Kenapa ya saya suka banget lauk atau sayur bersantan dengan bumbu yang medhok seperti kalio, gulai, kari, jangan (sayur) lombok atau soto betawi? Bahkan saat ini saya sedang mengidamkan nasi yang diguyur kuah gulai daging kentang yang lekker. Bukan berarti saya tidak menyukai makanan berkuah bening juga sih seperti sup atau soto, karena itu pun saya juga suka. Jadi lebih tepatnya saya memang penyuka semua jenis makanan. Tobat! Saya terkadang bertanya-tanya sendiri, atau bertukar pikiran dengan anggota keluarga yang lain, "Makanan apa sih yang kita tidak doyan?" Bahkan tempe goreng dengan sambal korek saja bisa membuat saya menghabiskan nasi sepanci. Atau sayur lodeh tanpa lauk apapun bisa membuat saya menambah berkali-kali. Tapi masakan lokal Indonesia kelezatannya memang tidak ada duanya, kombinasi gula, garam dan rempah yang strong menghasilkan cita rasa kuat yang membuat nafsu makan menjadi-jadi. Plus rasa pedas yang cetar memang klop berkolaborasi dengan rasa yang kuat. Tak heran jika bersantap di resto Jepang otentik saya merasa ada yang kurang. 😃
Kari sebenarnya bukanlah masakan lokal negara kita, makanan ini berasal dari semenanjung India dan menyebar ke negara lainnya diberbagai belahan dunia. Begitu terkenalnya kari hingga kemudian berasimilasi dan menyesuaikan diri dengan selera masyarakat lokal. Seperti Jepang yang memiliki jenis kari bertekstur kental karena menggunakan roux (tepung yang dimasak dengan mentega), atau Thailand yang memiliki massaman kari, sejenis kari sayur-sayuran yang rasanya lebih ringan dibandingkan kari aslinya. Atau Indonesia, dimana masakan ini biasanya disebut kare dengan cita rasa rempah yang tidak sekuat kari India. Apapun bentuk kari tersebut, umumnya rasanya tetap disuka dan memiliki banyak penggemar karena rempah kari yang digunakan pada umumnya sama.
Kari adalah perpaduan bumbu atau rempah yang kompleks, mulai dari jintan, ketumbar, merica, kayu manis, pekak, cengkeh, jahe, kunyit, adas manis, kapulaga, cabai, klabet (fenugreek). Bumbu dan rempah yang kompleks ini menghasilkan cita rasa hidangan spesial yang membuat nafsu makan kita menjadi menggila, atau mungkin justru kehilangan selera seperti kakak saya, Mbak Wulan, yang anti dengan makanan beraroma rempah yang kuat.
Karena begitu kompleksnya, maka meracik rempah kari sendiri adalah masalah terbesar yang sering dihadapi pemasak rumahan seperti saya. Bayangkan betapa menghabiskan waktu membuka semua botol bumbu yang berjajar didapur, demi meracik sewajan kecil masakan kari. Walau semua bumbu untuk membuatnya sebenarnya tersedia didapur. Saat ini jika membuat kari saya mengandalkan pada bumbu kari bubuk siap pakai yang banyak dijual dipasaran. Nah yang saya pakai adalah merk kari India dari Malaysia bernama Malabar, Ibu saya yang membawanya dari Batam beberapa waktu yang lalu. Di Batam, kios yang menjual rempah India banyak terdapat disana, termasuk juga restoran India yang menyajikan nasi biryani dan roti cane. Ibu saya penggemar nasi biryani dan kakak saya punya rekomendasi satu restoran yang menyajikan nasi ala India yang nikmat, pemiliknya asli orang India. Sayang, saya tidak terlalu suka dengan rasa rempahnya yang super kuat.
Jika anda hendak membeli rempah kari bubuk, saran saya cek ke online shop karena supermarket biasanya menjual rempah kari lokal yang kurang baik kualitasnya. Kari bubuk siap pakai buatan India atau Malaysia biasanya berwarna lebih jingga bukan kuning cerah, aroma rempahnya pun kuat bukan melulu bubuk kunyit saja. Merk seperti Baba's bisa dicoba jika tidak menemukan Malabar seperti yang saya pakai. Harganya pun sangat terjangkau, di Batam bubuk kari Malabar 1 bungkus seberat sekitar 400 gram hanya seharga tiga puluh ribu rupiah, tapi merk Baba's di Tokopedia setahu saya kurang dari lima puluh ribu rupiah. Ukuran bungkusnya yang lumayan besar, membuat bubuk kari ini bisa bertahan lebih dari satu tahun, simpan selalu dikulkas agar aromanya tetap baik.
Karena bubuk kari kering biasanya hanya berisikan rempah-rempah kering maka kita perlu menambahkan bawang merah / bombay, bawang putih, cabai, santan ke dalam masakan. Saya juga sering menambahkan porsi jahe dan kunyit. Tapi tetap saja itu jauh lebih mudah dibandingkan harus meracik semua dari nol. Kembali ke kari ikan hari ini, di resep saya menggunakan ikan mackarel yang difillet, tapi menggunakan jenis ikan lainnya tetap mantap, apakah itu ikan air tawar atau ikan air laut. Atau versi non ikan dan ayam pun mantap, jika hendak menggunakan ayam negeri saran saya goreng dulu setengah matang ayam hingga permukaannya sedikit kecoklatan baru dimasak didalam kuah kari.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Kari Ikan
Roti Goreng Isi Kari Daging
Bihun Bumbu Kari
Massaman Curry - Kari a la Thai yang super lezat!
Bahan:
- 75 ml santan kentan instan
Haluskan bumbu, saya pakai blender dry mill. Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bawang blombay hingga harum dan matang sedikit karamel warnanya. Masukkan bumbu halus, cabai iris, daun jeruk, serai dan bubuk kari, aduk dan tumis hingga harum dan bumbu matang. Jika minyak kurang, tambahkan sedikit agar bumbu benar-benar matang.
Tuangkan air, masak hingga mendidih. Masukkan santan, air asam jawa, gula, garam dan merica bubuk. Aduk dan masak dengan api kecil hingga santan mendidih dan matang. Masukkan ikan dan tomat, masak hingga ikan matang. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garamnya, angkat dan sajikan dengan nasi putih. Super yummy!
kayaknya kosakata saya buat resep mba endang cuma 2 : enak dan enak banget ^^
BalasHapuskayaknya itu kosakata saya untuk semua makanan Mba wakakkak
HapusAku sering masak begini mba kadang ikan kadang ayam, cuma gak ngeh perbedaan antara gulai atau kari. Kurasa bumbu intinya kok sama ya..
BalasHapuskalau menurut saya sama Mba Herlina, gulai itu sebenarnya versi kari lokal hanya dikuahin agak banyak, sedangkan kari lbh nyemek2
Hapusselamat siang mba endang,
BalasHapussaya mau nanya bubuk kari itu kira2 bahannya apa aja mba? karena jujur saya belum pernah pakai bumbu kari,
kalau di aceh ada namanya aweuh sabong itu biasa dapat menggantikan bubuk kari bahannya macam2 bumbu dicampur dihaluskan ( ketumbar jintan kayu manis bunga lawang)
halo Mba Rinna, bubuk kari umumnya pakai jintan, ketumbar, jahe, cengkeh, pala, kayu manis, pekak/kembang lawang, merica, cabai bubuk, kapulaga, klabet (fenugreek), semua bumbu masuk mba.
HapusWah, coba aaah... Biar pak suami mau makan ikan. Dia suka banget kare, tapi jarang banget selera sama ikan. Siapa tahu klo dicampur dia jadi doyan... :D
BalasHapusTapi itu klo ikannya diganti nggak masalah kan mbak?
Keliatannya kok di supermarket deketku nggak pernah ada makarel hihihi
Diganti gak masalah Mba, saya suka pakai kakap, ikan nila, kembung, tongkol, semua enaaak
HapusMbak mupeng liatnya.. Wajib di coba nih, kebetulan kemarin baru beli bumbu kari adabi keluaran Malaysia punya.. Thanks resep nya yaa mbak . 😊 mimin
BalasHapuswah enaak tuh kari adabi, terkenal di malaysia. Enaak pakai banget ini mba wakkaka
HapusMba agak nyeleneh nih tanya nya... Mba nih pake kamera apa sih photo nyaaa??... Bisa bagus banget..menggugah selera... St langsung ngileeeeeeer... Hehehe Apa pake kamera HP? Type nya apa? atau DSLR atau apa? Mohon jawabannya ya mbaaaa
BalasHapusHalo Mba Dewi, saya foto pakai kamera DSLR canon eos 5d mark ii ya.
HapusDi resepnya koq nga ada takeran santannya mba? Sdgkan cara pembuatan memakai santan?
BalasHapusok thanks koreksinya ya, sudah saya betulkan.
HapusPake bumbu kari or gulai indofood cair gt bole ndak? Takarannya brp mba? Hehehe thx
BalasHapusbisa2 saja Mba, takarannya bukannya ada di kemasan? saya kurang tahu kalau pakai ini
Hapus