Nah asyiknya juga punya kakak yang stay di Batam dan doyan jajan adalah dia tahu dimana saja restoran yang menyajikan masakan sedap, bahkan jarak jauh pun dijabanin. Jika berlibur kesana, hampir setiap malam atau siang kami makan diluar. Di sepanjang jalan Mbak Wulan dan suaminya, Mas Moko, akan menunjuk, "Resto yang ini arsik ikan masnya enak Ndang," atau "Resto yang itu nasi Hainannya mantap!" Saya terkadang terbengong-bengong sendiri mendengarnya, karena hampir setiap rumah makan di setiap sudut jalan di Batam pernah mereka coba. Bayangkan jika mereka tinggal di Jakarta, mungkin setiap hari saya tidak perlu keluar ongkos membeli makanan. 😄
Ketika Desember lalu saya dan Ibu berlibur kesana, kakak saya mengajak kami makan malam ke resto di area Batam Park Food Street, Penuin. "Kita makan ikan saba panggang ya, kamu kan belum pernah coba," kata Mbak Wulan malam itu. Kami semua, sekeluarga adalah penggemar ikan kelas wahid, jadi resto apapun asalkan menyajikan seafood pasti disuka. Saya tahu ikan saba adalah sebutan ikan mackerel di Jepang, dan di negara matahari terbit tersebut jenis ikan ini sangat populer. Kita di Indonesia biasanya sering menyantapnya dalam bentuk kaleng (sarden), mackerel yang dimasak dalam saus tomat atau saus sambal. Potongannya yang lebih besar dari ikan sarden, selalu menjadi pilihan saya jika membeli ikan kalengan.
Batam Park Food Street berupa lapangan kosong yang dikelilingi oleh warung-warung makan. Deretan meja panjang dan kursi memenuhi tanah terbuka tersebut. Sayangnya, meja kursi di tempat terbuka itu telah dipenuhi oleh warga Batam dan juga turis dari Singapura dan sekitarnya, jadi kami lantas menuju ke dalam resto. Ikan saba panggang dijual oleh rumah makan bernama Ikan Bakar Acia, resto tersebut terletak disalah satu sisi lapangan. Ikan segar dalam kotak es berjajar didepan resto, berdekatan dengan tempat pemanggangan ikan. Aneka seafood mulai dari udang, cumi-cumi, hingga ikan dengan bentuk aneh-aneh pun tersedia. Kita cukup menunjuk hasil laut yang diinginkan, petugas akan menimbang dan memasaknya sesuai request. Karena menu yang akan kami pilih hanya ikan saba panggang, ikan pari panggang, cumi-cumi panggang dan tumis kangkung, maka Mbak Wulan memutuskan kita langsung saja memesan tanpa harus memilih ikannya. "Kita harus cepat, karena ikan saba laris banget disini. Kemalaman sedikit pasti ludes," katanya.
Pelayan datang membawa pesanan saba panggang dan pesanan lainnya. Ikan saba utuh yang dipanggang ini lumayan besar ukurannya hingga memenuhi piring. Ikan diiris memanjang dibagian tengahnya, sehingga satu ekor bisa dimakan untuk berdua. Saya berbagi dengan Mbak Wulan, sementara Ibu berbagi dengan saudara yang lain. Walau hanya setengah ikan, namun ukurannya yang jumbo memang mantap. Daging ikan terasa lembut, sedikit berlemak dan super gurih. Mackerel adalah salah satu ikan kesukaan saya, sayangnya di Jakarta jarang sekali ditemukan versi segarnya dipasar. Setahu saya swalayan makanan Jepang bernama Papaya di daerah Blok M sering menjual ikan ini, tapi tobat mahalnya.
Nah satu hal unik dari ikan saba panggang yang dijual di Ikan Bakar Acia adalah sausnya, baru kali ini saya menemukan ikan panggang dengan saus hijau berminyak gurih seperti ini. Dari warna dan aromanya, saya tahu jika saus ini terbuat dari daun bawang, jahe dan bawang putih. Saya pernah membuat saus seperti ini sebelumnya, waktu itu sebagai pelengkap nasi hainan. Ternyata disantap bersama ikan panggang sungguh lekker. Di resto, saus bawang kehijauan disandingkan dengan sambal pedas berwarna merah dan irisan jeruk lemon cui, kolaborasinya sungguh mantap. Terus terang setengah ekor ikan masih kurang buat saya, tapi hendak memesan ikan kedua, pelayan mengatakan ikan telah habis. Tobat! Dalam hati saya berjanji, jika menemukan ikan mackerel segar di Jakarta, saya pasti akan mengeksekusinya plus dengan saus daun bawangnya yang unik.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Bawal Panggang dengan Sambal Andaliman
Tongkol Panggang dengan Air Asam
Cumi-Cumi Panggang Saus Kecap
Pelengkap:
Sambal terasi atau tomat
Irisan jeruk lemon cui / jeruk nipis / lemon
Cara membuat:
Ikan bisa juga dipanggang di teflon dikompor atau bara api.
Mba, kalo saus daun bawang sekalian ditambahkan cabe biar jd sambel enak gak ya?
BalasHapuskayanya menurut saya nggak ya, sebaiknya cabai dipisah, kalau diresto disediakan saus ini bersama sambal terasi/sambal tomat yang pedas
Hapuskalo ikan kalengan saya juga suka ikan mackarel dibanding sarden, mba, lebih gede, dagingnya lebih padat dan ga lembek, enak bgt ya di jakarta ada yg jual segar, saya belum pernah nemu sampe ke lottemart yg di kota saya, jd penasaran kalo segernya dimasak kaya apa, mba
BalasHapusDi lottemart juga tdk setiap hari ada Mba, tapi dipasar saya belum pernah ketemu. Ikan segarnya lebih berminyak jadi mirip2 salmon, rasanya gurih banget dan teksturnya lembut.
Hapussaus hijaunya pake olive oil aneh gak ya mba? wkakkaka
BalasHapusnggak aneh Mba, bisa dan sehat, saya kemarin habis olive oilnya hiks
Hapusaku beli lg diskon 30persen di diamond arta gading wkakka good deal *senang*
Hapus