Saya lagi kecanduan film berbau disaster atau apocalypse. Well, sebenarnya sejak dulu memang menyukai film-film seperti ini, hanya saja akhir-akhir ini menjadi lebih intense. Ada rasa ngeri dan was-was menyaksikan tornado dahsyat yang menggulung rumah dalam sekali libas, tsunami setinggi puluhan meter yang menerjang dan memporak-porandakan sebuah kota, atau gempa yang mencapai 9 skala Richter hingga jalan layang dan gedung-gedung bertumbangan.
Satu film yang dilatarbelakangi tsunami dahsyat tahun 2012, berjudul The Impossible, menurut saya cukup memberi gambaran betapa mengerikannya kala bencana itu terjadi. Film yang diangkat dari kisah nyata satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan tiga anak lelakinya ini cukup mengharu biru. Liburan ke Thailand yang awalnya penuh ceria dan kebahagiaan berubah menjadi bencana ketika tsunami mengantam hotel tempat mereka menginap. Tercerai-berai, terluka, dan dalam kondisi yang tidak menentu, rasanya tidak mungkin mereka bisa selamat dan berkumpul kembali. Tapi keajaiban memang ada, pada akhirnya mereka bisa bersatu dan kisah luar biasanya diangkat ke layar lebar.
Satu film yang dilatarbelakangi tsunami dahsyat tahun 2012, berjudul The Impossible, menurut saya cukup memberi gambaran betapa mengerikannya kala bencana itu terjadi. Film yang diangkat dari kisah nyata satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan tiga anak lelakinya ini cukup mengharu biru. Liburan ke Thailand yang awalnya penuh ceria dan kebahagiaan berubah menjadi bencana ketika tsunami mengantam hotel tempat mereka menginap. Tercerai-berai, terluka, dan dalam kondisi yang tidak menentu, rasanya tidak mungkin mereka bisa selamat dan berkumpul kembali. Tapi keajaiban memang ada, pada akhirnya mereka bisa bersatu dan kisah luar biasanya diangkat ke layar lebar.
Membayangkan bencana seperti itu terjadi di Jakarta, ingin rasanya segera mengepak koper dan pergi. Pertanyaan selanjutnya adalah kemana? Menjadi penduduk dengan negara yang dilintasi banyak gunung berapi dan lempengan aktif seperti Indonesia sepertinya sulit mencari area yang benar-benar bebas bencana, kecuali mungkin pulau Kalimantan? Sejak gempa yang terasa cukup kuat di Jakarta tahun lalu, hampir setiap hari saya selalu mengecek website BMKG, dan hampir setiap hari selalu ada gempa terjadi diberbagai belahan bumi pertiwi ini, dari Sabang sampai Merauke. Kekuatannya memang hanya kecil, sebatas 2 hingga 5 skala Richter, tapi saya bisa membayangkan kepanikan warga yang bermukim di dekat pusat gempa. Pasti terasa cukup mencekam.
Dulu saya selalu memimpikan memiliki sebuah rumah yang tak jauh dari pantai. Setiap hari bisa memandang lautan yang membentang, mendengarkan deburan dombak, dan mengamati matahari yang terbit atau terbenam. Tapi sekarang, sepertinya pegunungan pilihan yang lebih baik, walau bukan berarti bebas bencana juga karena longsor sering menjadi ancaman di dataran tinggi di Indonesia. Pada akhirnya kalau dipikir-pikir semua tempat memiliki plus dan minus masing-masing, hanya mungkin satu memiliki kadar sedikit lebih aman atau lebih berisiko dibandingkan lainnya. Seorang pembaca JTT pernah memberikan saran, "Siapkan tas atau koper kecil yang sudah diisi dengan dokumen atau barang berharga, beberapa pakaian dan keperluan vital Mba. Jaga-jaga jika terjadi bencana langsung tinggal sambar, tidak perlu packing mendadak." Saran tersebut menurut saya sangat bermanfaat.
Menuju ke resep fettuccine alfredo kali ini. Gara-gara bersantap siang dengan rekan kantor di resto pizza HUT minggu lalu, salah satu menu yang kami pesan adalah 'fettuccine cream beef', di hari Minggu langsung saya coba eksekusi sendiri dirumah. Biasanya jika membuat pasta dengan saus putih seperti ini saya memakai cara ekonomis yaitu tepung terigu yang ditumis dengan mentega dan diencerkan dengan susu cair, tapi sebenarnya saus alfredo terbuat dari krim kental atau cooking cream. Krim memberikan rasa gurih dan creamy yang berbeda dengan tepung dan susu, menjadikan hidangan seperti ini terasa istimewa kala kita menyantapnya di resto.
Membuat saus alfredo sebenarnya sangat mudah, bumbunya simple, dan aslinya tidak menggunakan aneka rempah seperti saus bolognese. Krim kental dan keju lah yang memberikan rasa gurih pada saus. Krim kental ini bentuknya bisa berupa cooking cream atau heavy whipping cream, saya menggunakan jenis yang terakhir karena memiliki stock-nya di kulkas. Jika anda membeli krim kental yang biasanya dikemas dalam ukuran 1 liter, maka penyimpanan terbaik adalah dengan membekukannya. Krim yang telah dibuka kemasannya tidak akan bertahan lama di dalam chiller, dalam waktu 2 mingguan kemungkinan akan berjamur atau berubah rasanya. Cara terbaik menyimpannya di freezer adalah menuang krim ke dalam wadah bertutup seperti tupperware, tutup rapat dan bekukan. Ketika diperlukan maka cukup sendok krim secukupnya dan cairkan di suhu ruang. Krim dalam freezer bisa bertahan hingga 3 bulan lamanya. Jangan memasukkan krim yang masih dalam wadahnya langsung ke freezer, karena ketika hendak digunakan kita harus mencairkan sekotak besar krim dan itu memakan waktu lama.
Membuat saus alfredo sebenarnya sangat mudah, bumbunya simple, dan aslinya tidak menggunakan aneka rempah seperti saus bolognese. Krim kental dan keju lah yang memberikan rasa gurih pada saus. Krim kental ini bentuknya bisa berupa cooking cream atau heavy whipping cream, saya menggunakan jenis yang terakhir karena memiliki stock-nya di kulkas. Jika anda membeli krim kental yang biasanya dikemas dalam ukuran 1 liter, maka penyimpanan terbaik adalah dengan membekukannya. Krim yang telah dibuka kemasannya tidak akan bertahan lama di dalam chiller, dalam waktu 2 mingguan kemungkinan akan berjamur atau berubah rasanya. Cara terbaik menyimpannya di freezer adalah menuang krim ke dalam wadah bertutup seperti tupperware, tutup rapat dan bekukan. Ketika diperlukan maka cukup sendok krim secukupnya dan cairkan di suhu ruang. Krim dalam freezer bisa bertahan hingga 3 bulan lamanya. Jangan memasukkan krim yang masih dalam wadahnya langsung ke freezer, karena ketika hendak digunakan kita harus mencairkan sekotak besar krim dan itu memakan waktu lama.
Walau aneka protein seperti irisan sosis dan ayam sedap sebagai campuran fettuccine alfredo, namun smoked beef memang memberikan aroma smoky yang membuat saus alfredo menjadi lebih sedap. Biasanya irisan jamur champignon atau jamur kancing digunakan sebagai campuran tapi karena weekend lalu saya tidak menemukannya di supermarket maka saya gantikan dengan jamur shimeji, rasanya tetap lezat.
Jika anda hendak membuat versi ekonomisnya, saran saya gunakan sekitar 3 sendok makan mentega (mentega akan memberikan rasa lebih milky dan harum dibandingkan margarine), panaskan mentega hingga meleleh, tumis bawang bombay dan bawang putih, kemudian masukkan sekitar 1 sendok makan tepung terigu. Tumis dan aduk hingga terigu matang, warnanya berubah menjadi lebih gelap baru masukkan sekitar 300 ml susu cair. Masak hingga saus mengental, jika terlalu kental bisa menambahkan porsi susu cair. Teksturnya akan sama creamy-nya seperti menggunakan cooking cream tetapi rasanya tentu saja tidak akan selezat krim kental.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Creamy Fettuccine Alfredo
Resep modifikasi sendiri
Untuk 2 porsi
Tertarik dengan olahan pasta lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Spicy Aglio e Olio dengan Udang
Pasta dengan Pesto Brokoli
Spaghetti alla Carbonara
Bahan:
Spicy Aglio e Olio dengan Udang
Pasta dengan Pesto Brokoli
Spaghetti alla Carbonara
Bahan:
- 250 gram fetucini kering
- 6 lembar smoked beef (potong masing-masing menjadi 4 bagian)
- 5 buah jamur champignon, iris tipis (saya pakai 150 gram jamur shimeji putih dan hitam)
- 2 tangkai kecil daun peterseli, cincang halus
Bahan saus:
- 2 sendok makan mentega
- 1 buah bawang bombay, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 200 - 250 ml cooking cream (krim kental, heavy cream atau heavy whipping cream)
- 1 sendok makan kecap Inggris (optional)
- 1/2 sendok teh merica hitam tumbuk kasar
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh gula pasir
- 2 - 3 sendok makan keju Parmesan parut
- keju Parmesan parut untuk taburan
Cara membuat:
Siapkan panci, masukkan 800 ml air dan 1/2 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih, masukkan fetucini. Rebus hingga matang al dente, angkat, sisihkan 1 gelas air rebusannya. Tiriskan fetucini, sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan mentega. Tumis bawang bombay hingga harum dan layu, masukkan bawang putih dan tumis hingga matang. Masukkan smoked beef, aduk dan tumis selama 1 menit. Masukkan jamur, aduk dan tumis hingga jamur layu.
Tuangkan cooking cream, kecap Inggris, merica, garam dan gula pasir, aduk rata. Kecilkan api dan masak hingga saus mulai mendidih. Matikan api, masukkan fetucini, aduk rata.
Tambahkan keju parmesan dan daun peterseli cincang, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya sesuai selera. Angkat dan sajikan dengan taburan keju Parmesan.
0 komentar:
Posting Komentar
PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:
Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.
Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.
Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.
Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.
Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.
Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.
Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^