Aneka tanaman yang bisa dimakan akan habis disikat, mulai dari tanaman cabai hingga tanaman hias seperti anggrek pun diembat. Saya bahkan berhenti berkebun cabai dan tomat karena ngeri membayangkan semua semaian bibit habis dihajar. Beberapa waktu belakangan ini saya memperhatikan tikus mulai merambah ke teras, jika dulunya mereka hanya berputar disekitar halaman, kini mulai naik ke lantai. Beberapa barang yang bergulingan dan kotoran tikus yang saya temukan di pintu depan membuat saya yakin, teras rumah telah berubah menjadi area bermain. Puncaknya ketika sedang menyiram tanaman kala weekend kemarin jam sebelas siang, dua ekor tikus got gendut berlarian dihalaman rumah membuat saya menjerit-jerit sendiri. Mereka bahkan sekarang berani muncul disiang hari, kala saya sedang eksis dihalaman. Tobat!
Tikus dihalaman bukan jenis tikus curut yang kecil dan mencicit heboh. Tapi tikus got sebesar anak kucing yang berwarna hitam dan gahar. Bahkan kucing pun enggan berurusan dengan makhluk ini. Kucing kampung liar cukup banyak berkeliaran di depan rumah, dan tikus-tikus tidak ada yang takut dengan kehadirannya. Sudah lama saya berpikir hendak membeli racun tikus, tapi saya punya pengalaman mengerikan dengan racun ini. Waktu itu terpengaruh dengan iming-iming kalimat 'racun tikus ampuh, tanpa bau dan mati kering' yang dipasang sebuah spanduk penjual aneka racun tikus dan pernak-pernik lain di mal, saya nekat meletakkan beberapa buah umpan di dalam rumah.
Setelah seminggu berlalu saya mencium aroma bangkai tikus di seputar dapur dan tak menemukan wujudnya sama sekali. Saya hampir berteriak sekencang-kencangnya kala melihat seekor tikus besar nyangkut di jendela dapur yang menghadap ke teras belakang rumah. Bangkai tikus itu terjepit di jendela nako yang hanya terbuka seperempat saja. Saya harus menggunakan aneka peralatan termasuk sebuah tongkat bergagang panjang, sebuah tong sampah dengan kantung plastik super besar agar tikus bisa didorong dari jarak jauh dan jatuh tepat ke tong sampah. Sejak itu saya kapok menggunakan racun tikus.
Seorang teman kantor menyarankan menggunakan kayu naga, yang katanya ampuh mengusir tikus. Entah apa yang terkandung didalam kayu sehingga menjadi ampuh mengusir tikus, walau sebenarnya ragu akhirnya saya beli juga beberapa potong kayu naga di online shop. Kayu naga berbentuk potongan kulit kayu dengan permukaan yang memiliki pola seperti batik, beberapa potong kayu saya lemparkan ke pekarangan. Hasilnya? Nihil! Tak ada pengaruhnya sama sekali. Tikus tetap saja berkeliaran seenaknya dan tak menghiraukan kayu-kayu tersebut sedikitpun.
Kini saya memiliki beberapa pilihan pembasmian tikus, mulai dari memasang paving kembali agar menutup permukaan tanah dihalaman. Artinya, beberapa tanaman seperti semak kunyit harus ditutup, yang rasanya sayang sekali mengingat si kunyit sudah berkembang biak dengan sukses disana bertahun-tahun lamanya. Selain itu, saya tak memiliki kenalan tukang untuk pemasangan paving, yang jika ada pekerjaan berarti hanya bisa dilakukan pada weekend saja. Atau, meletakkan beberapa racun tikus lagi dihalaman. Saya pilih opsi terakhir yang lebih murah dan mudah dilakukan. Walau ngeri juga membayangkan saat menemukan tikus gendut tergeletak mati dipekarangan. Racun tikus saya beli di online shop hari ini, sudah tak sabar rasanya hendak memasukkannya ke dalam lubang-lubang tikus yang menganga di pekarangan.
Wokeh menuju ke resep bolu sarang semut kali ini. Resep ini adalah resep lama dari pembaca JTT, Mbak Novie, yang sebenarnya sudah pernah saya hadirkan di blog bertahun nan lampau. Hingga kini resepnya masih sering saya pakai kala keinginan hendak membuat bolu sarang semut muncul, so far tidak pernah gagal dan rasanya sedap. Kunci terbentuk serabut pada bolu sarang semut menurut saya adalah faktor bahan pengembang seperti baking soda dan baking powder yang digunakan, serta adonan yang encer. Adonan encer membuat teksturnya ringan sehingga gelembung udara mampu naik dengan mudah, meninggalkan lorong memanjang didalam kue yang tampak seperti sarang semut ketika adonan dipanggang. Jika adonan terlalu berat, maka gelembung udara pun susah untuk meluncur bebas, akibatnya pola sarang tidak terbentuk.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Masukkan jadi satu dimangkuk: tepung terigu, baking soda, baking powder, aduk rata. Sisihkan.
Tuangkan adonan ke loyang yang telah disiapkan. Turunkan suhu oven ke 180'C, masukkan loyang berisi adonan dan panggang selama 45 - 50 menit, atau hingga kue mengeras dan ketika dites dengan lidi tidak ada adonan yang menempel. Keluarkan dari oven, diamkan selama 10 menit. Balikkan kue di rak kawat dan biarkan hingga dingin.
Pakai racun yg bentuk beras warna pink mb. sy gunakan itu secara berkala, 2-3 bulan sekali. Krn tikusnya hobi menghancurkan kabel di mobil bagian bawah.
BalasHapusklo sudah tebar itu racun, siap-siap panen. biasanya kami langsung gali lubang utk kubur si bangkai tikus.
Semangat mb!!!
maaf ga komen soal kue nya hehe ..
tp yg ayam madunya uenaggg!! anak sy yg 2,5th pun suka.
dian-solo
Thanks Mba Dian, saya udah lihat racun tikus beras ini di onlen. Saya beli yang jenis lain tapi belum saya tebar, saya lagi mikir gimana buang bangkainya huaaa. Keknya memang kudu gali lubang dulu neh
HapusMbak Endang kalo SKMnya di skip aja bisa nggak ya, nggak suka susu nih mbak. Fungsinya apa ya mbak SKM di kue ini?
BalasHapusmungkin lebih enak, resep aslinya dr Mbak Novie seperti itu mba
Hapusmbak endang,kalau skip baking soda hanya baking powder yg digunakan,bisakah?
BalasHapustakutnya kurang kuat ngembangnya dan gak begitu bersarang
HapusMet siang mba endang di resep gula pasir 150 gram,klau ga ada brown sugarnya di ganti pake gula pasir total semua pemakaian gulanya berapa gram ?
BalasHapussama saja Mbak, tidak berubah
HapusPengganti SKM apa y? Keluarga alergi susu,
BalasHapuskalau resep ini nggak bs, SKMnya lumayan dominan
HapusMb Endang.. saya adalah salah satu penggemar mb.. terima kasih karena selama ini mb selalu baik & tidak pelit berbagi resep atau tips dalam dunia per-bakingan.. cuma ada yg ingin saya tanyakan. Hal yg paling sering saya lakukan saat bikin cake adalah mengurangi gula. Kadang sy kurangi sekitar 50 gr terutama kalau sudah ada tambahan brown sugar atau DCC.. kalau sudah ada SKM, gula suka sy skip atau bila memungkinkan ganti full dengan SKM.
BalasHapusNah tapi kali ini saya ingin coba bikin bolu karamel tapi kandungan gulanya banyak sekali, berhubung gula pegang peranan penting dalam kue ini, apakah bisa kalau gula dikurangi atau komposisinya diperbanyak dengan brown sugar? Terima kasih mb Endang yg baik. Semoga mbak selalu sehat & dimudahkan semua urusan..
thanks Mbak Maya sudah menyukai JTT. bisa pakai brown sugar mbak, bisa dikurangi takarannya, yang penting baking soda dan baking powdernya oke
Hapus