan panjang tahun lalu, saya menemukan sayuran ini dijual di pasar Penuin. Ukurannya lebih besar dan jauh lebih segar dibandingkan di Jakarta, super gemas melihatnya. Jika anda berkesempatan jalan-jalan ke Batam, jangan lupa mampir ke pasar tradisional ini. Walau bernama pasar tradisional, namun kondisi pasar sangat bersih dan rapi. Sayur mayur, ikan, ayam dan daging yang dijual super fresh dan berkualitas baik karena sudah melalui proses sortir. Satu hal yang suka membuat saya kalap belanja di Pasar Penuin adalah hasil laut kering seperti ebi, teri, ikan asin, cumi-cumi asin, cabai kering, yang kualitasnya premium. Harganya memang lebih mahal dibandingkan pasar umumnya namun setimpal dengan tampilannya yang wah.
Kembali ke resep, membuat tumis cuciwis ini sangat mudah. Idenya terinspirasi dari sebuah resto Chinese food di Jakarta yang menyediakan menu serupa hanya menggunakan jenis jamur yang berbeda. Cuciwis yang sudah disiangi dan dibuang daun-daun yang jelek, kemudian dibelah menjadi 2 bagian, dicuci dan dikukus hingga matang. Tumisan jamur kemudian dibuat terpisah dan disiramkan ke permukaan cuciwis yang sudah ditata dipiring saji. Menu ini flexible untuk dimodif, bisa menambahkan udang segar, potongan daging ayam, daging sapi yang diiris tipis, atau egg tofu. Karena simple maka saya suka menambahkan cincangan ebi pada tumisan agar rasa kuahnya lebih gurih. Selain jamur enoki, maka jamur tiram, merang, jamur kancing dan jamur kuping juga sedap sebagai pengganti. Sementara jenis sayurannya bisa juga menggunakan brokoli, kembang kol, wortel, oyong/gambas, bayam, jenis sawi-sawian dan kailan.
Sebagaimana jenis masakan Chinese food lainnya maka, sajikan kala akan disantap, mengingat proses dan bahannya yang sangat simple maka sebaiknya hidangan dimasak ketika mendekati jam waktu makan dan santap kala masih hangat.
Berikut resep dan prosesnya.
Cuciwis Siram Jamur
- 10 - 15 kuntum cuciwis
- 1 bungkus jamur enoki
Bumbu:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 3 siung bawang putih, cincang kasar
- 1 sendok makan ebi, cincang kasar
- 1 cm jahe, cincang halus
- 1/2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok teh gula pasir
- 150 ml air kaldu ayam/air biasa
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh maizena, larutkan dengan 2 sendok makan air
Cara membuat:
Siapkan cuciwis, siangi daunnya yang jelek. Belah membujur cuciwis menjadi dua bagian, cuci hingga bersih. Jika banyak ulat-ulat kecil maka rendam sayuran dalam air yang ditambah 1 sendok makan garam kira-kira 15 menit. Buang air rendaman dan cuci sayuran hingga bersih. Kukus cuciwis hingga matang, angkat dan tata di piring saji.
Note: Sebaiknya tidak mengukus sayuran hingga terlalu berlebihan sehingga teksturnya menjadi sangat lunak.
Potong pangkal jamur enoki tempat media tanam, suwir-suwir jamur menjadi beberapa bonggol kecil, sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bawang putih, jahe dan ebi cincang hingga bawang harum dan matang.
Masukkan saus tiram, gula, garam, air kaldu, merica, aduk dan masak hingga mendidih. Tuangkan larutan maizena dan masak hingga kuah mengental. Masukkan jamur, aduk beberapa detik hingga jamur layu dan matang. Jangan berlebihan memasak jamur enoki karena mudah lunak. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya.
Tuangkan tumisan jamur ke permukaan cuciwis, sajikan hangat. Super yummy!
Cuciwis... pahit gak ya mbak? Belum pernah coba... enoki sy pernah coba, tp sy lbh suka jamur kancing... atau cara masak sy yg bikin gak enak...
BalasHapuscuciwis rasanya kaya kol muda mba, tdk pahit sama sekali
Hapusbisa dibikin sauerkraut ga ya mbak?
BalasHapuskayanya sih bisa Mba, hanya teksturnya kurang crunchy kaya kol
HapusMbak Endang...kl gak nanya ke mbak Endang rasanya gak afdol...ott yaa mbak,fleekseed tu mlanding ya mbak?yg suka dibuat botok mbak?
BalasHapusNur_padasan
Halo Mba Nur, bukan Mba, flaxseed itu biji rami, sejenis tanaman perdu berbunga, tanamannya pendek kok. Warna flaxseed ada yang coklat ada yang golden.
HapusMaaf mbak salah ketik ..flaxseed maksudnya
BalasHapusNur_padasan
org medan bilangnya pucuk kol, mba, banyak bgt melimpah malah, setengah kilo cuma 3rb rupiah aja, tiap hri ke pasar pun ada, saya jg suka bgt, krenyes2, dicampur dalam mie/bihun goreng saya lebih suka ini ketimbang sawi
BalasHapusteksturnya memang lebih crunchy dibandingkan sawi ya, jadi gak membosankan, sayang di jkt mahal hiiks
HapusHai mba...udah pernah coba ayam aroma di xo suki belum? Di coba donk mba bikinnya....habis tu langsung bagi2 resep yaa....hihi...tq mbak cantiq
BalasHapusjiah saya belum pernah cicip, ayam panggang saus aroma ya? kalau lihat di net tampilannya kaya saus tiram hanya lebih kemerahan ya.
HapusHall mbak, speaking about cuciwis, di all fresh Cilandak kadang2 Ada mbak..harganya per stereofoam ukuran biasa sekitar 2000-4000
BalasHapusnah itu kok murah ya Mba Melda, di all fresh dekat kantor isi 5 harganya 7000 an hikss
HapusMakasih resepnya mbak, kebetulan aku baru beli enoki dan cuciwisnya.. langsung aku praktekkin. Sedapp..
BalasHapussip, sama2 Mba, senang resepnya disuka
Hapus